Dini Wijaya Kusuma seorang gadis yang tidak pernah di anggap oleh keluarganya sendiri.
Dini selalu di abaykan oleh seluruh keluarganya.
Namun Dini selalu berusaha untuk mendekati keluarganya walaupun itu hanya sia - sia.
Dini selalu mencari perhatian kepada seluruh keluarganya namun balasan dari keluarganya hanya mengacuhkannya dan memarahinya, dini selalu di anggap gadis yang nakal, karena mereka merasa terganggu dengan dini.
Namun, Dini yang selalu berusaha untuk mendekati mereka namun hasilnya hanya di abaykan dan di acuhkan, dia tidak pernah di anggap oleh mereka.
Dan akhirnya dini memilih menyerah.
Dini bertekad akan mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri.
Dan dia akan menjauhi orang - orang yang selalu mengacuhkannya, termasuk keluarga kandungnya.
saat Dini mulai menjauhi, mereka baru menyadari kesalahan mereka dan menyesalinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai menjauh
halloo semua...
Ini adalah novel pertamaku, mohon maaf bila ada banyak kesalahan dalam penulis novel
terima kasih dan selamat membaca.....
...****************...
Dua puluh menit kemudian, Dini sudah sampai di sekolah.
Dini mempunyai 2 teman Siska dan Lily, mereka sahabat Dini, mereka menerima dini apa adanya.
"Selamat pagi temankyuuuu" ucap Dini, berlari mendekati Lily dan Siska.
"Pagi juga besti, lo baru datang? Lo udah ngerjain tugas belum?" tanya Siska.
"Udah dong gue kan siswi yang baik" ucap Dini sambil tertawa.
"Iya,, iya si paling rajin!!" jawab Lily.
Bel pun berbunyi tanda waktu pembelajaran akan di mulai, mereka langsung duduk di tempatnya masing - masing.
Guru pun datang, dan memulai pelajaran, hari ini mereka akan belajar bahasa Inggris, Dini menyukai pelajaran bahasa inggris membuat dia fokus mendengar Bu guru tanpa menoleh ke sana kemari.
Tiga jam kemudian, waktu istirahat datang, mereka langsung membereskan buku mereka dan pergi keluar dari kelas.
"Din Lo mau makan apa?" tanya Lily.
"Emmm gue pesen bakso sama jus semangka aja".
"Lo sis mau pesen apa? biar sekalian, aku aja yang ke sana".
"Aku mau nasi goreng sama jus jeruk aja" ucap Siska
Lily pun pergi mengantri, untung saja dia punya teman.
Kebahagian Dini hanya ada di sekolahnya saja, karna kakak - kakaknya sekolah di sekolah lain, Dini bersekolah di SMA ini karna dia mendapatkan beasiswa full jadi dia memilih sekolah ini.
Dini dari SD SMP sampai SMA selalu mendapatkan Beasiswa, dan mereka sama sekali tidak tau dan hanya acuh, Dini dulu sering mendapatkan penghargaan dari lomba MTK fisika dan banyak lagi penghargaan yang dia dapatkan, tapi mereka semua tidak ada yang tau.
Karna pernah satu kali Dini memberi tahu mereka dan mereka sangat acuh dan Tidak peduli, dan itu membuat Dini sakit hati, dia bertekad tidak akan memberi tahukan mereka lagi bila dia menang lomba apapun.
Dan uang jajan Dini bererapa berasal dari hadiah uang dari lomba itu, membuat dia sedikit terbantu.
"Gays nih makanannya!" ucap Siska.
Mereka makan dengan lahap dan sesekali bercanda riang.
Waktu istirahat habis, Mereka langsung masuk ke dalam kelas, karna Bu guru akan segera datang..
Waktu pulang pun tiba Dini selalu di antarkan pulang oleh kedua sahabatnya itu, mereka tidak tau kalo mereka sedang mengantarkan pulang anak bungsu keluarga besar Kusuma.
mereka tidak tau karena Dini tidak memberi tahu mereka, karena menurut Dini percuma saja mereka pun tak akan percaya melihat diriku seperti ini, dan karena di belakang nama Dini tidak ada nama marga Kusuma, jadi percuma saja kalau dia menjelaskan nya pun.
