NovelToon NovelToon
Ibuku Selingkuhan Suamiku

Ibuku Selingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

“Dikhianati suami, ditikam ibu sendiri… masihkah ada tempat bagi Andin untuk bahagia?”

Andin, seorang wanita sederhana, menikah dengan Raka—pria miskin yang dulu ia tolong di jalan. Hidup mereka memang pas-pasan, namun Andin bahagia.

Namun kebahagiaan itu berubah menjadi neraka saat ibunya, Ratna—mantan wanita malam—datang dan tinggal bersama mereka. Andin menerima ibunya dengan hati terbuka, tak tahu bahwa kehadiran itu adalah awal dari kehancurannya sendiri.

Saat Andin mengandung anak pertamanya, Raka dan Ratna diam-diam berselingkuh.

Mampukah Andin menghadapi kenyataan di depannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Malam itu udara begitu sunyi. Andin tertidur pulas di kamar, wajahnya tampak damai dalam temaram lampu tidur. Namun di sisi lain rumah, suasana terasa aneh—sunyi tapi menegangkan.

Ratna duduk di kamarnya, memandangi foto pernikahan Andin dan Raka. Jari-jarinya menyentuh bingkai itu perlahan, senyum samar muncul di bibirnya.

“Kau terlalu beruntung, Andin,” bisiknya lirih.

Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Raka berdiri dengan gagah disana. Sementara Ratna tersenyum menggoda.

“Ibu belum tidur?” tanya Raka.

Ratna berbalik pelan, menatapnya lalu tersenyum.

"Belum, kenapa?" Tanya Ratna.

Raka diam. Terlihat bingung.

Ratna melangkah mendekati Raka di pintu. Tersenyum menggoda, sebelah tangannya terulur dibahu Raka.

"Kenapa? Tidak bisa tidur?" Tanya Ratna manja.

Tubuh keduanya sangat berdekatan hingga tak menyisakan jarak. Baju tidur putih yang seksi membentuk lekuk tubuh yang indah dengan belahan gunung didada Ratna membuat Raka terpaku sesaat. Ia menelan ludahnya ditenggorokan, menatap Ratna begitu liar.

"Puaskan aku malam ini ibu" Ucap Raka.

Raka nampak tidak sabar menggendong tubuh ibunya ke kasur.

_ _ _ _

Di waktu bersamaan, Andin terbangun. Tempat di sampingnya kosong. Ia melirik jam di dinding—sudah lewat tengah malam.

“Raka?” panggilnya, tapi tidak ada jawaban.

Dengan langkah hati-hati, Andin keluar dari kamar untuk mencari suaminya.

Saat melewati lorong menuju kamar ibunya. Ia mendengar sesuatu—suara samar, seperti bisikan, bahkan D3sahan membuat jantungnya berdetak cepat.

"Raka.... " Lirihnya bergetar.

Tangannya bergetar ketika menyentuh gagang pintu. Ia dorong perlahan…Andin terkejut. Kamar kosong. Tidak ada siapa-siapa. Hanya aroma minyak angin yang menempel di udara.

“Andin? Kenapa di sini?”

Suara Raka tiba-tiba terdengar dari belakangnya. Andin terlonjak, lalu berbalik. Raka berdiri di sana, di belakang nya, memegang botol air minumannya.

“Oh… aku kira kamu—” Andin terdiam, tak melanjutkan.

Raka tersenyum kecil.

“Kenapa bangun? Aku sedang mengambil air minum untukmu,.”

Andin terpaku sesaat. Hatinya sedikit merasa lega. Dia pikir suaminya di kamar ibunya, ternyata hanya pikirannya.

"Ayo kembali ke kamar!" ajak Raka.

Andin mengangguk, “Baiklah.”

Mereka berjalan kembali ke kamar. Namun saat Andin melangkah menjauh, Raka menoleh kebelakang, Ratna membuka sedikit pintu kamarnya, Matanya dan mata Raka bertemu sekilas di lorong. Sekejap pandangan itu terasa dalam, penuh rahasia yang tak terucap.

Keesokan paginya. Andin duduk sendiri di ruang tengah rumahnya, dengan pikiran yang berkecamuk.

Hari itu, hujan turun perlahan di luar jendela. Raka dan ibunya seperti biasa sudah berangkat ke toko kuenya.

Sudah beberapa hari ia mencoba menepis kecurigaan terhadap Raka dan ibunya, tapi bayangan malam itu terus menghantui benaknya. Walaupun tidak terbukti didepan matanya, Andin tetap merasakan sesuatu terjadi antara ibu dan suaminya. Naluri nya seolah menolak untuk tetap percaya kepada suami dan ibunya.

