CINTA SELALU DI HATI

Waktu terasa singkat tak terasa lima tahun telah berlalu.

Di klub Juan dan Raka beserta temen mereka yang lain sedang merayakan pesta ulang tahun Juan yang ke tiga puluh satu tahun.

"Lagi lagi nambah umur kamu Juan,kapan kamu akan menikah,kami semua nya sudah punya anak dan istri tinggal kamu sama Raka yang belum menikah"

"Kenapa harus Buru buru menikah,kawin juga bisa,kan Juan sudah ada calon istri nya"saut teman yang lain.

"Benar juga tuh,gadis se sfek Diva itu sangat mempesona,body nya saja aduhai.....sangat mengiurkan.dengar dengar Juan belum pernah making love sama Si Diva"

"Betul tuh,gue juga dengar gosip itu"

"Berhenti lah bicara kosong kalian juan bukan tipe orang yang memerawani anak gadis orang sebelum menikah"Raka angkat bicara.

"iya,kami tau Juan itu pria sejati.tapi apa lagi yang Lo tunggu juan,menikah saja sekarang,hubungan keluarga kalian juga sudah erat tinggal ijab kabul saja"

"Mungkin dia ingin pilih pilih dulu,atau ada seseorang yang dia tunggu"

Juan pun mematikan rokok nya dalam asbak dan pergi meninggalkan teman teman nya.

"Eh mau kemana dia"

Di luar Juan ingin menghidupkan rokok lagi tiba tiba ponsel nya berbunyi dan dia mengangkat panggilan dari Tante Aliya.

"Hallo Juan? Vanisa sudah menaiki pesawat dan besok pagi dia akan sampai di indo,kamu jangan lupa menjemputnya yah?"

"Ia Tante"

Wa Tante Aliya masuk ke ponsel Juan dan Juan membuka nya kemudian dia tersenyum yang di kirim oleh Tante nya Poto Vanisa.

"Benar kata nenek dia sudah banyak berubah,cantik"Juan tersenyum simpul menatap Poto Vanisa di layar ponsel nya.

Didalam mobil Juan dan Raka bersiap untuk pulang.

"Oh ya Raka,Besok pagi kamu Buatlah penyambutan di bandara"

"untuk siapa?"

"Vanisa akan pulang dan Aku yang akan menyambutnya langsung"

"Siap,akan aku laksanakan"

Raka melihat Juan dari spion depan yang terdiam menatap arah keluar jendela.

"Boleh aku bertanya?"

"Mau tanya apa"

"Kalo kamu menikah dengan Diva,apakah kamu akan menceraikan Vanisa?"

"Menurut mu apa yang harus aku lakukan, Raka"

"Aku tidak tau,hanya kamu saja yang bisa merasakan nya dan apa yang harus kamu lakukan.kalo menurut ku sebaik nya kamu harus pilih salah satu dari kedua nya.karna memiliki dua perempuan sekaligus itu tidak akan membuat mereka bahagia.ikuti kata hati mu siapa yang kau cintai"

Lima tahun ini cuma Vanisa lah yang ada di pikiran Juan,entah kenapa dia terus memikirkan istri rahasia nya itu,padahal hati mereka tidak terikat satu sama lain hanya hubungan pernikahan yang ada.tapi setelah melihat poto yang di kirim Tante nya Hati Juan langsung bergetar dan dia merasa sangat bahagia,bahkan dia tidak sabar menunggu esok pagi.

***

"Benarkah?"kaget patma yang sangat gembira mendengar Vanisa akan pulang besok.

"Ia nek,tadi Tante Aliya menelpon ku,kata nya besok pagi Vanisa sudah sampai"

"Nenek senang sekali mendengar nya.nesok kamu harus jemput dia di bandara,nenek di sini akan membuat penyambutan untuk nya"

"Ia nek aku juga sudah membuat penyambutan untuk nya di bandara"

"Nenek akan mempersiapkan semua nya dulu"patma pun pergi.

***

Di kediaman barino Sinta menemui Diva dan duduk di sebelahnya.

"Kak Diva kamu ingin mendengar berita ngak?"

"Berita apa! cepat katakan"

"Aku dengar Vanisa si gadis jelek itu dia akan pulang besok,Juan dan nenek Patma membuat penyambutan yang meriah untuk menyambut gadis jelek itu!"

