Alexa Hazelyn Smith adalah siswi cantik, jenius dan humble, cuek bagi orang asing. Dia bahkan banyak menciptakan obat-obatan dan tekhnologi baru, meskipun anak orang terkaya nomer dua di negaranya dia tidak pernah berperilaku sombong ataupun membully teman-temannya.
Semuanya bisa dicapai olehnya namun tidak dengan hati seseorang yang merupakan anak dari yang mempunyai yayasan, terkaya nomor Satu di Negaranya, Samuel Walton, Selain Tampan dan dingin dia menjadi Mafia yang berkedok ketua OSIS.
"Aku mencintaimu, sangat. Mulai dari dulu sampai sekarang rasa itu sama. Sama-sama membuatku senang, rindu dan luka dalam waktu bersamaan, sampai kapan? Kau bahkan tak melirik ku sama sekali. Apakah rasa ini akan ku pendam selamanya?" Lirih Alexa.
Yukk jangan lupa mampir di ceritaku ya! jangan lupa Tinggalkan komen....!!?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
As
"Ayo Sam" ucap Aurora memegang tangan Samuel dan langsung menariknya ke area dansa. Semua orang memandang Samuel yang sedang bersanding dengan perempuan cantik di sampingnya, Aurora dengan dress hitamnya yang melekat di tubuhnya yang proporsional, benar-benar cocok di mata semua orang apalagi Aurora adalah seorang model papan atas di negeri ini, namun Siapa yang tidak tahu Samuel, iya dia pengusaha termuda yang sudah meroket bisnisnya dengan jerih payahnya dia memilih merintis dari pada mewarisi kekayaan keluarganya yang dijuluki Raja bisnis termuda di dunia. Namun saat beberapa detik, Samuel langsung menepis tangan Aurora.
"Jangan lagi menyentuh gue, ini yang terakhir" ucap Samuel tajam, Samuel langsung pergi dari hadapannya, Aurora membeku tak bisa menjawab apa-apa namun setelah itu dia merubah raut wajahnya kembali tersenyum karena perlakuan Samuel barusan tidak ada yang melihatnya, bagaimanapun sudah banyak media yang memfotonya tadi dan kemungkinan besar fotonya akan di goreng oleh media menjadi gosip terpanas dan itu akan mendongkrak popularitasnya.
"Teruslah berlari karena bagaimanapun Pemenang takdir Lo pasti gue" gumamnya sambil tersenyum smirk
Samuel keluar dari Ballroom merokok guna menenangkan suasana hatinya, dia tidak bisa melupakan bayangan Alexa, meskipun Alexa tampil dengan pakaian sederhana di acara ini, namun tidak bisa menghilangkan aura kecantikannya yang saat ini telah dewasa, dia bertanya-tanya apakah saat ini Alexa sudah melupakannya.
"Kalau jalan hati-hati" maki seseorang diseberang sana
"Sorry" ucapnya
"Gaun ini mahal yang pastinya tidak akan bisa di beli oleh orang tuamu" ucapnya membentak anak kecil yang berada di hadapannya. Anak kecil itu hanya bisa menunduk tanpa melawan.
"Dasar miskin, kamu anak pelayan ya bisa-bisanya mondar mandir di area sini"
Samuel yang melihat terlihat iba, langsung bergegas menghampiri keributan tersebut dan langsung menghalangi kedua pasangan yang selalu menuding dan membentak anak kecil tersebut.
"Anda siapa" tanya wanita tersebut
"Anda orang tuanya ya," cecarnya
"Oh gak bisa jawab sama budeknya ternyata," ujar wanita tersebut sambil menghela nafas
"Ishhh benar-benar menyebalkan malam ini, dasar miskin" ucap wanita tersebut dan langsung berlalu dengan pasangannya dari hadapan Samuel bagaimanapun wanita itu berfikir, percuma saja berdebat dengan orang miskin. Begitu juga orang yang menonton langsung bubar pasalnya mereka ada yang tahu dan tidak tahu siapa Samuel, dan pasangan itu benar-benar berada dalam masalah besar!!!
Hmm mereka menganggap dua orang ini miskin, wah benar-benar bahaya!
"Terimakasih paman" ucapnya, Samuel hanya mengangguk namun saat mata mereka bertatapan.
Deg!
Dada Samuel berdegup kencang ada rasa yang tak bisa di ungkapkan, anak kecil ini benar-benar mirip dirinya saat kecil dulu warna bola matanya bahkan parasnya sama.
"Nama" tanya Samuel singkat
"Paman bisa memanggilku Axelo" ucapnya tersenyum
"Sayang, mulai dari tadi Oma nyariin kemana-mana, kenapa gak bilang-bilang kalau mau jalan-jalan hmm" ucap Cassy
"Maaf Oma, tadi Axelo pengen lihat-lihat" ucapnya
"Yaudah sekarang Balik dulu ya,Oma dan ibumu cemas mulai tadi"
"Iya maafkan Axelo ya, sudah membuat Oma cemas" Cassy tersenyum dan langsung menggandeng tangan cucunya.
"Oh nak Sam, lagi apa disini" tanya Cassy yang akhirnya melihat Samuel
"Cuma nyamperin tan soalnya takut tersesat tadi"
"Oh baiklah, terimakasih nak, sudah jagain cucu Tante" ucap Cassy langsung berlalu dari hadapan Samuel.
