David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
malam itu bela memutuskan untuk pulang sendiri karena kesal dengan david, dia lebih memilih menggunakan bus
"loh bela kenapa pulang sendiri sayang dimana david?" tanya dewi yang sedang duduk dengan suaminya di sofa
"maaf nyonya tuan david sedang sibuk mungkin sebentar lagi akan pulang" jawab bela sedikit menunduk
"panggil kami dengan sebutan mama dan papa sayang, sebentar lagi kita adalah keluarga" ucap dewi tersenyum
"baik nyonya, boleh saya pamit ke kamar?" tanya bela tanpa menatap dewi
"pergilah istirahat ya sayang" jawab dewi tersenyum
bela mengangguk lalu pergi kedalam kamarnya mengistirahatkan otak yang lelah bekerja
tak lama david sampai dirumah, dia langsung masuk kedalam mencari bela
"ma pa dimana bela?" tanya david
"sayang kalian ada masalah?" tanya dewi melihat gelagat keduanya sangat aneh
"pergilah, bela didalam kamarnya selesaikan masalah kalian" jawab ervan
david mengangguk dan langsung menaiki anak tangga menuju kamar calon istrinya
"bela buka pintunya" ucap david dengan sedikit nada bersahabat mengetuk pintu
bela membuka pintu namun tidak menatap david sedikitpun. david langsung masuk kedalam kamar dan menutup pintu
"kau marah padaku?" tanya david
"tidak" jawab bela singkat
"jangan bohong, jika kau tidak marah kenapa tidak pulang dengan ku" kata david mencoba memegang tangan bela namun ditepis oleh-nya
"sebaiknya kau pergi istirahat, kau pasti lelah bukan?" ucap bela cuek bebek
"kenapa menyelesaikan masalah seperti anak kecil seperti ini, selesaikan masalah baik baik" ujar david masih sabar
"baiklah duduk dulu, mari selesaikan masalah ini dengan kepala dingin" kata david setelah tidak mendapat jawaban dari bela
david harus bersikap sedikit dewasa menangani bela karena jika tidak dia pasti akan seperti ini terus, kerasa kepala
"kau marah jika aku melarang mu berdekatan dengan laki laki?" tanya david menatap bela
"jika itu sahabat ku kenapa harus marah" jawab bela acuh
"baiklah aku tidak akan melarang mu tapi tolong dibatasi jangan terlalu dekat" ucap david menghela nafas
"sudah ku katakan untuk tidak menjalani semua ini. ayo katakan pada orang tua kita untuk tidak melanjutkan ini mereka pasti akan mengerti" ujar bela
david langsung memeluk bela. entahlah tapi rasanya berat sekali harus melepas bela mungkin karena kinerjanya sangat baik atau bagaimana david juga bingung
"jangan pernah ucapkan kata kata itu lagi kau pikir hubungan ini main main" ucap david masih memeluk bela
"oleh karena itu aku menyuruhmu mengakhiri ini dari awal" ujar bela tanpa membalas pelukan david
david mulai hilang kesabaran menghadapi bela yang terus menyuruhnya untuk mengakhiri hubungan mereka. david kesal dan memeluk bela semakin erat dan semakin lama semakin erat
"da,,, david apa yang kau lakukan, lepaskan!!" suara bela sedikit tercekat karena pelukan itu
"sudah ku katakan untuk mencoba kenapa kau terus saja meminta untuk mengakhiri ini" suara david sangat dingin ditelinga bela
"le,,, lepaskan sa,,,sakit" kata bela berkaca kaca
david melonggarkan pelukannya agar tidak menyakiti bela
"baiklah ayo kita coba mulai dari besok" ucap bela tersenyum
david tersenyum lalu melepas pelukannya
"terimakasih" kata david
"kembali ke kamarmu dan istirahat" ucap bela membalas senyuman bos-nya
"tidak boleh tidur disini?" goda david
wajah bela langsung memerah dengan godaan david yang ternyata memiliki sisi lain dari ketegangan nya
"tidak boleh, pergilah cepat sana" ucap bela dengan cepat mendorong tubuh david keluar dari kamarnya
cup
bela membelalakkan matanya saat bibir david menempel dibibirnya, ternyata david agresif dalam hal seperti ini
"a,,,apa yang kau lakukan" kata bela menjauhkan dirinya
"manis" ucap david lalu pergi meninggalkan bela
astaga jika seperti ini terus bisa bisa aku jatuh cinta dengannya. batin bela