NovelToon NovelToon
Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.

Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13 Pendekatan Yang Mulus

Pemakaman.

Arini membawa buket bunga menghampiri dua pemakaman yaitu kedua orang tuanya. Arini meletakkan bunga tersebut di atas besaran makam itu.

"Ma. Arini pikir setelah kehilangan Mama dan mendapatkan Ibu baru, maka Arini akan kembali menemukan kehidupan yang baru dengan memberikan kasih sayang seperti Mama berikan dulu kepada Arini,"

"Semua itu ternyata salah. Arini hanya diperlakukan baik ketika Papa masih hidup dan ketika Papa pergi. Mereka sangat jahat kepada Arini," ucapnya

"Apa Papa sadar jika istri dan kedua anak yang selama ini Papa percayai, hanya bersandiwara untuk menunggu momen saat kematian Papa tiba. Mereka orang-orang serakah yang tidak tahu terima kasih, tidak tahu diri dan hanya menyakiti Arini,"

"Arini tadinya ingin menyerah dalam kehidupan ini. Arini membenci semuanya dan merelakan semuanya untuk mereka. Tetapi Arini menyadari tidak mungkin melakukan semua itu dan pasti Mama dan Papa kecewa. Maka dari itu Arini kembali untuk merebut semua yang telah mereka ambil, baik harta maupun kebahagiaan," ucapnya dengan penuh dendam.

"Semoga kalian berdua bahagia di atas sana," batin Arini dengan tersenyum lebar.

Setelah berziarah ke makam orang tuanya, kemudian Arini pamitan pulang, saat berjalan di daerah makam itu tiba-tiba saja langkahnya berhenti ketika melihat seorang pria memakai stelan jas hitam berdiri di depan salah satu makam.

"Bukankah itu Kak Aditya," ucapnya mencoba meneliti laki-laki tersebut.

Arini menghela nafas dan kemudian menghampiri Aditya.

"Nyonya Amara!" Aditya kaget mendengar suara itu membuatnya menoleh ke belakang dengan menautkan kedua alisnya melihat Arini sudah berdiri di belakangnya dengan matanya tertuju pada mesan tersebut.

"Maaf. Kak! Aku lancang membacanya," ucap Arini.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Aditya dengan suara berat.

"Aku baru saja berziarah ke makam kedua orang tuaku," jawab Arini menunjuk kearah makam itu.

"Aku tidak sengaja melihat Kakak. Sangat tidak sopan jika aku tidak menyapa tunangan dari Kakak ku," jawab Arini.

Aditya tidak merespon kalimat tersebut.

"Sewaktu di acara pertunangan. Arini melihat kedua orang tua Kakak dan siapa ini?" tanya Arini penasaran.

"Dia ibu kandungku," jawab Aditya.

"Ibu kandung dan apa yang ada di acara pertunangan itu bukan ibu kandung Kakak?" tanyanya memastikan.

"Kamu benar. Dia Ibu sambungku yang dinikahi oleh ayah saat usiaku 12 tahun," jawab Aditya.

"Begitu," sahut Arini mengangguk-anggukkan kepala.

Arini dan Aditya berjalan menuju parkiran ketika keduanya selesai berziarah di mana keluar dari masing-masing.

"Terima kasih, Kak Aditya sudah menceritakan tentang keluarga Kakak. Padahal itu adalah cerita privasi dan mungkin tidak semua orang tahu," ucap Arini.

"Saya memang tidak mempublikasikan mengenai bagaimana tentang keluarga saya. Saya juga ingin memiliki privasi sendiri," jawab Aditya.

"Berarti Arini merupakan orang yang beruntung, karena mendapat kepercayaan," jawabnya dengan tersenyum.

"Saya bukan tipe orang yang memberi kepercayaan kepada siapapun," jawab Aditya. Arini merespon dengan senyuman.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Arini dengan menundukkan kepala.

"Kamu pulang bersama siapa?" tanya Aditya.

"Saya akan memesan taksi online," jawabnya.

"Kalau begitu ikut pulang dengan saya, kebetulan saya ingin menjemput Meisya," jawab Aditya.

"Tidak usah, justru nanti akan merepotkan Kakak," ucapnya merasa tidak enak.

