Ternyata cinta yang ia terima hanya semu, ternyata selama ini ia hanya cinta sendirian. lalu...
apa yang harus ia lakukan saat ia telah menyerahkan sagalanya sebagai bukti cintanya justru kenyataannya....
ketulusannya hanya di jadikan bahan taruhan.
Azalina Akira Sadewa,
gadis cantik berusia 17 tahun yang cinta mati kepada kekasihnya yang bernama Alexis Arron Megantara hingga bersedia menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk laki laki itu.
namun ternyata....ia hanyalah bahan taruhan Alex dan teman temannya.
Tidak ada cinta bagi Alex untuk Zalina.
apa yang di lakukan Zalina saat ia tahu kenyataan pahit itu.....?!
sementara ia sudah terlanjur menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Alex.
ikuti kisah baru aku ya .....
" LUKA BERSELIMUT CINTA...."
Semoga suka dan tak pernah bosan selalu ngikuti karya aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11 tak memahami perasaan
Zalina semakin menatap tajam kepada Alex.
" memangnya kenapa jika aku juga melakukan itu dengannya....
dia pacarku, dia juga berjanji akan bertanggung jawab padaku.
Dan yang pasti tanggung jawab yang ia ucapkan bukan omong kosong karena dia memang mencintaiku bukan meman..emmptt.." kata kata Zalina tak bisa berlanjut karena Alex yang tiba tiba mencengkeram lengannya kuat dan satu tanannya yang lain mencengkeram dagunya dan kemudian mencium dan melumat kasar bibirnya.
" emppt...." Zalina berusaha melepaskan ciuman itu.
Hingga akhirnya
Dugh...
" auww...shitt..." Alex meringis sambil memegangi miliknya yang baru saja di tendang dengan kasar dan kuat oleh Zalina dengan lututnya.
Plakkk....
Tak cukup dengan menendang, Zalina menampar pipi Alex dengan kuat hingga membuat kepala Alex tertoleh ke samping.
Seketika Alex merasakan kebas di pipi kirinya.
Belum hilang rasa nyeri di area miliknya di bawah sana,
kini di tambah lagi dengan rasa nyeri dan panas di pipinya.
Alex menatap Zalina yang juga menatapnya tajam penuh kemarahan sambil memegangi pipinya yang baru saja di tampar oleh Zalina
Sementara Zalina, gadis itu mengusap kasar bibirnya seolah sengaja menghilangkan noda di bibirnya.
Alex tak suka melihat itu.
" berhenti ikut campur urusanku dan ingat...aku bukan lagi Zalina bodoh yang dulu pernah kau kenal.
Apapun yang ingin kulakukan dengan pacarku itu bukan urusanmu.
Kita tidak ada hubungan apa apa sehingga kau merasa berhak mengatur dan tahu tentang hidupku.
Dan jika kau ingin...kau pun bisa melakukannya dengan pacarmu itu kan ?! " kata Zalina lagi dengan ketus dan menyindir.
Alex menggeram menahan marah.
Ia tak tahu sebenarnya yang mana yang membuatnya marah,
Apakah Zalina yang menyuruhnya bercinta dengan Zoya...
Atau...
Membayangkan Zalina bercinta dengan pacar barunya yang ia tahu juga anak jurusan IPS sama sepertinya dirinya itu ?!
Alex sungguh tak tahu,
hingga akhirnya sebuah jawaban yang sangat menyakitkan bagi Zalina terucap dari bibir seorang Alexiz Arron Megantara.
" Zoya tidak semurahan kau...." jawab Alex dingin yang sukes melukai hati dan perasaan Zalina seketika.
Tubuh Zalina seketika menegang dan nampak mulai gemetar mendengar ucapan Alex barusan.
Wajahnya berubah pias.
Ya....
Dirinya memang murahan mungkin sehingga semudah itu ia percaya dan akhirnya mau menyerahkan kehormatannya begitu saja kepada sosok pemuda di hadapannya itu.
Perlahan Mata Zalina meredup seiring rasa sakit tak terkira yang seolah tak lagi bisa ia tahan dan sukses mengoyak jantungnya.
" tolong....
jawab pertanyaanku dengan jujur, kali ini saja " suara Zalina terdengar bergetar
" pernahkah kau....sedikit saja mencintaiku ?! " satu pertanyaan tak terduga terlempar dari bibir gadis itu yang kini nampak memucat.
Alex menatap Zalina dalam,
Tiba tiba bibirnya terasa kelu, entah kenapa ia merasa butuh waktu lama untuk sekedar menjawab pertanyaan gadis itu.
Hingga akhirnya....
" tidak....."
jawab Alex kemudian dengan suara yang entah kenapa juga terdengar bergetar.
Sungguh kata itu keluar dengan susah payah dari bibirnya.
Mata Zalina menatap penuh kepada Alex, perlahan mata indah itu nampak memerah dan berkaca kaca.
Bulir bulir bening air mata tiba tiba mengalir deras membasahi pipinya tanpa bisa ia bendung. Tak ada isak tangis terdengar dari bibir Zalina. Tapi air mata yang jatuh berderai membasahi pipinya seakan cukup menjadi bukti betapa sakitnya hati gadis itu saat ini.
Alex merasakan tubuhnya membeku menatap sosok gadis di hadapannya itu berurai air mata.
Jujur ia bingung dan tak paham dengan apa yang saat ini tengah ia rasakan.
Kenapa hatinya juga terasa sakit dan perih melihat Zalina menangis seperti itu.
Dert...
Dert...
Bersamaan dengan itu, ponsel Alex bergetar. Masih dan masih saling menatap dengan Zalina Alex menerima panggilan telephonnya.
