NovelToon NovelToon
Pria Manis Yang Ku Benci

Pria Manis Yang Ku Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:723
Nilai: 5
Nama Author: ScarletWrittes

Alia merupakan wanita yang cantik dan lugu dulunya dirinya, hanya wanita polos yang mungkin bisa di bilang hanya wanita biasa dengan paras yang biasa dan tidak tertarik sama sekalia, karena alia hanya tertuju kepada keinginanya yaitu belajar, sampai dirinya bertemu dengan arnold pria yang kakak kelas tingkat 3 di banding dirinya, kakak itu sma 3 dan alia smp 3, alia menganggumi arnold layaknya pasangan sayangnya cinta alia tidak di balas melainkan hanya di permalukan di depan umum, sampai akhirnya 4 tahun sudah mereka bertemu kembali, di tempat perjodohan arnold awalnya tidak tahu siapa wanita cantik itu, sampai akhirnya dia tahu dan kaget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScarletWrittes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

“Kita cari aman aja deh. Kita ke kelas dulu. Kalau di kelas nggak belajar, baru kita pulang. Kalau di kelas belajar, ya kita ikutin aja belajar.”

“Ya udah deh, ayo. Udah pada nanti kita jadi bloon.”

Akhirnya mereka pun pergi ke kelas. Setelah sampai di kelas, ternyata kelasnya kosong dan tidak ada orang.

Mereka berdua mempertanyakan ke mana orang-orang tersebut. Akhirnya ada satu temannya yang berkata kepada mereka:

“Hari ini ibu guru nggak masuk, jadi kita disuruh pulang. Emang pada nggak tahu ya kalau disuruh pulang?”

“Nggak tahu. Untung ada lu, makasih ya udah kasih tahu. Kalau gitu beneran nih sekarang kita udah boleh pulang?”

“Iya udah boleh kok. Tadi bu guru yang bilang, maksudnya ada temennya gitu yang mewakilkan, soalnya bu gurunya lagi nggak masuk.”

“Oke, makasih ya.”

Mereka menatap satu sama lain dan paham maksud dari kode itu. Akhirnya mereka bisa pergi ke toko komik tanpa memikirkan hal-hal yang tidak perlu.

Di jalanan, mereka melihat banyak jajanan makanan. Akhirnya Alia mencoba membeli beberapa makanan yang menurutnya enak dan bisa ia makan.

Saat membeli makanan, Tobi hanya diam dan menggeleng kepala melihat Alia. Alia diem aja, tetapi mengerti maksudnya Tobi.

“Awas ya nanti lu batuk. Kalau lu batuk jangan nyalahin gue. Awas lu kalau nyalahin gue, gue bilangin ke mama dan bapak lu.”

“Lu mah apa-apa ngadu. Males gue yang ngadu-ngadu kek, kan gue jadi kagak enak diadu-aduin.”

“Ya udah, karena gue baik nggak apa-apa gue kasih lu makan. Tapi jangan sering-sering ya, nanti batuk. Minum airnya banyak. Gue juga mau dong, boleh nggak?”

“Boleh, nih ambil aja. Lagian lu kalau mau, ngapain nggak ngambil dari tadi. Sok-sokan mau melapor ke emak gue lu.”

Tobi hanya tertawa lepas melihat muka Alia yang begitu takut kepada mamanya, tapi entah mengapa iseng kepada Alia membuat Tobi merasa itu jadi bahan candaan saja.

Tobi langsung diam, begitu juga dengan Alia. Tanpa sadar, handphone Alia ada notif dari nomor luar negeri.

Hai Al, kamu apa kabar? Aku kangen sama kamu. Kamu kangen aku nggak?

Alia yang membaca itu hanya diam saja dan nggak bisa berkata apa-apa. Bagi Alia, sudah lama sekali dirinya tidak mendengar kabar tentang Arnold.

Alia mencoba untuk melupakan tentang Arnold, tetapi entah kenapa rasanya sulit sekali, seperti sesuatu yang tidak boleh hilang dari benak dan hatinya.

Alia mencoba untuk biasa saja dengan sikap Arnold, tetap baik, dan tidak menyakiti perasaan siapapun.

Baik. Kamu apa kabar?

Aku baik. Oh ya, kamu belum jawab pertanyaan aku. Kamu kangen aku nggak?

Kenapa aku harus kangen sama kamu? Kan aku bukan siapa-siapa kamu lagi, dan kita juga cuma sahabatan kok. Ya pasti kangen lah, kenapa nggak. Namanya juga rasa sahabat, pasti kangen.

Yang aku maksud bukan rasa sahabatnya, tapi rasa yang dulu pernah ada, yang pernah kita jalani.

Alia merasa tidak bisa menjawab apa-apa. Perkataan itu hanya stuck di situ saja. Alia tidak panjang lebar dan langsung bertanya ke inti kepada Arnold.

Tujuan kamu chat aku apa sih? Langsung to the point aja bisa nggak?

Maafin aku yang terkesannya ribet banget sama kamu. Tapi di mata aku, aku beneran kangen sama kamu kok dalam aspek apapun.

Ya aku nggak kangen kamu. Biasa aja. Lagian emang kamu nggak ada kerjaan ya? Suka ngangenin orang. Aneh banget sih. Daripada nggak jelas, mendingan belajar aja sana yang bener biar nggak aneh-aneh.

Alia mencoba untuk mengakhiri pesan tersebut. Sebenarnya, Arnold juga tidak lagi membalas pesan itu.

Alia tidak mau memberi harapan lagi kepada Arnold, karena baginya memang tidak seharusnya ada hubungan lagi dengan Arnold ke depannya.

---

Keesokan paginya, di meja makan:

“Sayang, mama dengar kamu ada chattingan sama Arnold.”

“Iya, mama dengar dari mana?”

“Kemarin mamanya Arnold telepon mama, dan mama kaget banget sih saat dengar kalian ada chat-chatan. Oh iya, BTW, kalian chat apa?”

“Bukan sesuatu yang penting kok, mah. Tenang aja. Lagian kita cuman temen doang, nggak usah diperbesar juga lah. Buat apa.”

Mama merasa bingung dengan perkataan Alia. Walau bagaimanapun, mungkin ada perasaan yang disembunyikan oleh Alia yang tidak bisa ia ceritakan kepada mamanya.

Papanya yang mendengar itu hanya diam saja dan tidak bicara apa-apa, karena papanya memang nggak terlalu suka dengan Arnold. Malah papa lebih suka sama Tobi.

“Kamu mau diantar sama papa atau diantar sama Tobi?”

“Kok papa tahu soal Tobi?”

“Kan Tobi anaknya temen papa, ya papa tahulah. Bagus kok kalau kamu sama Tobi. Walaupun Tobi gendut, tapi ya nggak apa-apa. Cocoklah sama kamu. Tapi ya itu balik lagi ke kamu, kamu mau sama Tobi atau enggak.”

Baru kali ini Alia mendengar papanya setuju tentang pria. Tidak seperti biasanya, papanya menyetujui dirinya bersama Tobi.

Tetapi mama tidak suka saat mendengar nama Tobi disebut, seolah-olah nama Arnold jadi tersingkirkan dan terasa asing.

Alia, sebagai anak, sangat mendukung papanya, karena papanya memilih Tobi itu adalah pilihan yang sangat tepat. Walau bagaimanapun, saat ini yang selalu ada buat Alia hanya Tobi, bukan Arnold.

“Kalau kamu memang bisa sama Tobi nanti, papa berharap kamu akan selalu menjadi wanita yang baik dan jadi anak yang baik ya.”

“Emangnya Tobi anak baik siapa? Kayaknya papa bangga banget sama dia. Nggak pernah lho aku dengar papa bicara soal cowok sampai sebegininya. Soalnya aku tahu papa kan nggak suka tuh sama yang kemarin, alias Arnold.”

“Papa bukan nggak suka sama dia sih, cuma papa ngerasa dia tuh kayak masih main-main aja sama kamu perasaannya. Tapi kalau kamu sama Tobi, papa nggak tahu. Karena kan papa jarang banget ketemu Tobi. Tapi kalau ngelihat dari cara dia ngelindungin kamu, sih papa paham. Berarti dia orangnya tulus dan setia.”

“Menurut papa, seorang Tobi itu punya pacar nggak sih? Ya walaupun aku tahu sih dia kayak beruang, dan nggak mungkin juga punya pacar. Tapi kan dia orangnya baik, sikapnya juga nggak neko-neko, pasti banyaklah yang suka sama Tobi. Ya nggak sih, Pa?”

Papanya mulai tersenyum dengan pertanyaan Alia. Entah kenapa, kadang-kadang perkataan anaknya itu bisa membuat papanya tersenyum.

Alia selaku anaknya bingung, ternyata papanya bisa tersenyum seperti itu. Dikira papanya tidak bisa senyum dan hanya memasang muka jutek atau marah saja kepada Alia.

“Al, papa kasih tahu kamu ya. Kamu itu jadi cewek jangan selalu pesimis. Terkadang nggak baik juga loh sifat pesimis itu lebih gede daripada sifat PD kamu.”

“Jadi maksud papa aku harus PD aja gitu sama si Tobi? Walaupun Tobi nggak suka sama aku, tapi aku juga merasa kayaknya Tobi nggak suka sama aku. Dia cuma kayaknya nganggap aku tuh sebagai sahabat doang.”

“Kamu tahu dari mana? Emangnya kamu udah pernah nanya ke Tobi tentang perasaan kamu ke dia, dan sebaliknya perasaan dia ke kamu?”

Alia yang mendengar itu hanya diam saja dan tidak bisa berkata apa-apa. Ia mengerutkan dahinya dan berpikir, apakah dirinya pernah bertanya kepada Tobi tentang perasaannya.

Kalau seandainya perasaannya ditolak sama Tobi, apakah Alia juga bakal marah kepada Tobi? Tapi kan itu semuanya pilihan Tobi, bukan pilihannya Alia.

Papanya langsung mengusap kepala Alia sambil menatap mata anaknya dengan senyuman yang manis, lalu berkata…

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!