Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.
Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.
Tidak jarang juga memakan banyak korban.
Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.
Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjadi Lagi
Raul pulang ke rumah setelah beberapa hari bekerja di kota bersama detektif Samson dan Diana.
Kasus pembunuhan berantai di kabupaten yang lain sudah selesai.
"Assalamualaikum",
"Aku pulang",
Tidak ada yang menyambut kepulangan pahlawan yang tidak banyak orang yang tahu.
Dewa kesuburan masuk ke dalam kamar.
Raul tidak terkejut ketika menemukan istri sirinya yang bernama Kunira tengah berduaan dengan mesra bersama laki-laki lain.
Mereka berdua sedang melakukan packing baju-baju Kunira.
"Apakah hari itu adalah hari ini?",
"Iya Mbah, betul",
"Hari ini aku datang untuk membawa pulang Kunira",
Pria itu adalah suami sah Kunira. Namanya Sujahe.
Kunira dan Sujahe sudah menikah selama belasan tahun.
Kunira sudah tinggal satu rumah dengan dukun yang bergelar dewa kesuburan genap selama lima bulan.
Menurut Mbah dukun dewa kesuburan. Itu adalah salah satu bentuk ikhtiar tertinggi supaya pasangan suami istri yang belum dikaruniai keturunan lekas mendapatkan momongan.
Kunira dan suaminya pun pamit kepada dewa kesuburan setelah kawin kontrak selama lima bulan berakhir tanpa diperpanjang.
"Kami pamit mas Jaya",
"Terimakasih atas pertolongan nya",
"Sama-sama nduk",
"Terimakasih atas lima bulan yang menghangatkan",
"Semoga kalian berdua lekas diberikan momongan yang banyak",
"Mari Mbah",
"Assalamualaikum",
"Waalaikumsalam",
Kunira dan Sujahe hilang dari pandangan mata begitu keluar dari rumah kontrakan.
Dewa kesuburan dengan senang hati akan melakukannya lagi.
Jika suatu hari pasangan yang mudah dibodohi itu datang kembali.
Dengan ide-ide penipuan dan kebohongan yang lebih kreatif lagi menyenangkan.
Tengah malam
"Bangun manusia",
Raul yang mulai malam ini kembali tidur sendiri kedatangan tamu tak diundang.
Di depannya ada hantu tengkorak lumutan.
Dia adalah setan informan di lingkungan tempat Raul sekarang tinggal dan menyamar.
"Ada apa kamu datang menemui ku?",
"Kamu tahu sendiri aku baru saja pulang dari misi yang berat",
"Sebaiknya kamu cepat pergi dari tempat ini",
"Pergilah jauh-jauh",
"Memangnya ada apa?",
"Raja Siluman Ular Kobra dan pasukannya sudah bergerak memburu mu",
"Sudah sampai mana mereka?",
"Mereka sedang berkemah di hutan Tenggara",
"Itu masih jauh... ",
"Dasar tengkorak lumutan",
"Setidaknya aku masih punya waktu satu malam lagi",
"Terimakasih informasinya",
"Pergilah",
Pagi hari yang bersahabat
Petualangan menyamar menjadi seorang dukun dan dewa kesuburan tampaknya tidak bisa diteruskan lagi.
Hari ini Raul melakukan packing untuk pergi jauh ke wilayah yang lain.
Seperti inilah bila tidak mau hidup dengan normal. Malahan memilih hidup bersinggungan dengan dunia yang lain.
Siluman ular masih menyimpan dendam kepada Raul.
Raja Kobra sampai membawa pasukan demi mengejarnya.
Jika tertangkap taruhannya tidak main-main.
Disiksa dan dibunuh berulang-ulang.
"Assalamualaikum",
Ada tamu di penghujung karir.
Ini sangat menarik.
Raul akan memainkan peran nya sebagai dewa kesuburan untuk sebuah perpisahan.
Raul tidak tahu kapan lagi kesempatan akan datang dan karakter ini kembali bisa dihidupkan.
"Waalaikumsalam",
"Tunggu sebentar ya... ",
Untuk terakhir kalinya Raul memasang kumis, jenggot dan jambang palsu yang berwarna putih uban.
