Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kembali pulang
"nek, saya boleh minta tolong ngga?" lily menemui nenek yang memberinya tumpangan semalam dan berniat baik untuk memberinya ongkos pulang
namun lily berubah pikiran setelah menelpon kakaknya dan mendapatkan informasi jika bagus terus mencarinya
Lily tak mau menemui bagus, terlalu sakit hatinya dikhianati oleh orang yang dicintainya dan saat-saat yang harusnya menjadi momen bahagia malah menjadi momen trauma yang tak akan terlupakan
"ada apa? Ongkosnya kurang?" nenek menatap lily yang tadinya melihatnya kasihan tapi nenek juga tak mau begitu saja percaya pada orang yang baru dikenalnya. Namun dalam hatinya terasa hangat saat dekat dengan gadis dihadapannya itu
"bu-bukan nek, boleh ngga saya bekerja dan tinggal disini sampai beberapa waktu. Saya belum ingin pulang nek" lily meneteskan air matanya
"apa alasannya?" nenek yang entah mengapa sudah menyukai lily sejak awal melihatnya
"sa-ya sebenarnya kabur karena calon suami saya menghamili wanita lain nek, saya benci sama dia saya belum ingin pulang dan tak mau bertemu dengannya, saya tidak digaji ngga apa-apa nek yang penting ada makan dan tempat tinggal" lily memohon sambil bersimpuh di depan nenek
"bangunlah jangan begini, saya sebenarnya ingin tapi peraturannya setiap pegawai harus punya identitas yang jelas. Jadi nenek tidak bisa menerima mu lebih lama" nenek juga ingin lily lebih lama tapi asistennya memberikan masukan agar tak mudah menerima pegawai yang tak jelas asal usulnya
"saya bisa buktikan nek, saya bisa minta kakak saya kirimkan semua data diri saya. Gimana nek, saya mohon" lily merasa tempat ini sangat nyaman untuk menghilangkan semua beban yang harus diterimanya
"ralin, sekali lagi maaf nenek tidak bisa menerima mu, sebaiknya kamu pulang saja. Orang tuamu pasti khawatir" nenek tetap menolak lily karena tak mau pegawai yang lainnya merasa tak adil dengan sikapnya yang lunak pada orang baru
"ya sudah kalau begitu nek, maaf ya nek sudah merepotkan. Dan makasih juga sudah kasih tempat buat saya" lily pamitan pada nenek dan menerima amplop berisi uang untuk lily ongkos pulang
"ralin tunggu!" nenek menahan lily
"kamu tinggal dimana? Bisakah kita ketemu lagi?" nenek merasa nyaman dengan kehadiran lily meski baru sehari bertemu
"saya tinggal di kota B nek, oh iya nenek catet saja nomer ini kalau nenek ke kota B kita bisa ketemu lagi nek" lily senang mendengar nenek baik yang masih ingin bertemu dengannya lagi
"baiklah, kamu hati-hati ya. Nanti ada yang antar kamu ke stasiun sampai bertemu lagi" lily memeluk nenek
"makasih nek" lily sejenak melupakan kesedihannya
"nyonya mobil sudah siap" ucap supir yang akan mengantarkan lily ke stasiun
"ralin, kita pasti bertemu lagi" nenek mencium pipi lily. Seakan berat ditinggal seperti orang yang sudah lama bertemu
"iya nek" lily masuk ke mobil sambil melambaikan tangan pada nenek
Di dalam mobil lily kembali teringat masalahnya dan tiba-tiba menangis
"loh non kenapa?"
Supir terkejut dengar suara lily yang tiba-tiba menangis
"engga pak, saya sebenarnya masih ingin disini" alasan lily agar tak banyak ditanya lagi
"oh, wajar non. Nyonya memang sangat baik jadi banyak orang yang sayang padanya"
"iya pak" lily masih menangis sulit untuk berhenti
Tak lama tibalah di stasiun yang dituju
Didalam amplop berisi uang, lily ambil buat membeli tiket kembali ke kotanya dan juga membeli cemilan untuk didalam kereta yang membutuhkan perjalan beberapa jam untuk sampai dikotanya
kereta yang ditunggu tiba, lily dengan langkah berat menaiki kereta untuk kembali ke kota yang sebenarnya sangat ingin dia tinggalkan sejak kekasih twrcintanya menjadi orang yang paling dia benci
