Bagaimana jadinya seorang Master beladiri yang terkenal dengan ketegasan dan disiplin tiba-tiba masuk ke dalam dunia novel yang memiliki cerita sedih di mana pemeran utamanya hidupnya tragis.
Kisah di dalam novel itu adalah seorang istri sah mati di tangan pelakor. Semasa hidupnya ia hanya alat tukar uang oleh ibunya dari keluarga suaminya. Bahkan keluarganya tahu kalau suaminya punya istri baru dan tidak peduli jika ia di siksa oleh suami. Yang penting adalah, UANG!
Akhir cerita sad ending yang sangat memilukan membuat para pembaca ikut menangis, tapi setelah sang Master di tarik ke dunia novel, akankah ia bisa mengubah jalan cerita yang menyedihkan itu? Atau tetap mengalami nasib yang tragis?
Yang penasaran dengan kisahnya yuk baca ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
.......Happy reading......
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
Mobil Glarissa pun melaju di jalan menuju rumah mertuanya melalui ingatan dari pemilik tubuh asli.
"Afgan di mana istrimu?" tanya ayah Afgan yang sangat itu berusia 67 tahun sedang duduk di kursi besar.
"Lagi di jalan Pa, tadi dia bilang ada yang mau dia beli sesuatu jadi dia menyuruhku duluan," ucap Afgan sambal tersenyum menyimpan kebohongannya.
"Benarkah? Aku sangat menantikan hadiah apa yang dibelikan oleh Glarissa untukku," ucap papa Afgan tersenyum senang.
Saat itu Afgan bersama keluarga besarnya sudah berkumpul di meja makan besar tersebut.
Tak lama kemudian, ibu, ayah dan kedua Kakak Glarissa sampai di rumah Pak Samsul, Ayah Afgan.
"Permisi," ucap Ibu Glarissa berdiri di depan pintu dengan suara yang sopan dan ramah.
Seroang pembantu datang mendekat.
"Silakan masuk Nyonya Yesi, Tuan besar sudah menunggu Anda di meja makan," ucap seorang pembantu mempersilakan keluarga Glarissa untuk langsung menuju ke meja makan.
"Wah sudah datang Buk Yesi dan Pak Anton," sapa Pak Samsul tersenyum senang melihat besannya itu sudah datang.
"Maaf kami terlambat," ucap Anton membalas senyuman Pak Samsul.
"Ah tidak terlambat kok. Mari mari silakan duduk," ucap Pak Samsul mempersilakan mereka untuk segera duduk di meja makan.
Yessy menekuk alisnya karena ia tidak menemukan Glarissa saat itu.
"Glarissa belum datang?" tanya Yesi kepada Afgan.
"Belum Ma, mungkin sebentar lagi," jawab Afgan dengan malas.
Yessy terlihat khawatir dan cemas, ia takut jika Glarissa benar-benar tidak datang ke acara makan bersama keluarga malam ini.
Yessy pun mengirim pesan kepada Glarissa agar Glarissa cepat datang.
"Glarissa, di mana kamu sekarang? Cepat datang, aku nggak ingin ya kalau sampai kamu mengacau acara makan malam besar ini." Yessy pun mengirim pesan tersebut.
Glarissa yang melihat pesan masuk di ponselnya itu hanya tersenyum sinis.
"Heh! Nggak sabaran sekali kamu ya? Nantikan drama ku," gumam Glarissa.
Beberapa menit mereka menunggu, suasana menjadi sepi senyap tidak ada yang bersuara, beberapa lainnya sedang memainkan ponselnya. Perasaan bercampur aduk mencekam dan menegangkan menunggu detik-detik kedatangan Glarissa.
"Udahlah Pa, nggak usah ditunggu, kita makan aja lah dulu. Nanti kan dia bisa makan sendiri terakhir," ucap Ibu Afgan merasa tidak perlu memperhatikan Glarissa karena Ibu Afgan juga tidak menyukai Glarissa, hanya papa Afgan lah yang menyukai Glarissa Dan menganggap Glarissa seperti anak sendiri.
"Iya Pa, nanti makanannya keburu dingin loh," jawab adik perempuan Afgan yang bernama Sela.
"Tidak boleh begitu, Glarissa juga adalah keluarga kita, kita harus makan bersama-sama biar lengkap keluarga kita," ucap Samsul bertahan menunggu kedatangan menantunya itu.
Mereka terlihat bete dengan pendapat Samsul yang harus menunggu Glarissa.
Tak lama kemudian, mobil Glarissa pun sampai di halaman rumah Samsul.
"Apakah itu Glarissa?" tanya Samsul dengan senyum yang mengembang.
Pembantu yang menyambut kedatang Glarissa terkejut dengan penampilan Glarissa.
"Nyo-nyonya, Anda baik-baik saja kan?" tanya Pembantu itu melihat Glarissa dari atas sampai bawah.
"Anu... Di mana papa mertua ku?" tanya Glarissa.
"Oh, Tuan besar ada di ruang makan, mari Nyonya saya antar Anda ke dalam," ucap pembantu itu tak percaya dengan penampilan Glarissa saat itu.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
jadi samsak yang ada dia....
saingan dong sama mba kun-kun...🤭
skalian nyoba2 akting bagus gak 😂😂😂
drama nya......
semoga sukses ya.....💪💅
dikit banget up nya.