NovelToon NovelToon
Kaisar Dingin Mengejar Cinta

Kaisar Dingin Mengejar Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta pada Pandangan Pertama / Fantasi Wanita / Reinkarnasi
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Yun Sia, gadis yatim piatu di kota modern, hidup mandiri sebagai juru masak sekaligus penyanyi di sebuah kafe. Hidupnya keras, tapi ia selalu ceria, ceplas-ceplos, dan sedikit barbar. Namun suatu malam, kehidupannya berakhir konyol: ia terpeleset oleh kulit pisang di belakang dapur.
Alih-alih menuju akhirat, ia justru terbangun di dunia fantasi kuno—di tubuh seorang gadis muda yang bernama Yun Sia juga. Gadis itu adalah putri kedua Kekaisaran Long yang dibuang sejak bayi dan dianggap telah meninggal. Identitas agung itu tidak ia ketahui; ia hanya merasa dirinya rakyat biasa yang hidup sebatang kara.
Dalam perjalanan mencari makan, Yun Sia tanpa sengaja menolong seorang pemuda yang ternyata adalah Kaisar Muda dari Kekaisaran Wang, terkenal dingin, tak berperasaan, dan membenci sentuhan. Namun sikap barbar, jujur, dan polos Yun Sia justru membuat sang Kaisar jatuh cinta dan bertekad mengejar gadis yang bahkan tidak tahu siapa dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Perjalanan menuju istana ternyata… tidak seserius yang Yun Sia bayangkan.

Ia pikir akan ada kereta kaisar yang megah, prajurit berbaris, suara terompet kerajaan, dan lantunan musik sakral yang membuat bulu kuduk merinding.

Yang terjadi?

Kereta kaisar itu memang mewah tapi sederhana… diisi oleh A-yang yang sekarang duduk gelisah karena Yun Sia menggoda pipinya tanpa ampun.

“Eh, Ayang… pipimu merah. Kamu kan Kaisar, kok pipi Kaisar bisa semerah kepiting rebus?” tanya Yun Sia

A-yang menunduk dengan wajah panas. “Y-Yun Sia… jangan bilang begitu….”

Mochen di luar Kereta diam mati-matian biar tidak ngakak.

Liyan di samping kusir, Melihat hari ini… sangat panjang.

-----

Di sepanjang jalan Yun sia tidak pernah diam, karena sesekali Yun Sia membuka jendela dan melambaikan tangan ke warga. “Halo! Lewat! Kasih jalan dong! Yang lewat Kais— eh, orang penting! Orang penting!”

A-yang panik sampai memegang tangan Yun Sia. “Jangan sebut aku Kaisar!”

“Kenapa? Kan kamu memang—”

A-yang langsung menutup mulutnya dengan tangan. “Nanti orang tahu dan kita dikerubungi.”

“... Oh.” Yun Sia mengangguk. “Baik, Ayang! Eh, tapi aku tetap panggil kamu Ayang ya.”

A-yang hanya bisa pasrah. “Iya…”

Mochen dan Liyan memandang sesama dengan mata berkaca-kaca.

"Kaisar… ditekan oleh gadis mungil cerewet ini… dan kaisar menurut." pikir keduanya

-----

Mendekati Gerbang Istana ternyata ada masalah baru karena saat kereta mulai memasuki area istana, A-yang bersiap untuk turun dengan cara paling diam-diam dan tidak mencolok.

Masalahnya?

Begitu gerbang dibuka…

Ibu Suri, Kaisar Tua, Pangeran Kedua Wang Lee, dan Putri Wang Jia … sudah BERDIRI BERBARIS seperti pasukan sambut menantu.

A-yang langsung membeku.

Mochen dan Liyan merasa dunia kiamat.

Yun Sia: “Eh? Banyak orang? Siapa mereka??”

Ibu Suri langsung melangkah maju dengan wibawa lembut. “Tian'er… putraku… kau akhirnya pulang.”

Kaisar Tua memelototkan mata. “Kau anak nakal! Menghilang berbulan-bulan! Kau pikir kami ini patung hias!?”

Putri Wang Jia, gadis manis berusia 15 tahun, menatap A-yang dengan senyum jail. "Gege… kabur lagi ya?”

Pangeran Kedua Wang Lee, pria tampan cerah yang seperti matahari, ikut mendesah. “Kau membuat Ibu menangis sehari tiga kali, Tian ge.”

Yun Sia berdiri terpaku.“Ini… keluarga kamu, Ayang??”

Semua kepala menoleh ke arah Yun Sia.

A-yang hampir terjatuh. “Y-Yun Sia… pelan kalau bicara… di hadapan keluarga…”

Ibu Suri menatap Yun Sia.

Kaisar Tua menatap Yun Sia.

Putri Wang Jia dan Pangeran Kedua Wang Lee juga menatap Yun Sia.

