NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Tamat
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 27

Mentari tengah bersinar dengan cukup terang, angin sepoi-sepoi membuat ranting-ranting serta dedaunan di pohon melambai-lambai. Pohon yang rindang itu seakan melindungi orang-orang yang berteduh di bawahnya.

Keluarga Mark tengah melakukan camping dengan menggelar tikar dan menata makanan-makanan mereka. Hari ini untuk merayakan anniversary kedua orang tua Mark, mereka tampak senang, apalagi mama dari Mark. Dia menyisir rambut Michel (Naina) penuh kasih sayang.

“Terimakasih ya, kamu sudah mau jadi anak mama dan memilih tinggal dengan mama sampai saat ini” ucap Vita sambil merapikan rambut putrinya. Vita sudah tahu kalau yang bersamanya saat ini bukanlah Michel melainkan orang lain. Dia sudah bisa menerima kenyatan kalau Michel sudah tiada, dan kini kondisi psikologis Vita juga sudah normal kembali meskipun begitu dia ingin Naina bersama dengannya karena Naina sudah ia anggap anaknya sendiri. Naina cocok menggantikan Michel kepribadian mereka hampir sama. Dan berkat Naina juga keluarganya semakin bahagia dengan kehadiran dua malaikat kecil yang begitu lucu dan menggemaskan menemani hari-hari mereka.

“Mama apa-apaan sih, mama kan juga mamaku.” Michel langsung menatap wajah paruh baya itu yang sedikit memerah karena menahan sendu.

“Tapi kamu kan ada orang tua, mama merasa sudah mere..” ucapan Vita terhenti karena Michel menaruh jarinya telunjutnya tepat di depan hadapannya saat ini.

“Stop bilang itu ma, mama dan kedua orang tuaku adalah orang yang berharga buatku. Ayah sama ibu juga nggak masal ikut mama, kalian juga sudah baik dan membantu keluargaku ma”

“mama sayang kamu Michel,.” Vita terharu dan langsung memeluk anaknya itu.

“papa Mark, Opa lihat deh mama sama Oma” tunjuk Aira pada kedua orang yang tengah berpelukan di tikas bawah pohon sedangkan mereka baru saja kembali dari dalam Vila untuk mengambil cemilan mereka yang tertinggal di dalam.

Mark dan juga Mahendra hanya tersenyum tipis melihat hal tersebut, mereka berjalan mendekat sambil menggandeng bocah kecil itu.

Sedangkan Aiden sudah berlari terlebih dahulu mendekati kedua perempuan tersebut,.

“Oma kok nangis” ucap Aiden terpaku melihat sang oma yang menangis sambil memeluk mamanya.

Sontak kedua orang itu langsung melepaskan pelukannya dan Vita segera menghapus air matanya.

“Kalian sudah disini” ucap Michel.

“Oma nggak nangis kok sayang, sini Aiden Aira” ucap Vita meminta cucu-cucunya itu untuk mendekat. Kedua bocah itu langsung menurutinya dan berlari kearah dekapan sang oma.

“kalian ngomongin apa? sampai mama terharu begitu” tanya Mark penasaran pada Michel.

“kamu ikut campur saja urusan mama dan adik kamu” sela Mahendra sambil duduk disebelah istrinya dan memangku Aira.

“Kan cuman tanya pa” jawab Mark.

“kepo deh kak Mark,” cibir Michel.

Mark hanya cemberut saja, dan dia mencium Aiden yang berada di dekatnya saat ini.

...............................

Ditempat yang berbeda Gibran saat ini tengah makan siang dengan lahap, sampai-sampai perempuan paruh baya yang duduk di depannya menatap heran.

“Gibran pelan-pelan makannya, nanti kesedak” ucap perempuan paruh baya itu pada Gibran.

“nggak-nggak bu, habisnya aku kangen banget masakan ibu. Di Amerika seminggu lebih nggak makan masakan ibu rasanya ada yang kurang” jawab Gibran sambil mengunyah makanannya.

