"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 Emosi berkepanjangan
Hampir tengah malam Robert baru pulang kerumahnya setelah acara selesai sementara Lily sudah tertidur .
" Roy kenapa tubuh Lily terasa sangat panas " ucap Robert menyentuh kening Lily yang sudah tidur menjadikan paha Robert bantalnya ketika mereka dimobil .
" Tidak apa-apa pak Robert, Nona Lily tidur berkeringat maka dari itu badan nya terasa panas " ucap Roy yang duduk disamping kemudi menatap Lily yang tidur menjadikan paha Robert bantalnya.
" Beneran hanya begitu? Dia tidak demam ?" tanya Robert melepas jasnya dan menyelimuti Lily .
" Iya " kata Roy sedari tadi menjaga Lily yang tidak menunjukkan tanda-tanda apapun kalau demam .
" Tapi ini panas Roy" ucap Robert memastikan lagi bahkan menyentuh leher Lily yang berbaring miring.
" Mmm" rengek Lily dalam tidurnya berbalik arah karena Robert terus menyentuh nya sampai tidur Lily terganggu .
" Tidak apa-apa pak Robert" senyum Roy melihat Robert yang sudah lelah namun seperti nya dia mengkhawatirkan Lily .
Sesampai di rumah Robert menggendong Lily masuk kekamar mereka dan membaringkannya diatas ranjang .
Tidak ada lagi yang Robert lakukan saking lelahnya dia ikut berbaring disebelah Lily dan tertidur rasanya terlalu lelah untuk sekedar ganti baju .
" Panas " Robert melepas kemejanya dan menurunkan suhu AC .
...........
Keesokan harinya.
Begitu Robert membuka matanya dia terkejut melihat jam dinding yang sudah menunjukkan hampir jam 7 pagi .
" Astaga aku kesiangan " ucap Robert segera bangun dan mandi , mungkin karena semalam terlalu lelah membuat Robert tidur terlalu pulas .
" dimana Lily?" pertanyaan Robert yang sedang mandi tiba-tiba teringat Lily .
Robert mandi dengan cepat dan memakai kimono saja sehabis mandi karena ingin bertanya pada pelayan di mana Lily .
" Dimana Lily ?" tanya Robert yang berdiri diambang pintu pada pelayan .
" Itu Nona Lily , pak " ucap pelayan Robert menunjuk Lily yang keluar dari pintu balkon kamar .
Robert langsung menutup kembali pintu kamar dan menanyai Lily " mengapa tidak membangunkan aku?" tanya Robert menghampiri Lily yang sedang merapikan ranjang .
" Aku aja bangun terlambat " jawab Lily terus merapikan ranjang tanpa menatap Robert.
Robert menyentuh kening Lily memastikan dia tidak demam karena semalam tubuhnya panas .
" Kenapa Om ?" tanya Lily menatap Robert yang menyentuh keningnya sampai beberapa kali .
" Tidak, semalam aku merasakan tubuhmu panas aku pikir demam " ucap Robert lalu masuk keruang ganti .
..........
Lily pergi kehalaman belakang untuk berlatih memanah dan menyalurkan hobi nya .
" Om kau sangat tampan " batin Lily mengambil busur panah sambil membayangkan wajah Robert yang sangat tampan pagi ini sehabis mandi .
" Aku sangat menyukaimu " ucap Lily memegang anak panah dengan senyum lebarnya.
Lily berdiri lurus mengangkat busurnya dan mulai bersiap untuk membidik sasaran nya .
" Aku pembidik anak panah yang handal dan aku yakin juga bisa membidik cinta suamiku dengan tepat sasaran " batin Lily melepaskan anak panah itu yang benar-benar tepat mengenai sasaran.
" Tapi seminggu ini aku akan fokus dulu pada ujian ku , aku ingin meraih IPK tertinggi semester ini " tekat Lily meletakkan busur panah itu dan pergi masuk kedalam rumah untuk belajar .
...........
10 hari kemudian.
Mood Robert benar-benar jelek beberapa hari ini bahkan staf dan seluruh karyawan nya juga kena imbas akibat itu .
Robert berangkat kekantor dengan mood yang jelek sehingga jika terjadi sedikit masalah saja itu akan memicu kemarahan Robert berkepanjangan sampai sore .
