"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
"Ahhh... Sayang maaf" ujar Aldan langsung turun dari ranjangnya
"Kenapa?" lesu Aura
"Aku gak bisa. Aku takut kamu jadi ikut terjangkit penyakit dari aku" alasan Aldan
"Emmmm..... Pake pengaman aja Gimana? Aku udah beli ko" ujar lesu Aura
Aura langsung mengambil pengaman itu di dalam lemari kecil di samping tempat tidur
"Akhhh sialan, kalo kaya gini gue bisa gak tahan ini" umpatnya dalam hati
"Bisa kan!!" ucap Aura sambil menggoda Aldan dengan berjalan mendekatinya
"Aku minta maaf" balas Aldan langsung keluar dari dalam kamar
Brakk.....
Dengan panik Aldan menutup pintu dengan kencang, dia langsung turun dan masuk ke dalam kamar Vega dengan cepat karena dia sudah sangat tidak bisa menahannya lagi.
Tok.. Tok... Tok... tok..
"Siapa?" teriak Vega karena dia terbangun karena suara ketukan dari pintu yang begitu kencang dan cepat
"Aku" jawab Aldan
Vega langsung membukakan pintu dan Aldan langsung menyambarnya dengan ganas.
Akhhh....
"Mmmm.... Lepas apa sih akh, sakit" ujar Vega kesakitan
"Aku udah gak tahan sayang" ucap aldan
"Gak tahan apa. Eh kamu lupa aku masih PMS" balas Vega
Jgeeer.....
Kepala Aldan seperti di sambar petir, dia lupa Vega masih PMS.
"Kenapa kamu?" tanya Vega
"Si Aura goda aku, aku gak tahan terus ini gimana" panik Aldan yang sudah terlihat frustasi
"Kamu di goda sama dia?" tanya Vega
"Iya. Tapi aku kabur langsung, kan kata kamu aku gak boleh berhubungan sama dia. aku udah gak tahan sama kamu aja, aku udah gak tahan ini" jawab panik Aldan
"Tapi kan aku masih PMS yang" balas Vega
"Pa-pake M*lut aja pake M*lut kalo gitu" ucap Aldan
"Gak mau ihhh, kamu tau kan aku gak mau kalo lewat M*lut" enggan Vega
"Yaudah kalo kamu gak mau aku sama Aura aja boleh kan" ancam Aldan
"Ck!! jangan kamu tega sama aku" balas Vega
"Kamu yang tega liat aku kaya gini" balas kesal Aldan
"Yaudah kalo gitu aku mau" dengan cemberut Vega menuruti kemauan Aldan
Mereka pun langsung melakukanya karena Aldan yang sudah tidak bisa bernegosiasi lagi.
Aura yang sudah memasang kamera tersembunyi hanya menonton sambil tertawa bahagia dengan aktifitas yang sedang mereka lakukan yang menurutnya sangat lucu karena Vega terlihat sangat tidak menikmati nya.
"Akhhh... mata gue ternodai" geli Aura
Dia langsung mematikan layar Handphone nya yang memperlihatkan Vega dan Aldan.
Aura langsung saja tidur dia tidak turun ke lantai 1 untuk mengganggu mereka Karena dia malas.
10 Menit Kemudian
Mereka berdua sudah selesai..
"Kamu mau kemana?" tanya Vega
"Mau ke kamar atas. Aku udah ngantuk" jawab Aldan
"Di sini aja, si Aura juga pasti udah tidur" rengek Vega
"Jangan nanti di curiga, soalnya akhir - akhir ini aku sering tidur sama kamu" ucap Aldan
"Ck!! dia gak bakalan bangun udah jam 10 ini. Di sini aja ya tidurnya" pinta Vega
Vega memberikan tatapan manja sampai Aldan pun mengalah dan dia tidur kembali di kamar Vega.
Vega terlihat sumringah dan mereka pun melanjutkan tidur mereka dengan saling berpelukan.
Jam 6 Pagi
Aura sudah bangun dari tidur nya, hari ini dia ada meeting dengan beberapa investor jadi dia harus datang ke perusahaan lebih pagi.
