NovelToon NovelToon
Kaulah, Pilihan Hati

Kaulah, Pilihan Hati

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Romansa / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: farala

Sequel
" Semerbak wangi Azalea."
" Cinta Zara."

" Sah."
Satu kata, tapi kata itu bisa berakhir membuatmu bahagia atau sebaliknya.
Zayn Ashraf Damazal akhirnya mengucap janji suci di depan Allah. Tapi mampukah Zayn memenuhi janji itu ketika sebenarnya wanita yang sudah resmi menjadi istrinya bukanlah wanita yang dia cintai?

Cinta memang tidak datang secara instan, butuh waktu dan effort yang sangat besar. Tapi percayalah, takdir Allah akan membawamu mencintai PilihanNya. Pilihan hati yang akan membawa mu menuju surga Allah bersama sama

" Kamu harus tahu bahwa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untukmu." _Ali bin Abi Thalib.

" Perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik pula." _ QS.An - Nur 26

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29 : Diam diam, ternyata jahat

" Apa yang mbak lakukan di kamarku?" Tanya Aretha berjalan pelan mendekati Kanaya.

" Oh..maaf. Mbak lupa kalau ternyata kamu sudah menikah." Ujarnya tersenyum kikuk." Mbak mau pinjam lipstikmu. Punya mbak habis."

Aretha mengernyit.

" Aku tidak punya lipstik mbak. Aku kira, mbak sudah tau kalau aku tidak suka barang barang seperti itu."

Kanaya tersenyum aneh dan terlihat salah tingkah. " Ah,,maaf mbak lupa."

Mata Aretha mengekor mengikuti Kanaya yang menghilang dari balik pintu.

" Bicara dengan siapa?" Tanya Zayn yang baru saja keluar dari kamar mandi.

" Tidak ada siapa siapa mas." Aretha berbohong.

Zayn masuk ke dalam walk in closet. Sedangkan Aretha merapikan tempat tidur. Beberapa menit kemudian, terdengar panggilan Zayn dari dalam kamar ganti.

Aretha menghampiri Zayn.

" Kenapa?" Kepala Aretha muncul dari balik pintu.

" Aku mencari kemeja abu abu, kamu menyimpan nya di mana?" Tanya Zayn yang nampak sibuk membuka pintu lemari satu ke lemari yang lainnya.

Aretha masih berdiri di depan pintu, hendak masuk dan mencarikan kemeja yang Zayn minta, namun penampilan Zayn yang setengah telanjang membuat Aretha mengurungkan niatnya dan berpikir ribuan kali untuk masuk ke dalam.

Zayn putus asa, terlalu lelah mencari tapi tidak juga menemukan kemeja itu.

" Kenapa tidak masuk?" Kesal Zayn yang menunggu Aretha tapi wanita itu juga tidak kunjung datang.

Aretha kelabakan. " Apa yang harus aku lakukan?"

" Masih belum mau masuk?" Panggilnya lagi.

" I..Iya."

Zayn melongo melihat Aretha yang masuk mengenakan kaca mata hitam.

" Apa itu model terbaru?"

" Hah..."

Zayn tersenyum simpul." Style mu boleh juga." Zayn bersandar di dinding sembari memperhatikan setiap gerakan Aretha.

" Terima kasih pujiannya."

Aretha menemukan kemeja berwarna abu abu itu terselip di antara kemeja yang lainnya.

" Ini." Aretha menyerahkan kemeja itu sambil melihat ke arah lain.

Zayn akhirnya sadar apa yang membuat Aretha berpenampilan aneh. Sifat jahilnya yang tidak ketulungan kembali hadir.

Bukannya mengambil, Zayn justru terus mempertahan kan posisi tangannya yang terlipat di dada sembari terus menatap Aretha.

Lengan Aretha mulai terasa pegal.

Mau tidak mau, Aretha menoleh. Entah sejak kapan Zayn sudah berdiri dengan jarak hanya beberapa senti darinya.Tentu saja Aretha terkejut. Karena posisinya kurang mendukung, Aretha kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh. Untung Zayn dengan sigap memegang pinggang nya.