" Kalian benar-benar tidak ada yang becus dan bekerja dengan baik " ucap Robert membanting laptop dihadapan nya dan pergi keluar ruang rapat dengan sangat emosi .
Robert menjadi sangat emosional dan tidak stabil bahkan dia selalu membanting barang-barang tanpa memikirkan apapun termasuk semua data penting di laptop nya .
" Pak Robert" Roy mengejar Robert .
" Keluar dari ruangan ku sekarang " ucap Robert tidak mengizinkan Roy masuk .
Robert duduk disofa menyisir rambut nya dengan tangan " Apa kesalahan yang aku lakukan sampai Lily mengabaikan aku " ucap Robert yang merasa tersiksa sekali didiami oleh Lily .
Selama sepuluh hari ini Lily menjadi sangat berbeda dia diam berkepanjangan bahkan tidak pernah lagi mengganggu , menggoda ataupun menjahili Robert seperti biasanya.
Ternyata itu membuat Robert merasa sangat tidak nyaman bahkan merusak mood nya .
Merasa muak dengan keadaan dikantor Robert memutuskan untuk pulang ingin bicara baik-baik pada Lily .
" Pak Robert itu nona Lily " kata Roy dengan hati-hati menunjuk Lily yang sedang belajar disofa bawah tangga .
Robert yang sudah menaiki tangga kembali turun dan menghampiri Lily untuk sekedar menunjukkan kalau dia sudah pulang .
" Lily " panggil Robert duduk disofa menatap Lily yang duduk dilantai bersandar sambil menghafal .
" Apa?" kata Lily mengalihkan tatapan nya dari buku .
" Aku punya coklat, kamu suka coklat putih kan " ucap Robert memberikan coklat yang dia keluarkan dari saku jas nya .
" Terimakasih" kata Lily menerima coklat itu dan menaruhnya diatas meja lalu kembali menghafal .
Lily tidak marah ataupun ngambek pada Robert selama sepuluh hari ini tapi setiap hari Lily hanya belajar dan belajar sampai kadang tertidur dimeja belajar tanpa banyak bicara atau melakukan apapun seperti kebiasaan nya .
Namun itu membuat Robert merasa jadi kesepian ketika Lily bersikap diam dan semua berjalan seperti semestinya, tidak ada lagi Lily yang selalu melawan arus .
" Lily ayo kita makan ?" ajak Robert menatap Lily.
" Om makan duluan saja , aku belum lapar " kata Lily bahkan duduk memunggungi Robert seolah tidak ingin bicara lebih banyak lagi , dia hanya ingin fokus menghafal .
" Tapi,"
Robert tidak jadi makan malah dia menaiki tangga dan masuk kedalam kamar .
" Ohhh tuhan kenapa jadi begini , aku benar-benar merasa terganggu dengan sikap Lily yang seperti ini" ucap Robert mengguyur tubuhnya dengan air dingin dari shower begitu sampai di kamar mandi .
Ceklek .
" Ehhhh, Om mengapa mandi pakai baju?" pertanyaan Lily yang akan masuk kedalam kamar mandi merasa heran begitu melihat Robert.
Karena kamar mandi tidak dikunci jadi Lily pikir tidak ada Robert didalam makanya dia masuk.
" Panas " alasan Robert terus menikmati air yang mengguyur tubuhnya.
Lily terheran-heran menatap Robert yang berdiri dibawah shower masih memakai stelan jas lengkap bahkan sepatu kantor .
" Apa sepanas itu sampai Om tidak ingin melepas pakaian dan mengeluarkan barang-barang pribadi Om ?" pertanyaan Lily yang masih sangat heran melihat itu .
Robert mengeluarkan dompet dan ponselnya yang sudah basah dari saku lalu memberikan nya pada Lily .
" Ihhhh, Om kok jadi aneh banget " kata Lily melap ponsel Robert dengan tisu .
" Kamu yang aneh mengapa mendiami aku ?" Robert yang tidak tahan lagi akhirnya menanyai Lily .
" Akkkh, basah Om " rengek Lily meronta-ronta ketika Robert menariknya agar ikut berdiri bersamanya dibawah derasnya air shower.
surat cinta utk ayang 🤭 haha
untung robert cinta kalo ngk bakal geli tuh..lily kapan dewasa ny