Harusnya, Ziva menghabiskan malam pertamanya itu dengan sang suami. Namun, saking mabuknya, ia malah masuk ke kamar mertuanya dan membuatnya tidur di ranjang yang salah.
Apa yang akan terjadi pada Ziva dan mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurma_98, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di paksa
Brukh
"Awww!!"
Victor mendorong Ziva dengan kasar ke arah ranjang. Dengan tatapan datarnya, pria itu membuka satu-persatu kancing kemejanya di depan sang isteri.
"Kenapa kamu kasar sekali? Apa kau lupa di dalam perutku ini ada bayi, bagaimana jika terjadi apa-apa?"
Ziva melotot tajam pada suaminya itu, ia kesal dengan sikap kasar Victor yang tiba-tiba mendorongnya ke ranjang.
Arah mata Victor menatap dua bulatan kenyal milik Ziva. Merasa terangsang dengan celemek yang Ziva gunakan di tubuhnya, membuatnya sulit untuk mengendalikannya.
"Kenapa kau memakai celemek seperti itu? Apa kau lupa memakai baju? Atau kau... Kau berniat menggoda seseorang, kah?"
"Apa maksudmu? Aku hanya merasa gerah." Sahutnya, menatap kesal Victor.
Pria terkekeh pelan saat mendengar jawaban sang isteri. Ada alasan mengapa sikap Victor tiba-tiba seperti ini. Victor kesal saat sang isteri memperlihatkan lekuk tubuhnya, bahkan berpenampilan sexy di depan ayahnya.
Bagi Victor itu bukan hal yang wajar. Mau bagaimanapun, ayahnya itu adalah seorang duda, bagaimana jika ayahnya khilaf dan melakukan sesuatu pada isterinya? Kali ini Ziva benar-benar membuatnya gera.
"Punggungmu terlihat jelas, bahkan dua benda besar milikmu sangat menonjol, apa kau fikir aku ini buta? Bisa-bisanya kau berpakaian seperti itu!"
"Kamu kenapa sih? Biasanya kamu gak pernah marah--"
Sretttt
"Kyaaaa!!
Tanpa aba-aba, Victor tiba-tiba menindih Ziva dan menatap sang isteri dengan penuh gairah. Ziva terkejut akan sikap suaminya, ia pun sedikit takut bahkan sampai mengatur nafasnya beberapa kali.
"Kau benar-benar menguji kesabaranku, Ziva. Kau harus di hukum!" Katanya, dengan suara tegas.
"Tidak, jangan sekara--"
Cup
Tak bisa mengelak lagi, Victor langsung menyambar bibir ranum Ziva dengan rakus. Ia juga terlihat rakus saat meremas dua bulatan kenyal tersebut sembari menciuma bibir sang isteri. Victor terus menggerayangi tubuh sang isteri walau Ziva sudah menunjukan cara penolakan.
"B-berhenti Victor..!" Ziva menggeliat dan mencoba mendorong suaminya agar menjauh. Namun di satu sisi Ziva juga tak enak harus menolak melayani suaminya sendiri.
Bukan tanpa sebab, Ziva sudah cukup lelah karena tadi sudah melayani sang mertua. Ia tak menyangka, jika suaminya juga akan meminta jatah di waktu yang tidak tepat.
"Kenapa? Aku lagi pengen. Apa kau merasa bosan dengan sentuhanku?" Kata Victor, sembari membuka resleting celananya.
"B-bukan begitu, aku capek!" Sahutnya, bernada pelan.
Victor memberhentikan aksinya sejenak lalu menatap sang isteri. Enak saja isterinya itu meminta ia untuk berhenti, apalagi beralasan CAPEK, alasan itu benar-benar tak ada gunanya dalam melayani suami sendiri.
"Aku tak butuh alasanmu!"
Karena semakin kesal, Victor melucuti Ziva dan membuang celemek yang sedang isterinya itu gunakan. Bukan hanya itu, Victor bahkan merobek kain segitiga milik Ziva lalu membuangnya.
"Victor, aku tidak suka di paksa. Berhenti!!" Pintanya dengan tegas.
Pria itu masih di selimuti oleh egonya dan tak menggubris ucapan sang isteri yang merengek memintanya berhenti.
Terpampang jelas bentuk tubuh Ziva tanpa sehelai benang pun yang menempel. Tatapan penuh gairah Victor, ia pun menatap dua gundukan besar, lalu beralih ke lembah yang berumput tipis.
Glekkk
"Faktanya isteriku ini memang sexy, dari dulu bentuk tubuhnya memang bagus. Aku tidak suka jika sesuatu milikku, di lihat orang lain."
"Aku akan membuat milikmu basah terlebih dahulu!"
"Hei, jangan--"
Slurrrp
Victor menjilati bagian bawah milik Ziva dan sesekali menyesapnya dengan kuat. Ziva merasakan sesuatu di dalam tubuhnya yang seperti terkena sengatan listrik.
"Ahhh..."
Desahan Ziva berhasil lolos. Mendengar itu, membuat Victor semakin membangkitkan gairahnya.
"Sial, aku ingin memasukannya sekarang!"
"Tidak, tunggu dulu, kita lakukan nanti saj--"
Jlebbb
...----------------...
Like, komen dan hadiahnya kakak! Jangan lupa tambahin vote nya☹️