Laluna Andara Putri gadis manis berusia 21tahun merupakan gadis periang lembut hati dan untuk fisiknya meskipun tidak terlalu tinggi tapi tubuhnya sangat ideal untuk gadis asia.
kehidupan tenang Luna terusik saat tanpa sengaja dia melihat seorang laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah pohon dekat rumah Luna. Laki-laki itu sudah bersimpah darah dan hampir tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Luna langsung menolong pria itu dan menaikkannya ke atas motornya untuk membawa laki-laki yang akan memporak-porandakan kehidupan Luna yang tenang.
"siapa namamu"
"Luna anda...."
"Leo"
Novel pertama Author mohon dukungannya dengan selalu meninggalkan jejak happy Reading🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝘪𝘮𝘶𝘬𝘯𝘱𝘪, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"tuan... "
"dimana dia" tanya Diego
"sedang bersiap tuan, nah itu nona" kata kepala pelayan saat melihat Luna berjalan di bantu Maya
"aku tunggu di mobil" kata Diego berjalan lebih dulu ke dalam mobil yang akan membawanya
"tuan apa Maya juga di ajak" tanya kepala pelayan
"tidak perlu karena aku sudah menyiakan bodyguard wanita untuknya" jawab Diego sambil berlalu pergi
"Maya antar nona Luna ke mobil tuan Diego segera karena tuan tidak suka menunggu" kata kepala pelayan
𝘚𝘦𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘶𝘱𝘪𝘳 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰, 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘯𝘰𝘯𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢.
"maaf apa Maya tidak ikut" tanya Luna ragu
"tidak" jawab singkat Diego
"kalau aku ingin dia ikut apa boleh" tanya Luna lagi
"aku akan menembaknya sekarang juga jika kamu bertanya lagi"
𝘋𝘦𝘨𝘨𝘨𝘨
"𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘔𝘢𝘺𝘢" 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪
"jalan! " kata Diego pada supirnya
𝘋𝘪𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘴𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵𝘱𝘶𝘯. 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘬𝘢𝘤𝘢𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘩𝘪𝘵𝘢𝘮𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘪𝘱𝘢𝘥 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘵𝘢𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘬𝘦𝘯𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨.
"kita akan kemana?" tanya Luna
𝘬𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘳𝘪𝘬
"apa masih jauh?" tanya Luna lagi
𝘬𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘳𝘪𝘬
"pak maaf apa anda tau kita akan kemana?" tanya Luna pada supir namun tiba-tiba tirai yang menghubungkannya dengan sang supir
"tidurlah kita masih lama" kata Diego singkat
"suasana mobil ini lebih mencekam dari film horor" gumam Luna namun masih bisa di dengar Diego
"pakai ini jika bosan!" kata Diego sambil memberi salah satu ipad nya
"trimakasih, apa aku boleh tanya sesuatu!" kata Luna ragu
"gunakan ipad itu atau tidur" jawab Diego tanpa melihat Luna yang seketika jengkel mendengar jawapan Diego
𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘱𝘪 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘣𝘶𝘳 𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘭𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘩𝘪𝘫𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘶𝘯𝘤𝘪. 𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘰𝘥𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘣𝘶𝘭𝘢𝘵 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢 𝘭𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘥𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘪𝘴𝘵𝘰𝘭 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘦𝘵 𝘱𝘢𝘩𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬 𝘥𝘪 𝘢𝘴𝘱𝘢𝘭 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢.
"urus dia" kata Diego yang langsung masuk kembali ke mobilnya tanpa menoleh kepada 𝘓𝘶𝘯𝘢 dan meninggalkannya untuk di urus anak buahnya
𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘮𝘢𝘯𝘴𝘪𝘰𝘯 𝘴𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘦𝘫𝘶𝘵, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘵𝘢 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯
"bagaimana keadaan tuan Diego" tanya kepala pelayan kepada Brian asisten Diego yang tengah menggendong Luna menuju kamar
"panggil dokter setelah itu biarkan nona di kamar jangan ada yang menemuinya kecuali saat makan dan minum obat" kata Brian
"Maya adalah pelayan khusus nona Laluna apa....
"siapapun tidak ada yang boleh mendekati nona Laluna" potong Brian yang langsung di anggukinya sedangkan Luna hanya bisa memohon bantuan kepada Maya lewat sorot matanya karena dia sadar tengah melakukan kesalahan besar
"pak apa nona Luna akan baik-baik saja, saya melihat ada luka kaki nona" tanya Maya khawatir sekaligus penasaran dengan apa yang sedang di alami nonanya
"kita akan tau nanti setelah dokter memeriksa nona Laluna, sebaiknya kamu kembali kebelakang sementara iki pekerjaanmu kembali di bagian kebersihan" kata kepala pelayan
"tapi pak...
"menurut saja bukankah nyawamu akan lebih aman jika tidak melakukan kontak langsung dengan nona" kata kepala pelayan lalu pergi meninggalkan Maya yang tengah mengkhawatirkan keadaan nonanya
"aku harus segera mencari cara agar bisa mengirim informasi kepada tuan Jack tentang nona Luna" gumam Maya yang langsung pergi menuju tempat biasa dia berkumpul dengan pepayan lain
𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘑𝘢𝘤𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢...
"kenapa aku selalu merasa ada orang yang tengah mempermainkan ku ya, aku harap tuan Diego tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian yang aku alami beberapa hari ini" gumam Jack sambil ber sandar di kursi kerjanya yang ada di 𝘮𝘢𝘳𝘬𝘢𝘴
"aku akan mengambil hasil visumnya sekarang saja aku sudah tidak sabar mengetahui apa benar mayat di mobil itu bukan mayat nona Luna" kata Jack sambil mengetik sesuatu pada HP nya
𝘑𝘢𝘤𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘬𝘦 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘓𝘦𝘰, 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭 𝘰𝘵𝘰𝘱𝘴𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘭𝘶.
"bagaimana hasilnya" tanya Leo dengan cemas
"silahkan anda bisa melihatnya sendiri" kata dokter
𝘋𝘦𝘨𝘨𝘨𝘨𝘨....
𝘓𝘦𝘰 𝘥𝘢𝘯 𝘑𝘢𝘤𝘬 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭 𝘰𝘵𝘰𝘱𝘴𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢...
*𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢 𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 🥰*
