NovelToon NovelToon
Cinta Sang CEO

Cinta Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:10M
Nilai: 4.8
Nama Author: lijun

Kekejaman dan sifat arogan dari seorang pengusaha muda yang banyak digandrungi para wanita serta pebisnis karena perusahaannya yang mendunia tidak dapat diragukan lagi.

Meski kejam tapi dia memiliki wajah sangat tampan dan banyak uang.

Itulah yang membuat wanita berlomba mendapatkan perhatiaannya.

Namun tidak dengan seorang gadis pemiliki coffe shop seberang kantornya.

Jika para wanita berteriak memanggil namanya dan memujanya, maka gadis itu hanya diam saja dengan cueknya.

Hal itulah yang membuat pengusaha itu penasaran dengan si gadis yang cuek dan dingin itu.

Apakah pengusaha itu mampu mendapatkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

El bangkit dari duduknya setelah selesai sarapan. Tapi tangannya ditahan oleh Seina yang masih memegangi tangannya.

"Kamu mau kemana?" tanya Seina tidak mau ditinggal dengan kedua pria dihadapannya.

"Mandi, mau ikut!" ucap El.

"Nggak, kamu udah bilangkan mau jelasin semuanya!"

"Iya nanti setelah mandi, kamu tunggu aku diruang tengah dulu ya"

El membawa Seina menuju ruang tengah yang terdapat tv besar disana.

"Sebentar ya"

"Jangan lama"

Senyum El mengembang diwajah tampannya.

"Takut kangen ya!" ucap El.

"Nggak! sana pergi"

Seina mengalihkan wajahnya pada tv yang menyala didepannya. Berusaha menyembunyikan kegugupannya.

El berlalu menaiki tangga menuju lantai dua apartemennya. Saat memasuki kamarnya, El tahu aroma parfum yang ada disana bukan miliknya tapi tidak jadi masalah toh aroma itu milik gadisnya.

Seina duduk seorang diri menonton tv, lalu datanglah dua pria yang ikut makan tadi.

"Halo nona" ucap keduanya melambaikan tangan.

"Kalian mau apa?" tanya Seina dingin bersiap menyerang jika mereka maju.

"Eh tenang nona kami orang baik kok, kami anak buahnya si bos" ucap Jack.

"Iya nona jangan takut kami nggak jahat" ucap Rio meyakinkan.

"Kalau kalian maju aku hajar kalian" kata Seina dingin.

"Jangan nona kami nggak gigit janji deh" Jack dan Rio mengangkat dua jari mereka tanda damai.

Seina menatap semakin dingin pada kedua orang itu. Membuat keduanya menelan ludah kasar karena baru kali ini ada wanita yang menatap mereka seperti itu.

Rio dan Jack duduk dikursi yang jauh dari Seina karena gadis itu yang tidak mudah didekati.

"Apa yang kalian lakukan?" ucap suara tajam yang pastinya dari El.

"Bos, kami cuma nemenin nona duduk kok nggak ngapa-ngapain bener deh" ucap Rio menjelaskan sebelum dapat amarah.

El duduk didekat Seina yang langsung memegang tangannya.

"Sudah rindu ya" goda El yang mendapat cubitan keras dari Seina tapi tidak terasa apa-apa bagi El.

"Kenapa kalian masih disitu? nggak mau kerja lagi ya?"

Rio dan Jack bangkit dari duduk mereka lalu pergi.

"Jack siapkan mobil kita kekantor sekarang" ucap El sebelum Jack menjauh.

"Siap bos" sahutnya berteriak karena sudah jauh.

"Ikut aku kekantorku ya" ucap El

"Untuk apa? aku cuma mau penjelasan kamu setelahnya baru kekafe aku"

"Nanti kamu tahu semuanya kalau udah dikantor aku, lengkap dari A sampai Z"

"Kalau kamu bohong aku hajar habis kamu" kata Seina galak.

El menarik tangan Seina keluar dari apartemen. Di basment sudah menunggu mobil El yang di supiri langsung oleh Jack sedangkan mobil Rio dibelakang mereka.

El membukakan pintu untuk Seina masuk setelahnya ia juga ikut masuk. Mereka duduk berdampingan di kursi belakang.

Sepanjang perjalanan mereka bertiga hanya diam saja. Seina yang melihat kearah jalanan, El yang fokus pada tab nya dan Jack yang memandang lurus jalanan didepannya.

Mobil memasuki area lobi perusahaan yang sangat besar. El dan Seina keluar dari mobil mewah milik El.

Semua mata karyawan yang baru datang langsung tertuju pada keduanya. Terutama Seina yang digandeng direktur mereka, hal yang tidak pernah terjadi selama selama ini.

Seina yang menjadi pusat perhatian menjadi takut. Apa lagi tatapan para pria yang seakan memujanya terang-terangan, itu membuatnya benar-benar tidak nyaman.

Tubuh Seina merapat pada El dan menggenggam tangannya semaki kuat. El yang menyadari hal itu melepas genggaman tangannya lalu memeluk bahu Seina agar semakin merapat padanya.

Karena pelukan El pada bahunya, Seina menundukkan kepalanya tidak mau menatap orang-orang yang memperhatikannya. Meski raut wajahnya terlihat dingin.

"Apa kalian bekerja untuk mengamati orang?" tanya El tajam dengan raut wajah tidak bersahabat.

Sontak semua karyawannya yang tadi memperhatikan mereka bubar jalan ke tujuan masing-masing.

Tangan El mengangkat wajah Seina agar menatap ke depan.

