NovelToon NovelToon
Cinta Datang Setelah Pergi

Cinta Datang Setelah Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: jannah sakinah

Di balik tirai kemewahan dan kekuasaan, Aruna menyembunyikan luka yang tak terobati, sebuah penderitaan yang membungkam jiwa. Pernikahannya dengan Revan, CEO muda dan kaya, menjadi penjara bagi hatinya, tempat di mana cinta dan harapan perlahan mati. Revan, yang masih terikat pada cinta lama, membiarkannya tenggelam dalam kesepian dan penderitaan, tanpa pernah menyadari bahwa istrinya sedang jatuh ke jurang keputusasaan. Apakah Aruna akan menemukan jalan keluar dari neraka yang ia jalani, ataukah ia akan terus terperangkap dalam cinta yang beracun?

Cerita ini 100% Murni fiksi. Jika ada yang tak suka dengan gaya bahasa, sifat tokoh dan alur ceritanya, silahkan di skip.

🌸Terimakasih:)🌸

IG: Jannah Sakinah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Tidak ada lagi bayang-bayang masa lalu yang mengganggu. Yang ada hanya langkah-langkah kecil yang membawa mereka menuju kebahagiaan yang lebih besar.

Keputusan untuk merencanakan masa depan bersama membawa Aruna dan Revan lebih dekat satu sama lain. Mereka mulai berdiskusi lebih lanjut tentang kemungkinan untuk membangun rumah baru, memilih nama-nama untuk anak-anak yang mungkin datang suatu hari nanti, dan merencanakan kehidupan yang penuh kebahagiaan.

Hari-hari mereka terasa semakin lengkap. Meskipun tantangan tetap ada, Aruna dan Revan tahu bahwa mereka siap menghadapinya, bersama-sama. Mereka telah melewati banyak hal, dan kini, mereka siap menulis bab baru dalam kisah hidup mereka.

Malam itu, Aruna berdiri di balkon kamar mereka, memandang bintang-bintang yang bertebaran di langit malam. Suasana tenang menyelimuti rumah mereka yang kini terasa lebih hidup dengan kehadiran kebahagiaan yang telah mereka bangun bersama. Semuanya terasa berbeda, seolah dunia memberi kesempatan kedua bagi Aruna untuk merasakan kedamaian dan cinta sejati.

Di dalam rumah, Revan sedang berada di ruang keluarga, menyelesaikan beberapa pekerjaan. Walaupun pekerjaan yang menumpuk seringkali menyita waktu, ia selalu berusaha mencari waktu untuk bersama Aruna.

Mereka telah melewati banyak cobaan, tetapi hari-hari mereka semakin terasa ringan. Kehidupan mereka, yang dulu penuh dengan kesedihan dan kegelapan, kini berubah menjadi sesuatu yang lebih indah.

Aruna merasa bahwa ia telah menanggalkan keraguan-keraguannya tentang masa depan. Ia mulai percaya bahwa cinta bukan hanya tentang menemukan kebahagiaan, tetapi juga tentang bagaimana dua orang saling memahami, mendukung, dan menghadapi segala tantangan bersama. Bersama Revan, ia merasa lebih hidup, lebih penuh, dan lebih siap menghadapi apapun yang datang.

Pada malam itu, Revan keluar dari ruangannya dan menghampiri Aruna yang masih berdiri di balkon, menikmati keheningan. Ketika melihatnya, Aruna tersenyum, meletakkan gelas teh yang ia pegang, dan menatap Revan dengan tatapan penuh makna.

“Kenapa di sini?” tanya Revan sambil mendekat, melingkarkan tangan di sekitar bahu Aruna. “Kau tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.”

Aruna menarik napas panjang. “Aku hanya berpikir… tentang kita. Tentang bagaimana semua ini dimulai, dan bagaimana kita akhirnya sampai di sini. Aku merasa beruntung bisa bersamamu, Revan.”

Revan tersenyum lembut dan menatap Aruna. “Aku juga merasa beruntung. Kita telah melewati banyak hal, Aruna. Tidak mudah, tapi kita berhasil sampai sejauh ini. Dan aku janji, aku akan terus berada di sini, untukmu.”

Aruna menoleh, menatap mata Revan yang penuh ketulusan. Kata-kata itu membawa rasa aman yang sangat dibutuhkan Aruna. Ia merasa dihargai, dicintai, dan kini ia tahu bahwa keputusannya untuk tetap bersama Revan adalah yang terbaik.

“Revan, apa yang akan kita lakukan ke depan?” tanya Aruna, suaranya lembut namun penuh harapan. “Aku merasa kita sudah cukup kuat untuk melangkah lebih jauh. Apa kita sudah siap untuk membangun kehidupan yang lebih besar lagi?”

Revan mengangguk pelan, meresapi setiap kata yang diucapkan Aruna. “Aku rasa kita sudah siap. Kita sudah cukup dewasa untuk mengambil langkah selanjutnya. Aku ingin membangun masa depan bersamamu, Aruna. Tidak hanya untuk kita berdua, tetapi untuk keluarga yang akan kita bentuk.”

