NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Pak GM

Mengejar Cinta Pak GM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Deche

Penampilan Yanuar yang bersahaja membuat Amanda senang menatap Yanuar. Tanpa sengaja Amanda sering bertemu dengan Yanuar.

Sinta ibu kandung Amanda tidak tahu kalau putri bungsunya sedang jatuh cinta pada seorang duda. Ia mengatur kencan buta Amanda dengan Radit. Sebagai anak yang baik, Amanda menyetujui kencan buta dengan Radit. Namun, alangkah terkejutnya Amanda ternyata kencan buta itu bertempat di restoran hotel tempat Yanuar bekerja.

Akhirnya Sinta mengetahui Amanda sedang dekat dengan seorang duda. Ia tidak setuju putrinya menjalin kasih dengan Yanuar. Sinta berusaha menjauhkan Amanda dari Yanuar dengan cara memperkenalkan orang yang satu tipe dengan Yanuar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deche, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17.

Amanda menoleh ke Yanuar yang berdiri di belakangnya. “Amanda pergi dulu, Bang,” pamit Amanda.

“Hmm,” jawab Yanuar sambil mengangguk.

Amanda beralih kepada Andi. “Pak Andi, terima kasih sudah meminjamkan ruang kerjanya. Amanda minta maaf kalau sudah mengganggu waktu kerja Pak Andi,” ucap Amanda.

“Tidak apa-apa, Mbak Amanda. Biar Pak Yanuar tidak terlalu lama menduda,” jawab Andi sambil tersenyum.

Wajah Amanda merona merah mendengar perkataan Andi. Anak buah Andi menahan tawa mendengar perkataan atasan mereka. Yanuar menundukkan kepalanya menahan malu mendengar candaan bawahannya.

“Ayo semuanya, Amanda pamit, ya,” kata Amanda kepada anak buah Andi.

“Ya, Mbak Amanda,” jawab anak buah Andi. Amanda keluar dari ruang tersebut menuju ke dining room.

Amanda berjalan ke dining room dengan wajah berseri-seri. Hatinya berbunga-bunga setelah mendengar pengakuan Yanuar. Radit melihat Amanda datang, ia langsung berdiri dari tempat duduk. Ia merasa lega ketika melihat Amanda.

“Amanda darimana?” tanya Radit. Amanda duduk di tempat duduknya semula. Radit pun ikut duduk.

“Amanda sudah bilang di telepon kalau Amanda ketemu dengan Bang Yanuar lalu ngobrol dengan Bang Yanuar. Setelah selesai bicara dengan Bang Yanuar, datang Aa Rendi. Lalu Amanda bicara sebentar dengan Aa Rendi,” jawab Amanda panjang lebar.

Radit mengerut kening mendengar perkataan Amanda. Seolah-olah Amanda akrab dengan pegawai di hotel ini. “Kamu mengenal semua pegawai di sini?” tanya Radit.

“Bukan saya yang mengenal mereka, tetapi mereka yang mengenal saya. Kecuali Bang Yanuar. Bang Yanuar sudah lama kerja di sini dari jaman Kakek Sultan masih memimpin hotel ini,” jawab Amanda.

Radit diam mendengar perkataan Amanda. Ia merasa orang yang bernama Yanuar sangat akrab dengan Amanda. Perut Amanda terasa lapar. Makanan pesan Amanda sudah tersaji di atas meja dan sudah dingin. Amanda melihat makanan Radit juga masih utuh, Radit belum menyentuh makanannya sama sekali. Pasti makanan Radit juga sudah dingin.

“Mas Radit belum makan?” tanya Amanda sambil mengambil pisau dan garpu yang disediakan di sebelah piring.

“Saya menunggu kamu,” jawab Radit.

“Kenapa Mas Radit menunggu Amanda? Nanti makanan Mas Radit dingin dan tidak enak,” kata Amanda.

“Tidak apa-apa,” jawab Radit.

Perut mereka berdua sudah sangat lapar, akhirnya mereka pun memakan makan mereka yang sudah dingin. Ternyata rasa makanannya masih tetap enak walaupun sudah dingin. Tidak salah kalau Ides memilih dining room di hotel Sultan sebagai tempat kencan anaknya. Sebab rasa makanannya tidak diragukan lagi.

Setelah selesai makan mereka pun meninggalkan hotel. Radit mengantar Amanda sampai ke mobil. Amanda membuka kunci mobil dengan menggunakan remote.

“Kapan-kapan kita pergi makan lagi. Tidak harus makan siang, makan malam juga boleh,” ujar Radit. Ia  ingin mengenal Amanda lebih dekat.

“Kalau makan malam saya tidak bisa. Mama Claudia melarang saya menyetir malam-malam,” jawab Amanda. Larangan Claudia, ia jadikan alasan agar tidak bertemu lagi dengan Radit. Di hatinya hanya ada Yanuar seorang.

“Kamu tidak usah bawa mobil. Saya jemput kamu di rumah,” ujar Radit lagi.

“Apa Mas Radit tidak praktek?” tanya Amanda. Setahu Amanda dokter spesialis anak praktek di tempat pribadi dari sore hari hingga malam hari.

“Saya tidak praktek setiap hari. Kita bisa pergi kalau saya sedang libur praktek,” jawab Radit.

“Baiklah. Tapi saya tidak bisa janji. Kalau saya sedang ada acara dengan keluarga saya, saya bisa ikut,” kata Amanda. Amanda berusaha tidak memberikan harapan kepada Radit.

“Kalau kamu ada acara keluarga, kita bisa pergi di lain waktu,” ujar Radit. Ternyata Radit orang tidak patah semangat. Sepertinya Radit berusaha untuk bisa mendekati Amanda.