"Hanya kebetulan saya juga menuju rumah kamu dan tidak ada salahnya untuk kamu ikut, ini bukan suatu hal yang besar dan apalagi harus sampai merepotkan," jawab Aditya.

"Baiklah," sahut Arini menerima tawaran tersebut.

Aditya berjalan terlebih dahulu menuju mobil dan diikuti oleh Arini dengan tersenyum miring penuh Arti.

***

Meisya menuruni anak tangga dengan melihat ponselnya.

"Kenapa Aditya belum datang?" Meisya bertanya-tanya melanjutkan langkahnya.

"Kamu akan pergi!" tiba-tiba saja langkah itu terhenti ketika Irena berada di ruang tamu.

"Ada pertemuan dengan keluarga Aditya," jawab Meisya.

"Kamu tidak mengajak Mama untuk bertemu dengan keluarga besar mereka?" tanya Irena.

"Ini bukan pertemuan keluarga besar. Hanya menerima undangan makan malam dari kedua orang tuanya," jawab Meisya.

"Lalu kapan kamu akan dikenalkan dengan keluarga besar mereka?Kamu sebentar lagi akan menikah dan bahkan kamu belum diperkenalkan dengan Neneknya yang mewarisi seluruh harta kekayaannya kepada Aditya?" tanya Irena.

"Mama jangan dulu membicarakan harta, mereka memiliki keluarga dengan privasi yang sangat tinggi, tidak mudah untuk berbaur dengan keluarga besar mereka," jawab Irena.

"Maka dari itu kamu harus mendekati keluarga mereka, agar sepenuhnya kamu diterima sebagai menantu," ucap Irena memberi saran pada putrinya itu.

Mata Meisya melihat ke arah luar ketika mendengar suara mesin mobil.

"Aditya sudah datang. Aku pergi dulu!" ucap Meisya kemudian meninggalkan Ibunya dan langsung keluar dari rumah.

Saat Meisya melihat mobil tunangannya berhenti dan membuatnya kaget ketika wanita yang keluar dari mobil tersebut tak lain adalah Arini.

"Arini!" ucapnya dengan ekspresi kaget.

Meisya menghampiri Arini yang sedikit membungkuk melambaikan tangan kepada Aditya.

Ekor matanya sudah melihat keberadaan kakaknya dan sepertinya sengaja akrab dengan Aditya untuk membuat Meisya kesal.

"Terima kasih Kak Aditya sudah mengantarku, lain kali aku akan membalas kebaikan Kakak," ucap Arini dengan ramah yang ditanggapi datar oleh Aditya.

"Arini!" tegur Meisya membuat Arini menoleh.

"Kak Meisya," sahut hari ini dengan tersenyum.

"Kenapa kamu bisa turun dari mobil Aditya?" tanya Meisya penuh curiga.

"Kak Aditya baru saja mengantar ku," jawab Arini.

"Bukan itu pertanyaanku? kenapa kamu bisa berada di dalam mobil yang sama dengan Aditya!" tegas Meisya tampak begitu sangat marah kepada Arini.

Tin-tin-tin

Aditya membunyikan klakson mobil membuat Meisya menoleh ke arah calon suaminya membuka kaca mobil dengan mengarahkan kepala untuk Meisya masuk ke dalam mobilnya.

"Urusan kita berdua belum selesai!" tegas Meisya sampai menunjuk tempat di wajah Arini dan kemudian dia memasuki mobilnya dan mobil itu melaju dengan kecepatan santai.

Arini melipat kedua tangannya di dada dengan tersenyum miring melihat kepergian mobil itu.

"Memang urusan kita berdua tidak akan pernah selesai. Kak Meisya kamu terlihat begitu sangat panik. Jangan terlalu menunjukkan kepadaku apa yang tidak ingin disentuh oleh orang lain, aku justru akan semakin menggebu-gebu jika kamu bersikap seperti ini. Kamu seolah-olah memberiku keterangan bahwa ada sesuatu yang berharga dalam hidup kamu," ucap Arini.

Arini mendengus tersenyum miring dan kemudian memasuki rumah.

Arini harus bertemu dengan ibu tirinya masih berada di sofa.

"Dari mana kamu?" tanya Irena.

"Kenapa aku harus melaporkan setiap pergerakanku dari rumah ini?" tanya Arini dengan santai.

Tiba-tiba Irena meletakkan kasar beberapa lembar foto di atas meja dan ternyata itu foto dia bersama dengan Dellon.