Mendengar kata-kata itu, hati Aruna berdebar. Ia merasa sebuah beban yang berat di dadanya perlahan menghilang. Semua ketakutannya tentang masa depan, tentang apa yang akan terjadi nanti, mulai memudar. Ia tahu, dengan Revan di sisinya, apapun yang terjadi, mereka akan bisa menghadapinya bersama.

“Jadi, apa yang kamu pikirkan, Revan?” Aruna bertanya, suaranya kini lebih pasti. “Apa langkah pertama yang harus kita ambil untuk membangun keluarga kita?”

Revan memandangnya dengan penuh kasih, kemudian menjawab dengan mantap, “Langkah pertama adalah saling percaya dan mendukung satu sama lain, seperti yang sudah kita lakukan sejauh ini. Setelah itu, kita bisa mulai merencanakan apa yang kita inginkan, baik itu rumah baru atau anak-anak yang kita harapkan. Aku ingin kita membangun segala sesuatunya dengan cinta, Aruna.”

Aruna mengangguk, merasakan keyakinan yang semakin kuat di dalam dirinya. “Aku setuju. Kita akan merencanakan semuanya bersama, dan apapun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama.”

Malam itu, mereka duduk bersama di balkon, menikmati kebersamaan dalam keheningan yang damai. Aruna merasa begitu tenang, seolah dunia ini hanya milik mereka berdua. Tidak ada keraguan, tidak ada lagi ketakutan yang menghantui pikirannya. Hanya ada rasa syukur dan cinta yang semakin berkembang.

Beberapa minggu setelah percakapan malam itu, kehidupan mereka berjalan semakin stabil. Aruna dan Revan mulai membicarakan lebih serius tentang masa depan mereka. Mereka memutuskan untuk mulai mencari rumah baru, rumah yang lebih besar, yang akan menjadi tempat di mana mereka bisa membangun keluarga mereka. Aruna merasa semangatnya kembali pulih, dan Revan terus memberikan dukungan penuh.

Suatu sore, setelah pulang dari mencari rumah, mereka duduk di ruang tamu, berbicara tentang segala hal yang telah mereka temui sepanjang hari. Revan menatap Aruna dengan senyum yang khas, seolah ingin mengungkapkan sesuatu.

“Apa kamu senang dengan rumah yang kita lihat tadi?” tanya Revan.

Aruna tersenyum, mengangguk. “Ya, aku suka. Rasanya sudah semakin nyata, Revan. Kita akan memulai babak baru dalam hidup kita, bersama.”

Revan menggenggam tangan Aruna, menatapnya dengan penuh kasih. “Aku juga merasa itu, Aruna. Ini adalah awal dari masa depan kita yang lebih cerah. Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu, untuk keluarga yang kita bangun bersama.”

Aruna merasakan kehangatan yang begitu dalam di dalam hatinya. Tidak hanya karena kata-kata Revan, tetapi karena ia tahu bahwa segala hal yang mereka rencanakan, mereka jalani bersama. Mereka tidak hanya suami istri, tetapi juga sahabat yang saling mendukung, teman hidup yang berjalan bersama di setiap langkah.

Malam itu, saat mereka bersantai di ruang tamu, Aruna menyadari sesuatu. Cinta memang datang setelah pergi. Ia merasa bahwa setiap bagian dari hidupnya yang pernah terluka, kini mulai sembuh. Cinta yang dulu ia anggap sebagai beban, kini menjadi sesuatu yang memberi kekuatan dan arti dalam hidupnya.

Revan bukan lagi pria yang terjebak dalam masa lalu. Ia adalah pria yang kini sepenuhnya mencintai Aruna dengan cara yang tulus. Dan Aruna, meskipun perjalanan hidupnya penuh dengan keraguan dan rasa sakit, kini merasa bahwa ia telah menemukan tempat yang benar di hati Revan.

“Revan,” Aruna berkata dengan suara lembut, “Aku bersyukur kita bisa sampai sejauh ini. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa melewati semuanya tanpa kamu. Terima kasih telah selalu ada untukku.”

Revan tersenyum dan merangkul Aruna dengan penuh kasih. “Aku juga bersyukur, Aruna. Kita telah melewati banyak hal bersama, dan aku yakin kita akan melalui lebih banyak lagi. Asalkan kita tetap saling mencintai dan mendukung.”

Malam itu, mereka duduk bersama, merencanakan masa depan mereka, dengan hati yang penuh harapan. Dalam kebersamaan itu, Aruna tahu bahwa cinta yang mereka miliki bukan hanya tentang dua orang yang saling mencintai, tetapi juga tentang komitmen untuk membangun hidup bersama, dalam kebahagiaan yang sederhana namun penuh makna.

1
Jannah Sakinah
Terima kasih sudah singgah, dan Terima kasih atas dukungannya❤
cintah_jeno
semangat terus ya kak /Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!