"Mpok Mira" teriak Aura
Mpok Mira pun terlihat berjalan cepat dari dalam dapur.
"Iya non, maaf Mpok lagi masak" balas Mpok Mira
"Gak papa..Mpok masak apa?" tanya Aura
"Mpok masak ayam goreng, tahu, tempe sama tumis pakis pedas kesukaan nona tadi bibi berangkat ke pasarnya pagi banget jadi ni pakis masih dapet bibi. Oh iya, ini roti juga ada takut nya nona mau makan sama roti" jawab Mpok Mira
"Mpok Mira mah terbaik deh, aku sarapan sama nasi aja biar gak cepet laper" balas Aura
Mpok Mira pun langsung memberikan piring kepada Aura dan Aura pun langsung mengambil makanan yang dia inginkan.
"Nona! Nona!!" bisik Mpok Mira tiba - tiba
"Ada apa?" Aura pun ikutan berbicara pelan
"Nona tau gak. Kemarin malam bibi liat si Aldan masuk ke dalam kamar Vega buru - buru" bisik Mpok Mira
"Tau dong bi" bisik balik Aura
"Nona tau? padahal nona bisa langsung masuk gerebek mereka biar semua orang tau dan di arak satu komplek" ujar kesal Mpok Mira masih suara pelan
"Itu belum waktunya bi, kalo mereka ketauan kan rencana kita bisa gagal" balas bisik Aura
"Iya juga ya. Kemarin bibi liat terus bibi denger suara begituan di dalem kamar, tapi anehnya cuma suara si Aldan yang kedengeran sama bibi suaranya cewenya engga" ucap Mpok Mira
"Ya soalnya kan lewat ini" balas Aura sambil meragakan apa yang dia liat semalam
"Ihhhh" Mpok Mira langsung meringis melihat yang di peragakan nona nya itu.
"Lagi ngobrol apa sih asik kaya gitu?" tanya tiba - tiba Aldan
"Engga Mpok Mira cuma cerita hal lucu aja. kamu dari mana?" tanya Aura pura - pura tidak tau
"Ak-aku tadi keluar dulu ada temen yang minjem sepatu" jawab bohong Aldan
"Sepagi ini minjem sepatu? Emang buat apa?" tanya Aura pura pura penasaran
"Gak tau aku juga. Aku ke kamar dulu ya, takut telat ke kantor" jawab Aldan mengalihkan pembicaraan
"Iya. Eh aku berangkat duluan ya nanti, soalnya ada meeting" balas Aura
"Iya gak papa. Maaf aku gak bisa anter ke perusahaan" ujar Aldan
"Iya gak papa" balas Aura
Aldan pun tersenyum dan dia langsung naik ke lantai dua dengan cepat.
"Untung si bodoh itu percaya" gumam Aldan
Mpok Mira dan Aura saling menatap, dan tiba - tiba tertawa pelan.
"Dia pikir kita bodoh ya nona" ucap bisik Mpok Mira
"Iya" balas Aura sambil tertawa
Aura langsung menyantap makanannya sampai habis.
"Mpok aku udah beres makannya" ujar Aura
"Iya nona" balas Mpok Mira
"Mpok biasa ya, 2 tetes aja. setelah mereka beres makan, langsung buang aja" bisik Aura
"Siap nona" balas Mpok Mira
"Jangan lupa buang nya pake sarung tangan dan jangan sampe ada yang makan tu makanan. Kalo Mpok mau makanannya ambil dulu, nanti setelah Mpok udah ambil baru kasih dua tetes aja oke" penjelasan Aura
"Oke nona" balas Mpok Mira
"Kalo gitu aku pamit Aya Mpok. Semangat hati - hati" pamit Aura
Mpok Mira pun hanya mengangguk dan memberikan hormat.
15 menit setalah Aura pergi, Vega dan Aldan keluar dari kamar mereka dan duduk di meja makan untuk sarapan.
Dan Mpok Mira langsung menyiapkan makanan untuk mereka berdua dan tidak lupa memberi ekstra 2 tetes racun.
"Selamat makan" ucap Mpok Mira sambil tersenyum senang.
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih