NovelToon NovelToon
CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pembantu / Pernikahan rahasia
Popularitas:160.1k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

Sean, seorang Casanova yang mencintai kebebasan. Sean memiliki standar tinggi untuk setiap wanita yang ditidurinya. Namun, ia harus terikat pernikahan untuk sebuah warisan dari orang tuanya. Nanda Ayunda seorang gadis yatim piatu, berkulit hitam manis, dan menutup tubuhnya dengan jilbab, terpaksa menyanggupi tuntutan Sean karena ulah licik dari sang Casanova.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

"Kenapa aku malah terus kepikiran? Ini pasti karena rasa bersalah. Iya, pasti begitu. Sialan! Kenapa kemarin aku malah membiarkan dia membawa barang sebanyak itu? Jadi kepikiran kan?"

Sean mengomel dalam hatinya. Meruntuk kesal dengan sikapnya sendiri di mal.

Melihat arloji di tangan.

"Lisa!" panggilnya dengan bisikan.

Lisa yang duduk di sisi kiri Sean sedikit mencondong ke arah tuannya.

"Hubungi temanmu yang masih di ruang sekertaris. Minta orang CS tadi mengganti bunga di ruangku."

Lisa menatap heran bosnya. Untuk apa mengganti bunga di vas ruangan? Bukankah memang setiap hari sudah diganti? Begitu pikirnya. Tetapi ia memilih diam melaksanakan perintah.

"Baik."

Di ruang sekertaris, Nanda baru aja keluar dari ruangan Sean. Tepat saat itu salah satu sekertaris Sean yang tadi menatapnya sinis, menutup telponnya. Nanda tertegun, mendapati tatapan tak suka dari sekertaris itu.

"Kamu!"

"Saya?" Nanda menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu ganti bunga-bunga di vas ruangan Pak Sean," perintah wanita bernama tag Safa itu."Bunga-bunganya minta sama Faris office boy."

"Baik."

"Biasanya dia dipantri, tempatnya, dari sini, belok kiri. Lurus aja ikuti lorong nanti ada plang pantri. Ikuti saja arahnya di mana."

"Baik."

Nanda pamit, berjalan keluar, namun telinganya masih menangkap wanita yang menyuruhnya menggerutu.

"Bikin kerjaan aja. Buat apa sih Pak Sean kek nahan-nahan dia di sini?"

"Emang tadi Pak Sean?"

"Bukan. Mbak Lisa. Tapi kan, pak Sean langsung yang perintahkan. Bikin sepet aja dia di sini."

"Iya, ya. Apa jangan-jangan pak Sean naksir lagi sama CS itu."

Suara tawa terdengar menyambut.

"Nggak mungkinlah, selera pak Sean kan tinggi banget."

Nanda memutar matanya malas, melanjutkan langkah.

"Apa mereka akan kehilangan kata-kata jika tau aku istrinya?" Gumam gadis itu tersenyum miris.

"Tapi hanya istri yang tak dianggap."

.

.

.

"Kenapa terus menahanku di sini?"

"Siapa yang menahanmu?"

"Kamu."

Sean terkekeh geli, tanpa ia mengalihkan fokusnya pada berkas-berkas ditangan. Ini adalah hari ke tiga Sean memanggil Nanda ke ruangan. Melakukan hal-hal yang sangat sepele, bahkan mengelap vas dan perabot di ruangan itu padahal sudah bersih. Ya, itu hanyalah alasan Sean saja, menjaga Nanda agar tak bersinggungan langsung dengan cairan kimia kebersihan.

"Sini!"

Nanda yang sedang mengelap vas bunga di meja tamu ruangan itu berjalan mendekati Sean di meja kerjanya.

"Apa?"

Lelaki itu menatap Nanda lekat. Membuat Nanda merasa getar halus di dada.

"Kenapa begitu cara bicaramu?"

Nanda tersentak. Ah, ia lupa jika kini sedang berada di kantor.

"Maaf, pak. Ada apa?" Merubah nada bicara lebih sopan dan halus.

"Lihat tanganmu."

Nanda menyodorkan tangannya, Sean menarik tangan itu dekat sambil melihat luka ditangan Nanda yang telah mengering, bahkan sudah tak terlihat lagi lecetnya.

"Kasar banget sih," ujar Sean lega. Tetapi, melepas kasar tangan Nanda.

"Maaf Pak. Memang begini tangan pekerja kasar."

Sean membenahi duduknya, mengibaskan tangan. "Lanjukan pekerjaanmu."

"Kenapa bapak menahan saya di sini?"

Sean menatap Nanda lagi. Lama. Malah membuat Nanda merasa tak percaya diri beradu tatap dengan lelaki yang berstatus sebagai suami sekaligus bosnya.

"Aku tidak menahanmu."

