NovelToon NovelToon
Janji Yg Di Buat

Janji Yg Di Buat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Cintamanis
Popularitas:720
Nilai: 5
Nama Author: Nova Sarii

Novel ini menekankan pada janji yg dibuat sebagai dasar pengungkit,
bisa karna janji yg tidak ditepati atau karna ungkapan rasa yg tidak diterima karna janji tersebut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Sarii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Motor Nayla melaju dengan kecepatan tinggi, menembus keramaian siang ini. Dia membawa motor dengan fikiran berantakan, "yah lampu merah lagi, " kesal Nayla di dalam hati.

Dia sudah memasuki simpang perumahan orang tuanya, Nayla melihat beberapa motor terparkir di halaman rumah orang tuanya, dia memarkirkan motornya dan berjalan dengan terburu buru memasuki rumah.

"Assalamu'alaikum, " salamnya di depan pintu...

"Wa'alaikumussalam, " jawab orang orang yg duduk di dalam.

Saudara saudara orang tua Nayla hadir di sini....

Nayla berlari mendekatkan papa nya yg terbaring di sana, "papa, papa kenapa pa? " dia memeluk papanya dan menangis...

Yg dipeluk cuma diam, kakak perempuan dari orang tua nya mendekatkan Nayla, "Nay ikut mami yuk nak, " maminya memegang tangan Nayla dan membawanya ke kamar.

"Duduk sini nak, " ucap maminya.

Nayla duduk dengan air mata yg masih bercucuran.

"Nay... tadi papa Nayla jatuh, sekarang gak bisa berdiri dan ngomong.

Nayla semakin terisak, dia dipeluk maminya, " jangan nangis ya nak sekarang kita bawa papa ke rumah sakit, " kata maminya Nayla.

"Adek adek mana nak? " tanya mami menghapus air mataku.

"Mereka kerja Mi, " jawab ku masih terisak.

Istri papa masuk ke dalam kamar dan duduk di sampingku. "maafkan tante ya nak, " ucapnya memeluk Nayla.

Nayla semakin terisak, "mari kita berangkat sekarang, " adek lelaki papa berdiri di depan pintu...

"Nayla ikut nak? " tanya saudara papa padaku. "Ya pak ngah, " jawab ku.

"Fikri mana Nay?" "dia kerja om, " jawab ku..

"Sudah dikasih nak? " "sudah om pulang kerja dia mampir, "

Aku mengirim pesan pada Fikri, "dek papa dibawa ke rumah sakit, kamu bisa izin sekarang? " bunyi pesan ku.

Gak ada balasan dari Fikri mungkin dia lagi sibuk kerja.

Kami membawa papa ke rumah sakit, aku juga sudah mengirimi alamat rumah sakit sama Fikri...

Papa lagi menjalani pemeriksaan, kami menunggu di luar..

Iyan selalu dekatku, dia selalu menangis.

"Kak, papa gapapa kan? " tanyanya padaku...

"Do'ain papa ya dek, " aku mengelus lembut kepalanya..

"Keluarga pasien, " bilang dokter berdiri di depan ruang pemeriksaan.. "saya, " istri papa baku ke depan, "mari ikut saya bu, " katanya berjalan dan diikuti tante dari belakang..

"Mama kemana kak? " tangis Iyan...

"Mama ngomong sama dokter bentar dek, " Nayla membujuk adek nya...

Fikri meminta izin dari tempat kerjanya, dia pergi ke tempat Silvi bekerja, dia mengajak Silvi untuk membesuk papa, tapi Silvi gak mau untuk ikut bersamanya...

Dia terpaksa pergi sendiri, Fikri mencari ruangan yg Nayla kirim. Dia melihat kakaknya dari kejauhan, dia menghampiri Nayla, "kakak mana papa? gimana keadaan papa kak? " tanya nya dengan nafas yg gak beraturan...

"Papa lagi diperiksa dek, dokter lagi bicara sama mama Iyan, " jelas Nayla masih memeluk Iyan.

"Ya Allah semoga papa baik baik saja kak, " kata Fikri mengusap wajahnya.

Mama Iyan menghampiri kami, "papa sakit apa tan? " tanya Nayla.

"Papa stroke nak, papa harus dirawat, " jelas beliau kepada kami..

"Buat malam ini pergi Fikri yg jaga papa tante, " ucap Fikri..

"Ada gapapa Fikri? " tanya pak ngah menepuk bahu Fikri..

"Gapapa ngah Fikri izin kerja tiga hari, " kata Fikri..

"Kakak pulang ya, nanti mama khawatir, kalau ada apa apa aku kabari, " ujar Fikri..

"Tante juga jagain suami tante, " kata beliau menangis.

"Iyan pulangnya sama kakak, " rengek Iyan memegang baju Nayla..

"Iyan kakak anterin pulang ya, " bujuk Nayla..

"Iyan pulang ke rumah kakak, " tangis nya semakin kencang.

Nayla melirik Fikri untuk minta jawaban, "bawa aja kak, " bisik Fikri pada Nayla.

"Apa kata mama nanti dek? "

"Coba jelasin baik baik sama mama kak, aku yakin mama pasti paham kak, " kata Fikri lagi.

Nayla berjalan menuju parkiran sambil memegangi tangan Iyan,

"kak Iyan haus, " dia melihat ku, Nayla menarik nafas kasar, "nanti dijalan kita beli ya dek, " bujuk ku..

Dia memanyunkan bibir nya, Nayla menyalakan motor dan melakukan nya.

Sebentar lagi waktu maghrib masuk.

"Yan mau pulang ke rumah Yan apa rumah kakak? " tanya ku memastikan.

"Yan nginap di rumah kakak boleh? " Yan bertanya pada ku..

"Boleh sayang, " jawab ku..