“Baiklah,” jawab Amanda. Radit tersenyum senang mendengar jawaban Amanda.

“Saya pergi dulu, ya. Sudah jam dua, nanti saya telat masuk kuliah,” kata Amanda.

“Baiklah,” jawab Radit. Amanda masuk ke dalam mobil lalu menyalakan mesin mobil.

“Assalamualaikum,” ucap Amanda sebelum menutup pintu mobil.

“Waalaikumsalam.” Kemudian Radit menutup pintu mobil Amanda. Amanda menjalankan mobilnya lalu melambaikan tangan ke Radit. Radit membalas lambaian tangan Amanda. Radit memandangi mobil Amanda yang bergerak meninggalkan pelataran parkir hotel.

***

Amanda sedang menyantap sarapan. Seperti biasa hari ini dia ada kuliah pagi. Amanda mengunyah roti sambil membaca pesan di telepon seluler. Bobby keluar dari ruang kerja lalu menghampiri Amanda. Ia menaruh kartu undangan di atas meja lalu duduk di kursi makan.

“Apa hari ini kamu ada janji makan siang dengan Pak Yanuar?” tanya Bobby kemudian ia meneguk kopi kesukaannya yaitu kopi buatan istri tercinta.

Amanda mengalihkan pandangannya dari layar telepon seluler, ia memandang wajah papanya.  “Belum tahu, Pa. Kenapa?” tanya Amanda.

“Kalau kamu ada janji dengan Pak Yanuar, Papa mau titip undangan pernikahan Gerry untuk Pak Yanuar,” jawab Bobby.

“Undangan Mas Gerry sudah jadi?” tanya Amanda.

“Sudah. Kemarin supir keluarga Ine mengantar undangan ke rumah. Mama yang menerima undangan tersebut,” jawab Bobby. Persiapan pernikahan Gerry dan Ine semuanya diurus oleh karyawan Gerry dan wedding organizer. Sehingga pihak keluarga tidak perlu repot mengurus pernikahan Gerry dan Ine.

“Biar Amanda yang antar ke kantor Bang Yanuar. Mana undangannya?” Amanda menengadahkan tangannya di atas meja, meminta undangan kepada Bobby. Bobby memberikan kartu undangan kepada Amanda. Amanda memperhatikan kartu undangan yang diberikan Bobby.

“Sekalian beritahu Pak Yanuar kalau Gerry sudah menyediakan kamar hotel untuk penginapan Pak Yanuar dan keluarga,” ujar Bobby lalu meneguk kopi kembali.

Amanda menoleh ke Bobby. “Orang tua Bang Yanuar juga diundang?” tanya Amanda.

“Iya. Coba kamu baca undangannya,” jawab Bobby.

Amanda membaca tulisan yang menempel di depan kartu undangan. Di situ tertulis untuk Yanuar Pratama dan keluarga. Biasanya undangan seperti ini diberikan untuk keluarga dekat. Namun, ternyata Yanuar juga diundang layaknya seperti keluarga dekat.

‘Apa karena Bang Yanuar adalah orang kepercayaan Kakek Sultan dan Aa Rendi sehingga mendapat undangan khusus layaknya keluarga?’ tanya Amanda di dalam hati.

Claudia keluar dari kamar sambil menggendong Alvina. Alvina terlihat sudah bersih, rapi dan wangi. “Eh, Ade cantik sudah mandi.” Amanda mendekati Alvina.

“Sini Mbak gendong.” Amanda mengangkat tubuh Alvina.

“Ade sama Mbak dulu. Mama mau buatkan susu,” ujar Claudia.

Amanda kembali duduk ke tempat duduk semula. Ia menciumi pipi adiknya dengan gemas. Alvina melihat kartu undangan di atas meja makan. Tangan mungilnya berusaha untuk mengambil kartu undangan. Amanda melihat apa yang akan dilakukan oleh adiknya.

“Eits, nggak boleh! Itu punya Bang Yanuar.” Amanda mengambil kartu undangan lalu memindahkan kartu undangan ke tengah meja. Alvina menangis karena tidak bisa mengambil kartu undangan.

Claudia menghampiri sambil membawa botol susu. “Kenapa menangis? Biasanya anteng kalau sama Mbak Amanda.” Claudia menaruh botol susu di atas meja lalu menggendong Alvina.

.

.

.

Hai pembaca, terima kasih karena masih mengikuti kisah Amanda dan Yanuar.

Jika tidak ada halangan hari ini Deche akan up 3 bab. Besok hanya up 1 bab karena hari libur. Tetap ikuti terus kisah Amanda dan Yanuar.

1
Rahma Inayah
Amanda dilema antara milih Reza dan yanuar
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
emak GK sadar.dr.mending yanuar GK mau manfaatkan Amanda .percuma punya pacar bule tp benalu GK sadar dr sinta
Rahma Inayah
bisa.aja papa Boby becandanya
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
yanuar cemburu
dee
hadeeuuuuhhhh... mama shinta munafik lah. bilang khawatir klo bang yanuar bkalan nyakitin neng manda lah, diduain lah.
lha wong sampeyan aja "samen leven" laki² yg bukan mahrom gitu lho /Sweat/
Rahma Inayah
yanuar ternyata punya rasa jg SMA Amanda tp.takut mengungkapkan ibarat langit dan bumi
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
,deche ni cerita baru or ada kaitannyadgn novel sblmnya mkn
Deche: cerita tentang adik sambung Rendi di novel Terjebak Pesona Mamah Muda.
total 1 replies
Rahma Inayah
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!