Mereka semua terlihat… kaget.

Tapi lalu mereka tersenyum bersamaan.

----

Ibu Suri berjalan mendekat, mengambil tangan Yun Sia dengan lembut. “Oh, siapa gadis manis ini?”

Yun Sia gugup. “S-saya Yun Sia… teman… eh… Ayang.”

Semua orang: “… AYANG???”

A-yang langsung batuk keras. “I-Ibu, Ayah, dia bercanda—”

Putri Wang Jia menutup mulutnya sambil cekikikan. “Kakak dipanggil Ayang! Astaga… lucu sekali!”

Pangeran Kedua menepuk bahu A-yang. “Aku tidak pernah lihat kau dipermalukan begini. Bagus. Sangat bagus.”

Kaisar Tua menyipitkan mata ke Yun Sia. “Kau jujur?”

Yun Sia mengangguk cepat. “Oh tentu, Kaisar-Ayah—eh, maksudnya Kaisar T-… yang mulia…”

A-yang langsung meraih tangan Yun Sia untuk menenangkannya. “Jangan gugup…”

Dan keluarga kerajaan melihat itu.

Melihat.

Dengan.

Sangat.

Jelas.

Ibu Suri menutup mulut sambil tersenyum bahagia.

“Tuan'er… kau menyentuh tangannya. Kau tidak pernah mau disentuh wanita mana pun selain aku dan adikmu”

Pangeran Kedua langsung bertepuk tangan. “Jadi ini calon kakak ipar kami?”

A-yang: “T-TIDAK DALAM CARA YANG KALIAN BAYANGKAN!!”

Yun Sia: “Eh? Tapi kamu kan bilang mau aku jadi permai—”

A-yang buru-buru menutup mulut Yun Sia sampai kupingnya merah sampai ke leher.

Mochen dan Liyan hampir mati menahan tawa.

Ibu Suri: “Yun Sia, kau sudah makan? Ingin teh? Kue? Istirahat? Kamarmu disiapkan dekat kamar A-yang ya.”

A-yang: “I-Ibu! Kenapa dekat kamarku!?”

Pangeran Kedua: “Supaya kau tidak kabur lagi, gege”

Putri Wang Jia mengangkat alis imutnya. “Dan supaya Yun Sia bisa mengawasi Gege Tian”

Yun Sia: “Eh? Mengawasi? Memangnya Ayang nakal?”

Semua anggota keluarga kerajaan serempak:

“SANGAT nakal!”

A-yang hampir pingsan.

Yun Sia memandang keluarga kerajaan satu per satu.

Mereka tersenyum hangat.

Mata Ibu Suri memandangnya lembut.

Kaisar Tua tersenyum bangga.

Putri Wang Jia menggenggam tangannya.

Pangeran Kedua menepuk bahunya dengan ramah.

A-yang berdiri di sampingnya, wajah memerah dan pasrah.

Dan Yun Sia menggumam pelan…

“… Ayang… keluargamu seru juga ya.”

A-yang menghela napas.

“Kamu belum lihat mereka marah.”

Yun Sia nyengir. “Tapi mereka suka aku ‘kan?”

A-yang memandangnya, mata melembut.“Sangat suka.”

Dan seluruh keluarga kerajaan mengangguk mantap, penuh dukungan.

Seolah berkata, “Cepat menikah.”

Bersambung

1
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
detik detik menuju MP
Iyus Iyus
bagussssssss
Ilfa Yarni
Yun dia walaupun hidup di hutan dia pintar dan cerdas
Ilfa Yarni
ternyata kaisar romantisnya dgn kata yg tepat
Ilfa Yarni
hmmm puitis skali semoga mereka langgeng ya
Wulan Sari
ceritanya semakin kesini semakin menarik lho semoga semua di akhir cerita ini bahagia happy end semangat 💪 Thor salam sukses selalu ya ❤️👍🙂🙏
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
gak ada yg sadar kah, Mochen bilang suka Wang Jia 🤭🤭
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
lempar ke laut aja ayah kaisar 🤣🤣
Cindy
lanjut kak
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
wahhh, acaranya belum selesai, tapi udah dilamar aja🤭
Ilfa Yarni
akhirnya yunsia diangkat jd putri mahkota
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
sabar ya Mochen🤣🤣
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
/Facepalm//Facepalm/ kasian amat Liyan🤣🤣
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
ternyata Yun sia putri yg hebat dia menuntaskan pengkhianat kerajaan dan dibantu ayang dan kaki tgnnya
kaylla salsabella
wah rusa kecil seperti nya ada penghuninya
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduh🤣/Facepalm/ merah lagi dah tuh pipi ayang/Facepalm/
Ilfa Yarni
siapakah selir Xu ini sebenarnya dan ada hubungankah dgn selir yg membunuh yunsia waktu bayi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!