Transmigrasi Master Beladiri Ke Dalam Novel Sad Ending
Di sebuah ruang latihan beladiri luas dan banyak perlengkapannya yang tersusun rapi, seorang murid sedang duduk di sudut ruangan yang sepi sambil menyeka air matanya, ia ikut menangis karena membaca sebuah novel sedih sambil memeluk tasnya ikut merasakan kesedihan alur cerita novel tersebut.
Seorang pelatih beladiri masuk ke dalam ruangan tersebut, namanya adalah Glarissa. seorang master bela diri yang sudah memiliki banyak penghargaan pertandingan bela diri baik nasional maupun internasional sehingga mendapatkan gelar Master beladiri di usia mudanya. Yaitu 22 tahun.
Ruang latihan itu sendiri adalah miliknya yang ia bangun dari uang kemenangannya dan berhasil mendidik banyak murid yang berkualitas dalam segi ilmu beladirinya.
Ia berjalan mendekati murid tersebut, bahkan saat ia melangkah, muridnya sama sekali tidak menyadari jika ia mendekat saking pelannya ia berjalan.
"Anisa! Ngapain masih di sini? Nggak pulang?" tanya Glarissa kepada anak didiknya itu.
"Eh Master? Kok tiba-tiba nongol aja?" Anisa balik bertanya sambil melihat kekiri dan kanan melihat tidak ada lagi yang tinggal di ruang latihan tersebut.
"Kamu ngapain masih di sini? Kenapa belum pulang? Ini sudah hampir larut malam lho?" tanya Glarissa lagi.
"Ah maaf Master, saya sedang menunggu jemputan," jawab Anisa sedikit gugup mengahadapi Master yang terkenal disiplin dan tegas itu.
"Siapa yang jemput? Kakak kamu? Abang kamu? Orang tua kamu? Atau pacar kamu?" tanya Glarissa secara mendetail.
"Abang saya Master," jawab Anisa sambil menunduk kepalanya.
"Baguslah kalau begitu. Ingat Anisa, jangan pacaran, kamu masih kecil dan emosional mu masih labil, tunggu kamu besar dan sudah memahami perasaan mu sendiri baru kamu boleh punya kekasih. Ilmu beladiri yang kamu pelajari itu untuk menghajar pria brengsek, pria hidung belang, pria mata keranjang, pria mesum, pria kurang ajar, pria tak tahu diri dan pria jahat. Kamu paham kan?" Ucap Glarissa tersenyum.
Anisa mengangguk mantap. "Iya Master. Oh ya Master, aku ada novel seru nih. Nama pemeran utamanya sama dengan nama Master, mungkin Master mau baca." Anisa menyodorkan buku novel tersebut kepada Glarissa. "Ah Master, aku titip buku ku dulu ya, aku mau ke toilet sebentar, kalau Abang ku datang, suruh tunggu ya Master." Anisa buru-buru lari ke toilet.
Glarissa yang penasaran dengan isi novel yang katanya 'seru' itu pun di bukanya. Ia membaca sebagian dari kisah yang di barusan saja di baca Anisa tadi.
Wajah Glarissa langsung berubah. "Ck! Novel macam apa ini? Jelek sekali. Di tindas malah diam saja. Benar-benar novel yang membosankan!" ucapnya ketus karena ia sangat tidak menyukai sesuatu hal yang menyedihkan. Ia tak berniat untuk melanjutkan membacanya.
Saat ia ingin menutup buku novel tersebut, tiba-tiba saja tangannya lengket di buku novel tersebut.
"Apa yang terjadi?" tanyanya bingung. Seketika ia di sedot masuk ke dalam buku itu dan buku itu pun terjatuh ke lantai dalam keadaan tertutup.
Setelah buang air, Anisa kembali ke ruangan tersebut dan tidak melihat keberadaan Masternya lagi, hanya ada buku yang tergeletak di lantai.
"Eh, Master sudah pergi?" tanya Anisa bingung yang tidak melihat keberadaan Masternya.
Ia memungut buku tersebut, belum sempat memasukkan bukunya ke dalam tas, terdengar suara Abangnya dari luar.
"Anisa! Anisa! Cepat! Aku buru-buru nih!" teriak Abangnya dari luar ruangan. Anisa berlari keluar ruangan dan melihat Abangnya sedang bertengger di atas motor.
Anisa mendekat dan naik di belakang. "Mau kemana emangnya Bang?"
"Biasalah, mau ketemu sama pacar ku," jawab Abang sambil tersenyum.
"Bang, kata Master, aku berlebih ilmu bela diri untuk menghajar pria kurang ajar. Nah Abang jangan kurang ajar sama pacar Abang, kalo enggak ku hajar Abang," ucap Anisa mengingatkan.
