NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta, pak Duda

Belenggu Cinta, pak Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Duda / Beda Usia / Anak Kembar / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy_Ar

Nasya Andira, sejak kecelakaan yang membuat kedua orang tua nya meninggal. Nasya terpaksa harus hidup seorang diri, beruntung ia bertemu dengan Olin. Wanita paruh baya yang begitu baik hati dan memberikannya pekerjaan.

Berawal menjadi seorang pelayan di sebuah warung makan mie milik Olin. Nasya memilih untuk pergi ke Jakarta mengadu nasib agar bisa berkuliah dengan bekerja di rumah menantu Olin untuk menjaga kedua cucunya.

Adnan Bimantara, seorang laki laki dewasa. Berstatus dia dengan dua anak. Menerima Nasya bekerja dengan nya karena sudah lelah mengurus kedua anaknya yang begitu nakal dan sering membuat ulah. Adnan berharap bahwa setelah mempekerjakan Nasya, maka pekerjaan nya mengurus kedua anaknya akan berkurang. Namun, nyatanya kini malah dirinya merasa memiliki tiga orang anak.

Bagaimana kisah Nasya menghadapi dua tuyul yang selalu membuat ulah untuk para pekerja nya. Berhasilkah Nasya membuat dua anak itu takluk padanya? Atau malah sang duda yang akan takluk padanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertengkar

...~Happy Reading~...

Setelah puas berkeliling, Nasya pun memutuskan untuk kembali ke ruangan Adnan seperti yang di katakan oleh Adnan. Satu jam dirinya harus sudah kembali, namun tidak sampai satu jam Nasya berkeliling, karena nasya hanya berkeliling sekitar lobi dan mencari letak kantin untuk membeli minuman saja.

“Tadi di lantai berapa ya?” gumam Nasya ketika sudah berdiri di depan lift.

Ia berusaha untuk mengingat ingat namun, Nasya benar benar lupa ruangan Adnan berada di lantai berapa. Sementara ponsel nya juga tertinggal di ruangan Adnan, saking senang nya dia bisa berkeliling.

“Permisi Mbak,” kata Nasya menghampiri meja resepsionis berniat untuk bertanya.

“Kamu siapa?” tanya seorang wanita yang berjaga di meja resepsionis, yang Nasya tahu bernama Ajeng.

“Saya, Nasya mbak.” Jawab Nasya tersenyum dan mengulurkan tangan nya, namun tidak di gubris oleh Ajeng, “Ah maaf.” Imbuh nya langsung menarik tangan nya kembali.

Ajeng terus meneliti penampilan Nasya dari ujung rambut sampai kaki. Sangat tidak mungkin bila Nasya karyawan di kantor itu, karena ia cukup tahu siapa saja yang lewat di depan nya setiap hari. Penampilan Nasya yang anya mengenakan celana jins panjang yang di padukan oleh kaos putih pendek dengan rambut yang ia ikat di atas kepala. Membuat Ajeng yakin bahwa gadis itu bukanlah bagian dari kantor tempat nya bekerja. Lagipula, karyawan tidak mungkin memakai kaos polos seperti itu, batin Ajeng.

“Ada keperluan apa kemari?” tanya Ajeng dengan ketus.

“Saya cuma mau tanya saja kok Mbak, jangan ketus ketus begitu. Nanti cepet tua!” kata Nasya tak kalah sewot dari Ajeng, “Saya Cuma mau nanya, ruangan pak Adnan ada di lantai berapa? Karena saya lupa.” Imbuh nya mendengus.

“Hah, ngapain kamu nanyain ruangan pak Adnan? Maaf ya, disini sudah tidak menerima cleaning servis!” ucap Ajeng menatap sinis pada Nasya.

“Siapa yang mau jadi cleaning servis?” tanya Nasya mengerutkan dahi nya, “Denger ya Mbak, saya memang memiliki cita cita untuk bisa bekerja disini, tapi bukan untuk bagian bersih bersih!”

“Hahaha, cewek kaya kamu mau jadi apa disini? Denger ya, disini tidak menerima bocah seperti kamu. Bahkan pendidikan SMA saja disini hanya jadi cleaning servis.Apalagi bocah kaya kamu!”

“Mbak, mulut mbak pedes juga ya ternyata. Kaya seblak di kampung saya level seratus!” balas Nasya berusaha menahan rasa kesal nya, Bagaimana tidak kesal, dirinya hanya ingin bertanya namun malah di perpanjang.

“Tapi hati hati mbak, seblak yang enak gitu kalau pedes nya level seratus bisa bikin nyegrak terus mati loh. Semoga saja mbak—“

“Heh kamu nyumpahin aku mati!” sentak Ajeng tiba tiba dan langsung keluar dari meja nya, ia segera menghampiri nasya.

“Lah, kok marah sih. Kan tadi saya cuma bilang. Mbak dulu yang mulai, saya hanya menjawab, dan meladeni ucapan mbak Ajeng. Lalu salah saya dimana coba!” kata Nasya selalu saja menyulut emosi Ajeng.

Perdebatan antara Ajeng dan Nasya pun akhirnya mengundang perhatian beberapa karyawan yang melintas. Beruntung, siang itu lantai lobi sedikit terlihat sepi karena banyak karyawan yang sedang bekerja. Tapi tetap saja, meskipun sepi, ada puluhan orang yang berlalu lalang di lantai itu jadi ikut mendekat untuk melihat siapa yang berani melawan Ajeng. Karena selama ini tidak ada yang berani membantah ucapan wanita tersebut.

Bukan tidak berani, namun kebanyakan karyawan di sana memilih untuk mencari aman. Karena menurut info yang mereka dapat, Ajeng memiliki orang dalam yang sellau bisa membuat siapapun yang membuat masalah dengan nya maka esok harinya orang tersebut tidak akan bisa bekerja lagi di perusahaan itu.

.

.

.

...Holaaa... mommy mau kasih pengumuman sedikit nih. Mommy ada buat karya baru di sebelah. Yang mau boleh mampir yah, GRATIS kok di F Z O, cari aja pencarian nama pena Mommy_Ar. Terimakasih 🥰🥰...

1
Bambang Sukardji
suka sekali...

cerita tidak ber-liku2....
Lalisa
ehh ngomongnya ko ngawur.ga boleh gitu sya
Lalisa
duh ikut mewek 😭😭
Lalisa
wah pagi pagi dilamar.belom.mandi bau jigong 😅😍
Lalisa
bau jigong oii🤣
Lalisa
😂😂
Lalisa
ngakak njirrr 🤣🤣🤣🤣
Lalisa
yah digerebek dong 🤣🤣🤣
Lalisa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Lalisa
punyamu sya tembus pas tadi pangku pangkuan 😂😂
Lalisa
🤣🤣🤣🤣🤣
Lalisa
pasti dibrong 🤣🤣🤣🤣
Lalisa
ngakak 🤣🤣🤣
Lalisa
eh🤣🤣🤣
Lalisa
aih jawabannya ambigu sekali pak 😅🤣😅
Lalisa
eh awas tar ketahuan on Loh
Lalisa
😂😂😂😂😂
Lalisa
haus ya pak 😂😂
Lalisa
ngegas amat pak 😂😂
Lalisa
njirrr Nasya🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!