NovelToon NovelToon
Istrimu, Tapi Tak Pernah Jadi Pilihanmu

Istrimu, Tapi Tak Pernah Jadi Pilihanmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yullia Widi

Aku pernah percaya bahwa cinta itu cukup.

Bahwa selama kita mencintai seseorang dengan sepenuh hati, ia akan tinggal. Bahwa kesetiaan akan dibalas dengan kesetiaan. Bahwa pengorbanan akan membuka jalan menuju kebahagiaan. Aku percaya, sampai kenyataan memaksaku membuka mata: tidak semua cinta menemukan jalannya, dan tidak semua istri benar-benar menjadi pilihan.

Namaku Nayla. Seorang istri di atas kertas. Di kehidupan nyata? Aku lebih sering merasa seperti tamu dalam rumahku sendiri. Aku memasak, mencuci, merapikan rumah, menyiapkan segala kebutuhan suamiku. Tapi tak sekalipun aku merasa dipandang sebagai seseorang yang ia banggakan. Tak pernah aku lihat binar di matanya ketika menatapku. Tidak seperti saat ia menatap layar ponselnya, tersenyum kecil, membalas pesan yang tak pernah kutahu isinya.

Aku dan Raka menikah karena keadaan. Aku menyukainya sejak lama, dan saat kami dipertemukan dalam sebuah kesempatan yang kelihatannya takdir, aku langsung mengiyakan tanpa banyak berpikir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yullia Widi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Pelan-Pelan, Hatiku Belajar Menolak yang Menyakiti

Hujan turun lembut malam itu, seolah langit pun belajar untuk tidak terlalu deras saat ingin menangis. Nayla menatap rintik-rintik air dari balik jendela, mendengarkan suara alam yang kadang lebih jujur dari mulut manusia.

Ponsel di atas meja masih menunjukkan satu pesan tak terbaca.

Dari Arvan.

Tapi Nayla tak berniat membukanya. Ia tak butuh alasan dari masa lalu untuk hadir kembali, apalagi yang dulu memilih untuk membuangnya demi kebahagiaan semu.

“Kalau kamu betul-betul menyesal, kenapa tidak sejak dulu?” bisik Nayla pada dirinya sendiri.

Ia menghela napas panjang, lalu kembali duduk dengan segelas teh hangat di tangan. Hatinya belum sepenuhnya sembuh, tapi setidaknya kini ia tak lagi menyimpan luka yang bernanah. Yang tersisa hanyalah bekas, dan ia sedang belajar untuk tidak menggaruknya terus-menerus.

Di kantor LSM tempatnya bekerja, suasana ramai dengan persiapan kampanye sosial untuk pemberdayaan perempuan. Nayla cukup aktif menangani program pelatihan usaha kecil bagi para ibu rumah tangga korban kekerasan ekonomi dalam keluarga.

Dan di sanalah Fadly hadir tenang, mendengar, dan tidak menghakimi.

“Bu Nayla, tadi saya lihat hasil laporan pelatihan yang Ibu susun. Rapi sekali,” ujarnya sambil tersenyum.

“Terima kasih, Pak Fadly. Saya cuma mencoba melakukan yang terbaik.”

Fadly menatapnya dalam, sejenak sebelum membalas, “Saya tahu perjuangan perempuan bukan hanya soal ekonomi. Tapi juga soal membangun kembali harga diri yang pernah diinjak. Dan saya salut Ibu bisa berdiri sejauh ini.”

Nayla diam. Tak menjawab. Tapi kata-kata itu seperti menenangkan bagian dirinya yang sering gemetar dalam diam.

Sementara itu, di rumah Arvan, suasana tidak pernah benar-benar tenang. Laras semakin mudah meledak hanya karena hal-hal kecil. Makanan yang salah bumbu, pakaian yang belum disetrika, atau hanya karena Arvan terlihat terlalu diam.

“Kenapa sih kamu sekarang beda banget, Van? Kamu masih mikirin dia, ya?” bentak Laras malam itu, ketika Arvan lebih banyak menatap jendela daripada menatapnya.

Arvan menarik napas dalam. “Aku cuma... lelah.”

“Lelah karena aku? Atau karena kamu menyesal ninggalin dia?”

Pertanyaan itu mengendap di udara. Tak dijawab. Dan tak perlu dijawab, karena diam Arvan sudah menjadi pengakuan paling jujur.

Beberapa hari kemudian, Nayla dan Fadly diminta mengisi pelatihan di sebuah kota kecil di luar daerah. Mereka menginap satu malam di sana. Dan untuk pertama kalinya, Nayla merasa... aman berada di dekat seorang pria. Bukan karena cinta, tapi karena rasa dihargai.

Di malam itu, mereka duduk di teras penginapan sambil berbicara ringan.

“Ibu belum pernah cerita, apa yang paling Ibu syukuri setelah... semua yang terjadi?”

Nayla menatap langit.

“Saya bersyukur... karena akhirnya saya bisa melihat diri saya sendiri tanpa bayangan siapa pun. Saya tahu saya terluka, tapi saya juga tahu saya layak bahagia meskipun bukan bersama orang yang pernah saya perjuangkan.”

Fadly tersenyum. Ada ketenangan di matanya, dan ia tidak mendesak lebih.

“Kalau suatu hari ada seseorang yang benar-benar ingin membahagiakan Ibu, bukan menuntut atau menyesalkan masa lalu Ibu... apakah Ibu bersedia membuka pintu lagi?”

Pertanyaan itu membuat jantung Nayla berdebar. Tapi ia tetap tenang, lalu berkata,

“Kalau saat itu datang, saya tidak akan buru-buru. Hati saya baru saja belajar menolak yang menyakiti. Dan kali ini, saya ingin benar-benar mendengar suara hati saya, bukan hanya suara harapan yang dipaksakan.”

Fadly mengangguk. Tak menuntut jawaban lebih.

Malam itu, di tempat yang berbeda, Arvan duduk di ruang kerja sambil menatap layar ponselnya. Foto reuni, wajah Nayla, dan pesan yang tak pernah dibalas. Ia ingin mengirim pesan lagi, tapi sesuatu menahannya.

Ia tahu Nayla tak lagi sama. Dan ia terlambat menyadari bahwa yang ia tinggalkan dulu adalah seseorang yang paling sabar mencintainya dalam diam.

Dan untuk pertama kalinya, Arvan merasa... takut kehilangan sesuatu yang sebenarnya tak lagi bisa ia miliki.

1
Mamah dini
raka atau arvan
Mamah dini
mudah2an pilihanmu yg sekarang ada benarnya nay, jgn diam kalau GK di anggap
Mamah dini
mampir thor, kasian kmu nay , semoga kedepan nya kmu bisa bahagia sm orang yg benar2 mencintaimu menghargaimu dn melindungimu, semangat terus nay .
yuliaw widi: Aamiin, Makasih Mamah dini 🤍 sudah mampir dan ikut merasakan luka Nay.
yuliaw widi: Aamiin, Makasih Mamah dini 🤍 sudah mampir dan ikut merasakan luka Nay.
total 2 replies
Dâu tây
Baca ceritamu bikin nagih thor, update aja terus dong!
yuliaw widi: Terima kasih! Tenang, update-nya bakal lanjut terus kok 🤍
total 1 replies
Jennifer Impas
Wow, aku gak bisa berhenti baca sampai akhir !
yuliaw widi: Makasih! Senang banget ceritanya bikin kamu terus baca 😍
total 1 replies
mr.browniie
Menggetarkan
yuliaw widi: Terima kasih banyak, senang sekali bisa menyentuh hati pembaca 🖤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!