Aditya Kalandra wiratmaja tidak pernah menyangka bahwa kekasihnya, Nathasya Aurrelia pergi meninggalkannya tepat di hari pernikahannya. Dalam keadaan yang kalut ia dipaksa harus menerima pengantin pengganti yang tidak lain adalah adik dari sahabatnya.
Sementara itu, Nayra Anindhira Aditama juga terpaksa harus menuruti permintaan sang kakak, Nathan Wisnu Aditama untuk menjadi pengantin pengganti bagi Aditya atas dasar balas budi.
Apakah Nayra sanggup menjalani kehidupan barunya, dan mampukah dia menakhlukkan hati Aditya.
Ataukah sebaliknya, apa Nayra akan menyerah dan pergi meninggalkan Aditya saat masalalu pria itu kembali dan mengusik kehidupan rumah tangga mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MauraKim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reyhan Pradipta
"Kak, Reyhan?" ucap Arsyila terkejut.
Nayra dan Nadira saling pandang, sama-sama terkejut. Ternyata mereka berdua saling mengenal. Namun sedetik kemudian mereka baru sadar, tentu saja Arsyila dan Reyhan saling mengenal.
Seperti halnya Nayra yang mengenal sahabat kakaknya. Arsyila pasti juga begitu, ia mengenal Reyhan karena pria itu merupakan sahabat kakaknya.
"Kamu sendirian di sini?" tanya Reyhan mengedarkan pandangannya, mencari sosok yang barangkali menemani Arsyila.
"Aku di sini bersama Kak Nayra dan Kak Nadira. Memangnya Kak Reyhan nggak lihat?" sahut Arsyila dengan nada jengkel karena pertanyaan Reyhan yang tidak penting.
"Hei, aku juga sudah tahu kalau kamu ada di sini bersama Nayra dan Nadira. Maksudku, kamu datang kesini bersama siapa?" tanya Reyhan lagi, memperjelas pertanyaannya sebelumnya.
"Aku kesini bareng Kak Nayra." jawab Arsyila singkat. Entah mengapa, tiba-tiba moodnya turun karena mendengar Reyhan masih saja memanggilnya dengan panggilan yang sangat kekanak-kanakan itu.
"Bunny, kenapa kamu terlihat kesal begitu? Tapi, bagaimana kalian bisa saling mengenal?" tanya Reyhan dengan nada penasaran.
"Tentu saja kami saling mengenal, Kak Nayra kan,,,"
Kalimat Arsyila belum selesai, tapi Reyhan sudah menyela ucapan gadis itu, "Ahhh, tentu saja kalian saling kenal. Kakak kalian kan bersahabat, tentu saja kalian juga saling kenal. Tapi kenapa aku tidak pernah tahu ya, kalau kalian saling kenal." ucap Reyhan heran dengan fakta yang sebenarnya ia simpulkan sendiri.
"Terserah kamu lah, Kak. Dan satu lagi, jangan panggil aku dengan panggilan menjijikan itu lagi. Stop panggil aku Bunny, aku bukan kelinci. Awas saja kalau kau memangilku seperti itu lagi, aku akan membungkam mulutmu, Kak." setelah memberi peringatan pada Reyhan, Arsyila pergi begitu saja. Ia sungguh kesal pada sahabat kakaknya itu.
Nayra dan Nadira merasa heran karena Arsyila sampai sekesal itu, hanya karena Reyhan memanggilnya Bunny. Tak terkecuali Reyhan, pria itu bahkan sampai melongo melihat adik temannya yang biasanya selalu ceria dan manja itu.
Reyhan merasa Arsyila berbeda dari sebelum-sebelumnya. Terakhir kali ia bertemu sekitar empat bulan lalu, gadis itu masih kekanak-kanakan dan selalu ceria seperti biasanya. Namun kali ini, gadis itu terlihat lebih dewasa. Baik dari segi penampilan maupun sifatnya. Lihat saja, hanya karena ia memanggilnya Bunny, Arsyila sudah sangat kesal. Padahal sebelum-sebelumnya, kata itu yang selalu ia gunakan untuk memanggil Arsyila. Gadis itu sangat menyukai kelinci, itulah sebabnya Reyhan memanggilnya Bunny.
Reyhan Pradipta adalah pria berusia 32 tahun, seorang CEO dari Pradipta Group, perusahaan fashion ternama. Berasal dari keluarga terpandang, ia dikenal sebagai sosok yang karismatik, cerdas, dan percaya diri. Kepribadiannya cukup santai, tetapi tetap berwibawa dalam dunia bisnis.
Sebagai pengusaha sukses, Reyhan memiliki standar tinggi dalam pekerjaannya. Ia memiliki selera fashion yang tajam dan sering terlibat langsung dalam pengembangan produk perusahaannya. Selain itu, ia juga dikenal ramah dan mudah bergaul, tetapi tetap menyimpan batas profesionalisme yang jelas. Berbanding terbalik dengan kedua sahabatnya Nathan dan Aditya, yang memiliki kepribadian Kaku dan dingin.
Di balik sikap tenangnya, Reyhan sebenarnya menyimpan perasaan pada Nayra sejak lama. Ia mengenal Nayra karena awalnya sering mendengar Nathan menceritakan jika adiknya adalah seorang Desaigner. Dari situlah ia akhirnya bekerja sama dengan Nayra’s Boutique. Diam-diam, ia mengagumi bakat serta kerja keras Nayra tetapi selalu menyimpan perasaannya untuk dirinya sendiri.
Setelah kepergian Nayra dan Aditya, Nadira menghampiri Arsyila yang ternyata masih sibuk memilih gaun.
"Bagaimana, Arsyila? Kamu udah dapet yang cocok?" tanya Nadira.