Gibran memang baru pulang dari Amerika setelah seminggu lebih dia disana, ia langsung pergi kerumah orang tua Naina setelah sampai di Jakarta. Benar, saat ini memang Gibran berada di rumah orang tua istrinya.

“Ya sudah terserah kamu, tapi kalau kesedak nanti ibu nggak mau tanggung jawab ya” pungkas Nurma.

“Iya,” jawab Gibran dia kembali melahap makanan didepannya.

“rumah kok sepi banget bu, Nanda sama ayah kemana?” tanya Gibran.

“Nanda kan di cafe kamu, katanya dia kamu suruh buat jagain Cafe. Kale ayah biasa dia sibuk kerja” jawab Nurma.

“Oh iya, aku lupa kalau Nanda aku suruh buat jadi manajer cafe.”

“Gimana kabar papa kamu sama istrinya?” tanya Nurma.

“Mana aku tahu bu, aku aja baru pulang” jawab Gibran sambil menggelengkan kepalanya melihat ibu mertuanya itu.

“Oh iya ibu lupa, kamu masih belum bisa nerima ibu tiri kamu?”

“Siapa yang nggak nerima, itukan terserah papa mau nikah lagi atau nggak. Bukannya ibu juga yang bilang kalau papa tidak bisa sendiri terus”

“jadi kamu menerima papa kamu menikah lagi karena ucapan ibu..” tebak Nurma.

“Jangan bahas soal papa, kepalaku pusing sekarang”

“kamu sakit? Kalau sakit berobat” wajah Nurma beruba khawatir.

“nggak, cuman banyak pikiran aja” jawab Gibran lirih.

“Tadi aku waktu masuk nggak sengaja lihat foto ibu sama ayah gendong dua anak kecil. Siapa bu?” tanya Gibran pada Nurma. Karena tadi dia memang tak sengaja melihat itu, dan itu foto baru sepertinya karena seminggu lalu sebelum dia pergi ke Amerika tidak ada foto itu dirumah mertuanya.

“I..itu..itu,” Nurma glagapan dan bingung harus menjawab apa.

“kenapa ibu jadi gagap sih bu, perasaan ibuku nggak gagap” canda Gibran sambil tersenyum melihat mertuanya yang sudah seperti ibu kandungnya sendiri. dia semenjak sudah di maafkan oleh kedua orang tua Naina memang sering kerumah ini untuk mengunjungi mereka dan mengajak bermain Nanda yang saat itu masih duduk di SMP kelas satu.

“I..itu, itu foto saudara jauh ayah” jawab Nurma dengan terbata.

Gibran menganalisis wajah ibu mertuanya itu, dia menangkap keanehan dari wajah tersebut seperti ada yang di sembunyikan sang ibu padanya.

“kenapa natap ibu begitu?” tanya Nurma gugup.

“nggak, ibu agak beda aja. Kayak tertekan sama ada yang disembunyiakan padahal aku cuman tanya bu. Bukan mau nyulik ibu,.” Ucap Gibran sambil bercanda untuk mencairkan suasana.

“kamu..” Nurma reflek langsung mencubit gemas lengan Gibran.

“Tapi ibu beneran nggak menyembunyikan sesuatu dari aku kan, kalau misalnya ibu sakit atau bilang aja bu”

“Ibu nggak sakit,”

“Bu, ibu pengen tahu foto kecilku nggak?” ucap Gibran tiba-tiba.

“kalau ibu pengen tahu, ibu lihat aja foto anak cowok yang ibu gendong dia mirip aku banget bu.” Ucap Gibran.

Sontak mendengar itu membuat Nurma langsung terbatuk-batuk, dia terkejut dengan ucapan Gibran. Apa pemuda didepannya menyadari sesuatu, rasanya ia ingin jujur tapi juga tidak mungkin karena dia harus memegang janjinya pada sang anak untuk tidak memberitahu siapapun.

