NovelToon NovelToon
Setelah Aku Pergi

Setelah Aku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

Follow IG othor @ersa_eysresa

Anasera Naraya dan Enzie Radeva, adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Namun tepat di hari pernikahan, sebuah tragedi terjadi. Pesta pernikahan yang meriah berubah menjadi acara pemakaman. Tapi meskipun begitu, pernikahan antara Ana dan Enzie tetap di laksanakan.

Namun, kebahagiaan pernikahan yang diimpikan oleh Ana tidak pernah terjadi. Karena bukan kebahagiaan yang dia dapatkan, tapi neraka rumah tangga yang ia terima. Cinta Enzie kepada Ana berubah menjadi benci di waktu sama.

Sebenarnya apa yang terjadi di hari pernikahan mereka?
Apakah Ana akan tetap bertahan dengan pernikahannya atau menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemakaman

Air mata Enzi yang mengering karena syok kini bercampur dengan air mata penyesalan yang deras. Lantai keramik yang dingin terasa menghukum, namun rasa sakit di hatinya jauh lebih dalam.

"Enzi! Bangun!" Arvin mencoba menyadarkan sahabatnya setelah dia sendiri keluar dari kebekuan syoknya, dia segera mendekat dan berusaha mengangkat sahabatnya agar berdiri. Kehilangan dan penyesalan itu nyata, dan mengerikan.

Arvin menyeret Enzi yang lunglai keluar dari ruangan identifikasi yang pengap itu. Petugas polisi hanya mengangguk mengerti, membiarkan Arvin menenangkan pria yang kini dihantam badai rasa bersalah yang luar biasa.

"Kita harus pergi dari sini, Zie," bisik Arvin, menopang Enzi yang berjalan seperti mayat hidup.

"Tidak! Aku harus melihatnya," suara Enzi serak, hampir tidak terdengar. "Di mana tempatnya? Aku harus tahu seberapa parah kecelakan itu... Aku harus lihat bagaimana dia pergi."

Arvin menatap Enzi, melihat kehancuran total di mata sahabatnya. Dia tahu menolak tidak ada gunanya. Enzi perlu menghadapi neraka yang telah ia ciptakan, seburuk apa pun itu.

"Oke, oke. Kita ke sana. Tenanglah"

"Tunjukkan jalannya, Vin," kata Enzi, kini sedikit lebih tegas, dorongan untuk memahami penderitaan Ana mengalahkan semua rasa yang dia rasakan.

Dengan tubuh yang masih terasa berat dan pikiran yang kacau, Enzi kembali duduk di kursi penumpang. Arvin mengemudi, Dia segera membawa Enzi pergi ke tempat kejadian setelah tau dimana lokasinya dari petugas. Mereka akhirnya tiba di jalan tol yang sepi, di bawah jembatan layang yang gelap. Pemandangan itu langsung mencekik Enzi.

Di sana, di balik garis polisi, terlihat sisa-sisa logam yang hangus, gosong, dan tidak berbentuk. Mobil yang dulunya adalah tempat perlindungan Ana, tempat ia melarikan diri, kini menjadi tempat Ana pergi dengan tragis.

Enzi memaksakan diri keluar dari mobil. Udara pagi terasa dingin, namun bau asap dan logam terbakar masih melekat kuat. Ia berjalan terseok-seok, melewati semak-semak yang patah dan aspal yang menghitam.

Mobil Ana, kini hanyalah puing hitam yang menyedihkan. Roda-rodanya meleleh, kaca-kaca pecah, dan bagian depannya hancur total seperti telah bertabrakan dengan truk, tapi nyatanya mobil itu menabrak beton karena pecah ban. Namun, yang paling menusuk hati Enzi adalah plat nomor yang masih dapat ia kenali, meskipun setengah hangus. Plat nomor itu, dengan kombinasi angka yang Enzi hafal di luar kepala, berteriak bahwa ini adalah akhir dari Ana.

"Ana..." Enzi jatuh berlutut lagi, tangannya menekan dadanya yang terasa sakit luar biasa.

