🌻Bijaklah dalam membaca. Novel ini mengandung unsur 21+🌻
Siapa yang mau mengalami kegagalan di hari pernikahan? Pasti tidak ada yang menginginkannya.
Niranida Alifia, hampir saja mengalaminya. Kekasihnya membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H.
Untunglah ada seorang pria yang mau menikah dengannya, dan acara pernikahan berjalan lancar. Tapi bagaimana jalan kisahnya kalau menikah bukan dengan pria pilihannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi We, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20. Service
Arka hanya menggelengkan kepalanya setelah pintu ruangannya tertutup. Dia memijat kepalanya yang terasa agak pusing karena ulah Nira hari ini. Arka melepaskan jas dan dasinya lalu bersandar di kursi kerjanya. Matanya terpejam sambil menghirup nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.
"Tuan, ini berkas keuangan yang Anda minta." ucap Cintya yang main masuk tanpa mengetok pintu.
Arka yang baru saja menenangkan dirinya dibuat kaget oleh kehadiran Cintya.
"Taruh saja!" perintah Arka tanpa membuka matanya. Tanpa membuka mata pun, Arka dapat mengenali suara sekretarisnya yang belum genap empat bulan bekerja di perusahaannya.
Cintya meletakkan berkas yang ia pegang di meja. Ditatapnya wajah tampan pemilik perusahaan tempatnya bekerja itu. Pria yang banyak digandrungi para karyawan-karyawan wanita.
"Ada yang mau kau sampaikan?" tanya Arka masih dengan mata terpejam.
"Ti,, tidak, Tuan." jawab Cintya dengan gugup. "Sepertinya, Anda terlihat sangat lelah. Kalau boleh, saya bisa membantu memijat kepala Anda agar lebih fresh." Cintya menawarkan jasanya.
"Terserah kau saja." jawab Arka, karena merasa kepalanya yang sangat berat tak ada salahnya mencoba.
Dengan senang hati Cintya berjalan ke belakang Arka dan mulai memijat kepala bosnya itu dengan penuh kelembutan.
"Tuan, kalau boleh tahu, perempuan tadi itu siapa?" Cintya memberanikan diri untuk bertanya. Tak tahu tuannya akan marah atau tidak akan kelancangannya. Tapi dia sangat penasaran karena sudah dua kali wanita itu datang. Selama beberapa bulan ini dia belum pernah melihat wanita yang datang ke kantor tuannya.
Arka diam cukup lama. Untuk apa sekretarisnya itu ingin tahu masalah pribadinya.
"Bukan siapa-siapa." jawab Arka.
"Ehem,, ehemm,,," seseorang berdeham dengan keras dan membuat Arka duduk tegak sambil menatap wanita yang kembali lagi ke ruangannya.
Wanita itu adalah Nira. Dia kembali lagi karena ada sesuatu yang dia lupakan. Tapi ternyata dia disuguhi dengan pemandangan dimana Arka sedang meikmati pijatan dari wanita yang pernah berpapasan dengannya. Dia juga bisa menebak kalau wanita berpakaian sexy itu pasti sekretaris Arka.
Arka menjentikkan jari sebagai kode agar Cintya keluar.
"Tapi, Tuan.."
"Keluar!" perintah Arka dengan sangat tegas. Dia tak sadar akan perbuatannya yang membolehkan Cintya memijat kepalanya bisa membuat sekretarisnya itu salah paham.
"Sepertinya aku kembali di waktu yang tidak tepat. Aku mengganggu bos dan sekretaris yang sedang,," Nira menggerak-gerakkan dua jarinya.
Arka menaikkan sebelas alisnya, menatap dua jari Nira. "Apa?"
"Sedang menyervis bosnya." celetuk Nira.
"Maksudmu?" Arka memicingkan kedua matanya.
"Sudahlah, lupakan saja." kata Nira lalu duduk di sofa tanpa menunggu pemilik ruangan itu mempersilahkannya.
