NovelToon NovelToon
Bangkitnya Ratu Yang Terabaikan

Bangkitnya Ratu Yang Terabaikan

Status: tamat
Genre:Kebangkitan pecundang / Romansa Fantasi / Fantasi / Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:748k
Nilai: 5
Nama Author: hofi03

Jesica Marry adalah nama yang selalu identik dengan ketangkasan, kecerdasan tajam, dan bahaya. Sebagai agen rahasia elit yang tak tertandingi, kehidupannya adalah rangkaian misi berisiko tinggi yang selalu berhasil ia tuntaskan. Namun, dalam sebuah misi yang sarat pengkhianatan, Jesica harus menghadapi nasib tragis, kematian yang kejam.

Saat ia yakin semuanya telah berakhir, jiwanya terhempas melintasi dimensi dan waktu, tersedot ke dalam raga yang rapuh namun bermahkota, tubuh Ratu Amora dari Kerajaan Dandelion.

Ratu Amora dikenal seantero negeri sebagai sosok yang menyedihkan, seorang ratu yang bodoh, mudah dimanipulasi, dan terabaikan oleh suaminya sendiri, Raja Arthur, serta seluruh istana. Ia hanyalah boneka yang tak punya kekuatan, hidup dalam bayang-bayang hinaan dan kekejaman diam-diam.

Namun kini, di mata Ratu Amora yang dulu kosong, bersinar kilatan tajam milik Jesica Marry.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEMBERSIHAN ISTANA

Tuan Silas, Menteri Pertahanan, yang biasanya sombong, kini berbicara dengan hati-hati.

"Kami sudah memperketat patroli Yang Mulia, bandit itu licik, anggaran tersebut sudah sepenuhnya kami alokasikan untuk menambah senjata dan pelatihan," jawab Tuan Silas lebih tenang dari Tuan Delton

"Alokasi?" Tanya Ratu Amora tersenyum.

Senyum Ratu Amora tanpa kehangatan yang membuat bulu kuduk berdiri.

"Saya ingin melihat daftar inventaris senjata yang dibeli dan log pelatihan lengkap! Bandingkan dengan anggaran yang dikeluarkan, Saya ingin melihatnya dalam waktu 24 jam! Jika ada satu pun item yang hilang atau ada penipuan harga, maka Anda yang akan bertanggung jawab Tuan Silas!" ucap Ratu Amora penuh penekanan.

"B-baik, Yang Mulia," jawab Tuan Silas, menunduk dalam-dalam.

Ratu Amora bersandar di kursinya, aura bahayanya memenuhi ruangan, Ratu Amora tahu, istana kembang bukan satu-satunya tempat yang perlu dirinya bersihkan.

"Kalian semua dengarkan saya baik-baik!" ucap Ratu Amora, suaranya tegas dan dingin.

"Mulai hari ini, semua urusan negara akan berada di bawah pengawasan saya! Tidak ada kebijakan baru yang boleh dikeluarkan tanpa persetujuan saya! Saya akan menemukan setiap benang korupsi di istana ini, dan saya bersumpah, siapapun yang berani merugikan rakyat Lemos atau putra saya, akan menghadapi pembalasan dari seorang Ratu yang tidak pernah kalian duga!" ucap Ratu Amora dengan aura kuat yang begitu mencekam.

Para menteri itu tanpa sadar menelan ludah mereka, dengan jantung berdegup kencang, ucap dari Ratu Amora, seperti genderang perang di indra pendengaran mereka

Mata tajam Ratu Amora menatap mata setiap menteri, memastikan pesannya tersampaikan.

"Apakah ada yang punya pertanyaan?" tanya Ratu Amora dingin.

Keheningan total, idak ada yang berani menatap mata Ratu Amora.

"Baiklah, keterdiaman kalian Saya anggap tidak ada," ucap Ratu Amora datar.

"Rapat hari ini selesai, kalian bisa keluar," lanjut Ratu Amora mengibaskan tangannya.

Para menteri itu langsung berdiri dan membungkuk hormat pada Ratu Amora.

"Kami permisi Yang Mulia," pamit mereka dengan suara pelan.

"Hem"

Jawab Ratu Amora mengibaskan tangannya.