Nayla berhenti di mini market, "ayo turun kita beli minum, " ajak Nayla membuka helm..

Dia masuk ke mini market untuk membeli minum, "Yan mau es krim dan jajan yg lain? " tanya Nayla mengambil roti..

"Boleh Yan beli es krim kak?"

"Tentu boleh dek," ucap ku tersenyum..

Yan diam sejenak lalu berlari menuju es krim, "Yan mau es krim kotak ini kal, " dia menunjuk es sambil menatapku.

Nayla mengambilkan nya, dia juga membelikan makanan buat Iyan..

"ayo kita bayar dek, " Nayla berjalan menuju kasir..

Kami sampai di rumah ketika adzan berkumandang, "ayo masuk ini rumah kakak, "

Aku ketemu Ami dan mama yg hendak ke mesjid..

Mama melihat ku dengan tanda tanya..

"Kami ke mesjid ya, " ucap Ami..

Aku menganggukkan kepala..

Kami masuk ke dalam, sepertinya Silvi belum pulang kerja.

"Yan tunggu di sini ya kakak mau mandi dan sholat dulu, Yan makan es krim dulu ya, " kata ku memberikan es padanya.

Nayla berjalan ke kamar untuk mandi dan melaksanakan kewajiban nya.

Dua puluh menit kemudian Nayla keluar dari kamar, mama dan Ami kayaknya mendengar pengajian di mesjid.

"Silvi kok belum pulang? " tanya ku dalam hati.

Nayla mengambil benda pipihnya yg terletak di atas meja, dia hendak menghubungi Silvi.....

"Assalamu'alaikum, " salam Silvi memasuki rumah.

"Wa'alaikumussalam, " jawab ku memutuskan sambungan telpon.

"Kok baru pulang dek? " tanya ku..

Dia duduk di kursi dan melihatin Iyan, "siapa kak? " tanya nya.

"Anak papa, " jawab ku.

"Kenapa dia di sini?" tanya Silvi dengan malas.

"Nanti kakak jelasin kamu mandi dulu gih, " ujarku.

Dia menuruti perkataan ku, Silvi berjalan menjauh dariku.

Yan sudah ketiduran mungkin dia lelah hari ini, aku bingung mau membawanya tidur dimana, aku takut mama marah.

"Assalamu'alaikum, " salam mama dan Ami, " "Wa'alaikumussalam, " jawab ku.

Mama melirik Iyan yg lagi tidur, "kok gak dibawa ke dalam Nay? " tanya mama.

"Nay takut mama marah, " ucapku.

"Kamu bawa ke kamar bangunin dia dan ganti pakaiannya, " bilang mama.

"Bajunya gak ada ma," jawab ku.

"Hem..... coba lihat baju kecil Fikri di lemari biasa, pasti ada yg pas dengannya, " mama berlalu ke kamar.

Aku mencari baju Fikri waktu kecil dan aku menemukan yg pas untuk Yan.

Lalu aku membangunkan nya, "Yan bangun dek ganti baju yuk, " Nayla menggoyangkan tubuh Iyan.

Dia mulai membuka matanya dan menutup lagi, "dia setengah sadar Nay hehe, " ujar Ami yg ikut duduk bersamaku.

Sekarang giliran Ami mengelus pipinya, "dek bangun dek, " Iyan memutar tubuhnya dan membuka matanya.

Kami tersenyum padanya, "bangun yuk nanti dilanjutin tidurnya, " dia bangun dan melihat sekelilingnya lalu tersenyum padaku.

"Kak Nayla, " panggilnya.

"Ya dek kakak disini, " aku mengelus kepalanya.

Nayla membimbing tangannya dan membawanya ke kamar untuk ganti pakaian. "Yan mau makan? " karena aku lihat dia gak ada makan dirumah sakit.

Dia menggangguk kan kepala. "mari kita ke luar, " Kami makan di ruangan makan, ada aku, Ami dan Iyan.

Kami gak melihat mama dan Silvi.

"Kakak mama sama papa lama dirumah sakitnya? tanya Iyan dengan wajah sedihnya....

" Iyan berdoa saja ya semoga mama cepat sembuh dan bisa pulang berkumpul dengan Iyan dan yg lainnya, " kataku.

Dia diam membisu, "kak aku makan ya, " kata Silvi duduk di kursi berseberangan denganku.

"Ya dek, " jawab ku singkat.

Iyan melirik Silvi dia kelihatan takut, "Yan kenalin ini kak Silvi adek kakak, kakak kamu juga, " Nayla memperkenalkan Silvi pada Iyan.

Nayla melirik Silvi dan dengan terpaksa Silvi berkata, "hei aku Silvi, kamu siapa? "

Yan melihat ku, "dijawab dek, " kataku tersenyum.

"Aku Iyan, " jawabnya malu malu.

"Umurnya berapa? " tanya Silvi lagi, dia terpaksa bertanya karna aku selalu melihatnya. Silvi orangnya cuek.

"Enam tahun kak, " jawabnya.

Hening gak ada suara, Nayla dan Ami mencuci piring, Silvi masih makan.

Iyan sibuk bermain dengan robot yg aku belikan tadi.

"Kalian sudah makan? " tanya mama sudah berdiri di belakang kami.

"Sudah ma, " jawab kami serentak.

Mama melihat Iyan yg lagi bermain, "Hem dia sudah makan Nay? "

"Sudah ma, " jawab ku.

"Dia mirip kamu, " kata mama lagi.

Ami melihat wajahku dan Iyan bergantian, "iya betul Nay kalian mirip, " Ami tersenyum padaku.

"Masa iya? " tanyaku karena aku gak terlalu memperhatikan wajahnya.

"Ya coba kamu tengok, " kata mama dan Ami lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!