Squel dari putri perawan milik daddy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benar-benar mengganggu sanubari
Saat makanan yang Edo pesan tiba, secepat kilat laki-laki itu memindahkan posisi kepala Vio lantas bangun dan mendapatkan pesanannya.
Setelah itu buru-buru laki-laki itu menutup pintu kemudian beranjak mendekati posisi Vio yang masih tertidur pulas.
Sejenak Edo menatap wajah Vio untuk beberapa waktu sambil tangan laki-laki itu meletakkan beberapa macam makanan yang ada di tangan nya ke atas meja. Laki-laki itu melesat ke dapur, mencari piring dan sendok untuk mereka makan.
"Vio, makanan nya sudah datang"
Edo bicara cepat sambil menepuk-nepuk wajah Vio dengan lembut.
"Vio, hey"
"Ngggg..."
Gadis itu tampak menggeliat sejenak, berusaha untuk membuka bola matanya secara perlahan.
"Sudah datang?"
Vio bertanya sambil mengucek-ucek bola matanya.
"Berhenti melakukan itu, cukup tidak baik untuk mata mu"
Ucap Edo sambil menarik cepat tangan Vio.
"Ah, benarkah?"
Vio bertanya sambil sambil menatap dalam wajah sang Uncle, beberapa kali gadis itu mengedipkan bola matanya.
Oh shi..t
Edo mengumpat dalam hati.
Dia melihat gadis itu tampak begitu indah ketika bangun tidur.
Otak ku benar-benar sudah rusak.
Batin Edo kesal pada perasaan dia sendiri.
"Cepat habiskan makanan mu"
Perintah Edo cepat.
"Hmm"
Vio langsung mengembangkan senyuman nya, secepat kilat meraih sendok dan langsung melahap makanan nya.
Cukup lama masing-masing dari mereka menghabiskan makanan mereka sedikit demi sedikit, hingga akhirnya Vio dengan ekspresi bahagia menghabisi sisa terakhir makanan nya.
"Aku sudah selesaiiiiiii......"
Gadis itu bersorak gembira setelah menyelamatkan makan malam terakhir nya.
Edo hanya diam melihat ekspresi Vio, dia masih sibuk menyelesaikan makanan nya dan cukup enggan berinteraksi dengan gadis itu, baginya meladeni Vio akan membuat gila dirinya.
Laki-laki itu secepat kilat membereskan sisa makanan mereka, melesat ke dapur dan mulai membersihkan seluruh sisa makanan mereka.
Melihat ekspresi sang uncle nya Edo, jelas saja Vio hanya bisa memunyungkan bibirnya kemudian langsung melesat masuk ke kamar untuk melanjutkan tidurnya.
Cukup lama Edo didapur, memaksa diri mewaraskan isi kepalanya sambil menghabiskan sebatang rokok milik nya, hingga akhirnya laki-laki itu melesat menuju ke arah kamar nya.
Sejenak Edo mematung saat melihat gadis itu berada didalam kamar nya, telah terlelap dalam tidur nya dengan ekspresi wajah yang begitu tenang.
Oh god.
Edo jelas menggeleng-gelengkan kepalanya, laki-laki itu memejamkan sejenak bola matanya, beberapa waktu kemudian Edo memijat-mijat kepalanya.
Dia jelàs tidak mungkin naik ke atas kasur nya, sebab dia tahu ada jutaan pertimbangan yang harus dia lakukan dan dia fikirkan ulang untuk tidur bersama gadis itu.
Edo menghela kasar nafasnya, menutup pintu kamar miliknya lantas dengan gerakan cepat berbalik dan memilih untuk tidur di atas kursi sofa di ruang tengah.
Cukup sulit baginya membiasakan mata untuk tidur di luar bahkan di atas kursi sofa, sebab sejati nya Edo jelas tidak pernah melakukan nya selama dia tinggal di apartemen milik nya itu.
Hingga pada akhirnya mata laki-laki itu terpejam juga, mencoba menikmati tidurnya dalam rasa kantuk dan lelah yang luar biasa.
********
Saat mentari pagi mulai menampakkan sinarnya, suara hembusan angin pagi mulai melewati tiap jendela apartemen diiringi sayup-sayup suara nafas yang begitu teratur di balik telinga Edo, laki-laki itu sejenak bergerak dari dalam tidurnya.
Edo mengerutkan keningnya beberapa waktu saat merasa tubuhnya Tiba-tiba terasa ditimpa oleh sesuatu, seperti ada beberapa kali pergerakan yang menggesek di seluruh bagian tubuh nya dari bawah hingga ke arah dagunya, bergerak begitu lembut sejenak kemudian terasa sebuah tangan masuk ke dalam pinggang nya.
Laki-laki itu mencoba terjaga, membiasakan bola mata nya dari warna ke langit yang mulai menerang, Edo mencoba Bergerak menggeliat, tapi seolah-olah ada sesuatu yang mencoba menahan tubuhnya.
Sejenak laki-laki itu memaksakan diri untuk benar-benar terjaga dan Sadar dari tidur nya, laki-laki itu seketika membeku saat menyadari sosok Vio sudah berada tepat didalam dekapannya, terlelap begitu nyaman didalam pelukannya.
Edo jelas membeku dalam waktu yang cukup lama.
Oh shi..t.
Umpat laki-laki itu tidak percaya dengan apa yang terjadi pada mereka, dia fikir kapan gadis itu datang, tidur dan masuk kedalam dekapannya?.