NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Sang Pewaris

Istri Bar-Bar Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Romansa / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Fie F.s

Kayla Ayana, seorang karyawan di sebuah perusahaan besar terpaksa menerima tawaran untuk menikah kontrak dengan imbalan sejumlah uang.

Ia terpaksa melakukan ini karena ia harus bertanggung jawab atas biaya rumah sakit seorang wanita yang mengalami kelumpuhan akibat tertabrak sepeda motor yang ia kendarai.

Tapi siapa sangka, ia yang dinikahi dengan alasan untuk menepis isu negatif tentang pria bernama Kalandra Rajaswa malah masuk terlalu jauh dalam kerumitan keluarga yang saling berebut warisan dan saling menjatuhkan.

Pernikahan kontrak diantara keduanya bahkan sempat dicurigai oleh anggota keluarga Kalandra.

Akankah Kayla dan Kalandra mampu menyembunyikan fakta tentang pernikahan kontrak mereka?

Akankah cinta tumbuh diantara konflik-konflik yang terjadi?

Ikuti kisah Kayla dan Kalandra di Istri Bar-Bar Sang Pewaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fie F.s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Keluarga Aneh

Pagi ini, Kalandra mengumpulkan semua penghuni rumah termasuk para asisten rumah tangga. Sebelum ia sarapan dan berangkat ke kantor.

"Sudah disini semua kan?" tanya Kalandra.

"Oma akan datang hari ini."

Semua orang membulatkan mata merasa terkejut. Dari ekspresi semua orang, Kayla bisa menilai bahwa Oma adalah orang penting yang akan membuat repot seisi rumah.

"Jadi bersiaplah! Jangan sampai ada yang melakukan kesalahan apapun!" Sebuah peringatan keras dari Kalandra.

"Sekarang kalian bisa kembali ke aktivitas kalian masing-masing."

Tanpa banyak bicara mereka semua membubarkan diri dari tempat itu.

Kalandra langsung memposisikan dirinya di meja makan. Termasuk Gia, Riana dan Reyga yang lumayan syok mendengar oma akan datang hari ini.

"Rey, persiapkan ruang VIP malam ini di restoran kamu."

"Kita akan malam bersama untuk menyambut kedatangan oma," ucap Kalandra pada Reyga.

Gia dan Riana tak menunjukkan respon apapun karena sudah menjadi hal biasa bagi mereka menyambut Oma dengan makan malam bersama.

"Ya Kak!" sahut Reyga tanpa perdebatan. "Soal menu..."

"Sajikan saja menu yang terbaik. Dan jangan lupa, berikan makanan yang tidak membahayakan bagi oma."

Kalandra hanya takut tekanan darah wanita tua itu naik hanya karena makanan yang disantapnya di restoran milik Reyga.

"Baik, Kak!"

"Dan kalian berdua." Kalandra menunjuk Gia dan Riana.

"Mama, jangan membuat masalah dengan oma. Aku sendiri belum tahu tujuan oma datang kesini untuk apa."

"Entah karena pernikahanku, atau pembagian warisan papa, atau mungkin oma hanya ingin berlibur saja."

"Dan kamu, Gia. Jangan memancing keributan dengan oma."

"Dan, ya. Aku juga tidak tahu akan berapa lama oma disini."

"Kami sudah terbiasa menghadapi oma kamu dan kami tahu harus berbuat apa, Andra!" sela Riana.

"Yang harus kamu peringatkan itu adalah istri kamu!" Riana menunjuk Kayla yang sedang berada di dapur dengan dagunya.

"Dia belum pernah bertemu oma." Riana tertawa sinis. "Jangan sampai dia membuat oma memberikan penilaian buruk padanya."

Kalandra tersenyum kecil. "Urus saja diri kalian sendiri! Dan soal dia, biar menjadi urusanku."

"Aku tahu bagaimana caranya untuk menasehati istriku!" Sindiran telak bagi Reyga dan Gia yang tidak saling terbuka satu sama lain.

"Kamu dengar, sayang?" tanya Kalandra saat Kayla membawa semangkuk salad dan meletakkannya ke atas meja.