"Kamu ingin merebut kembali laki-laki bodoh ini dari tangan Mona?" tanya Irena.

"Lancang sekali Mama menyuruh orang untuk mengikuti ku," sahut Arini dengan tersenyum miring.

"Saya sudah mengatakan kepada kamu, jangan main-main dengan saya dan saya bukan tandingan kamu. Kamu tahu sendiri apa akibatnya jika Mona melihat perbuatan kamu dengan sengaja mendekati suaminya," ucap Irena memberi peringatan kepada Arini.

"Aku tidak tahu apa akibatnya dan sebaiknya Mama tunjukkan saja foto-foto itu kepada Mona agar aku mengetahui apa akibatnya," jawabnya dengan santai malah menantang Irena.

"Kau...." kesabaran Irena benar-benar diuji Arini membuat Arini hanya memberi senyuman menanggapi dengan santai foto-foto tersebut dan kemudian dia memilih pergi dari hadapan Irena

Bersambung.....

1
Sunaryati
Sayang Arini tidak mendengar percakapan mereka, jika dengar bisa diperlihatkan Aditya.
Sunaryati
Tipo Arini bukan Aluna
Sunaryati
Benar dugaanku Dellon akan menggaji Meysia, sebenarnya kasihan, tapi itulah harga yang B harus kalian bayar atas perbuatannya pada Aluna
Sunaryati
Dellon pasti memanfaatkan keadaan Meysia, yang sedikit kehilangan kesadaran karena mabuk. Sedangkan Arini dan Aditya makin dekat.
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Sunaryati
Arini kamu itu CEO kok bisa keluyuran, bukankah tugasmu berat harus memperbaiki perusahaan karena kekacauan yang dibuat Dellon. Katanya mau membuat perusahaan peninggalan orang tuamu lebih berkembang. Jangan fokus balas dendam. Membuat perusahaan semakin bagus itu juga cara balas dendam.
Sunaryati
Arini kamu benar- benar total balas dendammu, kepada semua yang merebut dan menikmati harta peninggalan orang tuamu yang sepenuhnya menjadi milikimu.
Sunaryati
Kebohongan tidak selalu menang, Dellon. Meysia apa kau bisa sabar menghadapi Aditya yang tampaknya hatinya mulai goyah, karena tingkahmu. Jika kau bisa terus sabar dan mengalah, semoga tak lelah
Sunaryati
Meysia semoga kesombongan kamu membawa kehancuranmu. Seperti sumpah Psk Anton. Dan Meysia juga putus pertunangannya dengan Aditya, karena Aditya semakin tertekan dan tidak nyaman karena banyak tuntutan dari Meysia.
Sunaryati
Kamu benar Aditya, Meysa baru tunangan belum jadi sudah mau mengendalikan kamu. Mantaap dengan ketegasanmu, masalah perusahaan. Firasat nenekmu mungkin benar kalau Masa bukan wanita baik. Seharusnya kamu juga merasakan jika keluarga Meysa tidak baik, karena menguasai semua peninggalan orang tua Arini.
Sunaryati
Semua dilanda ketakutan, yang membuat Arini semakin mudah melumpuhkan semuanya
Ninik
seneng ada cowok kaya Aditya tegas dan g bisa diatur oleh perempuan blm jadi istri lagaknya dah lebih2 dari istri sah yg nglabrak pelakor aja
Ida Mamanya Akas
putusin aja si Mesyanya, dit....
Sunaryati
Semoga apa yang menjadi milikmu kembali, Arini
Sunaryati
Apakah orang tua Arini tidak meninggalkan wasiat, seharusnya semua milik orang tuanya jadi milik Arini, karena dia satu- satunya ahli waris.
Sunaryati
Buktikan kamu bisa Arini
Sunaryati
Ambil saham Dellon untuk mengurangi uang di perusahaan, maka dia tak punya hak suara lagi, alias msti kutu.
Sunaryati
Kenapa semua orang di rumah itu tidak melakukan apapun selain mendebat, apa Arini punya sesuatu yang bisa membuat mereka tidak berani melawan dengan kekerasan pada Arini?
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sunaryati
Kamu bisa saja membuat Meisya semakin kalap 🤣🤣🤣
Sunaryati
Meisya tambah marah nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!