Kebahagiaan Ayu dan Queen terenggut saat nyawa sang mama meregang nyawa di meja operasi karena melahirkan adik mereka.
Derita Ayu dan Queen di mulai saat ayah mereka Aditya menikah dengan Lisa dan tak lama dijebloskan ke penjara karena fitnah yang dilakukan oleh Rudi mantan pacar Lisa Ibu sambung mereka.
Sikap Lisa yang manis sebagai ibu sambung berubah menjadi iblis yang menakutkan buat Ayu dan Queen karena hasutan Rudi hingga membuat nyawa Queen melayang karena kekejamannya.
Kematian Queen dan siksaan yang dilakukan Lisa dan Rudi merubah sifat Ayu 180 derajat menjadi seorang pendendam, dan introver kepercayaannya terhadap orang lain luntur. Tidak ada lagi kasih sayang dalam kamus Ayu. Puncak dari semua ke kebiadaban Lisa dan Rudi adalah saat Ayu hampir di perkosa Rudi dan kepergok Lisa.
Rudi berdalih dia rayu oleh Ayu, seketika hal ini membuat Lisa kalap dan hampir membunuh Ayu.
Ayu berusaha kabur dan bertemu seseorang yang akan merubahnya untuk balas dendam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang Tak Peduli Dan Peduli
Dengan bekal surat kuasa yang diserahkan kepada pihak rumah sakit di depan Diandra dengan mudah bisa membawa pulang Ayah kembali ke rumahnya. Selama dalam perjalanan dari rumah sakit menuju rumah Aditya ayo tambah diam tertunduk di jok belakang.
Sesekali dia mengusap air mata yang meleleh di pipinya, hatinya serasa ingin memberontak dengan keadaan karena dia tahu begitu dia pulang dia akan kembali memasuki neraka dengan penyiksaan luar biasa dari Lisa.
"Cuih, simpan air matamu Jangan pernah kamu menangis saat ada di dekatku!" geram Lisa sambil meludah ke samping.
Rudi tetap cuek dan asik menyetir, dia seperti tidak peduli dengan keadaan ataupun perasaan Ayu, begitu juga dengan amarah Lisa luapkan lewat caci maki dan pukulan di sertai jambakan pada Ayu.
Kata-kata kasar berupa hinaan, makian sepanjang perjalanan Lisa lontarkan untuk Ayu tanpa berperasaan bahkan beberapa kali dari bangku depan dia sempat meninju kepala Ayu saat tubuhnya berbalik ke belakang.
Buk
"Dasar anjing sialan! Berani beraninya kamu ingin lepas dari genggamanku." maki Lisa sambil menempeleng kepala Ayu.
"Hiksss, hiksss."
Ayu hanya bisa terisak menahan tangis tidak pecah karena takut hal ini akan membuat desa semakin kalah dan terus memukulinya. Begitu mobil memasuki jalan menuju rumah Aditya bisa mulai membenarkan posisi duduknya.
Begitu turun dari mobil Ayu yang udah diseret masuk oleh Lisa tiba-tiba tertahan saat melihat pintu pagar rumah Bu Lince yang persis di depan rumah Aditya terbuka dan pemiliknya keluar.
Lisa cepat-cepat melepaskan cekalan tangannya di lengan Ayu, dan dengan lembut merangkul Ayu.
"Ayu!" seru Bu Lince dengan mata membulat terkejut menatap Ayu.
"Sayang, kamu ke mana saja? Sejak acara syukuran Queen Tante nggak pernah lihat kamu. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Bu Lince memberikan perhatiannya sambil memegang pundak Ayu.
Ayu tak menjawab Dia hanya diam saja sambil menunduk dalam kedua tangannya saling meremas.
"Ayu baru saja keluar dari rumah sakit selama seminggu lebih dia dirawat di rumah sakit." jawab Lisa berbohong sambil membeli lembut rambut Ayu.
"Astagfirullah innalillahi kasihan sekali kamu Nak. Memang Ayu sakit apa Jeng Lisa?" Tanya kelinci penasaran dengan kondisi Ayu.
"Ayu kena tipes Bu. Dia kan anaknya susah sekali makan dan sukanya makannya pedas-pedas Jadi kemarin tipesnya sempat kambuh," jawab Lisa berakting dengan sangat sempurna.
"Jangan begitu ya Ayu, Ayu harus jaga kesehatan makan yang benar kalau sakit kan nggak enak Nak." Pesan Bu Lince penuh perhatian.
"Oh ya Bu, kita masuk dulu ya, biar Ayu istirahat," pamit Lisa dengan sangat sopan.
"Oh iya Jeng silakan. Ayu cepat sembuh ya." .saut Bu Lince.
Begitu berada di balik pintu pagar teralis besi yang tertutup fiber, Lisa mengibaskan tubuh Ayu dengan kasar dan mendorong punggungnya hingga terjerembab ke lantai keramik teras depan pintu masuk rumah.
"Aaaaa!" jerit Ayu berusaha dia tahan.