"Ya?" tanya Kayla.

"Jangan memasak malam ini dan pergilah ke butik yang kamu suka. Pilih pakaian terbaik untuk makan malam kita nanti." perintah Kalandra.

"Tentu! Aku akan pergi nanti," balas Kayla dan ia kembali ke dapur.

"Gembel saja belagu!" bisik Riana sinis.

"Pakai baju mahal pun percuma, tidak akan pantas untuknya!" Gumam Gia meremehkan.

Kayla kembali dengan membawa segelas jus untuk suaminya.

"Aku akan pulang siang sekaligus menjemput oma di bandara. Jadi, kembalilah sesegera mungkin."

***

"Apa oma semengerihkan itu, Bi? Sampai semua orang sepertinya takut padanya?" tanya Kayla pada asisten rumah tangga yang sedang mencuci piring kotor bekas sarapan mereka.

Kayla duduk di lantai sambil mengupas buah-buahan yang akan ia buat menjadi salad buah yang segar.

"Sebenarnya oma itu orangnya baik, Non. Hanya saja, Oma selalu mengatur segala sesuatu di rumah ini."

"Bahkan nyonya Riana tidak berdaya jika berhadapan dengan Oma."

"Oma cerewet?" tanya Kayla sambil tertawa.

Marni juga ikut tertawa. "Ya, bisa dibilang begitu, tapi dia baik kok. Tidak pelit pada kami, para pekerja di rumah ini."

"Beliau selalu membawakan oleh-oleh dan sering memberikan makanan pada kami semua."

***

Kayla masuk ke dalam sebuah rumah sakit dimana Bu Susi sedang menjalankan terapinya.

"Kak!" panggil Alif yang sedang mendorong ibunya di kursi roda.

"Alif? Kalian sudah selesai?" tanya Kayla saat melihat Alif mendorong kursi roda yang di duduki oleh ibunya.

"Sudah, Kak!" jawab Alif. "Kami mendapat nomor antrian yang dekat, jadi ibu sudah selesai menjalankan terapinya."

Kayla berjongkok. Ia melihat wanita itu tampak pucat dan berkeringat. Ia tersenyum kecil saat Bu Susi melemparkan senyum kearahnya.

"Bu, Jangan terlalu dipaksakan, ya..." pinta Kayla. "Pelan-pelan saja terapinya dan aku yakin, Ibu pasti bisa kembali berjalan."

"Terima kasih, Nak!" Air mata wanita itu tampak menetes di sudut matanya.

"Ibu tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan kamu..."

Kayla menggenggam tangan yang mulai keriput itu. "Sama sama bu. Tidak perlu membalas apapun. Aku hanya berharap kesembuhan ibu. Agar ibu bisa berjuang demi masa depan Alif."

"Ayo, ikut denganku!" ajak Kayla mengurai kesedihan.

"Pegang ini, Lif!" Ia menggantikan Alif mendorong kursi roda itu dan membiarkan Alif membawa buah-buahan yang ia bawa untuk kedunya.

"Kita akan kemana, kak?" tanya Alif penasaran.

"Sudah, ikut saja."

Kayla membawa mereka ke sebuah pusat perbelanjaan. Alif dan ibunya merasa begitu senang dan sangat berterima kasih pada Kayla.

"Lebih bagus yang mana, Bu?" tanya Kayla pada Bu Susi. Ia memegang dua gaun di tangan kanan dan kirinya.

"Yang putih atau yang hitam?" tanya Kayla.

"Semuanya bagus kalau kamu yang pakai, Nak!"

Kayla tersenyum lebar. "Aku tahu, ibu pasti sedang membuatku besar kepala."

"Tapi benar kak. Semuanya pasti cocok kalau kakak yang pakai..."

Akhirnya Kayla membeli keduanya. Ia juga membelikan beberapa barang untuk ibu dan anak itu. Seperti sepatu dan tas sekolah untuk Alif.

"Daaa... hati-hati, Pak!" Kayla melambaikan tangan saat taxi online yang membawa Bu Susi dan Alif mulai melaju.