Memakai ikat kepala yang menutupi semua rambutnya yang masih hitam.
"Silahkan duduk",
"Bapak ibu... ",
Pasien terakhir dewa kesuburan yang beruntung adalah pasangan suami istri yang sudah berumur.
Terlihat dari outfit nya. Mereka adalah orang-orang yang super kaya.
"Kami sudah lebih dari dua puluh tahun menikah",
"Dan kami belum bisa memiliki keturunan",
"Kami datang kemari karena rekomendasi dari banyak orang yang sudah berhasil karena menuruti nasehat dewa kesuburan",
"Bagaimana kiatnya kami bisa segera memiliki momongan Mbah?",
"Jadi seperti ini bapak ibu... ",
"Anak itu adalah sebuah titipan",
"Sebuah tanggung jawab dan amanah",
"Maka yang pertama harus dilakukan oleh pasangan suami istri yang belum punya anak adalah berkaca",
"Bertanya lah kepada diri masing-masing sudah pantaskah menerima sebuah tanggung jawab dan amanah",
"Anak harus dibesarkan supaya menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur",
"Menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungan",
"Bagaimana caranya?",
"Tentu saja dengan cara yang baik dan tidak jahat",
"Darimana asalnya kita akan memberi makan kepada anak kita kelak?",
"Apakah dari uang hasil bekerja yang halal?",
"Ataukah uang dari hasil korupsi, suap dan perkara jahat lainnya yang haram?",
"Jika dibesarkan dengan cara yang halal maka insya Allah anak kita akan menjadi berkah bagi keluarga dan umat",
"Tapi jika diberi makan dari uang yang haram",
"Maka anak itu akan menjadi monster yang kejam",
"Kemudian bertanya lah apa ada yang salah dengan sebuah pernikahan?",
"Seperti menikah dengan paksa atau merebut kekasih orang lain",
"Aku sudah tahu masalah kalian berdua kenapa selama lebih dari dua puluh tahun bersama belum juga mendapatkan keturunan",
Dewa kesuburan memberikan masing-masing satu amplop berisi pesan rahasia kepada tamu terakhir nya.
"Bukalah dirumah dan bacalah sendiri-sendiri",
"Di dalam amplop itu sudah aku tuliskan sebuah solusi",
"Terimakasih Mbah",
"Terimakasih Mbah",
Di rumah pasangan suami istri yang baru saja pulang dari rumah dewa kesuburan
Karena perjalanan jauh dan pulang sampai rumah larut malam.
Pasangan itu memilih untuk langsung tidur.
Sang istri bisa memejamkan mata dengan mudahnya.
Tapi sang suami penasaran dengan amplop dari dewa kesuburan.
Kenapa diberi dua amplop dan diberikan kepada masing-masing?
Kenapa solusinya tidak langsung saja di dalam satu amplop yang sama?
Jika benar dewa kesuburan sesakti itu.
Maka penantian selama lebih dari dua puluh tahun akan terbayar dengan kebahagiaan.
Tiba-tiba sang suami mengingat momen indah pertemuan dengan sang istri lebih dari dua puluh tahun yang lalu ketika masih sama-sama belajar di luar negeri.
Biarpun mereka awalnya banyak perbedaan.
Tapi dengan tidak sedikitnya kesamaan akhirnya mereka berani melangsungkan pernikahan.
Itu lebih dari dua puluh tahun yang lalu.
Sang suami tersenyum-senyum sendiri sembari membuka amplop dari dewa kesuburan.
Ia penasaran apa solusi cemerlang untuk bisa segera punya momongan.
Ia dan istrinya selama ini sudah berusaha mati-matian.
Raul sebagai dewa kesuburan sudah tahu masalah pasangan itu begitu pertama kali bertemu.
Raul tidak merasakan nya.
Pesan dari dewa kesuburan untuk sang suami.
"Dia itu seorang laki-laki",
"Hanya saja burungnya memang sudah tidak ada",
Raul tidak merasakan nya.
Raul tidak merasakan bau dan aura seorang perempuan.
Seperti yang selama ini sudah banyak bersamanya.