Mereka langsung berjalan cepat, keluar dari ruang ruangan pertemuan yang terasa sangat dingin dengan Aura yang begitu kuat dari seorang Ratu yang telah bangkit dari kelemahannya.

Setelah para menteri berhamburan keluar dari ruang rapat, meninggalkan bau keringat dingin dan ketakutan, Ratu Amora tetap duduk di kursi Raja, menunggu Marco kembali.

Mata tajam Ratu Amora menatap langit-langit ruangan dengan pikiran yang menerawang jauh.

Hah....

Ratu Amora menghela nafas nya panjang, menyenderkan kepalanya di sandaran kursi kebesaran yang sedang dirinya duduki.

Tidak lama kemudian, Marco kembali dengan wajah pucat, di ikuti dua prajurit yang membawa tumpukan gulungan perkamen yang di ikat.

"Salam Yang Mulia Ratu," ucap Marco, membungkukkan badannya sopan.

"Hem"

Ratu Amora kembali menegakkan tubuh, menatap tajam pada Marco.

"Kami sudah mengambil semua dari kediaman Tuan Denton dan juga Tuan Silas, Yang Mulia, atas inisiatif saya. Saya tidak yakin mereka jujur soal yang lain," ucap Marco, meletakkan gulungan perkamen di atas meja dengan hati-hati.

Ratu Amora menatap Marco datar, Ratu Amora bisa merasakan dan bisa melihat kejujuran di mata pria itu, seorang pria yang setia pada Kerajaan, bukan pada Raja secara pribadi atau pada korupsi.

"Bagus Marco," jawab Ratu Amora mengangguk puas.

"Loyalitasmu akan dihargai," lanjut Ratu Amora.

"Terimakasih Yang Mulia," jawab Marco menunduk sopan.

"Tutup pintunya, Saya ingin menganalisis ini sekarang! Jangan biarkan siapapun menggangguku!" perintah Ratu Amora, penuh penekanan.

"Baik Yang Mulia," jawab Marco membungkuk dalam-dalam.

Marco langsung bergerak cepat, menutup pintu ruang Dewan, dan berdiri di depan pintu, berjaga-jaga takut sang Ratu membutuhkan sesuatu.

Ratu Amora menghabiskan sisa hari itu dan sepanjang malam di Ruang Dewan, dengan otak Jesica Marry, sang ahli strategi dan analisis, Ratu Amora menelusuri setiap angka, setiap detail peraturan, dan setiap alokasi dana dengan kecepatan yang menakutkan.

Keesokan paginya, sebelum matahari terbit sempurna, Istana sudah tegang, Ratu Amora keluar dari Ruang Dewan, didampingi Marco yang tampak kelelahan namun waspada.

"Marco, siapkan dua perintah penangkapan," ucap Ratu Amora datar.

"Pertama, Tuan Denton, menteri keuangan. Dengan tuduhan, penggelapan dana kerajaan dan Manipulasi harga pangan. Yang kedua, Tuan Silas, menteri pertahanan, dengan tuduhan, penjualan senjata kerajaan ke kelompok bandit dan korupsi anggaran pertahanan!" perintah Ratu Amora dengan aura yang begitu dingin.

Dalam satu malam, Ratu Amora berhasil menemukan kejahatan yang telah dilakukan oleh Menteri keuangan dan Mentri Pertahan.

Marco terbelalak, bukan karena perintahnya, melainkan karena kecepatan dan ketepatan tuduhannya.

"Penjualan senjata pada bandit, Yang Mulia? Apakah Anda yakin?" tanya Marco masih belum percaya.

Ratu Amora meletakkan selembar perkamen dengan cap resmi Kerajaan yang Ratu temukan di antara laporan Tuan Silas.

"Anggaran pertahanan menunjukkan pembelian 500 busur baru, namun logistik hanya mencatat pengiriman 300. Perbedaan 200 busur itu ditemukan dalam gudang yang ditandai sebagai rusak di dalam gudangnya," ucap Ratu Amora dingin.

"Namun, ada laporan intelijen yang dikirim langsung ke Raja, yang menyebutkan bandit di perbatasan utara tiba-tiba menggunakan model busur baru, semuanya cocok, Tuan Silas menjual senjata kerajaan untuk keuntungan pribadi, Marco. Senjata itu digunakan untuk menyerang rakyat kita sendiri!" lanjut Ratu Amora mengepal kan tangan nya kuat.