“Ibu tadi bilang aku suruh pelan-pelan kalau makan agar nggak kesedak sekarang malah ibu yang batuk-batuk” Gibran langsung sigap menuangkan air untuk mertuanya.

Nurma menatap sendu Gibran yang begitu baik padanya, dia tahu dulu Gibran jahat terhadap putrinya tapi sekarang pria itu sudah menjadi orang yang lembut penuh kasih sayang. Pria itu sudah berubah dan lebih hangat dari sebelumnya...rasanya ia kasihan setiap melihat wajah Gibran. Lima tahun mereka menyembunyikan kenyataan ini rasanya begitu sesak untuk menyembunyikannya terus.

Ia tahu seberapa menderitanya Gibran lima tahun ini, pria itu sungguh begitu menyesal dengan perbuatannya dulu.

°°°

T.B.C

1
Ibelmizzel
kren akhirnya istrinya gibran bisa pergi dr suami biDabny🤭
Khairul Azam
heleh awalnya suami kejam nyiksa batin fisik trs perempuannya kabur ditolong laki laki yg cinta tulus. dan beberapa tahun kemudian ketemu sama suami kejam dan ahirnya kembali sama suaminya. dan gak bisa mencintai laki" yg tulus malah kembali sama suami. begitulah kira kira kebanyakan cerita novel mah.
канف
si gibran tau aja nai ada dmn, hadeuuhhh
канف
hadeuh si naina tidak cerdas
канف
dasar cerita ya, tau gibran bgt msh sj berdebat, bukannya buru2 ke kamar mandi, di baju di sana. hadeuuhhh
канف
suami kasar gitu ga usah dipikirin.
FITRI Yanti
Luar biasa
Mei Saroha
Michel Kapan pinternyaaa.. kalo mo drama harus yg bner dong..
Borahe 🍉🧡
huruf keduanya O 😊
Borahe 🍉🧡
Kejam amat pak. Bucin baru tau rasa lu
Borahe 🍉🧡
kembali membacanya
Khoirul Anam
emang boleh seorang wanita di nikahi tp orang tuanya masih hidup dan tak di beri kabar?
kecuali tu ortu naina ga ada kabar dan sulit di temukan?
Rahmawati
orang tua yg egois
Aries suratman Suratman
Nur Syamsi, Alisha.... sayang... bukannya
Akusha... Suami Alisha... hanya Author yang tau dimana....🤔🤔🤔
Aries suratman Suratman
Ani Maryanii..kamu kurang fokus bacanya ya...Tari kan Udah Punya pasangan... Kalo dr Rossa.... aku nggak tau...
Aries suratman Suratman
TeTapiiiiii.... Realita kenyataanya Sosok Pemimpin Kita Nggak seperti Karakter Dalam Novel atau Cerita Fiktif lainnya....
Padahal Namanya Sama: GIBRAN....🤔🤔🤔... Orangnya kaya habis bangun tidur, Bicararanya kurang Tegas, Kebanyakan Mikir Jadi Kelihataaaa...n... Telmi.... Dan Kurang Berwibawa dipandangan Masyarakat luas....🤔🤔🤔
Aries suratman Suratman
Iya Aira terlalu perempuan sekali.... karena banyak anak perempuan tapi tidak terlalu suka dengan warna Pink dan Boneka Barbie...
Aries suratman Suratman
Aku rasa Visual Tokohnya kurang pas...
Naina(Michael Korea padahal Orang dia Indonesia... sedangkan Mark Bule tulen) sedangkan Gibran Visualnya bule... seharusnya Indo blesteran...🤔🤔🤔🤷🤷🤷
Aries suratman Suratman
Thor..... ternyata Alur Ceritanya tidak sesuai dengan Judulnya.....🤔.. Seharusnya judulnya Dua Keluarga Bohong Berjamaah... kecuali dengan Nanda dia makmum yang Masbuk...😄😄😄😄


.
Nur Syamsi
dr Mark biar marah nggak gitu gitu amat ya dr mpe ngerobek data pasien ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!