Dewa Asura : Raja Ilmu Bela Diri

"Ini...bukankah ini ilusi?"

Chu Feng sangat terkejut. Karena mampu merasakan lokasi spesifik dari ramuan spiritual tersebut, Chu Feng secara alami tahu apa artinya.

Jika kemampuan penginderaan ini nyata, berarti ia akan seperti ikan di air di gunung pengobatan spiritual ini.

"Shua"

Memikirkan hal ini, Chu Feng tidak ragu-ragu, tetapi langsung menuju ke arah persepsinya, ingin mengetahui apa yang sedang terjadi.

Semakin dekat dia, semakin bahagia Chu Feng, karena fluktuasi Rumput Roh Surgawi di benaknya menjadi semakin kuat, yang mungkin berarti bahwa sensasi saat ini bukanlah ilusi.

Ketika Chu Feng melewati sepetak rumput, sebatang tanaman merah benar-benar muncul di hadapannya. Itu adalah Rumput Tianling.

Rumput Roh Surgawi sedikit lebih tinggi daripada Rumput Roh Bumi. Cabang-cabangnya yang merah memancarkan cahaya merah terang, seperti api yang menyala-nyala, dan tampak sangat indah di malam yang gelap.

"Anak kecil, kau sudah mempermainkanku seharian. Ayo kita lihat apa kau bisa lolos kali ini."

Melihat Rumput Roh Surgawi, Chu Feng tidak berhenti, melainkan langsung berlari ke depan. Ia memadatkan energi spiritual di telapak kakinya, dan kecepatannya langsung berlipat ganda. Dalam sekejap mata, ia sudah dekat dengan Rumput Roh Surgawi.

"Buzz" Namun, sebelum Chu Feng bisa bergerak, Rumput Roh Surgawi tiba-tiba menghilang.

"Kamu ingin lari, tapi bisakah kamu lari?"

Melihat Rumput Roh Surgawi mencoba kabur tanpa terlihat, Chu Feng mencibir. Ia melangkah maju dan meraih tanah kosong dengan tangan kosong. Setelah berteriak, Rumput Roh Surgawi sudah ada di tangan Chu Feng.

Ketika Rumput Roh Langit ditangkap oleh Chu Feng, ia langsung menampakkan wujud aslinya dan mulai meronta dengan liar. Kekuatannya beberapa kali lipat lebih besar daripada Rumput Roh Bumi, tetapi tetap sia-sia di tangan Chu Feng. Pada akhirnya, ia hanya bisa kehilangan spiritualitasnya dan berubah menjadi ramuan merah sepanjang setengah inci, tergeletak di telapak tangan Chu Feng.

"Tampaknya ini jelas bukan ilusi."

Chu Feng dengan santai melemparkan Rumput Roh Surgawi ke dalam bungkusan itu, merasa sangat gembira. Meskipun ia tidak tahu dari mana datangnya kemampuan induksi aneh ini, tak diragukan lagi itu menjadi andalan Chu Feng yang paling kuat.

"Mungkinkah..."

Namun, setelah memikirkannya, tidak sulit bagi Chu Feng untuk menebak sumber kekuatan ini. Lagipula, kekuatan ini dihasilkan setelah ia melangkah ke Makam Sepuluh Ribu Tulang. Terutama gas-gas aneh itu, target serangannya adalah otak.

Jika serangan gas aneh itulah yang membuat kesadaran Chu Feng lebih kuat, hal ini akan sepenuhnya bisa dimengerti.

"Ck ck, diantar lagi ke rumahku."

Namun pada saat ini, matanya tiba-tiba berbinar lagi, dan sepotong rumput roh surgawi lainnya memasuki jangkauan indranya.

Di bawah kekuatan penginderaan yang kuat ini, hampir tidak ada Rumput Roh Surgawi yang bisa lolos dari genggaman Chu Feng, dan segala cara untuk lolos akan sia-sia.

Chu Feng tidak tidur semalaman, dan menjelang fajar, ia sudah menangkap puluhan Rumput Roh Surgawi. Panen seperti itu pasti akan membuat orang gila.

Jika ketahuan, kemungkinan besar Chu Feng akan dirampok. Lagipula, ada banyak kasus murid yang saling merampok di Gunung Lingyao.

Namun, kemampuan penginderaan Chu Feng tidak terbatas pada Rumput Roh Surgawi. Bahkan ketika manusia melangkah ke jarak tertentu, mereka akan terdeteksi oleh Chu Feng, sehingga hampir tidak ada yang bisa menemukan keberadaan Chu Feng.

Hari lain berlalu, dan ketika malam tiba lagi, tas Chu Feng hampir penuh. Kali ini, Chu Feng tidak melanjutkan penangkapannya, melainkan menemukan tempat rahasia dan mulai memurnikan Rumput Roh Surgawi.

Kecepatan pemurnian Chu Feng benar-benar luar biasa. Hanya dalam dua jam, satu paket lengkap Rumput Roh Surgawi berhasil disempurnakan olehnya.

Terlebih lagi, Dantiannya semakin penuh, yang membuat Chu Feng sangat bahagia. Meskipun Rumput Roh Surgawi tidak sebagus Rumput Roh Abadi, jika dia memurnikan jumlah ini setiap hari, dia akan dapat menerobos dalam sepuluh hari.