Aura seorang agen rahasia dan mesin pembunuh begitu kuat, menguar dari dalam tubuh Ratu Amora yang baru, membuat suasana Istan terasa semakin dingin dan mencekam.

"Keji! Saya akan segera melaksanakan perintah ini Yang Mulia. Bagaimana dengan nasib mereka?" ucap Marco mengepal kan tangan nya geram.

Kecolongan, kali ini pihak istana kecolongan besar-besaran, yang dirugikan disini bukan hanya kerajaan, tapi juga rakyat yang tidak tahu apa-apa.

Satu kata untuk Menteri Pertahanan, Tuan Silas. Biadab👊🏻

"Hukum Kerajaan Lemos menyatakan bahwa pengkhianat yang merugikan rakyat harus menghadapi Pengadilan terbuka di alun-alun," jawab Ratu Amora tanpa emosi.

"Aku ingin setiap rakyat melihat bahwa di bawah kekuasaanku, korupsi tidak akan ditoleransi!" lanjut Ratu Amora dingin, sedingin embun pagi.

"Baik Yang Mulia!" jawab Marco bergegas pergi.

Marco pergi ke kediaman Tuan Delton dan Tuan Silas, bersama dua ratus prajurit istana, Tuan Delton dan Tuan Silas bukan bangsawan tingkat rendah, mereka berdua memiliki koneksi yang cukup besar dan tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan perlawanan saat penangkapan itu di lakukan.

Setelah memastikan penangkapan Tuan Denton dan Tuan Silas berjalan lancar, Ratu Amora memanggil Dewan Penasihat Kerajaan, kelompok yang terdiri dari para bangsawan tua dan berpengaruh, Mereka adalah pemegang kunci kekuatan politik di Kerajaan Lemos.

1
Arya Al-Qomari@AJK
mungkinkah kael adalah Ryan (dari dunia asal Jesica marry/Amora) yang juga melakukan transmigrasi
Arya Al-Qomari@AJK
"BERHATI" sampai ku ulang² bacanya karena takut salah baca atau aku terlalu cepat bacanya hingga salah pengucapannya
Arsyila Syafika
👍
zee_
tapi di jiwa dari zaman yg berbeda/Drowsy/
zee_
tapi kan, jiwa amora sudah berganti
zee_
harusnya dicabut dulu gelar kebangsawanannya/Smug/
Olive Ova Ambitan
Kerennnn
Kayla Callista
awal cerita keren
Memyr 67
𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗋𝗂𝗄, 𝖺𝗅𝗎𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗆𝖺𝗃𝗎. 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄𝗄𝖺𝗇 𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂. 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝖻𝖺𝖼𝖺 𝖻𝖾𝖻𝖾𝗋𝖺𝗉𝖺 𝗉𝖺𝗋𝖺𝗀𝗋𝖺𝖿, 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝗀𝖺𝗇𝗍𝗎𝗄.
yetiku86
selamat datang baby twins..... 🤗
semoga nda rewel, karena kerewelan sdh diborong ayahmu.
yetiku86
keringat kesedihan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ Othor dapet ide dari mana ini??? ya ampyun..... 😌
yetiku86
sampai kuda pun kena.... 🤦‍♀️
yetiku86
kabur...... 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
yetiku86
masih untung ngga minta guling2 di tanah 😅
yetiku86
aku yg cuma baca aja cuma bisa tepok jidat 🤦‍♀️, apalagi kamu ratu 😤
yetiku86
jangan2 ratu hamil neh
yetiku86
ish.... ish... ish..... 😌
yetiku86
udah ngga lapar ya Arthur😅
yetiku86
raja Arthur mulai bucin dan posesif 😅
Memyr 67
𝗌𝗎𝗄𝖺 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗍𝗋𝖺𝗇𝗌𝗆𝗂𝗀𝗋𝖺𝗌𝗂 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝗄𝗎𝖺𝗍 𝗄𝖾 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝖽𝖺𝗌, 𝗒𝗀 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖽𝗂𝖺𝖻𝖺𝗂𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗋𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇. 𝗌𝖾𝗁𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖾𝗃𝗎𝗍𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!