Namaku Ameera, memiliki ayah dan adik tiri memang membuat aku kehilangan kebahagiaanku sedari kecil. Dan di usiaku yang masih sangat muda ini aku tidak menyangka jika aku harus memilih nyawaku atau aku juga harus menyadari bahwa aku terancam akan sulit memiliki keturuanan. Dilain hal, aku dipaksa menikah dan di tuntut untuk memeiliki keturunan seorang anak laki-laki.
akankah aku kuat menghadapi ini semua?
*
*
*
Haii bertemu lagi di karya terbaruku ini, semoga kalian enjoy membacanya yaa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mynamei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mantan Kekasih
Ameera menggunakan Drees berwarna hitam dengan makeup tipis nan sederhana di wajahnya, ia turun dari lantai dua beriringan dengan Rumi yang menggandeng tangannya cukup erat. Perlakuan Rumi sangat terlihat manis saat itu, raut wajah Ameera juga terlihat tengah berbahagia meski terselip rasa gugup menghantui dirinya. Pandangan Ameera kini menyapu sekelilingnya, melihat kiri dan kanan ke arah tamu undangan dari posisinya yang masih berada di anak tangga.
Dimana Ka Argha? Apa dia ada disini? – Batin Ameera dengan cemasnya.
Dan yaa, langkahnya yang mengikuti arah jalan Rumi membawanya ke tepi kolam dimana disana tengah bercanda ria Ibu Sonia dan juga Pak Rudi bersama dengan seorang wanita cantik. Siapa dia? Dimana Argha? Batin Ameera.
Ameera kemudian menoleh ke arah kanannya, ia kemudian melihat Argha tengah berdiri memegang satu gelas minuman dan ia manatap tajam ke arah Ameera.
“Nah ini dia Ratu dan Rajanya..” Ucap Pak Rudi menyambut kedatangan pengantin baru itu.
Ameera tersenyum pada ketiganya. Tatapan seorang wanita di samping Ibu Sonia begitu sinis, melihat sosok Ameera dari atas hingga bawah. Melirik penuh perhatian kala itu.
“Ameera kamu sudah mengenal tante Sonia ya? Nah kalau ini Kanaya, calon isterinya Argha..” Ucap Pak Rudi.
Deng!
Sakit rasanya hati Ameera mendengarnya, berhadapan dengan wanita yang ternyata adalah calon isteri Argha, dan Ameera yakin dialah wanita yang di banggakn oleh tante Sonia.
“Hai, salam kenal.. Ameera..” Ucap Ameera dengan ramah, mencoba sekuat tenaga ia menutupi rasa sakit pada hatinya.
Ohh.. Namanya Ameera, wanita yang ada di relung hati Argha, hmm tidak menyangka ternyata wanita ini cerdik juga.. memilih Rumi yang jauh lebih kaya raya dari pada Argha..
“Hai.. Naya..” Ucapnya singkat memperkenalkan diri sambil membatin.
“Argha tidak pernah memperkenalkan siapapun padaku loh tante, tahu-tahu sudah punya calon saja ya?” Kata Rumi kala itu dengan sedikit mengejek.
Dari mata ekor Ameera, ia melihat sosok Argha tengah mendekat ke arah dimana ia tengah berkumpul saat ini..
“Kamu seperti tidak tahu Argha saja, Rum.. berbeda dengan kamu.. oh yaa Naya ini dokter loh..” Dengan bangga ibu Sonia memperkenalkan Naya.
“Sedang membahas tentangku?” Argha datang semakin membawa rasa cemas pada diri Ameera.
“haha Bro!!” Sapa Rumi sambil tertawa menepuk bahu Argha.
“Selamat yaa.. semoga bahagia, cantik sekali isterimu ini..” Ucap Argha membuat panik Ameera, dan membuat Kesal Naya karena pujiannya pada Ameera.
“Itu Naya juga tak kalah cantik.. dokter bro, sudahlah cepat halalkan..” Ledek Rumi dengan asiknya.
Ameera memilih diam saja kala itu, ia benar-benar tidak siap jika saja saat itu terbongkar hubungannya terdahulu dengan Argha.
“masih jauh, Mas.. aku ingin memuncakkan karierku dulu.. “ Ucap Argha membuat kesal Naya kala itu.
"Halahh.. kan bisa toh sambil membina rumah tangga.. akan lebih terasa nanti semangat untuk suksesny.." kata Ibu Sonia.
"Sesuatu hal yang baik jangan di tunda.. lihat Rumi dan Ameera.. tanpq lama lama sudah menikah.. " goda Pak Rudi.
Tatapan Argha cuek, ia lebih memilih memfokuskan pandangannya pada sosok Ameera.
“Kalian tidak satu angkatan kan?” Ucap Rumi saat melihat Ameera yang tengah tertunduk, namun Argha terus memandangnya.
“Tidak, Mas.. Ameera adik tingkatku.. kami bertemu di kampus.” Ucap Argha dengan tatapan sinis ke Arah Ameera.
Saat mereka tengah berbincang, Victor datang menghampiri.
“Maaf Tuan, Den, Mbak.. itu teman-teman mbak Meera sudah datang..” Ucapnya. Senyum Ameera terbentang lebar.
