NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Obsesi / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:831.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Bertengkar

Sesampainya di rumah, dengan susah payah Mahira turun dari mobil, berjalan terpincang-pincang tanpa mau di sentuh oleh Amar yang ingin menuntunnya.

"Mahira kakimu terluka biarkan aku membantumu."

"Rasa sakit di kakiku tak sebanding dengan rasa sakit di hatiku!" tegas Mahira yang membuat Amar terdiam menyesali apa yang sudah dikatakan ketika di Hotel. Namun melihat Mahira yang meringis kesakitan sambil memegangi lututnya saat berjalan, Amar dengan tanpa persetujuan Mahira langsung membopongnya.

"Kak Amar! lepas," pekik Mahira mencoba memberontak, mengayunkan kedua kakinya hingga Amar dibuat kuwalahan.

"Aku tidak akan melepaskan mu Mahira, kau dengar itu!" tegas Amar yang langsung membawa Mahira masuk ke kedalam.

Mendapati Amar tidak membawanya ke kamarnya dan justru ke kamar Amar, Mahira kembali memberontak.

"Kenapa kak Amar membawa ku kesini, aku ingin ke kamar ku!" tegas Mahira menarik-narik kerah kemeja Amar. Namum Amar tak peduli dan terus membawa Mahira masuk ke kamar lalu membaringkannya di sana.

Baru saja Mahira ingin bangkit dari tempatnya, Amar kembali membuat Mahira berbaring lalu menarik kakinya dan meletakkan di pa ha nya.

"Ahh..." ringis Mahira menahan rasa sakitnya.

Meskipun dengan sikapnya yang dingin dan sedikit kasar, Amar mulai membersihkan luka di kaki Mahira, meneteskan obat lalu membalutnya dengan perban.

Melihat Amar sudah selesai membalut lukanya, Mahira kembali bangkit dan menurunkan kakinya dari pangkuan Amar lalu berusaha turun dari ranjang. Namun Amar dengan cepat kembali menghentikan Mahira.

"Mahira kamu mau kemana?" tanya Amar berdiri didepan Mahira untuk menghalangi langkahnya.

"Kenapa, bukankah aku harus tidur di kamarku!?"

Mendengar jawaban Mahira, Amar terdiam bingung. Memang dirinya yang meminta mereka tidur masing-masing dikamar yang berbeda tapi rasanya malam ini Amar ingin terus bersama Mahira.

Dengan kesal Mahira mendorong tubuh Amar supaya menyingkir dari hadapannya. Semula Amar hanya diam seakan mempertimbangkan apa yang harus Ia lakukan sampai pada akhirnya, Amar berbalik badan menarik kembali tangan Mahira dan menutup pintu dengan begitu kerasnya.

Jebrettt!!!

Mahira mengerjapkan mata sesaat karena kaget setelah itu berdiam diri tanpa mau menatap wajah Amar yang berada dihadapannya.

"Apa yang membuat mu sangat marah, apa kamu marah karena aku menghajar pria yang berani menyentuh mu, atau karena aku menegur cara berpakaian mu yang mengundang mata laki-laki sepertinya!?"

Mendengar apa yang Amar katakan Mahira semakin merasa kesal karena sama sekali tak pernah berpikir terbersit dalam pikirannya untuk menarik perhatian pria lain bahkan Amar sekalipun. Mahira hanya mempercayakan gaun yang akan Ia kenakan pada desainer karena sama sekali tidak mengetahui fashion apa yang sat ini trend dikalangan atas.

"Kak Amar sendiri apa yang membuat kak Amar sangat marah?"

Pertanyaan balik dari Mahira membuat Amar terdiam seakan mencari jawaban yang sama atas pertanyaan yang Mahira ajukan.

"Bukankah kak Amar sendiri yang mengatakan pernikahan kita hanya status diatas kertas, tidak perlu melakukan tugas dan tanggungjawab sebagai suami istri?"

Entah kenapa mendengar apa yang Mahira katakan hatinya merasa sesak, ingin rasanya mencabut pernyataan itu dan mengakui apa yang tengah ia rasakan saat ini. Namun ego dan ketakutannya membuat Amar tak bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya ingin Ia ungkapan.

"Bukankah kak Amar tidak memiliki perasaan apapun kepada ku, lalu kenapa kak Amar begitu marah hingga membabi buta menghajar pria itu?"

"Ya! Aku tidak memiliki perasaan apapun kepadamu, Jadi sekarang keluarlah dari kamarku!" akhirnya kata yang sangat bertentangan dengan apa yang Amar rasakan dalam hatinya terucap hingga membuat Mahira kembali merasakan sakit yang teramat sangat.

Bersambung...

1
yuning
akhirnya dilanjut
yuning: ceritanya dan ceritanya tentunya 😁
Itsmenoor (Author Gragas): dilanjut apanya nih? 😁
total 2 replies
Sutarwi Ah
smg witing tresno jalaran soko kulino. tumbuhnya cinta karna biasa.
Sutarwi Ah
dari zaman baholak lambe turah pasti tukang nyinyir.
Sutarwi Ah
yg namanya wasiat wajib hukumnya tuk dilaksanakan.
TS
ini Amarnya yg bodoh ap gimana ya
Airin Mukherjee
sabar ya amar tahan dulu sampe mules🤣🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
Sutarwi Ah
baru 1episod kok banyak banget bawang merahnya.
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Airin Mukherjee: amar malah ketagihan 🤣🤣
total 1 replies
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Airin Mukherjee: akhirnya amar unboxing juga🤣🤣🤣😝
total 1 replies
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Airin Mukherjee: alaahhhh mar mar bilang aja mau
total 1 replies
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Airin Mukherjee: enaknya tinggalin aja dulu si amar biar mampus to kesepian baru nyaho
total 1 replies
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Airin Mukherjee: makanya amar punya istri itu di perhatiin bukan di cuekin
total 1 replies
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
Heryta Herman
Mahira cuma mimpi...mimpi mengharap yg tak pasti...
Heryta Herman
hadduuuh si author...bikin gemes bacanya...kita teebawa suasana yg di ciptakan author nih.../Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!