Secara spontan, Aretha mengalungkan kedua tangannya di leher Zayn. Mungkin takut terjatuh. Zayn melepaskan kacamata hitam yang mengganggu penglihatannya itu. Sepersekian detik netra mereka bersitatap.

Aretha akhirnya memutus tatapan itu. Namun bukannya mengalihkan ke arah lain, Aretha dengan kesadaran penuh justru menatap dada bidang dengan perut kotak kotak yang terpampang dengan jelas dan nyata di depan mata.

Melihat pemandangan itu, refleks Aretha melepaskan pelukannya di leher Zayn. Tapi tangan Zayn bergerak lebih cepat dan memegangi tangan Aretha dan membawa tangan itu ke posisi semula.

" Kau bisa jatuh kalau tidak berpegangan padaku, tangan ku licin, dan lagi ..... Kamu lumayan berat." Ucapnya menahan tawa.

Wajah Aretha memerah. Malu, kesal, marah, semua nya bercampur menjadi satu. Aretha tentu tidak terima di bilang berat . Apalagi yang menghinanya itu adalah Zayn, suami sekaligus pria yang sangat dia cintai.

Dengan sekuat tenaga Aretha mencoba berdiri. Berlama lama dengan Zayn bisa membuat jantungnya jadi tidak sehat.

" Hmmm..." Aretha melihat ke sembarang arah. " Sarapan sudah siap." Ucapnya lalu berlalu meninggalkan Zayn yang tersenyum simpul dengan kelakuan Aretha yang sangat menggemaskan.

Di meja makan.

Sarapan pagi ini terasa kurang menyenangkan. Abi Dzaky lebih banyak diam, begitupun dengan umi Nisa. Kanaya bahkan tidak ikut sarapan bersama mereka. Itu karena abi sudah berpesan pada umi agar Kanaya tidak memperlihatkan dirinya ketika Abi ada di rumah.

Jika marah mungkin masih bisa di redam, tapi tidak dengan kecewa.

Selesai sarapan, Abi dan umi berdiri lebih dulu, tinggal Aretha dan Zayn yang duduk berdampingan.

Melihat Aretha hanya minum air putih, Zayn tentu melontarkan pertanyaan.

" Kamu tidak makan?"

Dengan wajah jutek, Aretha menjawab." Aku takut gemuk, ada yang bilang kalau badanku ini berat."

Zayn hampir saja menyemburkan nasi goreng dalam mulutnya.

" Sial, dia ini sensitif sekali. Aku kan hanya bercanda." Batinnya.

Zayn tidak lagi berani mengucap satu kata pun setelah di bungkam oleh Aretha.

Sementara di sebuah kamar mewah di rumah besar itu, nampak Kanaya tengah mengepalkan kedua tangannya. Dari jauh, Kanaya bisa melihat tatapan penuh cinta dari Zayn untuk adiknya, dan dia tidak bisa menerima itu.

Pagi tadi, Kanaya masuk ke kamar Aretha, dia tau adiknya selalu bangun di awal pagi dan menggunakan kesempatan itu untuk melihat Zayn. Sayang, Zayn sedang mandi saat Kanaya masuk ke dalam kamar Aretha.

Melihat tempat tidur yang masih berantakan, Kanaya mendekatinya.

Dia duduk di pinggir ranjang tepat di mana Zayn semalam tidur. Dengan tidak tahu malunya, Kanaya membaringkan tubuhnya di sana. Menghirup aroma maskulin dari bantal yang Zayn pakai.

" Tidak, aku menginginkannya." Batinnya di penuhi birahi.

Hanya mencium aroma tubuh Zayn yang tertinggal di sana, membuat hasratnya meningkat.

Kanaya melihat ke samping." Harusnya aku yang di sini." Geram Kanaya. " Gara gara Wanita sialan itu, semua nya gagal !! " Lanjutnya dengan penuh amarah sambil melampiaskan kekesalannya dengan memukul tempat di mana Aretha tidur .