Sejak hari itu, Chu Feng berkeliaran di area pusat Gunung Pengobatan Spiritual sepanjang hari, berburu Rumput Roh Surgawi dengan liar. Ia tak berhenti hingga larut malam. Ia memurnikan semua Rumput Roh Surgawi yang diburunya hari itu, dan setelah beristirahat selama dua jam, ia melanjutkan berburu dengan panik.

Siklus ini berlanjut hingga hari kesembilan setelah Chu Feng memasuki Gunung Pengobatan Spiritual. Lautan yang bergejolak muncul di Dantiannya, dan sembilan binatang guntur raksasa berubah lagi. Chu Feng akhirnya berhasil mencapai tingkat kelima Seni Bela Diri Spiritual.

"Dengan kekuatan ini, aku seharusnya mampu melawan bahkan seorang prajurit spiritual tingkat enam."

Merasa kekuatannya meningkat beberapa kali lipat, Chu Feng diam-diam takjub. Dengan guntur ilahi yang merasukinya, kekuatannya memang jauh lebih kuat daripada yang lain.

Terutama tiga jurus petir yang dikuasainya. Jika ia menggunakannya, bahkan orang kuat di tingkat keenam seni bela diri spiritual pun tak akan mampu menandinginya.

Tingkat pertarungan yang dilebih-lebihkan seperti ini sungguh di luar akal sehat. Meskipun beberapa jenius yang sangat berbakat bisa melakukannya, bagaimanapun juga mereka tetaplah jenius. Jika hal seperti ini benar-benar terjadi pada seseorang di sekitarmu, aku yakin semua orang akan terkejut.

Setelah kekuatannya meningkat, Chu Feng menjadi lebih mudah menangkap Rumput Roh Surgawi. Hanya butuh setengah hari baginya untuk mengisi satu paket. Karena ia hampir menghabiskan semua makanan kering, paket lainnya juga menjadi alat bagi Chu Feng untuk menyimpan ramuan spiritual.

Namun, saat ini, Chu Feng tidak ingin lagi dibatasi hanya pada Rumput Roh Surgawi. Ia mulai berjalan menuju lingkaran dalam, ingin bertemu dengan Rumput Roh Peri legendaris yang tidak lebih lemah dari binatang buas tingkat enam.

“Napas ini…”

Namun tidak lama setelah memasuki lingkaran dalam, Chu Feng merasakan dua aura yang sangat kuat.

Ada aroma yang seperti obat spiritual, tetapi dipenuhi dengan rasa permusuhan yang kuat. Jelas itu adalah rumput peri spiritual, dan jumlahnya banyak, hampir seratus.

Aura lainnya milik seorang manusia, yang juga sangat kuat dan seharusnya menjadi ahli seni bela diri spiritual tingkat ketujuh.

Pada saat ini, kedua aura saling terkait, dan jelaslah bahwa seseorang sedang melawan rumput peri, tetapi aura orang itu tidak stabil, dan dia pasti dalam masalah.

"Siapa gerangan yang berani melawan begitu banyak tanaman peri sendirian?"

Karena penasaran, Chu Feng memutuskan untuk melihatnya, dan setelah melintasi lapisan pepohonan, dia terpana oleh pemandangan di kejauhan.

Tanaman raksasa itu setinggi tiga meter, dipenuhi duri ungu, dan mulutnya penuh taring berdarah. Ia memancarkan aura mengintimidasi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ini sama sekali bukan rumput peri, melainkan monster.

Namun, dibandingkan dengan semua tanaman herbal peri yang mengerikan itu, perhatian Chu Feng terpusat pada satu sosok mungil, karena sosok ini tidak hanya melangkah melalui formasi besar yang terdiri dari hampir seratus tanaman herbal peri, tetapi juga sungguh cantik.

Rambut panjangnya yang tergerai, wajahnya yang halus, kulitnya yang seputih salju, serta sorot mata yang memperlihatkan keberanian dalam menghadapi bahaya dan sedikit sifat keras kepala, sangat menarik perhatian Chu Feng.

Gadis ini jelas merupakan orang tercantik yang pernah dilihat Chu Feng. Namun, alasan mengapa Chu Feng tertarik padanya bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga karena ia memiliki kekuatan yang begitu besar di usianya yang masih muda.

"Perhatikan langkahmu."

Tiba-tiba, Chu Feng meraung, karena dia merasakan ada rumput peri yang bersembunyi di bawah kaki gadis itu.

"Apa?"

Gadis itu sama sekali tidak menyadari kehadiran Chu Feng, tetapi ia tetap terkejut oleh teriakan tiba-tiba itu. Tanpa sadar, ia mengetuk tanah dengan kedua kakinya dan melompat ke udara.

Dan tepat saat dia meninggalkan permukaan, rumput peri besar, dengan taring dan cakarnya yang terbuka, muncul dari tanah.

Perubahan seperti itu membuat gadis itu merasa takut. Jika bukan karena pengingat dari suara itu, ia pasti akan menderita kerugian besar. Dengan hati yang bersyukur, gadis itu mengalihkan pandangannya ke Chu Feng.

Namun saat dia melihat Chu Feng, wajah halusnya langsung membeku, dan dia bertanya dengan heran: "Itu kamu?"