"Tapi, tiga hari ini bapak terus mengurung saya di tempat ini sampai pulang. Saya tidak enak pada teman-teman karena mereka jadi bekerja ekstra sementara saya di sini hanya mengelap-ngelap meja dan vas yang sudah bersih."

"Aku yang membayarmu, kenapa malah merasa tak enak pada mereka?"

"Kami kerja tim, Pak."

"Aku tau."

"Mereka bekerja lebih berat karena saya di sini."

Sean menarik nafasnya, apa yang Nanda ucapkan benar. Disaat ia mempermudah Nanda, gadis itu malah memikirkan teman-teman yang bekerja lebih berat. Begitulah kerja tim, saat satu tak ada, yang lain akan memikul bersama.

Luka ditangan Nanda sudah pulih, harusnya rasa bersalah itu ikut hilang, tapi kenapa ia tak rela jika Nanda kembali ke areanya?

"Pak?" Panggilan Nanda menyadarkan dari kekosongan.

"Selama tiga hari kamu nggak masak dengan benar. Rasanya tak enak," ucap Sean beralasan. "Jadi jangan ge-er. Aku lakukan ini semata-mata karena kamu mengeluh perih saat masak. Bikin makanannya nggak enak."

Nanda tersentak, ia memang kadang mengaduh dan memegangi tangannya. Tapi, ia pikir saat itu sendiri di dapur. Kenapa Sean bisa tau? Lagipula, bukankah itu tak berpengaruh pada rasa?

"Cepat sana, lap vasnya. Jangan sampai berdebu!" Sean mengibaskan tangan lagi mengusir. Tak ingin Nanda sadar ia hanya beralasan.

"Baik."

Walau ada banyak tanya di kepalanya, Nanda akan menganggap apa yang Sean lakukan ini sebagai bentuk rasa bersalah dan maafnya.

Menoleh dan tersenyum, "terima kasih."

Sean membeku, namun ada yang menghangat di dalam sini.

1
Uthie
Duhhh.. masih pada Ego nii 😁
Uthie
Nanda juga sihhh 😤😤
partini
dulu pas Malika di culik pamer gercep selangkah di depan ko ini tidak ,masa iya ga tau yg terjadi ma Malika
Casanova OGEB
Nurul Khomariyah
dasar Lo Sean CEO botol alias bodo tolol
Yessi Kalila
telpon siapa.....wanita siapa ya...????
Bunda Silvia
aq ikut sedih dengan keretakan Sean dan nanda mengapa Saling melukai hati masing2
Nurul Khomariyah
luar biasa lanjut thor
Raffi Djaya
masih panas ternyata sedang memendam ego sendiri-sendiri
yang satu ingin selesaikan yang satu menghindar
kapan selesainya
ketakutan yang belum tentu benar ayolah bus akok
partini
dah sering baca novel Casanova baru kali ini kata kata nya luar biasa mencabik cabik hati busehhhh
sakit banget denger nya
coba kalau keluarga Sean tau pastinya ga setuju anaknya berbuat seperti itu,,, kata ma"af dari Malika terlalu mahal buat kamu Sean dasar iblis
Raffi Djaya
ya lagian ga cerita dari awal
orang udah nikah juga kan harus terbuka bukan hanya terbuka saat berhubungan juga
padahal udah banyak perubahan tapi rasa ketakutan yang berlebihan membuatmu bersikap bodoh Nanda
dan Sean harusnya selesaikan masalah hari itu juga bukanya menghindari jadi berlarut larut hal seperti ini yang membuat para pasangan akhirnya berpisah kurang komunikasi selain perselingkuhan
tapi ya ada beberapa yang masih bertahan hingga akhir meski begitu berantem baikan jauahan kangen Deket beda pendapat tapi bukankan dalam pernikahan hal yang demikian adalah tantangan yang seru beda pendapat beda pandangan dan solusinya ya komunikasi

dari awal hubungan kamu selalu meminta imbalan setiap tersentuh bahkan disaat sudah semakin lebih baik sikap Sean kamu masih dengan diammu dan diam-diam mengulang KB jadi kalo kamu berfikir demikian Sean pun juga berhak berfikir demikian
selesaikan masalah kalian hari ini juga ya meski yang namanya masalah dalam rumah tangga selalu ada
lekas baikan
Bunda Silvia
sama2 salah tapi tak mau bicara 1 sama lain
Desi Permatasari
bagus
azalea_lea
bingung mau coment apa 😭😭
partini
aihhhss pergi aja dari pada nyesek di situ
Nurul Khomariyah
lanjut thor
Uthie
Serrruuuu... lanjutt 💪😍
Uthie
Nahh... lohhh 😂
Nur Adam
llnjt
Asyatun 1
lanjut
Muchamad Ridho
gmn sh..dr awal emng GK ada keterbukaan..JD yaa gini jdinya..sama²egois jd buat apa jg ada pernikahan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!