Dan mereka hanya tau kalau kakak Dini bekerja sebagai pembantu di keluarga Kusuma.
Dua puluh menit kemudian Dini dan teman - temanya, sudah sampai di depan rumah Dini.
"Makasih ya, udah nganterin gue yang cantik ini pulang" ucap Dini sambil tertawa.
"Sama - sama tuan putri kodok, kami haus mengantar anda pulang dengan selamat samapi rumah" mereka pun tertawa bersama, mereka menertawakan lelucon yang mereka bicarakan.
"Udah ah, cepet pulang sana" ucap Dini
"Baik tuan putri byyyy!" teman - teman Dini pun pergi.
Saat dia berbalik dia melihat sudah ada kakak laki - lakinya yang sedang memperhatikannya, Dini hanya menghela nafas panjang, karena dia tau kakak nya itu akan mengolok - ngolok nya benar saja sesampainya Dini berdiri di depan kakaknya itu dia langsung.
"Bahagia banget lu kayanya, abis dapet duit ngemis dari temen lu ya, malu maluin banget sih lu" kak Rian berkata seperti itu karna Dini membawa cukup banyak barang yang ada di dalam tas belanjaan, dia pikir itu hasil pemberian teman - teman Dini, padahal itu cuma buku dan itu pun Dini yang beli sendiri dengan uang nya,
"Ini hanya buka saya, dan saya beli dengan uang saya sendiri, kalo begitu saya permisi terlebih dahulu."
"Kenapa kak Rian selalu kaya gitu sama aku, apa kesalahan ku sama kak Rian, kak Rian selalu memperlakukan ku lebih buruk, ya mungkin ini waktunya, aku akan menyerah mengejar kasih sayang dan perhatian dari mereka lagi mulai sekarang" Monolog Dini.
Setelah Dini pergi masuk ke dalam rumah,
kak Rian merasa heran.
"Kenapa dia sikapnya jadi berubah kaya gitu, biasanya dini akan berteriak saat dirinya di ganggu oleh Rian dan para sepupunya dan mencari mamah dan papah untuk mengadu, dan dia akan membuat keributan. namun tadi dia hanya membalas sikat perkataan ku saja dan langsung masuk ke dalam rumah" monolog Rian dia mulai merasakan sesuatu yang aneh terhadap Dini.
Dini masuk ke dalam rumah, dia melihat di ruang keluarga, melihat ibu ayah kakak dan Tante om dan sepupunya mereka mengobrol dengan riang, dan mereka tidak menyadari bahwa Dini masuk, karena ruangan keluarga membelakangi pintu masuk, biasanya dini akan bergabung dengan mereka, walaupun hasilnya Dini akan di marahi dan di usir tapi Dini tetap berusaha.
"Dulu aku akan langsung ikut bergabung bersama mereka saat mereka mengumpul di ruang keluarga, ya walaupun hasilnya aku di usir juga" monolog Dini sambil menertawakan kebodohan.
"Dini Bodoh mulai sekarang Lo gak boleh lagi minta atau ngemis perhatian sama mereka, mungkin setelah aku punya kerjaan aku akan pergi dari rumah ini, jadi aku harus segera cari kerja, takutnya aku keburu di usir " Monolog Dini dalam hati sambil menaiki tangga.
Saat Rian masuk kembali ke dalam rumah dia hanya melihat Dini dari belakang, Rian pikir dia akan bergabung dan merecoki seluruh keluarga besar, namun itu salah besar, Dini hanya melihat mereka dari jauh tanpa dan dia langsung pergi ke kamarnya tanpa Menyapa siapapun.
"Apa yang dia lakukan biasanya dia gabung dengan keluarga yang lain kenapa dia langsung pergi, apa yang dia rencanakan sekarang?" Monolog Rian. Rian pun bergabung bersama mereka
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
papa dini salahpaham pasti akan menyesal kehilangan dini tahu kebenarannya....