"Apa!....(Diva terkejut) sampai segitunya Juan menyambut kepulangan gadis jelek itu? memangnya Siapa gadis itu,Bahkan dia tidak seber harga emas.ini tidak bisa dibiarkan. susah payah aku mengirimnya ke luar negeri agar dia jauh dari Juan dan aku bisa menikah dengan Juan secepatnya tapi Juan juga tidak menikahkan aku,sekarang dia muncul lagi!"

"Kita harus cari cara untuk memisahkan Juan dan Vanisa"kata Sinta.

"Siapa Vanisa"kata Silvia yang menghampiri kedua anak nya.

"Mama ingin tau kenapa Juan belum menikahi kak Diva? Itu karna si gadis jelek bernama Vanisa yang sangat dekat dengan juan.besok gadis itu akan kembali dari luar negeri dan pernikahan mereka lama lama tidak akan pernah terjadi"kata Sinta mencuci otak Diva dan Silvia dengan bicara omong kosong nya itu.

"Ma,gimana dengan pernikahan ku! Sudah lima tahun aku menunggu nya"diva merengek kepada Silvia.

"Tenang sayang.juan tidak bisa lari dari pernikahan ini,jika dia ingin lari maka dia harus siap keluar dari keluarga Halim"

"Maksud nya?"tanya Sinta yang penasaran.

"Papa kalian pernah menolong Kakek Juan.sebagai balas Budi nya kakek Juan menjodohkan cucu nya dengan putri kami,perjodohan itu terbilang wajib yang harus lakukan di lakukan oleh Juan,jika Juan menolak dan menikah dengan perempuan lain,maka seluruh harta kekayaan kakek nya harus Juan lepaskan,dan dia tidak berhak menyandang nama Halim lagi"

Sinta mengangguk kan kepala nya pertanda paham apa yang di maksud Silvia.

"Besok mama ingin kerumah Halim dan melihat seperti apa Vanisa itu"

"Ia ma,kita akan kesana"kata Diva.

-Jangan sampai Silvia mengenali putri kandung nya.kalo sampai ketahuan maka hidup ku akan tamat-suara hati Sinta yang merasa cemas.

***

Keesokan pagi nya di bandara sudah siap papan tulisan penyambutan untuk Vanisa yang akan pulang hari ini,pengawal milik Juan juga sudah berbaris dengan karpet merah yang sudah di rentangkan serta karangan bunga yang berjejer.

Juan sendiri berdiri di temani Raka yang di belakang nya menunggu Vanisa keluar.

Dari bayangan dalam cermin,Juan melihat seorang perempuan dengan rambut yang di gerai,kaca mata yang melekat,tangan nya mendorong koper.juan yakin perempuan yang ada di dalam kaca itu adalah Vanisa,jantung Juan berdegup dengan kencang,perasaan nya mulai terasa aneh, tubuh nya mulai gemetar dan panas dingin.

Saat perempuan itu keluar ternyata memang vanisa.vanisa melepaskan kaca mata nya dan terdiam menatap Juan ada di hadapan nya dengan buket bunga di tangan nya .Vanisa juga melihat karangan bunga dan tulisan penyambutan yang sangat meriah seperti pesta pernikahan.

Juan terpana melihat kecantikan Vanisa yang belum pernah ia lihat.dia berjalan mendekat dan memberikan buket itu.vanisa menerima nya dengan sedikit senyuman dan berkata.

"Terimakasih"

"Selamat atas kepulangan mu"kikuk Juan di hadapan Vanisa yang baru.

"Kenapa harus ada penyambutan"

"Nenek yang suruh"

"Menjemput ku nenek juga yang suruh?"

"Ia eh tidak maksudku,,,,,sudah lah ayo kita pulang,nenek sudah menunggu mu"

-Yang dia lakukan kepada ku tidak pernah tulus dari hati nya-suara hati Vanisa menatap Juan yang berjalan di sebelah nya.

Pintu mobil sudah di buka oleh pengawal,Juan mempersilahkan Vanisa masuk lebih dulu,kaki Vanisa tiba tiba terpeleset dan dia hampir jatuh beruntung nya Juan menyambut nya dari belakang dan mereka saling menatap satu sama lain.

Jangan lupa di like setelah di baca yah.