Selesai dengan urusan ranjang, Suara gemericik air menjadi daya tarik yang begitu besar bagi Kanaya.

Kanaya bangkit dan berjalan ke arah sumber suara. Sambil bersandar di dinding dia mulai meraba bagian tubuh sensitifnya sembari melihat ke arah kamar mandi yang tertutup.

Apa yang dia lakukan? Tentu saja membayangkan tubuh kekar tanpa busana di dalam sana.

Pintu terbuka, Kanaya terkejut dan menghentikan aktifitas gilanya lalu segera berlari ke arah meja rias Aretha.

Kanaya masih beruntung, Karena Aretha mengetuk pintu sebelum membukanya perlahan. Andai tidak, tingkah cabulnya itu sudah tertangkap basah.

*

*

Zayn dan Aretha sudah berangkat ke rumah sakit, dan sepanjang jalan, Aretha tidak pernah memperlihatkan senyumannya, senyum tidak apalagi berbicara. Kejadian tadi pagi masih begitu membekas di hatinya.

Zayn mati kutu di buatnya. Dia melihat arloji di tangan kanannya, masih ada sekitar satu jam sebelum operasi. Karena itu Zayn membelokkan kendaraan nya ke arah lain, tidak langsung ke rumah sakit.

Dan beberapa saat kemudian, mereka tiba di penjual bubur ayam langganan Zayn.

" Kita sarapan di sini."

Aretha terperanjat. Dia melihat sekeliling, terdapat sebuah gerobak bubur ayam yang terletak di pinggir jalan.

" Ayo." Ajak Zayn.

Aretha menuruti ajakan Zayn dan mencari tempat duduk kosong karena seperti biasa, bubur langganan nya itu selalu ramai tiap harinya.

" Mang, bubur komplit dua ya."

Penjual bubur tadi menjawab sambil tersenyum." Siap pak dokter."

Aretha menatap Zayn.

" Mas sering ke sini?"

Zayn mengangguk.

" Mas Ezar dan Zara juga."

" Benarkah?"

" Iya."

Si mamang datang membawa dua mangkuk bubur komplit pesanan Zayn.

" Ini pak dokter."

" Makasih ya mang."

" Iya sama sama. Ini teh siapa pak dokter?"

Zayn melirik Aretha.

" Istri saya, mang."

" MasyaAllah, geulis pisan pak dokter. Pak dokter mah pinter cari istri."

" Cantik ya mang." Ucap Zayn tersenyum sembari menoleh dan menatap Aretha yang menunduk kan kepala karena malu.

" Ho'oh pak dokter. Satu keluarga kayaknya produk premium semua ." Tambah si mamang merujuk pada keluarga Brawijaya sembari terkekeh.

Zayn pun ikut tersenyum.

Si mamang kembali melayani pembeli yang semakin banyak.

Aretha menatap Zayn yang terlihat mengaduk buburnya.

" Mas mau makan lagi?"

" Iya, tidak boleh?"

" Bukan tidak boleh, tapi tadi kan sudah."

" Nanti ada yang marah kalau makannya sendirian." Ujar Zayn sembari melirik Aretha.

Aretha jadi salah tingkah, karena yang di maksud Zayn itu adalah dirinya.

Zayn kembali makan dengan lahap hingga dia bisa menghabiskan buburnya dengan cepat. Begitupun dengan Aretha.

" Ayo, operasi sebentar lagi." Ujar Zayn dengan mata melihat sekeliling.

Beberapa pria memberi tatapan memuja para istrinya dan Zayn sangat tidak suka melihatnya.

Di dalam perjalanan ke rumah sakit.

" Bagaimana buburnya, enak?"

Aretha mengangguk.

" Tapi nanti lain kali kalau mau makan, bubur nya di bungkus saja ya?"

" Iya, terserah mas saja."

Zayn kembali tersenyum. Setelah sekian lama, ini adalah percakapan manis di antara keduanya.

Mereka tiba di rumah sakit . Dengan inisiatif sendiri, Zayn melepaskan sabuk pengaman yang di kenakan Aretha. Sesuatu yang yang belum pernah dia lakukan sebelumnya.

