NovelToon NovelToon
Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:54.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Novi adalah seorang wanita seorang agen mata-mata profesional sekaligus dokter jenius yang sangat ahli pengobatan dan sangat ahli membuat racun.

Meninggal ketika sedang melakukan aktivitas olahraga sambil membaca novel online setelah melakukan misi nya tadi malam. Sayangnya ia malah mati ketika sedang berolahraga.

Tak lama ia terbangun, menjadi seorang wanita bangsawan anak dari jendral di kekaisaran Dongxin, yang dipaksa menikah oleh keluarga nya kepada raja perang Liang Si Wei. Liang sangat membenci keluarga Sun karena merasa mencari dukungan dengan gelar nya sebagai salah satu pangeran sekaligus raja perang yang disayang kaisar.

Tepat setelah menikah, Novi melakukan malam pertama, ia menuliskan surat cerai dan lari. Sayangnya Liang, selalu memburu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tunda Dulu

Udara pagi di kediaman utama terasa berat, seperti menyimpan ribuan rahasia yang enggan dibuka. Di ruangan tersembunyi di balik pintu baja, ruang yang hanya bisa dimasuki oleh empat orang kepercayaannya, Raja Liang Si Wei duduk di kursi panjang berlapis kulit hitam. Dinding penuh rak yang memuat peta, catatan militer, dan dokumen rahasia. Sebuah meja besar memisahkan Liang Si Wei dengan keempat bawahannya: Mo Shi, Mo Ci, Mo An, dan Mo Han.

“Bagaimana pencarian nyonya kalian?” tanya Liang Si Wei, suaranya dalam dan dingin, namun mata tajamnya menyiratkan keresahan.

Keempat pria itu menundukkan kepala mereka serentak.

Mo Shi, yang tertua dan paling berpengalaman, bicara lebih dulu, “Ampun, Yang Mulia. Kami telah menyisir lima kota di bagian selatan, termasuk desa-desa terpencil, namun... belum ada jejak Nyonya.”

Mo An menambahkan cepat, “Kami bahkan ke wilayah Timur Gunung Lianhua, tapi mereka pun tak melihat siapa pun yang cocok dengan ciri-ciri Nyonya.”

“Aku yakin...” Liang Si Wei berdiri, menatap peta besar di belakang meja. “Sun Yu Yuan itu masih hidup. Aku yakin. Menurut kaisar dan putra mahkota, Nyonya kalian sedang hamil.” Ia mengatupkan rahangnya, menahan sesuatu. “Sampai sekarang pun... aku masih merasa mual dan pusing setiap pagi.”

Mo Ci dan Mo Han saling melirik, khawatir.

Mo Ci memberanikan diri bicara, “Apakah... itu pertanda ikatan batin, Yang Mulia?”

“Aku tidak tahu. Tapi tubuhku tidak pernah berbohong.” Ia memijit pelipisnya pelan. “Perempuan itu... tidak mungkin mati begitu saja. Dia keras kepala, kuat, menyebalkan...”

“HAH-CHIIHH!”

Liang Si Wei bersin tiba-tiba, tubuhnya sedikit membungkuk ke depan.

Mo Shi langsung mengulurkan saputangan. “Yang Mulia, apakah Anda terkena angin pagi?”

Liang Si Wei mengibaskan tangannya. “Mana mungkin.”

Mo Han berbisik ke Mo An. “Apa ini kutukan?”

Mo An bergidik dan ikut berbisik kepada Mo Han, “Tidak mungkin, atau mungkin seseorang sedang memaki yang mulia habis-habisan...”

“Siapa yang berani memaki aku?” gumam Liang Si Wei dengan nada curiga, lalu tiba-tiba bersin lagi.

“HAH-CHIIHH!! HAAAH-CHIIHHH!!”

“Astaga!” Ia menahan hidungnya dengan tangan kanan. “Sialan! Sialan! Aku bersumpah, siapapun yang memaki aku, biar dia digigit anjing tiga malam berturut-turut!”