Dia membayangkan ketakutan yang Ana rasakan: ketakutan saat melarikan diri, keputusasaan di tengah malam, benturan mengerikan, dan api yang melahap. Ana pergi bukan hanya karena kecelakaan, tapi karena ia didorong pergi oleh kekejamannya.

Dia lari karena aku. Dia meninggal karena aku. Kalimat itu bergema, kini lebih keras dan nyata.

Arvin hanya berdiri diam, membiarkan Enzi meratap di hadapan puing-puing penyesalan. Dia tidak berani menyela kesakitan itu.

Setelah beberapa saat yang terasa seperti neraka itu akhirnya Enzi berdiri. Bukan saatnya dia terpuruk seperti ini, karena ada yang harus dia lakukan.

"Kita kembali, Vin," suaranya serak,. "Aku harus memakamkan istriku hari ini. Aku harus memberinya penghormatan terakhir yang layak."

Arvin mengangguk, tanpa pertanyaan.

Hari itu juga, Jenazah Ana segera dibawa pulang untuk dimakamkan. Semua orang yang ada di rumah keluarga Radeva merasa sangat terkejut dengan kedatangan mobil ambulan yang membawa Jenazah Ana.

Terutama Bi Darmi,dia merasa sangat shock karena tidak menyangka kalau Ana yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri akan pergi dengan begitu capat dan dalam keadaan yang begitu mengenaskan. Tangis haru pecah, saat itu. Namun Enzi memerintah kan mereka untuk mempersiapkan pemakaman yang layak untuk Ana saat itu juga.

Proses pemakaman berlangsung cepat dan khidmat, didorong oleh kebutuhan Enzi untuk mengubur kesalahannya secepat mungkin. Jenazah Ana, meskipun tidak lagi utuh, dibungkus dengan kain kafan terbaik, seolah-olah semua itu bisa menutupi cacat dan luka yang ia derita di saat terakhir.

Di bawah langit sore yang kelabu, di antara deretan nisan, Enzi berdiri di samping liang lahat. Ia adalah suami, yang seharusnya paling berhak, namun ia merasa paling tidak layak.

Fabian hadir. Dengan setelan hitam, ia terlihat kuyu dan hancur, namun matanya masih memancarkan kebencian para sosok yang terpuruk di samping makam Ana. Dia berdiri di kejauhan, tidak dekat dengan Enzi, karena tidak ingin terbakar emosi saat melihat Ana.

Saat tanah terakhir ditimbun, dan nisan Ana berdiri tegak, Enzi merasakan beban penyesalan itu menekannya hingga tak mampu bernapas.

Setelah semua orang meninggalkan pemakaman Ana dengan kesedihan yang mendalam setelah kepergian Ana yang mendadak, hanya Fabian yang tersisa, berdiri di samping nisan baru Ana. Enzi melihatnya, namun tidak memperdulikannya, karena siapapun berhak memberikan penghormatan terakhir untuk Ana.

Fabian menoleh. Tatapan matanya yang dingin dan penuh dendam seolah menyampaikan semua makian dan sumpah serapah yang tidak terucapkan.

"Ini belum berakhir, Enzi," bisik Fabian, cukup keras untuk didengar Enzi. "Kau akan hidup dalam api yang sama seperti yang melalap Ana. Aku pastikan itu."

Fabian kembali menghadap nisan. "Aku pergi dulu, Na. Aku akan kembali ke luar negeri. Aku tidak bisa di sini, semua kenangan kita terlalu menyakitkan untuk di kenang, kamu pergi dengan keadaan seperti ini meninggalkan ku. Tapi aku tidak akan pernah melupakanmu. Selamat jalan, sahabatku. Aku janji, dia akan membayar semua yang telah dia lakukan padamu."

Setelah mengusap batu nisan itu sekali lagi, Fabian berjalan pergi tanpa menoleh, meninggalkan Enzi sendirian di hadapan kuburan istrinya.

Enzi berlutut di hadapan nisan Ana. Ia menyentuh tanah yang baru ditimbun, seolah-olah bisa merasakan sisa kehangatan terakhir Ana.