“Suruh saja menikmati hidangan lebih dulu, aku dan Meera masih saling berkenalan diri dulu dengan tamu yang lain..” Ucap Rumi kala itu menepis senyum sumringah Ameera.
“Suruh pelayan menjamu mereka, Victor..” sambung Pak Rudi.
"Aku saja yang menemai mereka, sudah biasa kita berkumpul" ucap Argha tanpa mempersulikan Naya.
Nampaknya Argha dekat sekali engan Ameera dan dua sahabatnya.. - Rumi membatin heran.
"Argha.. ajak Naya" kata Tante Sonia berkata sedikit memberi penekanan pada Argha.
"Tidak usah, diam saja dia tidak akan nyaman dan gak mau membuka diri dengan kalangan yang tidak sepadan dengannya" ucap Argha cukup menohok, ia membuat seketika Naya malu atas ucapa Argha kala itu.
Ameera mendengar jelas namun ia memilih untuk diam. ia juga terkejut saat mendengar ucapan Argha kala itu.. cukup menohok, dan selama mengenal Argh, ia tidak pernah mendrngar Argha berkata dengan cukup tajam.
Mendengar ucapan Argha, Rumi semakin menaruh curiga pada kedekatan Argha juga Ameera, isteriny saat ini.
"Aku harus menghubungi temanku sebentar.." ucap Rumi sambil menjauh.
"Sonia.. Ameera ini pandai buat Roti dan Cake.. kapan-kapan ajaklah dia bekerjasama, kalian kan bisa membuat usaha baru nantinya" ucap Pak Rudi .
"Tidak mas, Terimakasih deh .." ucap IbuSonia menolak.
"Sayang sekai.. biar nak nanti papa buatkan sebuah peluang bisnis untukmu" ucapnya pada Ameera, ia hanya tersenyum tanpa berbicara.
"Biar saja dia usaha sendiri, Mas.. jangan mentang-mentang punya mertua kaya lalu memanfaatkan.." Ucap tajam ibu Sonia.
"Hahahah" tawa lepas Pak Rudi.
"Lucu kamu Sonia.. memang seluruh hartaku but siapa? Aku sudah tua, aku hanya butuh kebahagiaan.. hartaku biar saja untuk anak menantu dan cucu cucu" ucap Pak Rudi mematahkan ucapan Ibu Sonia.
Wajah kesal ibu sonia nampak jelas terlihat, bahkan Naya pun cukup jealous terhadap Ameera atas pujian pujian pada Ameera.
"Meera, cetaklah cucu - cucuku, rawat dengan cinta, bekali dengan ilmu bermanfaat.." ucap Pak Rudi .
"Iya Insya Allah Pak.." ucap Ameera.
"Jangan panggil Pak, papah saja" Ucap Pak Rudi yang tengah bahagia itu.
"Baik, Pah.. " ulang Ameera menjawab.
Sesat Rumi kembali melepas senyumnya.
"Mana teman- temanmu" tanya Rumi pada Ameera.
"Entah..kenapa memangnya?" Tany Ameera.
"Oh iya dimana ya Argha.. aku takut saja kalau dia nanti di goda" ucap Ibu Sonia sinis.
"Mereka tidak seperti itu, sonia!" Tegur keras Pak Rudi.
"Hemm mereka disana, ayo kesana.. aku ingin mengenal mereka lebih jauh lagi" Ucap Rumi cukup mengejutkan Ameera.
Ameera di gandeng tangan kananya cukup erat, seperti sangat di sengaja.
"Mas.. pelan-pelan" ucap Ameera sedikit berbisik
Rumi diam saja tidak menghiraukan ucapannya Ameera.
"Hai.." sapa rumi pada Keyla, Faiz dan juga Argha.
Ketiganya terkejut karena kedatangan Ameera dan Rumi kala itu.
"Yaa ampun, Meer.. lo cantik sekali" puji Keyla.
Rumi dengan posesif mendekap dari sisi kiri tubuh Ameera.
"Tentu.." Rumi menjawab cukup lantang.
"Argha.. bawalah Naya kesini" ucap Rumi dengan sengaja.
"Malas Mas.." tambahnya.
"Tunggu deh, kalian ini?" Bingung keyla seolah keduanya sudah sangat akrab.
"Kan sudah ku bilang, kami saudara sepupu.. kalian tidak percaya" ucap Argha menaikan satu alisnya.
"hah? Jadi beneran?" Respon Faiz dengan sangat terkejut.
"Jadi lucu gini sih, keren jadi judul sinetron ya iz.." ucap Keyla sambil tertwa.
"mantanku kini menjadi kakak sepupuku" ucap Ceplos Faiz sambil tertawa .
DEENGG!!
Astaga Faiz .. apa yang lo katakan??
Mantan?? Ameera mantan kekasih Argha?
Baguslah apa yang kamu ucapkan setidaknya membuat Rumi tau, sebelum dia ada aku yang memiliki Ameera..
Tatapan Rumi kini memicing ke arah Argha, rangkulan erat pada Ameera juga kini terasa sebuah cengkraman di area lengan Ameera kala itu.
Apakah yang akan terjadi?
*
*
*
Haii semua... maaf baru up, jangan lupa dukunganny yaa, like komen vote dan gift.
🤭🤭
mampir awak Thor