Aretha jadi heran dengan perubahan sikap Zayn. Zayn yang begitu dekat dengannya membuat Aretha harus menahan nafas.

Jantungnya berdetak sangat cepat, apalagi ketika Zayn menatapnya lekat sambil berkata." Yang tadi pagi, aku minta maaf. Aku hanya bercanda." Ucapnya tersenyum manis.

Kemudian tangannya yang mulai nakal kembali memegang pinggang Aretha dan menarik pinggang itu mendekat ke arahnya. " Aku bahkan bisa mengangkat tubuhmu hanya dengan satu tangan."

Deg...!!

...****************...

1
Pujierde
alhamdulillah menjadi mualaf karena Allah bukan karena cinta
Pujierde
wa'alaikumussalam
Pujierde
mungkinkah rafael ? mungkin rafael sudah mualaf
Pujierde
betul orang seperti hasbi bukan manusia seenaknya aja melakukan pelecehan terhadap anak kecil dasar orang gila orang seperti ini yang perlu di bully di penjara 😡😡
Pujierde
astaghfirullah.....gila bener ney orang tua gak tau diri kanaya kenapa kamu gak terus terang sama umi nisa nay seandainya umi nisa gak percaya kamu bisa videokan perbuatan sopir kamu
Pujierde
klo melihat orang yang terpuruk seperti itu kenapa ya kok sedih rasanya kasihan apalagi tidak bisa membayar wlopun orang itu sudah berbuat jahat
baik umi aza dan abi adam mereka bener" orang yang pemurah, baik hati dan mempunyai akhlak yang bagus bahagia dan terharu melihat orang seperti umi aza dan abi adam
Pujierde
bisa jadi loh kok nekat ya bukannya memandamg rendah mereka bukannya seharusnya mereka sadar klo mereka tuh pekerja gak takut apa ya suka kesel sama orang yang melakukan pelecehan kasihan korbannya 😢😢
Pujierde
apa yang menjadi penyebab dari kanaya apakah pernab mengalami pelecehan dan dia tidak menceritakan kepada orang lain
kak author seandai korban pelecehan mengungkapkan ttg pelecehan yg terjadi pada diri seseorang apakah bisa tidak menjadi BPD ?
Pujierde
udh diblg jangan bangunin macan yang lagi tidur akhirnya kan
Pujierde
jadi umi aza yg mendengar itu semua akuh kira laki-laki
Pujierde
siapa laki-laki itu sardikah ato aryan ato fendi ato zayn ?
Pujierde
udh beku hatinya ksnaya
Pujierde
what 😳😳 jadi ini semua rencana kanaya ? psikopat si naya kok bisa abi dzaky dan umi nisa punya anak kanaya apa penyebab kanaya benci adiknya ? apa krn harta ?
Pujierde
gilaaaaa bener-bener kanaya dan reno manusia gak bermoral gak berakhlak lenyapkan aja mereka berdua dari muka bumi ini gak punya hati mereka berdua aaaarrrrrrrrghhhh 😡😡😡😡😡😡😡
Pujierde
semoga perempuan-perempuan baik di lindungi Allah dari orang-oramg seperti reno Aamiin sedih rasanya klo liat perempuan-perempuan yang mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari laki-laki
Pujierde
mw bales dendam sama reno biar di bejek" tuh biar hilang dr muka bumi orang gila seperti dia
Pujierde
semoga itu bukan tatha asli dan semoga aryan menyadari duh makin tagang aja bikn kepala jd sepaneng juga 🙆🙆
Pujierde
ma sya Allah kamu bener" beruntung mempunyai orang tua seperti umi aza diam, mengamati dan bertindak dengan sangat baik keren euy umi aza......👍👍👍👍👍👍
Pujierde
nah kan akhirnya turun tangan pemimpin brawijaya sudah kuh bilang masih aja kau ngeyel maka kenalah kau batunya reno.....
Pujierde
melihat umi aza seperti itu rasa hati kok seperyi di iris 😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!