Lanjutan Chelsea and The Ghosts
Bermula dari Seiichi Park yang dihantui oleh arwah gadis koma bernama Sasikirana, membuat dirinya terlibat kasus kejahatan yang sadis, terstruktur hingga tidak memperdulikan nyawa manusia.
Kasus Sasikirana membuat Seiichi bersama dengan Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya berhadapan dengan mafia hukum yang bukan hanya dari kejaksaan tapi juga kehakiman.
Puncaknya, saat ada korban, Klan Pratomo pun turun membantu para polisi-polisi yang masih lurus dan berdedikasi.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Opening
Sudan
"Jadi kamu minta tolong Black Scorpio membunuh banyak mafia termasuk yang sudah membunuh salah satu anggota divisi kasus dingin?" Snake menatap menantunya.
"Mafia melawan mafia. Maxi malah sudah meminta bantuan mercenaries dari dark web. Oom Dean benar-benar marah begitu juga Oom Aizen. Ini lebih parah dibandingkan jaman Daisy dan Hana jadi target!" jawab Mandaka.
Snake menoleh ke Bear. "Gimana? Kita obrak abrik Jakarta?"
"Boleh deh. Asal setelahnya aku diijinkan liburan ke raja Ampat," jawab Bear. "Aku selalu mendengar tentang tim kasus dingin yang lurus dan jujur, aku tidak menduga akan ada korban jiwa."
"Musuh kita berlapis, Paman Bear. Klan Pratomo dan Divisi Kasus Dingin kurang orang. Sekarang mereka pun ditarget termasuk keluarga Wira di Solo."
Snake menggelengkan kepalanya. "Ini sudah keterlaluan! Kita ke Jakarta besok! Full team!"
"Terima kasih Papa. Aku juga akan pergi tapi Carole tidak ikut karena Maheshwara masih kecil. Pip, Pasha, Torin dan Vendra juga akan berangkat dari New York."
"Vendra kan agen FBI?" ucap Snake.
"Dia cuti besar. Melepaskan atribut FBI nya."
"Dasar! Oke. Kita ketemu di Jakarta. Papa akan berada dimana?"
"Mansion Giandra. Soal rumah, banyak tempat dan semuanya punya teknologi Jang Corp."
"Bagus! Kita buang kemana?"
Mandaka tersenyum smirk. "Krematorium siap sedia."
***
Doha Qatar
Melvin menatap pemimpin mercenaries yang dulu membantu mereka saat mencari pengkhianat JD. ( Baca The Soldier and The CEO )
"Bisakah kalian mengumpulkan sekitar lima puluh orang yang bisa aku percaya?" tanya Emir itu dengan wajah dingin.
"Berapa bayaran kami?"
"USD $ 500 juta. Kurang?" jawab Melvin di dampingi Rashad dan Rasyid serta Khairan Khalid.
"Jika kurang, aku tambahkan lagi USD $ 500 juta jadi total USD $ 1 miliar," timpal Maximilian yang ikut menimbrung di panggilan video terenkripsi.
"500 juta awal pekerjaan, 500 juta setelah kalian habisi orang-orang ini," sambung Aidan Al Sharif sambil memberikan daftar orang-orang yang sudah mengancam keluarganya.
Pemimpin mercenaries itu tersenyum. "Deal!"
"Bagus. Buat mereka ini menghilang dari muka bumi, tanpa ketahuan!" ucap Lev Accardi dan Dylan Mancini.
***
Tokyo Jepang
"Kamu ikut?" tanya Tsuyu Bianchi ke suaminya, Daigo Watanabe yang sudah siap dengan semua peralatan tempurnya.
"Mereka membangunkan jiwa Yakuza aku, sayang." Daigo tersenyum ke arah Tsuyu.
"Hati-hati." Tsuyu mencium bibir Daigo. Pasangan ini sudah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Kei Watanabe.
"Daigo? Sudah siap?" tanya Tsuyoshi yang datang menjemput.
"Sudah Yoshi." Daigo membawa tas dokternya. "Jaga Kei."
"Kamu juga. Hati-hati semuanya," pinta Tsuyu ke saudara kembarnya, suami dan sepupunya.
"Mochiron," jawab Zenjin.
"Tsuyu, kalau kamu kesepian, ke rumah Tante Dewi saja," ucap Raiden Park.
"Siap Oom Dendeng."
***
Hongkong
Sora dan Daniel Hensey pun bersiap berangkat ke Jakarta bersama dengan Yura, Raihanun dan Jonathan Chen.
"Harusnya kamu tidak usah ikut, Yura," ucap Daniel.
"Mbak Shea, mbak Hana, mbak Daisy, mbak Katarina, Amura dalam bahaya, Oppa." Yura memasukkan semua kevlar keluaran terbaru rancangan Raihanun dan Serena O'Grady di bawah nama Jang Corp.
"Eomma tidak habis pikir! Yang salah mereka, kok malah playing victim!" omel Raihanun sembari memasukkan semua serumnya.
"Eomma, sudah buat penawarnya?" tanya Sora yang didampingi oleh istrinya Kim Yoona.
"Penawar apa?" balas Raihanun dengan wajah polos.
"Sayang, Eomma kan memang pelupa soal penawarnya," kekeh Kim Yoona.
"Begitulah ...." Sora sudah hapal sebenarnya tapi tetap dia harus memastikan.