Arsyila mendongakkan kepalanya mendengar begitu mendengar pertanyaan Nadira, "Aku udah dapet dua yang cocok, Kak. Tapi aku binggung mau pakai yang mana? Menurut kakak cocok yang mana?" Arsyila menunjukkan kedua setel pakaian yang ada di tangannya untuk meminta pendapat kepada Nadira.
"Bagaimana kalau kamu coba saja dulu keduanya." saran Nadira.
"Baiklah, Kak. Aku akan coba keduanya, Kakak tunggu dulu di sini, Ya." Arsyila berniat beranjak dari hadapan Nadira, tapi cekalan tangan Nadira pada pergelangan tangannya, membuatnya mengurungkan niatnya.
"Tunggu dulu, Kakak mau tanya. Apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu terlihat sangat kesal tadi, Hmm. Apa ada masalah dengan Mas Reyhan?" tanya Nadira dengan nada lembut.
Arsyila terdiam sejenak mendengar pertanyaan Nadira. Namun, ia segera mengelengkan kepala, "Tidak ada apa-apa, Kak. Aku hanya kesal saja pada Kak Reyhan, dia selalu seperti itu. Menganggap aku masih kecil. Apa dia lupa, bahkan selisih umurku dengannya hanya lima tahun. Hanya karena dia tahu kalau aku sangat suka kelinci, dia memanggilku Bunny. Bukankah itu sangat menjengkelkan. Lagian itu kan sudah beberapa tahun lalu, tapi dia masih saja memanggilku seperti itu." jelas Arsyila dengan nada jengkel.
Nadira tersenyum mendengar Arsyila menjelaskan semuanya dengan raut wajah kesal, gadis di depannya ini memang sangat imut. Pantas saja Reyhan memanggilnya Bunny.
"Kenapa lucu sekali, apa kalian selalu bertengkar seperti ini saat bertemu?" tanya Nadira penasaran.
"Tentu saja, itu karena dia sangat menyebalkan." jawan Arsyila lagi-lagi dengan nada kesalnya.
"Jangan terlalu kesal seperti itu, nanti takutnya malah jatuh cinta." ucap Nadira asal, ia hanya mengucapkan apa yang Rani ucapkan padanya tempo hati. Sebenarnya ia tidak bermaksud apa-apa dan sangat tidak percaya dengan ucapan itu. Tapi mengoda Arsyila sangatlah menyenangkan.
"Jatuh cinta? Itu tidak akan mungkin, Kak. Dia kan teman Kak Aditya, mana mungkin aku Jatuh cinta padanya. Lagi pula, dia bukan tipeku. Asal Kakak tahu saja, dia itu Playboy. Amit-amit kalau aku jatuh cinta padanya." sahut Arsyila begidik ngeri.
Nadira mengangguk-anggukan kepalanya, dalam hati ia tersenyum. Karena respon yang di berikan Arsyila, sama dengan responnya saat bersama Rani kemarin.
"Kenapa bisa berbanding terbalik sekali jika dia bersama Nayra, padahal kalian sama-sama adik sahabatnya. Dari segi umur pun, kamu dan Nayra hanya beda satu tahun. Apa karena perasaannya pada Nayra.." ucap Nadira tanpa sadar. "Uuuppss,," Setelah beberapa detik ia berucap, Nadira baru sadar akan kesalahan yang ia lakukan.
Bagaimana bisa ia mengucapkan itu di depan Arsyila yang merupakan adik dari suami Nayra.
"Kenapa kau bodoh sekali, Nadira?" gerutu Nadira dalam hati mengumpati dirinya sendiri.
"Apa maksud kalimat Kak Nadira 'perasaannya kepada Nayra', apa itu artinya Kak Reyhan memiliki perasaan pada Kak Nayra?" tanya Arsyila dengan raut wajah penasaran.
Nadira menghembuskan napasnya sebelum menjawab pertanyaan Arsyila. Ini memang salahnya, jadi dia harus bertanggung jawab menjelaskan kebenarannya pada Arsyila.
"Begini Arsyila, ini semua belum pasti. Tapi dari gelagat Mas Reyhan saat berbicara dan memperlakukan Nayra, aku jelas tahu. Jika Mas Reyhan memiliki perasaan pada Nayra. Bahkan Mas Reyhan sempat bertanya padaku, apa Nayra memiliki kekasih atau belum. Nayra juga menyadari itu, karena memang Mas Reyhan menunjukkan tanda-tandanya dengan jelas. Hanya saja, dia sepertinya masih butuh waktu untuk mengungkapkannya pada Nayra." jelas Nadira dengan hati-hati.
Arsyila hanya terdiam mendengar ucapan Nadira. Melihat itu, Nadira melanjutkan ucapannya.
"Tapi kamu tenang saja, Arsyila. Nayra kan sudan menikah dengan Kakak kamu, pasti Mas Reyhan mengerti. Tidak mungkin kan Mas Reyhan melakukan hal-hal yang mengakibatkan persahabatan mereka rusak. Bagaimana tanggapan Mas Reyhan saat datang ke pernikahan Kakak kamu dan Nayra dua bulan lalu?" tanya Nadira penasaran dengan tanggapan Reyhan.
Arsyila terdiam sejenak, mencoba mengingat apa yang terjadi dua bulan lalu. "Ahh, aku baru ingat Kak. Waktu itu Kak Reyhan tidak datang, dia sedang mengantar Ayahnya berobat ke Luar Negeri." jawab Arsyila setelah mengingat kejadian dua bulan lalu.
"Kamu benar, Arsyila. Mas Reyhan bahkan baru datang ke Butik hari ini. Itu berarti, dia belum tahu kalau yang menikah dengan Kakak kamu adalah Nayra."
Izin yaa