"Aku minta maaf, Ana. Aku menyesal. Aku menyesal tidak pernah memberitahumu betapa berartinya dirimu, Ana. Aku menyesal sudah mendengarkan ucapan sampah itu. Aku menyesal telah menyakitimu, maafkan aku, Ana...maafkan aku."

Enzi tidak lagi memiliki air mata untuk di keluarkan, hanya kekosongan yang membakar jiwanya. Dia telah kehilangan Ana, dan kini, ia telah kehilangan dirinya sendiri. Hidupnya, mulai saat ini, hanyalah sebuah penjara rasa bersalah yang tidak akan pernah ia bebaskan.

Dia tahu, kata-kata Fabian benar. Kematian Ana tidak hanya mengubur istrinya, tetapi juga mengubur jiwanya. Dia akan membayar semua ini, seumur hidupnya, dalam kehancuran dan kesendirian yang pahit.

Dia berjanji, mulai hari ini, dia akan menjalani hukuman itu dengan sepenuh hati, tanpa perlawanan. Ana sudah pergi, dan yang tersisa hanyalah bayangan penyesalan yang dalam

1
Wahyuningsih
d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪
Fazira Aisyah
sebelum kena buly para readers, Othor sudah kasih notice duluan 😄
Blu Lovfres
junior enzi launching 😁🤣
Sumar Sutinah
aku suka ceritamu thor g bertele tele, 👍👍👍❤️
Sunaryati
Wak kau ternyata amazing Ana, dan untuk Enzi turuti kata Arvin. Memang kesalahan kamu besar dan fatal, tebus kesalahan dengan jadi pribadi lebih baik Terima karnamu. Thoor emak menunggu karna Amel, yang selalu memprovokasi Enzi
Fazira Aisyah
Apakah Fabian dan Ana akan di takdirkan saling jatuh cinta Thor?.., ditunggu kelanjutan nya 😘
Sunaryati
Semangat dan sukses Sera Valencia
Hana Roichati
lanjut upnya kak, 👍👍
Wahyuningsih
haaaaaa karma lngsung d byr tunai buat enzi kacian deh lu ma2m tuh penyesaln d tnggu upnya thor yg banyklh thor trs tiap hri jgn pelit2 lah thor klau up sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪 dlm upnya 😁😁😁
Eys Resa: hehehe, terima kasih doanya. kadang kesibukan di dunia nyata yang ga bisa di prediksi kk. 🙏🏼
total 1 replies
Sunaryati
Ternyata di belakang Ana ada Fabian. Pelarian yang menakjubkan. Semoga tercapai apa yang kau impikan, Nak Ana.
Arin
Tuhkan ada Fabian di balik rekayasa kecelakaan Ana.... Sekarang lebih baik menjauh dari masalalu. Dan hidup dengan nama yang baru, yang bisa bebas jari dirimu sendiri. Tanpa terkekang dengan Enzi
Biar Enzi hidup dalam penyesalan nya.
Arin
Sekarang menyesal...... terus bagaimana nasib Amel setelah ditinggal Ana?? Apa benar menjadikan Amel pengganti Ana? Gitu kok ya katanya menyesal???
Sunaryati
Tamu kesayangan kamu kok tidak datang di pemakaman istrimu yang malang
Sunaryati
Penyesalan kamu tak ada gunanya, Enzi. Apa kamu belum melihat surat yang ditinggalkan Ana untukmu.
Blu Lovfres
arvin lah skenario nya
😁🤣
dobel up thor sekali" tak tiap hari jg🤭🥰🥰 thank you thor 🙏🥰
Rohmi Yatun
apakah ini benar2 skenario ana.. ato kecelakaan beneran.. haduuhh jd deg2an... lanjut thor.. double up dong🙏
Sunaryati
Jadi penasaran apa yang dilakukan Ana dan bantuan siapa, jadi seperti itu
Sunaryati
Sempurna pelarian kamu Ana, bahkan Arvin yang membantu Ana agar bebas dan suami kejam, tidak tahu rencana yang kau buat. 👍👍
Fazira Aisyah
jangankan Enzi , aku jg kaget bacanya, sangat" di luar prediksi BMKG Alur cerita nya, God job thor 👍👍👍
Rohmi Yatun
double up thor🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!