Arka kemudin berdiri dan duduk di sebelah Nira.
"Hei, jangan terlalu dekat!" protes Nira. Tak tahu kenapa hatinnya merasa kesal melihat suaminya yang mau-maunya dipijit oleh wanita lain.
"Kenapa? Ini ruang kerjaku, perusahaanku, terserah aku mau duduk di mana." ujar Arka dengan santainya. "Kau jelaskan dulu maksudmu menyervis tadi." perintah Arka sambil menatap lekat Nira.
"Ap,, apa? Aku hanya asal bicara." jawab Nira gelagapan. Jangan sampai suami jablainya itu main asal sosor bibirnya lagi.
"Jelaskan, atau .."
"Ok. Aku jelaskan." Nira mengalah demi keamanan bibirnya. Dia menghirup nafas dalam-dalam. "Bukanlah kau memang sedang di service oleh wanita tadi?"
"Berdiri!" perintah Arka.
Sedangkan Nira malah menatap bingung pada suaminya. "Untuk?" tanya Nira dengan kedua alis yang ditautkan.
"Cepat berdiri di belakangku!" untuk kedua kalinya Arka memerintaj Nira.
Dengan malasnya Nira berdiri di belakang Arka. "Sudah."
Arka menoleh ke belakang kemudian dia bersandar dengan santainya di sofa. "Pijat kepalaku!"
"What?" mata Nira membelalak tak percaya.
"Cepat lakukan!"
Jemari-jemari lentik Nira mulai memijat kepala Arka dan sudah pastinya berbagai umpatan dalam hati keluar begitu saja.
"Arka, sedah belum? Jari tanganku sudah mati rasa." protes Nira yang merasa sudah tak tahan lagi. Jemarinya seakan mau putus.
Karena tak ada jawaban, kepala Nira condong ke depan. "Yah, dia tidur." gerutu Nira. Pantas saja dari tadi dia bicara sampai bibirnya kaku, ternyata Arka dengan enaknya tidur.
"Ish, sakit." protes Arka saat rambutnya sengaja dijambak oleh Nira.
"Maaf, sengaja." kata Nira.
"Apa?"
"Eh, maksudku tidak sengaja." sahut Nira.
"Arka." panggil Nira lagi.
"Hmm,"
"Besok kakakku pulang. Dia mengajakku makan malam bersama. Apa kamu mau menemaniku?" tanya Nira.
"Tidak. Aku banyak urusan." jawab Arka, dia menolak ajakan Nira.
"Ayolah, Arka. Kakakku itu sudah bertahun-tahun tidak pulang. Ikut ya?" pinta Nira. Tidak mungkinkan, dia datang tanpa suami. Padahal kakaknya sudah tahu kalau dia menikah. Jangan sampai keluarganya mencurigai hubungan dia dan Arka.
"Huuffttt..." Arka membuang nafasnya kasar. "Aku tidak bisa. Mau kamu memohon seperti apapun, aku tidak bisa." tolak Arka lagi.
"Ya sudah. Aku akan pergi sendiri." Nira lalu menyudahi acara pijat memijatnya dan melenggang pergi tanpa pamit pada Arka karena dia sangat kesal. Menyempatkan kembali lagi karena ingin mengajak suaminya untuk makan malam bersama keluarga besarnya, tapi ditolak.
"Nir." panggil Arka.
"Kamu pasti setuju kan?" Nira balik badan, dia sudah menduga kalau Arka pasti akan berubah pikiran.
"Ck, tingkat kepercayaan dirimu terlalu tinggi." ejek Arka. "Itu,," Arka menunjuk tas yang tergeletak di atas meja.
"Oh ya ampun. Kenapa aku bisa melupakan itu." kata Nira, setelah mengambil tasnya, dia keluar dari ruangan suaminya.
kl dah begini byk x syaratnya....😞
but...ttp Semangat!!!
nyimak ya 🤝☺️💪
kasihan GEO ya ...
gmna nanti klo Arka tau klo Nira adlh adiknya Livia