Lisa menjambak rambut Ayu hingga membuat Ayu kesakitan dan berusaha bangun dari posisinya. Tanpa ampun Lisa menarik rambut Ayu dengan kasar dan menyeretnya masuk ke ruang tengah.
"Dengar kamu ya! Jangan pernah sekalipun berpikir untuk kabur dariku! Camkan itu! Jika sekali lagi kau berani kabur, aku akan bongkar kuburan bunda dan adikmu tersayangmu akan di makan tulangnya oleh anjing liar! Mengerti kamu!" ancam Lisa dengan sorot mata melotot tajam ke arah Ayu.
"Iya Tan-te ampun, tolong jangan ganggu makam bunda sama De Queen. Ayu mohon tante." Ucap Ayu memohon sambil tangannya memegang tangan Lisa yang menjamak rambutnya.
BRAKKK
"AAAA!!!" teriak Ayu saat Lisa membenturkan kepala Ayu menabrak pintu kamar Ayu hingga Ayu jatuh berguling di lantai dengan pucuk kepala berlumuran darah.
Lisa belum puas meluapkan emosinya, matanya berputar ke kanan dan ke kiri menyisir sekitarnya dan begitu pandangannya jatuh pada tongkat stik golf yang terletak di dekat bufet TV.
Bisa berjalan cepat ke arah pesek dan langsung menyambar satu stick golf dari tempatnya.
"BUK BUK BUK BUK BUK ...
"AAAA....AAAA... SAKITTT....AAA!!" Cerita Ayu saat tubuhnya dipukul keras Lisa oleh stik golf di bagian punggung.
Rudi yang baru saja masuk ke ruang tengah dan melihat pemandangan keji yang dilakukan Lisa di kamar Ayu dari celah pintu yang terbuka sedikit langsung bergegas berjalan cepat, dan begitu berada di belakang Lisa, Rudi langsung menyambar stik golf itu dan melemparkannya ke sembarang tempat.
PRANGGG
"JANGAN IKUT CAMPUR!! GUE PENGEN BUNUH ANJING TAK TAHU DIRI ITU!!" Pekik Lisa tepat di depan wajah Rudi.
"BODOH! APA LU MAU MENDEKAM DI PENJARA!" bentak Rudi melotot tajam ke arah Lisa.
Mereka saling berpandangan tajam dengan sorot mata penuh kemarahan. Sementara Ayu menggeliatkan tubuhnya Karena rasa sakit yang luar biasa di bagian punggung hingga membuatnya tak mampu bangun sambil menangis.
"Hiksss, huuuu hiksss huuuu hiksss."
"Ayo kita keluar, biarkan dia sendiri," ajak Rudi sambil merangkul pundak Lisa lembut berjalan keluar kamar Ayu.
"Bunda hiksss, Dede hiksss hiksss, Ayu akan tanggung.semua rasa sakit demi Bunda sama Dedek hiksss hiksss. Kakak nggak akan rela kuburan Bunda sama Dedek diganggu sama tante jahat itu sampai kapanpun Ayu akan lindungi Hikss huuuuu hiksss...." tangis pilu Ayu dalam sakit raga yang luar biasa sambil berjanji dengan posisi masih meringkuk di lantai sambil memegangi punggungnya.
***
Sementara itu di apartemen Diandra, dia terlihat sedang berdiri mematung menatap langit dengan wajah gelisah.
"Kenapa firasat ku mengatakan wanita yang mengaku ibu sambungnya bukan wanita baik dan tulus menyayangi Ayu." gumam Diandra masih terus memikirkan keadaan Ayu.
"Dia bilang katanya Ayu di culik, kalau memang benar Ayu diculik berarti pasti penculiknya tinggal di apartemen ini. Karena Ayu mencoba ompat dari lantai 7 apartemen ini. Sebaiknya aku mulai menyelidiki," gumamnya kembali lalu berbalik badan keluar dari apartemen.
Tapi langkah Diandra terhenti.
"Tunggu kamu nggak punya urusan! Jangan ikut campur, ini hanya akan menambah masalah! Dan ingat, Ayu bukan siapa-siapa mu," batin hatinya di sisi lain melarang.
.Diandra menghempaskan tubuhnya di atas sofa, matanya menerawang menatap langit-langit plafon ruang tamu apartemennya sambil terus memikirkan Ayu. beberapa kali Diandra mengacak rambutnya merubah sikap duduk berganti-ganti tak tenang.
"Aaahhhh, nyebelin!!" gemas Diandra dengan pikirannya saat ini sambil menjambak rambutnya.
Di satu sisi rasa kepedulian terhadap penderitaan Ayu begitu kuat menariknya untuk ikut campur melindungi Ayu
tapi di sisi lain Diandra sadar kalau dirinya bukanlah siapa-siapanya Ayu dan di antara mereka hanyalah dua orang asing yang dipertemukan oleh takdir dan nasib yang sama
duh ngeriiiii, pembully an, kekerasan, obrolan serampangan
masih ada typo
duhh anak sekarang ngerii pintar tapi gak ada norma dan atittude jadi nya gitu bisanya mbully omongan nya ngabsen Kebon binatang
dan Lisa... tunggu karmanya