"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Kau tidak minum?". Tanya Lily melihat Alex yang sejak tadi berdiam diri sedangkan dia sudah menghabiskan segelas wine dia tidak akan minum lagi kecuali di ajak bersulang
"entahlah aku harus memastikan jika seseorang aman saat berada di dekat ku"
"Jadi kau tidak bisa minum ya?".
Perkataan Lily sontak membuat pria itu merasa kesal dia berpikir jika Lily akan menyukai dirinya yang memberi perhatian tapi malah di luar dugaan wanita itu malah meremehkan kemampuannya untuk minum
"Aku bisa minum!". Ujar pria itu kesal berbalik menatap wanita itu hingga membuat Lily sedikit gemas dengan tingkahnya "Aku bisa minum berapapun aku tidak akan mabuk"
"Ah begitu ya".
Lily memutuskan untuk mengambil segelas wine lagi bersulang dengan pria itu, layaknya pasangan konglomerat tidak ada perbedaan kasta sedikitpun di antara mereka waktu dan tempat yang mereka naungi bersama seakan mengikis batasan mereka sebagai sepasang kekasih yang hanya berpura-pura
Hingga dua orang yang tidak di undang mengampiri mereka mengganggu waktu mereka yang sempit, Roy dan Amber datang seperti seorang teman yang tidak di inginkan
"Apa yang kalian lakukan di sini?". Tanya Alex kesal merasa jika kedua orang itu kini memberi mereka gangguan, dia mendekat pada Lily merangkul wanita itu di dalam genggamannya seakan tidak ingin berjauhan dari wanita itu terutama adanya Roy di sana
"Apa salah jika bergabung dengan pasangan baru?". Tanya Amber mendekat papda mereka "Kami hanya menyapa pasangan baru, berharap kami juga cepat mendapat pasangan kami, iyakan Roy"
"Hmm". Jawab Roy singkat hanya fokus menatap pada Lily
"Aku tidak ingin kalian berada disini". Ujar Alex malas dan terang-terangan mengusir dua orang itu
Dingin sekali. Gumam Amber hanya bisa mengeram kesal di tolak berkali-kali oleh Alex "Kalau begitu setidaknya kita harus minum segelaskan, aku melihat jika sejak tadi anda tidak minum sedikitpun"
"Hoh baiklah...". Pria itu sedikit muak pada akhirnya dia meminum sedikit wine pemberian wanita itu lalu mengusir mereka pergi dari hadapan mereka "Sekarang pergilah"
"Baik selamat bersenang-senang kalian berdua". Amber menarik Roy dengan cepat kedekatnya berbisik sesuatu yang mereka sudah rencakan sejakk tadi
"Kau yakin ini akan berhasil, bagaimana dengan Lily aku tidak akan bisa membawanya...dia adalah peminum yang baik". Ujar Roy merasa cemas dengan rencana mereka beberapa saat yang lalu
"Sstt aku juga sudah menyuruh pelayan menambahkan obat keminumannya, aku hanya cemas karena sejak tadi Alex tidak minum sama sekali".
"Tapi...". Roy merasa ragu dia berpikir jika itu jahat, tapi ego pria itu nyatanya menang dari hati nuraninya
Kecemburuannya yang membuatnya berani mengambil resiko seperti itu hanya untuk meninggalkan kesan yang tidak bisa di lupakan oleh Lily
Melihat keraguan di mata pria itu membuat Amber menjadi sedikit kesal karena sikap Alex yang menye-menye meski itu adalah rencana nya sendiri, jika pada akhirnya pria itu tidak bisa dia miliki seutuh nya setidak hubungan Lily dan Alex pun harusnya merenggang begitu saja
Wanita itu tidak lebih baik dari ku, aku akan menunjukkan kehormatan nya yang sebenarnya. Amber bergumam beberapa saat sambil memperhatikan dua insan di sana tidak kunjung seperti apa yang dia inginkan
Sampai akhirnya pesta berakhir kedua insan itu tidak terlihat lagi di tempat mereka membuat Roy dan Amber menjadi cemas
"Di mana mereka?!". Amber sedikit terkejut saat melihat dua orang yang mereka incar hilang begitu saja
"Kau ini bagaimana? Kau bilang ini akan berhasil...sekarang di mana mereka!?". Tanya Roy cemas jika dia tidak mendapatkan Lily malam ini bisa di pastikan jika wanita itu akan menghabiskan malam dengan Alex
"Aku juga tidak tahu, kita bersama sejak tadi kenapa kau hanya menyalahkan aku?".
Tidak terima dengan bentakan pria itu membuat Amber menjadi lebih kesal karen Roy yang biasanya lembut kepadanya menjadi sedikit kasar hanya karena mereka kehilangan jejak dua orang itu
"Ini karena rencana mu Amber, ah sudahlah sebaiknya kita cari mereka...jika benar yang kau katakan mungkin obat itu sudah bereaksi kepada mereka". Ujar Roy tidak ingin berdebat lama dengan wanita itu
Di Tempat lain.
Alex menyenderkan tubuh Lily di bahunya merasa tubuh mereka mulai memanas karena pengaruh obat yang di berikan Amber. "Ah sialan wanita itu, sepertinya dia memberikan dosis tinggi pada Lily?!".
"Tuan jika anda tahu sejak awal, kenapa anda masih menerima minuman dari wanita itu?".
George merasa bignung dengan tuannya yang seperti mengikuti alur dari Amber padahal dia sendiri tahu jika wanita itu sedang merencakan hal jahat pada mereka berdua
"Kau pikir berapa lama aku akan tahan dengan sikap pria itu? Mereka ingin bermain-main dengan ku dan Lily aku hanya mengikuti permainan mereka...hanya saja aku akan mengubah alur nya sedikit". Ujar Alex menatap LIly yang mulai tidak leluasa dan menggerayai tubuhnya sendiri "Sebaiknya kita cari hotel terdekat, dia tidak terbiasa dengan ini"
"Anda yakin akan melakukannya? Saya bisa mendatangkan dokter untuk memberi obat penawar untuk anda"
"Tidak perlu, aku akan menyelesaikan dengan cara ku sendiri".
George hanya bisa menghela nafas dengan kelakuan tuannya berharap jika apa yang di lakukan kedua insan itu nanti bisa selesai dengan tujuan yang di maksud Alex, yaitu hubungan serius dengan wanita yang dia sukai sejak lama itu.
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua