Caca Cantika berniat membalas dendam pada Julie Abraham yang telah mengkhianati kakaknya Baim sampai sang kakak meninggal karena gantung diri.
Tak rela Julie berbahagia di atas penderitaan keluarganya, Caca pun berniat merebut suami Julie, Azhar Malik.
Berbagai cara Caca lakukan demi membalas dendamnya, namun sayangnya Caca malah benar-benar jatuh hati dengan Azhar. Bagaimana kelanjutan kisah Caca?
Dukung karya ini dengan add favorit, like, komen dan ⭐⭐⭐⭐⭐
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback 04
"Kamu tahu Om yang selama ini membesarkan aku dan menjaga amanat kedua orang tuaku bukan?" tanya Julie.
"Tentu! Yang aku tahu hanya Om kamu satu-satunya keluarga yang selama ini selalu mendukung dan menjaga kamu." jawab Azhar.
"Om aku sekarang sedang dalam kesusahan. Anaknya terjerat hutang karena kecanduan bermain judi online. Anaknya bahkan sampai dipukuli oleh mafia judi tempat ia bermain judi sampai harus berhutang segala. Om terus memohon padaku untuk menolongnya. Kamu tahu sendiri, aku mana ada uang? Semua tas dan barang-barang berharga yang kamu berikan, sudah habis aku jual untuk biaya hidup sehari-hari. Aku cuma karyawan biasa, mana cukup uang aku untuk membayar hutang yang besar tersebut?!"
Julie lalu menggenggam tangan Azhar, seraya berakting menangis sengaja membuat Azhar makin iba padanya. "Apa aku boleh meminjam uang dari kamu? Aku janji, aku akan membayarnya dengan menjadi istri yang baik dan penurut."
Azhar tersenyum lega. Ia pikir Julie akan meminta tolong apa. Tentu saja, hal itu mudah baginya. "Tentu. Aku akan menolong kamu. Kamu katakan saja sama Om kamu, berapa uang yang dibutuhkan untuk melunasi semua hutang anaknya. Aku akan langsung transfer ke rekening Om kamu."
Mata Julie berbinar-binar mendengar Azhar yang dengan mudahnya mentransfer uang dengan jumlah besar seperti mudahnya menjentikkan jari. Padahal, ia mungkin harus melunasi pinjaman tersebut selama 15 atau 20 tahun jika harus meminjam uang di bank.
"Terima kasih, Sayang! Kamu memang malaikat penolong aku! Kamu memang laki-laki terbaik dalam hidup aku! Aku sangat mencintai kamu! Terima kasih! Aku pasti akan membalasnya dengan menjadi istri yang baik untuk kamu."
Mendengar Julie mengucapkan kata istri beberapa kali, membuat Azhar tersenyum senang. "Jadi kapan kita bisa menikah?"
"Secepatnya! Bagaimana kalau... Dua minggu lagi?!" Julie menyebutkan tanggal dimana ia seharusnya menikah dengan Baim. Itu adalah waktu yang tepat. Ia akan mengakhiri hubungannya dengan Baim dan akan menikah dengan Azhar. Semua pasti akan baik-baik aja.
"Oke! Siapa takut?! Kita akan segera menikah dan kamu akan menjadi milik aku!" ujar Azhar dengan senyum bahagia.
"Tapi Mommy kamu bagaimana?" tanya Julie. Masih ada satu kendala lagi dalam hubungannya dengan Azhar. Nenek sihir yang akan menghalangi pernikahannya. Apakah Azhar masih penakut seperti dulu, atau sudah menjadi Azhar yang pemberani dalam membuat keputusan?
"Itu urusanku! Mau tidak mau, suka tidak suka, Mommy harus menerima kamu sebagai menantunya! Aku sudah cukup tersiksa kehilangan kamu selama ini! Aku tak mau lagi hidup tanpa kamu!" Azhar kembali memeluk Julie seakan takut kehilangan Julie lagi.
Julie tersenyum penuh kemenangan. Masalahnya selesai dan hidupnya akan bahagia. Hanya cukup membatalkan pernikahannya dengan Baim saja. Semua beres.
Rupanya hidup Julie tak semudah itu. Setelah hutang sepupunya lunas, ia mendapat penolakan dari Mommy-nya Azhar. Rencananya hampir gagal.
"Kenapa sih Mommy kamu selalu menolak aku? Apa sih yang membuat Mommy kamu selalu memiliki kuasa?" keluh Julie saat Azhar menyampaikan kalau Mommy menolak untuk merestui pernikahan mereka. "Masa sih kamu enggak bisa berbuat sesuatu? Ya kamu paksa dong Mommy kamu! Pernikahan kita sudah dekat nih! Atau kamu memang sebenarnya tak pernah benar-benar mencintai aku?!"
"Enggak, Sayang! Aku sangat mencintai kamu! Aku bersumpah hanya kamu wanita yang aku cintai selama ini!" bujuk Azhar.
"Ya kamu usaha dong! Gimana caranya Mommy kamu harus merestui hubungan kita. Gedung sudah dipesan. Undangan sudah disebar. Bagaimana kalau batal? Kamu mau membuat aku malu?!" desak Julie.
"Tidak. Aku juga tak mau kehilangan kamu! Aku akan menekan Mommy. Kamu tunggu saja! Pernikahan kita akan tetap terlaksana!"
Lalu Azhar mulai bertengkar hebat dengan Mommynya. Azhar bahkan membatasi uang untuk Mommy-nya. Semua karena hasutan dari Julie.
Julie takut pernikahannya gagal namun ia lupa bahwa ada pria di sisi lain yang begitu sabar menunggu kabar darinya meski Julie seperti hilang ditelan bumi.
Baim mencari Julie di kantor, namun ternyata Julie sudah resign. Baim cari di rumahnya namun Julie tak pernah ada karena Julie selalu meminta untuk menginap di hotel bintang lima pada Azhar.
Baim putus asa. Keluarganya sudah mempersiapkan pesta pernikahan namun sang mempelai wanita tak ada kabarnya juga.
Baim lalu ditelepon oleh pihak KUA. Pihak KUA mengatakan kalau berkas pernikahan mereka dibatalkan. Baim tentu saja terkejut.
Ia menjadi lebih pemurung dan pendiam. Kedua orang tuanya berpikir Baim hanya tegang menjelang hari H karena akan mengucapkan ijab kabul. Mereka tak tahu masalah sebenarnya yang menimpa anaknya. Baim terlalu tertutup dan tak mudah menceritakan masalahnya pada kedua orang tuanya.
Julie masih menggantung Baim. Setelah Azhar mengabarinya kalau Mommy akhirnya membebaskan dirinya menikah dengan siapapun namun tetap tak mau hadir di pernikahannya, Julie merasa masa depannya sudah pasti.
Julie lalu menghubungi Baim dan mengajaknya bertemu di taman tempat pertama kali mereka bertemu. Julie berniat mengakhiri hubungan mereka dan membatalkan pernikahan.
Baim sudah menunggu di taman sejak satu jam yang lalu. Penampilannya memang rapi namun wajahnya yang banyak pikiran tidak bisa dibohongi. Matanya kosong dan ada lingkaran hitam dibawah matanya pertanda sudah beberapa hari ia tak bisa tidur.
Julie datang menggunakan taksi dan menenteng tas branded baru hadiah dari Azhar. Sepatu yang dikenakannya pun sepatu mahal yang terasa amat nyaman di kakinya.
Ya, semua kenyamanan dan kemewahan ini hanya akan ia rasakan kalau dirinya menikah dengan Azhar. Kalau dengan Baim, ia akan memakai sepatu yang membuat kakinya lecet serta tas yang sudah terkelupas karena tak pernah membeli tas mahal yang baru lagi.
Julie semakin mantap dengan keputusannya. Ia memilih Azhar sebagai suaminya. Ia tak siap hidup miskin. Ia tak siap kehilangan semua kenyamanan dan kemewahan dalam hidupnya saat ini dan menukarnya dengan hidup sederhana bersama Baim.
Jangan tanyakan cinta. Cinta Julie sepenuhnya hanya pada Baim seorang. Baim baik dan tulus. Namun hidup bukan hanya perlu cinta. Perlu materi agar bisa hidup nyaman dan tenang tanpa takut digedor debt collector.
"Kamu kemana saja sih, Sayang? Pernikahan kita sudah tinggal besok tapi kamu enggak ada kabar! Kamu sakit? Kenapa enggak kasih kabar ke aku?" Baim langsung memberondong Julie dengan banyak pertanyaan. Baim memeriksa keadaan Julie, takut kekasih hatinya sakit. Terlihat sekali ia sangat menkhawatirkan Julie.
Julie membuka kacamata hitam yang dikenakannya dan menaruhnya di atas kepala. "Maafkan aku. Pernikahan kita... Aku tak bisa lanjutkan."
Deg...
Bagai mendengar petir di siang bolong. Baim begitu terkejut mendengar perkataan Julie.
"Kenapa? Aku pikir pihak KUA salah saat bilang kalau kamu menarik berkas. Kamu mau diundur? Boleh kok kita undur sampai kamu siap." bujuk Baim.
Julie menggelengkan kepalanya. "Aku tak bisa menikah sama kamu, karena... Aku akan menikah dengan lelaki lain."
Julie memberikan undangan pernikahan mewah pada Baim. "Maafin aku..."
Baim menggelengkan kepalanya. "Kamu pasti lagi ngerjain aku 'kan? Kamu bohong 'kan?" tanya Baim dengan mata yang mulai tergenang air mata.
Julie yang semula merasa baik-baik saja saat melihat kesedihan Baim pun mulai tak tega. Ia pun ikut meneteskan air matanya. Ia merasa tak tega menyakiti Baim yang baik padanya. "Maafin aku! Maafin aku..."
****
daripada panjang bertele tele
juli boleh la😊
yg di dukung😅