"Alah, kamu itu masih kecil, sok nasehatin pula! Memangnya kamu tau apa anak kecil!" gerutu abangnya sambil mencibir.
Buk!!
"Bang? Abanggggggggggg!" teriak Anisa menggoyangkan tubuh abangnya yang pingsan setelah ia pukul tadi.
...************...
Brukkkkk!
Tubuhnya jatuh dari tangga setelah di dorong oleh seorang pelakor dari tangga lantai dua membuat kepalanya menghantam lantai dengan kuat dan mendapatkan luka di keningnya.
"Ha ha ha ha! Rasain kamu Glarissa! Mau rebutan suami dengan ku? Kamu tidak pantas!" ucap wanita itu tersenyum licik melihat Glarissa yang terjatuh.
Wanita itu pun pergi dari ruangan tersebut tanpa mempedulikan Glarissa yang sudah terluka.
Perlahan-lahan matanya terbuka, ia merasa pusing dan memegang kepalanya karena rasa sakitnya seperti di tusuk, ada terasa seperti basah di kepalanya, dan saat ia memegang ternyata darah.
"Di mana aku?" tanyanya sambil melihat sekeliling di tempat asing tersebut, saat ia melihat ke arah tangannya, ke bajunya, ia sangat terkejut karena ia tidak lagi memakai baju silatnya lagi, tapi baju daster yang ada bagian bolong di samping.
"Aaaaaaaaaaaaa! Tidak! Kenapa aku memakai baju daster! Aku adalah seorang master bela diri! Lantas kenapa aku jadi wanita tak terurus!" pekiknya panik dan kebingungan.
Seketika kepalanya terasa sakit, ada seperti kepingan-kepingan ingatan yang ada di kepalanya.
Sebuah ingatan jika ia adalah istri sah Seorang pebisnis kaya dan suaminya malah selingkuh dengan perempuan lain. Dan pelakor itu sekarang sudah menjadi istri kedua suaminya dan tragisnya mereka tinggal satu atap.
Seluruh harta sang suami di kuasai oleh pelakor, bahkan ia sebagai istri sah tidak mendapatkan apa-apa. Ia sangat ingin bercerai dengan suaminya, tapi Suaminya bersikeras tidak menceraikannya karena apa bila ia menceraikan istri pertamanya, maka warisan dari ayahnya akan di tarik kembali.
Sementara Glarissa sendiri tidak mampu melawan kehendak Suaminya. Pernikahan mereka karena adanya perjodohan dari kedua keluarga tanpa ada rasa cinta, kalau ia meminta cerai maka orang tuanya akan memarahinya.
Karena mereka dari keluarga biasa, jadi kedua orangtuanya mengharap harta dari mertuanya untuk hidup mewah. Mereka tidak peduli dengan keadaan Glarissa yang menderita.
Akhirnya ia hidup dalam kesengsaraan. Ia juga kerap kali di perlakukan kasar oleh istri kedua suaminya itu, bahkan pelakor itu tidak segan-segan memukulnya seperti yang di alaminya saat ini.
Jika di pikir-pikir lagi, ia ingat jika kejadian yang ia alami sekarang sama persis seperti kejadian yang menimpa seseorang, tapi di mana ingatan itu?
Setelah berpikir keras, ia pun ingat jika kejadian yang alami sekarang yaitu kejadian yang ada di buku novel milik anak didiknya yang ia baca tadi. Akhir kisah tragis yang di alami oleh istri sah, yaitu meninggal di tangan pelakor.
"Ya ampun! Jangan-jangan aku melintas waktu ke dalam novel? Ini tidak benar! Tidakkkkkkkkkkkk!" teriaknya hingga bergema di ruangan tersebut.
"Ck! Benar-benar menyebalkan, kenapa aku malah masuk ke dalam novel yang menyedihkan begini? Haruskah ku bunuh semua pemeran utama yang ada di dalam novel ini agar aku bisa kembali ke dunia nyata ku?" tanya sambil melihat ke langit-langit ruang mewah tersebut.
"Haishhh! Tapi aku tidak bisa membunuh sembarangan orang!" gumamnya sambil menarik nafas.
Glarissa terduduk sambil menangkan dirinya, ia harus mengambil langkah baru, bukan hanya untuk kebaikan pemeran utama novel ini, tapi juga untuk dirinya sendiri, ia harus memikirkan cara agar ia bisa kembali ke dunia nyata.
"Baiklah kalau begitu, karena aku sudah ada di novel ini, maka aku akan mengubah alur cerita menyedihkan ini menjadi happy ending," gumamnya sambil berdiri untuk memulai kehidupan barunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Fransiska Husun
pengson dunk/Grin//Grin/
2025-05-03
0
meliacutee😍😍
mampir thor kyanya menarik
2025-04-30
0
MommyRea
hadir Thor 😊
2025-04-29
0