Samuel ingin bertanya lebih namun di urungkan, dia langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara tembakan, iya dia di acapkan dengan pemandangan yang menyayat hatinya, Axelo tergeletak bersimbah darah karena di tembak oleh laki-laki berbaju hitam di kejauhan dan langsung kabur, kejadiannya terlalu cepat Samuel tidak bisa mengejarnya.
"Sayang, bangun" ucap Cassy menangis
"Telpon ambulance" teriak Cassy panik pada pengawal Smith yang tiba-tiba datang. Semua orang keluar dari Ballroom karena mendengar suara tembakan tak terkecuali Alexa, Alexa langsung terbelalak kaget dan bergegas menghampiri anaknya.
"Sayang bangun nak, Axelo,___" Isak Alexa
"Bangun nak, Axelo dengar suara ibu kan" tangisnya bergetar sambil memeluk anaknya. Tiba-tiba siren Ambulan terdengar memasuki hotel mewah tersebut, petugas langsung membawanya, begitupun Alexa dan Cassy masuk ke dalam Ambulance diiringi sebagian pengawal Smith, sebagiannya mencari orang yang menembak tuan muda mereka.
"Siapa Sam" seseorang menepuk pundak Samuel dari belakang.
"Tapi kenapa Alexa dan Tante Cassy yang masuk ke ambulance" ucap Raka
"Mungkin kerabatnya" ucap Leon, Samuel yang diberi beberapa pertanyaan hanya bergeming tak bisa menerka-nerka.
"Kita ke rumah sakit" ujar Samuel langsung bergegas pergi ke mobilnya diikuti sahabat-sahabatnya.
****
"Misi selesai tuan" ucap seseorang diseberang
"Bagus"
"Tapi bagaimana dengan saya tuan"
"Saya yang menjamin kamu" ucapnya langsung menutup telponnya
"Ha ha ha Akhirnya" ucapnya tertawa
"Kali ini, kamu akan segera hancur"
Tok tok tok
"Masuk"
"Tuan di bawah ada Tuan Abraham" ucap Sang Pelayan, dia bergegas menemui tamunya.
"Ada apa" ucapnya tajam
"Kali ini apakah misi kita berhasil" Tanya Abraham
"Tentu saja, anak buaku sudah jelas bisa di andalkan"
"Bagus jangan sampai kita tercium oleh pihak musuh" ucap Abraham
"Tentu saja, bagaimana dengan Alisha dimana dia" tanya Gerald. Iya seseorang tersebut adalah Gerald Stanford rekan bisnis ilegal Abraham musuh bebuyutan keluarga Walton, mereka bekerja sama untuk mengambil perusahaan Dyson dan untuk menghancurkan penerus Walton yaitu Samuel dimana sudah tercium bahwa Alexa sudah di klaim milik Walton muda tersebut. Abraham pertama kali di tolak namun dengan iming-iming tubuh Alisha akhirnya Gerald sang kakek tua tersebut setuju.
"Tunggu beberapa hari lagi" ucap Abraham
"Baguslah, aku benar-benar ingin memilikinya" ucapnya tersenyum smirk
"Apakah kau ingin menikahinya"
"Hm jelas dia akan ku jadikan istri ke empat ku"
"Kau benar-benar licik Gerald "
"Iya itu aku"
"Tapi Alisha masih terlalu kecil untuk mu"
"Tapi aku menginginkannya,"
"Tapi_"
"Sudahlah Abraham pegang janjimu"
"Yasudah aku pergi" pamit Abraham langsung berdiri karena tidak mungkin dia berdebat dan menarik ucapannya sendiri. Tiba di pintu Abraham kembali menoleh
"Ingat, janji akan di tepati jika rencana kita berhasil, Aku menguasai Dyson kamu menguasai Walton"
"Tenang saja" Jawab Gerald Tersenyum
"Dia benar-benar maniak perempuan muda"gumam Abraham lalu bergegas pergi
****
Di Walton International hospital
Axelo sudah berada di ruang Operasi sejak satu jam yang lalu. Alexa mondar-mandir didepan pintu operasi sejak tadi.
"Duduk dulu sayang, " ucap Cassy lembut menuntun Alexa,
"Bagaimana ma" ucap Ares yang baru datang kebetulan Ares tidak menghadiri acara tersebut karena ada di luar negeri, setelah mendengar kejadian tersebut dia langsung terbang menggunakan jet pribadinya.
"Masih di dalam pa" ucap Cassy sedih. Tiba-tiba dokter keluar.
"Nona pasien kekurangan banyak darah, dan butuh pendonor secepatnya, dia memiliki golongan darahnya sangat langka di dunia dan kami tidak mempunyai stok untuk golongan darah tersebut"
"Apa golongan darahnya dok"
"Rh-null"
Alexa melirik pada kedua orangtuanya, keluarga mereka tidak memiliki darah tersebut.
"Bagaimana pa ma siapa yang punya golongan darah tersebut" ucap Alexa menangis
"Nona jika tidak segara pasien akan___"
"Ambil darah saya, golongan darah saya Rh-null" ucap seseorang di seberang, sejak tadi dia mendengar ucapan sang dokter.