Kayla tidak bisa mengantarkan mereka pulang karena ia harus segera pulang. Sebab, hari sudah mulai siang dan Kalandra mengirim pesan padanya bahwa ia sedang dalam perjalanan menjemput oma di bandara.

"Kita pulang, Pak!" Perintah Kayla pada supir yang mengantar dirinya.

"Baik, Non! Mas Kalandra juga sudah menghubungi saya agar segera membawa Non Kayla pulang."

Kayla mengangguk. "Ya, Dia ingin aku berada di rumah saat oma tiba."

Kayla tiba di rumah. Ia langsung masuk ke dalam dan bisa dipastikan suaminya belum sampai.

"Wah... wah... wah... siapa ini?"

Kayla mencari sumber suara dan ia menemukan Gia sedang duduk di salah satu sofa di ruang tamu. Wanita itu tampak memakai dress dan make up tipis di wajahnya.

Sepertinya dia sudah bersiap untuk menyambut kedatangan oma.

"Si miskin yang sedang menghamburkan harta warisan Kalandra Rajaswa," lanjut Gia.

Kayla menatap tajam kearah wanita yang tersenyum sinis kepadanya. Wanita ini tidak punya rasa takut sama sekali. Sudah ku peringatkan, malah semakin menjadi-jadi.

"Setidaknya aku tidak perlu mengemis untuk mendapatkan ini!" balasnya sambil melirik beberapa paperbag di tangannya.

"Dan ya... mau ku hamburkan atau tidak, bukan urusan kamu, Gia!"

"Semua ini pemberian suamiku!"

"Jika kamu ingin, minta saja pada Reyga!"

Kayla pergi meninggalkan Gia yang merasa kesal karena tidak pernah menang berdebat dengannya.

Aku berusaha memancing amarahnya agar ia memarahiku dan bila perlu dia menamparku, sehingga aku punya bukti untuk melaporkannya pada Kalandra!

Tapi, dia malah menjawab dengan santai. Dasar wanita ular dan bermuka dua! Batin Gia kesal.

Kayla tersenyum penuh kemenangan karena kali ini ia masih bisa membalas setiap kalimat Gia yang selalu saja memancing emosinya.

Aku masih belum mengerti mengapa mereka masih saja terus menyudutkanku. Padahal, menderita atau tidaknya aku, tidak akan mengubah keputusan yang sudah disepakati bahwa mereka hanya mendapatkan bagian yang sudah tertulis di harta warisan itu.

Atau mungkin?

Kayla membulatkan matanya. "Apa Gia ingin aku dan Kalandra cerai, lalu ia juga meminta cerai dari Reyga. Dan akhirnya ia akan mengejar Kalandra lagi?"

Kayla menggeleng. Ia meletakkan paperbag diatas meja dan segera ke kamar mandi.

"Lebih baik aku mandi dari pada memikirkan keluarga aneh ini!"

1
Aqella Lindi
cerita melani sm jendral seru hor
Aqella Lindi
melani jodoh mu singa gila
Maria Magdalena
jodohnya kamu mel 😃😃
Binti Rusidah
Luar biasa
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih ⭐ 5 nyaa
total 1 replies
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣 s7 bayik mah
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mlhan marH dia
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih kak 😊
total 1 replies
Rina Wati
jangan lupa mampir ya kak di novel ku, judul nya "Kisah ku"
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰
Wensy Gusno
cerita nya bagus
Wensy Gusno
ceritanya bagus
Dede Exis
Luar biasa
Dede Exis
ad kaca gx y??
Fie F.s (Mama Adara) 💕: 😅😅😅 lupa bawa kayaknya kak.
total 1 replies
Siti Aniah
benar oma
ridwan hidayat
good
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih untuk rattingnya 😊
total 1 replies
Reni Setia
makasih author
nobita
bukan tembok aja Kayla... yg punya telinga tp juga semua perabot di rumah suamimu Kalandra
nobita
yang pastinya favorit dan like
Fie F.s (Mama Adara) 💕: Terima kasih atas dukungannya kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!