Bagaimana kisahnya jika seorang pria yang paling di takuti dan paling di segani oleh orang-orang sekarang harus berurusan dengan seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang ada di depan rumahnya.
bayi yang di tinggalkan disana bersama dengan keranjang bayi dan beberapa keperluan nya.
"Apa ini lelucon?" tanya Xander tidak percaya.
"Siapa yang berani meletakkan bayi di depan rumahku?" Xander mengangkat bayi mungil tersebut dengan hawa membunuh yang begitu kental.
"Percaya atau tidak aku akan menghabisinya,"
________
5 tahun kemudian...
"Papa! apa yang kau lakukan?" teriak Kelly.
"Memberi pelajaran pada orang yang berani membuatmu menangis," ucap Xander.
"Tidak ada yang boleh mengganggu putriku,"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sofy adisty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 28.
Kelly tampak sibuk bermain di depan mansion sambil mengejar kelinci yang ia pelihara pemberian dari Zein. Kelly yang sibuk bermain menjadi sorotan ayah nya Xander, Malvin.
"Apa aku saja yang merasa dia mirip seseorang?" tanya Malvin sambil menatap Zein.
Zein menganggukkan kepalanya dengan malas. Ia malas berurusan dengan Malvin. "Memang. Aku sedang menyelidiki nya dengan lanjut. Takut jika Kelly masih memiliki hubungan darah dengan keluarga kalian," ucapnya.
Malvin kembali menatap Kelly. "Aku merasa dia mirip Malvin Georgia keponakan ku yang brengsek itu," ucapnya.
Zein mendengus. "Sesama memiliki nama Malvin kalian berdua sama saja brengseknya," ucapnya.
Malvin mendelik, ia menatap sinis. "Aku rasa mulutmu semakin berbisa," ucapnya.
Zein terkekeh pelan. "Jangan memujiku. Aku seperti ini karena anakmu yang mengajariku," ucapnya sambil menepuk pundak Malvin dengan pelan.
Malvin mendengus. "Kalian berdua sama saja," gumamnya yang masih terdengar di telinga Zein.
Zein tertawa pelan mendengarnya. "Aku dan anakmu sama nasibnya. Dari kecil sampai saat ini kami bersama. Tentu saja sifat kami pasti sama," ucapnya.
Zein menghampiri Kelly, ia pun berdiri di hadapan Kelly. "Ayo. Waktunya berbelanja cantik," ucapnya sambil menggandeng tangan Kelly.
Kelly melompat lompat kecil dengan semangat. "Lets go!"
...∆∆∆...
Xander berkumpul dengan Kenzi, Kenzo dan Altar di sebuah ruangan khusus yang ada di mansion milik Xander.
"Membosankan sekali," lenguh Kenzi. Kenzo memukul pundak nya dengan keras.
"Jangan banyak bicara! Kau yang meminta ikut, kau pula yang mengeluh," ucap Kenzo sambil mendengus.
Kenzi menatap sinis. "Bosan. Aku tidak melihat anak Xander disini. Aku bosan melihat wajah kalian," ucapnya.
Xander menatap datar. "Aku lebih muak bertemu dengan orang gila sepertimu," ucapnya dengan sinis.
Altar menggelengkan kepalanya melihat perdebatan mereka. "Tuan muda. Mengenai hal ini. Apa tuan muda akan memberikanku tugas?" tanyanya.
Xander mengangguk-anggukkan kepalanya. "Benar. Tapi bukan untuk sekarang. Tugasmu mendengarkan penjelasan Kenzo. Untuk nanti kau akan aku berikan tugas yang lebih penting," ucapnya. Altar menganggukkan kepalanya dengan paham.
"Aku akan masuk menyamar di keluarga Welsy. Kenzi akan menyabotase bagian cctv disana. Saat aku berikan sinyal untuk membantu, tolong alihkan perhatian penjagaan ketat disana. setelah aku mengambil barang penting yang keluarga Welsy miliki," ucap Kenzo panjang lebar.
Xander mengusap pelipisnya. "Yah aku berharap kau menghabisinya tapi jika membunuhnya sekarang tidak sepadan dari apa yang dia lakukannya padaku," ucapnya.
"Aku ingin membalasnya berkali lipat dari apa yang dia lakukan padaku, apalagi pada Kelly! Aku pastikan dia habis kali ini!"
...∆∆∆...
Kelly berjalan dengan gembira, beberapa orang menatapnya dengan gemas bahkan tidak banyak orang yang mengambil foto dan video dirinya.
Pelayan mall yang sedang membagikan balon pun memberikan satu kepada Kelly saat Kelly menghampirinya dengan wajah menggemaskan.
Zein menyunggingkan senyuman nya, ia pun menggandeng tangan Kelly saat Kelly melambaikan tangannya pada pelayan mall yang memberikannya balon.
"Kau senang?" tanya Zein. Kelly mengangguk dengan semangat.
"Banyak olang. Banyak mainan. banyak cekali disini," ucap Kelly sambil menatap sekelilingnya dengan semangat.
Zein mengusap rambut Kelly. "Syukur kalau kau senang. Kita tunggu disini ya. Ada orang yang ingin bertemu denganmu," ucapnya.
Kelly menatap bingung. "Ciapa?" tanyanya heran.
"Kau akan tau nanti cantik," ucap Zein sambil memberikan beberapa kue cookies untuk Kelly makan. "Tunggu sebentar, jangan bergerak kemanapun. Paman akan mengambil minum untukmu," sambungnya sambil mendudukkan tubuh Kelly di kursi.
Kelly menganggukkan kepalanya dan sibuk memakan cookiesnya. Walaupun Zein meninggalkan nya sendiri, tidak perlu khawatir karena di berbagai sudut sudah ada bodyguard khusus yang sudah Xander siapkan untuk Kelly.
Kelly yang memakan cookies nya pun berdiri dari duduknya karena banyak remahan kue jatuh di baju gaunnya ia berdiri untuk membersihkannya. Saat dirinya sibuk membersihkan bajunya, seseorang menabraknya.
Brugh'
"Ah sialan! Minuman ku tumpah!" umpat seseorang wanita yang mengumpat karena minuman yang ia bawa mengenai baju yang ia kenakan. "Kau!" ia menunjuk Kelly.
Kelly yang di tunjuk hanya diam, dirinya hanya berdiri di tempat tapi wanita itu sibuk dengan ponselnya dan berakhir menabraknya.
"Siapa yang membiarkan bocah sialan ini ada disini? Apa kau tau seberapa mahal baju ku ini bocah bodoh?!' umpatnya sambil membersihkan bajunya.
"Kelly diam caja. Bibi cendili yang menabrak Kelly," ucap Kelly sambil protes
Wanita itu melotot padanya, Kelly bergerak menjauh karena menurutnya wanita itu tampak menyeramkan dengan make up tebal yang ia gunakan.
"Selam. Cepelti hantu," gumam Kelly yang masih bisa di dengar.
"Kau berkata aku seperti hantu? Bocah nakal sepertimu harus di beri pelajaran!" ucap wanita itu sambil mengangkat tangannya ingin memukul Kelly.
Kelly menutup matanya sambil bergeser menjauh. Benar benar seram menurutnya. Tapi ia tidak bisa pergi jauh karena pesan dari pamannya ia harus diam di tempatnya sampai pamannya kembali.
"Tergores saja kulit keponakan ku. Aku akan menggoresnya lima kali lipat di wajahmu yang buruk rupa itu!'
...∆∆∆...
...TBC...
sama sajaaalah
semangat🤗🤗🤗