( ya Zoya....) Alex menjawab panggilan ponselnya dengan tatapan mata yang masih saling bertaut dengan mata Zalina.
Hati Zalina terasa kian sakit bagai teriris sembilu mendengar Alex menyebut nama Zoya di hadapannya saat ini.
( tunggu aku di sana, aku akan segera ke sana ) jawab Alex lagi, kemudian ia mengakhiri panggilan telephonnya.
Alex kemudian memutar tubuhnya dan melangkah meninggalkan Zalina begitu saja. Tapi percayalah...
Hatinya saat ini tak menentu, perasaan campur aduk yang tak ia pahami bergelayut seakan mampu mencengkeram jiwanya hingga dadanya terasa sesak.
Tanpa sadar Alex menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
Tapi sayang Zalina tak lagi berada di sana. Hatinya terkesiap...
Bola matanya bergerak ke sana kemari mencari sosok gadis itu tapi ia tak menemukannya.
Alex melangkah cepat dan setengah berlari ke arah pintu perpustakaan.
Tapi ia tetap tak menemukan sosok Zalina meski hanya bayangannya saja.
Alex berdiri terpekur sejenak di depan pintu Perpustakaan sekolah.
" sebenarnya...apa yang ku rasakan padamu ?! Tidak mungkin aku mencintaimu, karena aku mencintai Zoya " desis Alex lirih.
" tapi....kenapa hatiku terasa sangat sakit melihat kau nampak terluka seperti tadi...."
Wajah Alex nampak jelas bingung, kembali ponselnya berdering.
Alex tak mengangkat ponselnya, namun ia segera melangkah cepat meninggalkan perpustakaan.
Tak lama pemuda itu sampai di parkiran sekolah, Dan hari mulai semakin gelap walau sebenarnya ini adalah siang hari,
Awan mendung menutup matahari sehingga membuat hari menjadi gelap.
Lagi...
Alex kembali mengedarkan pandangannya ke segala arah.
Entah kenapa ia berharap bisa melihat gadis itu lagi di area parkir ini.
Tapi nihil...
Karena tetap saja ia tak melihat Zalina di sana.
" Alex..
kamu cari siapa ?! " tanya Zoya yang telah berdiri di sisi mobil Alex dengan wajah yang sudah sedikit muram.
" bukan siapa siapa... " jawab Alex singkat
" kenapa lama sekali sih...?! Sudah mendung sekali ini...
takut keburu hujan..." sewot Zoya lagi
" maaf.....
aku harus antri lebih dulu menunggu giliran mengembalikan buku " jawab Alex sambil tersenyum lembut.
" ayo....aku antar kamu pulang " kata Alex lagi masih dengan tersenyum, sesekali Alex menoleh kebelakang,
tepatnya ke arah pilar besar dan tinggi penyangga gedung ini di belakang sana.
Seolah ada seseorang yang sedang menatapnya dari sana,
Tapi nihil...ia tak melihat siapapun di sana.
" nggak mau pulang dulu...kita jalan jalan dulu ke kafe ya ?!
Ini hari terakhir kita harus belajar kan ?! besok kita bebas...." Zoya meminta manja.
" tapi ini sudah mendung dan mau hujan,
mungkin sebentar lagi turun hujan..." jawab Alex
" tapi aku mau jalan jalan dulu ke kafe Lex..." rengek Zoya manja.
" baiklah...ayo..."
jawab Alex kemudian sambil mengusap lembut pucuk kepala gadis yang entah sejak kapan telah sah menjadi pacarnya itu.
Kemudian Alex membukakan pintu untuk Zoya dan mempersilahkan Zoya untuk masuk ke dalam mobil.
Setelah itu lagi lagi Alex kembali menoleh ke belakang,
Kali ini pemuda itu menoleh ke belakang cukup lama.
" Lex...." panggil Zoya
" ya..." jawab Alex,
panggilan Zoya membuat Alex mengalihkan pandangannya dari belakang sana ke arah Zoya.
" lihat apa ?! " tanya Zoya melongokkan kepalanya mengikuti arah pandang Alex tadi.
Tapi ia jadi bingung, karena ia yang tidak melihat apa apa di belakang sana.
" lihat apa sih...?! kayaknya dari tadi kamu lihat ke sana terus ?! "
kata Zoya lagi agak merajuk dan sedikit curiga.
" tidak ada apa apa....iseng aja " jawab Alex sebelum akhirnya ia memutari mobil dan akhirnya ia pun masuk ke dalam mobil.
harusnya jika km punya rahasia,ungkapin dan jujurlah..ehh ini malah di sembunyikan.
kasiannya km,jika ini terungkap..di buang Alex,Arthur gak akan Sudi,bahkan Zakia gak akan ngenal km..Mampus!!
sama² egois,yg Alex jg oon.
ternyata yg murah bojo mu Dewe lex,pilihan e papa mu,orang yg ingin km Buat Bangga.
sudah baik Arthur mau tanggung jawab,tapi kembali lagi..mungkin Alex lebih kaya raya di bandingkan Arthur,Cello,dan Marikh.
eeeee tp justru zoya yg sll di prlakukn bak ratu... trnyata parah kelakuannya🤣🤣🤣
pleasee jgn balik k barng bekas
Dan pada akhirnya???Mantan ku jadi guru Anak ku..tapi bukan anak ku🤭🤭🤭
Aihsss..siapa yaa!!Cowoknya Zalinaa,apa jangan² Marik 😍😍 kalau di cermati satu² zalina pernah mengajar di daerah pelosok dan besar kemungkinan Marik yg anak seorang jendral ngikuti jejak bapaknya yg seorang Abdi Negara.
jangan² ketemu pas tugas di pelosok.
lanjut kak,ndk sabar sdh ini,penasaran polll