Keempat bawahannya menahan napas. Tak seorang pun berani menyela.

“Aku benar-benar... bersin seperti orang yang sedang dikutuk di tujuh dimensi!” gerutu Liang Si Wei sambil mengusap hidungnya kasar. “Apakah ini karena Sun Yu Yuan? Kalau ini ulah Sun Yu Yuan, aku sumpah... aku akan...”

“HAH-CHIIIIHHHHH!!”

“ANAK MACAN ITU!! DIA PASTI YANG MEMAKIKU!!”

Mo Shi berdehem pelan. “Yang Mulia... Anda yakin itu berasal dari Nyonya?”

“Siapa lagi yang bisa membuat aku bersin seperti ini? Selama hampir sembilan bulan ini, seluruh tubuhku tidak baik-baik saja. Ketika aku bersin, mungkin wanita itu sedang marah. Setiap kepalaku pusing, mungkin saja dia disana sedang mengomel. Sekarang aku bersin bertubi-tubi... Berarti dia sedang sangat marah, bukan?”

Mo Ci mendongak, penasaran. “Tapi... Menurut yang mulia, sudah merasakan ini selama hampir sembilan bulan, bukankah saat ini... mungkin Nyonya sedang melahirkan?”

Semua kepala berpaling padanya. Mo Ci membeku.

Liang Si Wei menyipitkan mata. “Apa maksudmu?”

Mo Ci menelan ludah. “Maksud saya... jika ikatan batin itu benar, dan Yang Mulia merasakan pusing dan mual seperti gejala kehamilan selama sembilan bulan ini... mungkinkah saat ini Nyonya sedang... bersalin?”

“HAH-CHIIHHH!!”

“YA AMPUN!!” Liang Si Wei memekik dan menyumpah. “Kalau benar dia melahirkan tanpa aku di sisinya, aku akan mencukur rambut orang-orang yang menyembunyikannya sampai botak semua!”

Mo An mendekatkan satu buku tebal di atas meja. “Ngomong-ngomong, Yang Mulia, kami baru menerima laporan. Ada desa kecil yang tidak terdata dalam peta kekaisaran...”

“Desa tanpa nama?” tanya Liang Si Wei, mulai tertarik.

“Ya. Tapi... beberapa bulan yang lalu, laporan dari informan mengatakan desa itu sekarang disebut Desa Mamy.”

“Mamy?” dahi Liang Si Wei berkerut. “Nama konyol macam apa itu?”

“Tidak diketahui siapa yang menamainya. Tapi ada gerakan besar, selama hampir lima bulan, rumah-rumah diperbaiki, tanah ditanami, dan ada kabar ada seorang wanita hamil yang dihormati layaknya pemimpin.”

“...”

Semua orang menunggu.

Liang Si Wei memejamkan mata. “Sun Yu Yuan... sialan. Kau pasti ada di sana, ya?”

“HAAACHHIIIIHHHH!!!”

“SEKARANG APA LAGI!! APA AKU LAGI DIMAKI KETIKA KAU MENGELUARKAN ANAK DARI RAHIMMU!?” bentaknya ke udara.

Para bawahannya menunduk makin dalam. Dalam hati mereka, Apakah nyonya kita banyak nyali memaki sang Raja saat melahirkan anaknya. Semoga dia baik-baik saja.

Liang Si Wei mulai mondar-mandir. “Kalau dia benar melahirkan... dan aku tidak ada di sana... dia akan membuat hidupku seperti neraka! Tidak... lebih buruk dari neraka! Apalagi kalau anakku lebih dari satu!”

Mo Han tak tahan dan bersuara, “Tapi... Aku merasa anak yang mulia akan lebih dari satu. Bagaimana jika anaknya kembar, Yang Mulia?”

“Kalau lebih dari satu, aku akan...”

“HAHCHIIHHHH!!!”

Liang Si Wei mendongak, lalu menatap mereka satu per satu.