"Tidak… tidak mungkin aku yang terlalu berprasangka," katanya dalam hati, berusaha menenangkan diri.

Namun semakin ia mencoba menolak, semakin kuat dorongan dalam dirinya untuk mencari kebenaran.

Andin baru teringat bahwa di toko ia pernah memasang CCTV—bukan untuk mengawasi siapa pun, tapi untuk keamanan. Entah mengapa, hari itu jari-jarinya bergerak sendiri, membuka laptop dan mencari folder rekaman lama sejak ibunya masuk bekerja di toko kue milik nya.

Klik.

Layar menampilkan tanggal-tanggal yang terlewat. Ia memilih salah satunya. Detik pertama tak menampilkan apa-apa, hanya suasana toko biasa. Namun beberapa menit kemudian… rekaman itu berubah.

Raka dan Ratna tampak di sana—di ruangan belakang toko. Awalnya tampak biasa, berbicara, saling membantu. Tapi seiring waktu, jarak mereka terlihat semakin dekat, terlalu dekat.

Raka menggenggam tangan Ratna, lalu keduanya saling menatap penuh kasih.

Sebuah ciuman panas penuh gairah antara ibu dan suaminya, membuat Andin merasa kehilangan nafas.

Adegan seolah tak mau berhenti. Raka bermain dengan panas diatas kasur biasa tempatnya istirahat bekerja.

Ratna mend3sah nikmat seolah menikmati permain Raka yang begitu brutal menikmati tubuhnya.

Air mata menetes, Andin menatap layar itu tanpa berkedip. Tubuhnya membeku, napasnya tersengal.

“Tidak....Tidak mungkin…” bisiknya pelan menutup mulut.

"Sejak kapan... Sejak kapan kalian memulai semua ini?" lirihnya tak menyangka.

Andin mempercepat video, dan menemukan potongan-potongan lain—momen ketika Raka datang larut malam bersama ibunya, saat toko sudah sepi. Gerak-gerik keduanya terasa terlalu intim untuk disebut wajar.

Ratna nampak menarik Raka menuju kamar mandi pribadi di toko milik Andin. Ratna menggoda Raka hingga sesuatu yang menjijikkan itu kembali terjadi.

Andin menutup mulutnya dengan gemetar, air mata mengalir tanpa bisa ditahan.

Tangannya menekan dada, terasa sesak seperti diremas. Perutnya menegang, nyeri menusuk dari dalam.

“Tidak... tidak...” katanya lirih, menunduk sambil memegangi perutnya yang mulai terasa sakit. Ia jatuh berlutut di lantai, tubuhnya menggigil hebat.

Semua yang ia percayai, semua yang ia cintai, runtuh dalam sekejap.

.

.

.

Bersambung.

1
Asyatun 1
lanjut
Ambu Purwa
janga2 anak andin ga meninggal
Ambu Purwa
laki2 yg biadab itu adalah si raka pas berteman clara yg notabennya pecundang
Ambu Purwa
babak.cerita yg bikin jengkel
Ambu Purwa
ko sekilat tulisan lipstik.langsung bersih,pasti mengira andin sedikit gila
Ambu Purwa
orang yg berbuat jahat ga mungkin selalu mulus pasti alan tersandung juga
Ambu Purwa
kereeen andin
Ambu Purwa
bagus andin laki2 licik hanya unruk wanita picik kaya ibunya
Ambu Purwa
andin jangan mau dimbodohin apalagi di ladalin usir3
Ambu Purwa
dasar laki2 picik and licik
Ambu Purwa
siapa pula yg mau merebut si raka kampret makan tu wanita sundel
Ambu Purwa
kmealah menuesal.kenapa saat mengusir dan menyebut anakmu mati ga sadar.jangan sampai mau kembali
Ambu Purwa
maumu apa nene sihir
Ambu Purwa
tetap baik ya jangan pernah berubah
Ambu Purwa
si clara mulai berekting
Ambu Purwa
penolong yg tepat
Ambu Purwa
goood andi maju terus jadi wanita terhormat
Ambu Purwa
jangan sampai salah jalan walau masuk.ke dunia artis tetep hodup terhormat ya andin
Ambu Purwa
berjuang secara elegan perlihatkan sama penghianat itu awas kalau masi mengakui ibumu
Ambu Purwa
bereskan dulu dengan di raka penghianat baru dengan hans
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!