"Jangan tundukkan pandanganmu, lihat orang-orang yang ada disekitar" kata El sembari terus berjalan membawa Seina keruangannya.

"Lihatlah tidak semua orang itu jahat, tidak semua pria mengerikan seperti yang kamu bayangkan" lanjutnya.

El dan Seina masuk kedalam ruangannya yang besar juga luas. Sangat manly dan aroma khas dari si pemilik sendiri yang mengudara bebas diruangan itu.

Siapapun wanita yang masuk kesana pasti akan betah berlama-lama didalamnya dan tidak ingin keluar.

El berjalan meninggalkan Seina ditengah-tengah ruangannya. Sedangkan dia sendiri mundur beberapa langkah lalu mengamati Seina dari atas hingga bawah.

Senyum El nampak diwajahnya dengan sangat manisnya membuat Seina menatapnya heran.

"Kenapa?" tanyanya.

"Mendekatlah" ucap El.

Seina menggeleng tidak mau, ia harus memastikan apa yang akan terjadi lebih dulu.

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu" kata El yang sudah berdiri di depan jendela kaca besar.

"Kamu tidak akan mendorongku kebawahkan?" tanya Seina dengan mata memicing.

"Tentu saja tidak, mendekatlah maka kamu akan tahu" kata El.

Meski ragu tapi Seina berjalan mendekati El, ia sudah mencoba untuk percaya jika pria itu tidak jahat padanya. Tapi kembali lagi pada bayangan laki-laki jahat yang selalu membuatnya takut.

El menarik tangan Seina hingga jatuh di pelukannya yang bersandar pada kaca jendela yang sangat tebal.

"Jangan menyandari kacanya nanti pecah kita jatuh" berontak Seina yang ingin lepas dari pelukan El.

"Sekalipun kamu tembak atau lempari bom kaca ini tidak akan pecah kecuali kalau bomnya meledak" kata El yang mendapat pelototan dari Seina.

El tersenyum melihat mata bulat Seina yang cantik menurutnya.

"Lihat kebelakang" ucap El membuat kening Seina berkerut tapi El tidak bisa melihatnya karena poni Seina yang menutupi keninggnya.

"Lihat dulu baru menilai" lanjutnya.

Seina mengalihkan pandangannya kebelakang tubuh El. Namun ia sedikit kesulitan karena tingginya hanya sebatas dagu El saja.

Pelukan mereka terlepas secara paksa karena Seina menyingkirkan tubuh El kesamping.

Matanya kembali membulat melihat pemandangan indah didepan matanya. Dari dalam ruangan El ini dapat melihat pemandangan yang sangat indah kebawah sana.

"Wah indah sekali pemandangannya" ucap Seina, belum pernah dia melihat pemandangan sebelumnya karena hidupnya hanya harus bekerja saja setiap harinya.

Terakhir kali dia melihat pemandangan ketika masih dibangku SMP sewaktu kelulusan sekolahnya. Orang tua Seina membawanya kesebuah taman bunga yang sangat indah ketika itu, dan itulah kenangan yang paling tidak pernah ia lupakan.

"Mau lihat yang lain lagi?" tawar El.

Seina mengangguk antusias pada El yang menatapnya dengan senyum manis.

"Ikut aku" mereka keluar dari ruangan El dan masuk lift untuk turun.

"Kenapa harus pakai lift kalau hanya satu ruangan saja? apa disini tidak ada tangganya?" tanya Seina dengan wajah polosnya.

"Supaya lebih cepat" alibi El yang sebenarnya tidak mau gadisnya lelah.

Mereka masuk kedalam ruangan lain yang lebih luas dan banyak sofa panjang disana dengan jendela kaca yang tidak kalah lebarnya.

"Ini ruangan apa kok nggak ada pintunya?"

"Ini tempat tunggu tamu"

"Kenapa kita kesini?"

El berbalik menatap Seina lalu mencubit hidungnya pelan.

"Kamu jadi banyak bertanya ya sekarang"

Seina langsung memasang wajah dinginnya pada El. Itu jadi penyesalan buat El yang mengatakan hal demikian, tapi tidka apalah setelah ini juga pasti dia senang lagi pikirnya.

"Kemari, lihat itu"

El menunjuk sebuah tempat yang berada dibawah sana yang memiliki tulisan NL COFFE SHOP.

Seina menatap tidak percaya pada apa yang dilihatnya ini.

"Aku tidak salah lihatkan" gumamnya.

1
Ida Saleh
kayaknya menarik
Erna M Jen
aduh naura mimpimu jangan terlalu tinggi nanti jatuh baru tau rasa..😃
Erna M Jen
dihalalin dulu bos biar bebas ..
Erna M Jen
mantap El ...semoga kau bisa melindungi seina..
Erna M Jen
wah bos yang dingin akhirnya mulai mencair..demi seina
Erna M Jen
pasti ciuman adalah cara jitunya
Erna M Jen
bagus ceritanya 👍👍
Erna M Jen
nyimak dulu..
djerrih leni
Thor ini ceritanya gantung ya... masih ada lanjutannya kah?... atau end di sini ya
CV.Restu Gemilang Jaya
orang sunda nih authornya
solehatin binti rail
bagussss
solehatin binti rail
bagusssss 👍👍👍👍👍💪
Sitipatimah
Lumayan
cetom😘😘
Luar biasa
cetom😘😘
investor
cetom😘😘
fisik dan psikis
Russyulfi
lanjut lagi thor
Rose Anjani
Kecewa
Cristina Arias: 9o9 bb
Cristina Arias: fvmio pgg np0 de junio vopo
total 2 replies
Rose Anjani
Buruk
Salwati 123
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!