"Yuk berangkat. Appa tidak mau Amura dan Yudho celaka!" ucap Jonathan. "Noah, berapa anak buah yang kita bawa?"
"Dua puluh, Boss."
"Cukup lah! Nyunyun, ada laboratorium di rumah milik Opa buyut Adrianto Pratomo yang dibuat oleh Rayyan dan Lachlan. Gara-gara laboratorium Polda sering bocor informasi kasus jadi wartawan pada tahu," ucap Jonathan.
"Wah! Lengkap kah Chen-ge?" tanya Raihanun dengan mata berbinar.
"Kata Rayyan, semua yang kamu butuhkan ada."
"Bagus!"
"Jangan pernah kasih lihat barang branded ke Eomma ... Percuma, nggak bakalan dilirik!" bisik Yura ke Daniel.
"Itu aku juga tahu, sayang."
***
New York Amerika Serikat
Philip berpamitan dengan Bayu, Ajeng dan Liora yang dia titipkan ke kedua opa dan Omanya. Bayu memeluk cucu kesayangannya itu karena Dominic tidak bisa ikut gegeran. Dominic masih terikat jabatannya di angkatan udara dan Navy Seals.
"Hati-hati Pip. Ingat, musuh yang ini berbeda dengan di Mesir. Jumlah mereka banyak dan massa juga gila-gilaan," ucap Bayu.
"Iya Opa. Tapi sebenarnya kalau massanya itu untuk menghentikan cukup kasih uang. Tapi kepala ularnya ada dimana-mana. Itu yang harus kita pites!" senyum Philip.
"Mas Ganteng, ingat ada anak istri disini," ucap Liora. "Maaf aku tidak ikutan gegeran. Nanti yang kasih ASI Kavi nggak ada. Pabriknya di aku soalnya."
Bayu hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan cucu menantunya yang makin kacau.
"Iya Pip, anak kucing perantauan biar disini sama Opa dan Oma. Pabrik ASI nya Kavi kan the one and only, limited edition," timpal Ajeng.
"Gitu tuh ... Waktu hamil Kavi aja, nggak mau dekat-dekat, aku diusir ... Njelehi memang kok cewek aneh satu ini!" cebik Philip sebal. Dua kali Liora hamil, dua kali juga istrinya membuatnya kesal karena tidak mau dekat-dekat dengannya. Philip dan Liora dikarunia dua anak, Minerva dan Kavi. Jarak mereka berdua hanya selisih satu setengah tahun karena kesundul.
"Tapi mas Ganteng tetap cinta aku kaaaaannnn?" Liora mengalungkan tangannya ke leher Philip dan mencium bibirnya.
"Ya ampun ...." Bayu dan Ajeng hanya bisa tabah melihat pasangan Membagongkan itu.
***
Jakarta Indonesia
Irjen Dean Thomas keluar dari ruang kerjanya untuk ke lift. Matanya menoleh ke ruangan dimana anak buahnya biasa kerja disana. Ada rasa kehilangan mendalam saat melihat meja yang sudah pasti tidak akan dipakai lagi oleh pemiliknya.
Ingatan Irjen Dean Thomas saat awal mereka bekerja sama, merintis divisi kasus dingin dari awal, memecahkan berbagai kasus bersama, hingga akhirnya mereka menjadi seperti keluarga. Anggota baru keluar masuk silih berganti hingga tinggal anggota solid yang sekarang.
Irjen Dean Thomas lalu masuk ke dalam ruangan yang kosong itu. Dia melihat foto sahabat dan rekan kerjanya disana, diberikan pita hitam di piguranya. Tanpa sadar, matanya pun basah. Irjen Dean Thomas jarang menangis tapi dia menjadi cengeng setelah kehilangan anggotanya dengan cara menyakitkan.
"Akan aku habisi lebih dari yang kamu terima, partner. Semoga kamu bahagia disana. Aku pulang dulu." Irjen Dean Thomas pun keluar dan menutup pintu ruangan itu lalu menuju lift.
Ayah Alfie Thomas itu mengangguk saat para polisi menyapanya. Irjen Dean Thomas benar-benar harus berhati-hati karena tidak tahu siapa kawan atau lawan bahkan di gedung Polda Metro Jaya sendiri! Sudah tiga dekade menjadi polisi, Irjen Dean Thomas sudah cukup tahu bahwa banyak oknum yang menjual integritasnya demi uang!
Boleh dibilang divisi kasus dingin, divisi miskin tapi Irjen Dean merasa nyaman dengan para timnya. Pria itu pun masuk ke dalam mobilnya yang sudah berusia sepuluh tahun dan ini pun adalah hadiah dari Alfie yang bekerja di Belanda.
Irjen Dean Thomas pun menstater mobilnya dan mulai keluar dari parkiran Polda Metro Jaya. Saat dirinya masuk tol, di kecepatan sedang sekitar 60 km/jam, dia mulai merasakan ada yang tidak beres dengan remnya. Irjen Dean Thomas langsung berusaha menarik hand break namun tidak berhasil. Hingga sampai ke pintu tol, Irjen Dean Thomas berusaha menghentikan mobilnya dengan menabrakkan ke gardu tol.
BRAAAAKKKK!
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Sorry ngeprank
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
mending sama bu grace aja🤭
mas faris mau jd pekesor????
udh tau pnya pwang,mlah mau nikung ktanya.....🤣🤣🤣
tapi kasihan juga nanti cucunya ustadz Amir