“Siapkan pasukan. Kita menuju desa tak bernama itu. Aku akan pastikan sendiri apakah nyonya kalian ada disana, dan...”

Ia mendesis lirih, “Dan berapa anak yang sudah dia keluarkan sambil memaki aku...”

Mo Shi menunduk dalam. “Perintah diterima, Yang Mulia.”

Mereka semua bersiap keluar ruangan.

Namun sebelum pintu ditutup, suara keras terdengar lagi, “HAHCHIIHHH!! SIALAAANNN!!”

Liang Si Wei masih berdiri di tengah ruangan, satu tangan di pinggang, satu tangan menunjuk ke langit-langit. “Kalau ini kutukan karena kau melahirkan sendiri tanpa aku, aku akan pastikan kau melahirkan anak ke lima di pundakku nanti!!”

Di halaman kediamannya yang lapang, kuda hitam gagah milik Liang Si Wei sudah siap dengan pelana khusus yang disulam dengan lambang keluarga kerajaan. Keempat bawahannya berdiri di sisi, sementara puluhan prajurit elit bersiaga untuk mengikuti perintah sang raja muda.

Liang Si Wei melangkah mantap, jubah gelapnya berkibar tertiup angin pagi. Namun sebelum kakinya menginjak sanggurdi, seorang prajurit berlari tergesa menghampiri dan berlutut.

“Yang Mulia! Surat perintah dari istana kekaisaran baru saja tiba. Yang Mulia Kaisar memanggil Anda segera ke istana utama.”

Langkah Liang Si Wei terhenti.

Dahinya berkerut. “Kenapa Ayahanda selalu memanggil di saat yang tidak tepat begini.”

Ia mendengus pelan, menahan kekesalan yang mulai mendidih. Ia menatap kudanya sejenak, lalu berbalik.

“Baiklah, aku akan ke sana.”

Matanya menyapu seluruh pasukan yang siap bergerak. Dengan suara tegas, ia memberi perintah, “Tunda keberangkatan menuju Desa itu. Aku harus ke istana dulu. Mo Han, kau ikut denganku.”

Mo Han maju selangkah dan mengepalkan tangan ke dada. “Baik, Yang Mulia.”

Liang Si Wei kembali melangkah menuju kudanya. Namun saat tangannya hendak memegang kendali, tiba-tiba...

1
@haerani-d
ya ampun daku kira ada apa thor, ternyata ayam lepas pertanda perwakilan dari pasukan quartet yang ngisengin sang ayah karena keegoisannya g ketulungan padahal dah cinta /CoolGuy/
Sribundanya Gifran
lanjit up lagi thor
syee..16
semangat thor
Maria Lina
outhor ni ud nmls up ya thor kadang kadang 2 kn kurang 😩😩
Viona Syafazea
aa otor yg satu ini ceritanya bikin aku candu terus... please dahhh crazy up thor.. /Sob//Sob/
Viona Syafazea
terjatuh dr kudanya sudah tinggal di injak sapinya belum.. 🤪🤪
Viona Syafazea
emangnya ikan pake alat pancing.. hadeuuhhh ada ada aja mahluk satu ini.. /Facepalm//Facepalm/
Warni
Astaga,bener2 jatuh dari kuda🤪
Viona Syafazea
/Joyful//Joyful//Curse//Curse/
Viona Syafazea
weeeehhhh bener-bener bibit unggul ya langsung jd empat sekaligus.. /Facepalm/
Viona Syafazea
aduhhhh macam mana otak si pm ni... /Facepalm//Facepalm/
月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Viona Syafazea
kasiann seorang jendral perang yang gagah harus ngalamin kehamilan simpatik.. /Facepalm/
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
isterimu lah! saat melahirkan ke empat anakmu 😶😑
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
wwwih 3 laki2 dan 1 perempuan! mantabs 👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn quartet 😍😍😍❤️❤️❤️🥰🥰🥰
Murni Dewita
💪💪💪💪
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
hah?!? buset kembar 4 😳🤭
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
hebat! dalam hitungan bulan lho ini 👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!