Perjalanan Xiao Chen dan Ling Ye, dua pendekar naga yang akan menjelajahi dunia untuk menumpaskan semua Iblis dan membela kemanusiaan.
inilah kisah suka dan duka 2 pendekar naga yang akan menjadi Legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26: Luka spritual dan kerangka du dalam kabut
Xiao Chen dan Ling Ye terkapar di tanah berbatu di tengah Kabut Kelabu Abadi, kelelahan total menyergap mereka. Keduanya nyaris tidak bergerak, hanya napas berat dan cepat yang menunjukkan bahwa mereka masih hidup.
Ling Ye adalah yang paling menderita secara fisik. Meskipun Qi Pemurnian Putihnya yang ditingkatkan oleh Batu Naga Putih telah menahan benturan Qi kematian Manifestasi Bayangan, dampak mentah dari serangan itu meninggalkan memar spiritual yang menyakitkan di punggungnya. Qi di dalam tubuhnya bergetar lemah, tanda bahwa ia telah menguras cadangan pertahanannya hingga titik nol.
"Ling Ye, jangan terlalu banyak bergerak!" bisik Xiao Chen, suaranya parau. Ia mencoba merangkak ke arah Ling Ye, yang terbaring telentang.
Xiao Chen sendiri tidak mengalami luka fisik serius, tetapi penggunaan Qi Dominasi Naga Hitam yang ekstrem telah menguras Qi spiritualnya hingga membuat Dantian-nya terasa hampa dan dingin. Ia mencabut jarum perak dari lipatan jubahnya—jarum yang diberikan ayahnya Li Yuan—dan menusukkannya ke beberapa titik meridian utama di lengannya untuk merangsang sirkulasi Qi yang terhenti.
"Aku... aku baik-baik saja,Xiao Chen." jawab Ling Ye, suaranya lemah dan terputus-putus. "Hanya saja... Qiku terasa seperti air beku untuk sekarang."
"Duduklah! Kita harus memulihkan setidaknya 10% Qi sebelum kita bisa bergerak lagi." kata Xiao Chen. Ia menarik Ling Ye dengan hati-hati hingga sahabatnya itu bisa duduk bersila di sampingnya.
Mereka duduk berhadapan, saling melindungi. Xiao Chen mengaktifkan sirkulasi Qi Naga Hitamnya terlebih dahulu. Qi hitam yang dominan segera menarik Qi liar dari Lembah, memurnikannya secara paksa, dan mengisinya kembali ke Dantian-nya. Proses ini cepat dan brutal, menyebabkan Xiao Chen berkeringat dingin saat Qi liar Lembah melawan proses Dominasi.
Ling Ye, di sisi lain, fokus pada Batu Naga Putih. Ia membiarkan Batu itu mengeluarkan Qi Pemurnian Putih, yang dengan lembut namun efektif membersihkan sisa-sisa Qi kematian dari meridiannya. Wajahnya perlahan mendapatkan kembali warna setelah Qi Putih mulai beredar.
Setelah sekitar sepuluh menit pemulihan intensif, mereka bisa merasakan kekuatan kembali ke anggota tubuh mereka.
"Bagaimana perasaanmu sekarang,Ling Ye?" tanya Xiao Chen.
"Sepertinya sekarang aku bisa berjalan. Tapi jangan minta aku menahan serangan Pembentukan Inti lagi." jawab Ling Ye, tersenyum lemah namun ada ketegasan di matanya.
Saat Qi mereka sedikit pulih dan mereka mulai merasakan lingkungan lagi, Xiao Chen mengarahkan pandangannya ke bawah, ke tanah berbatu di sekeliling mereka.
Kabut kelabu itu, meskipun tebal, berpindah-pindah seiring hembusan angin Qi Lembah. Tepat di samping tempat mereka beristirahat, kabut itu terbuka sesaat, menampakkan pemandangan mengerikan.
Di balik kabut, tersembunyi puluhan kerangka manusia yang tergeletak acak di antara bebatuan tajam. Kerangka-kerangka itu berserakan seolah jatuh dari ketinggian. Mereka memutih karena waktu dan kondisi lembah, tetapi sisa-sisa pakaian yang robek dan senjata yang berkarat menunjukkan bahwa mereka adalah kultivator yang mencoba melewati Lembah ini.
Hal yang paling mengerikan adalah formasi kerangka mereka. Sebagian besar kerangka tergeletak dalam posisi bertahan, tangan mereka menggenggam gagang pedang yang hancur, sementara beberapa lainnya tergeletak dalam posisi berpelukan—seolah-olah meninggal karena ketakutan atau ilusi Lembah, bukannya karena serangan fisik.
Di samping salah satu kerangka, tergeletak sebuah pedang panjang yang masih utuh, diukir dengan simbol yang sangat familiar—Lambang Faksi Pedang Bayangan.
Wajah Xiao Chen langsung mengeras. Ia merangkak ke arah pedang itu dan membaliknya dengan ujung Pedang Naga Langit.
"Lihat ini, Ling Ye." bisik Xiao Chen.
Ling Ye merangkak mendekat, pandangannya jatuh pada ukiran naga bayangan di pedang itu. "Faksi Pedang Bayangan... Mereka juga menggunakan Lembah ini, dan mereka...berakhir gagal."
"Sepertinya mereka tidak gagal,Ling Ye. " koreksi Xiao Chen, matanya dingin menatap kerangka yang berpelukan itu. "Lembah ini membunuh mereka secara mental. Manifestasi Qi Bayangan yang kita lawan tadi adalah hanya salah satu dari banyak mekanisme pertahanan Lembah. Mereka mungkin melawan ilusi mereka sendiri, atau kekuatan Qi kematian menghancurkan jiwa mereka sebelum fisik mereka."
Penemuan ini menjadi peringatan keras. Lembah Sepuluh Ribu Bayangan tidak hanya memburu Qi mereka, tetapi juga Jiwa Spiritual mereka.
"Kita harus pergi Sekarang juga dari sini." kata Xiao Chen.
Mereka berdiri bersamaan, kini mengabaikan sisa kelelahan. Mereka mengambil rute yang berbeda dari jalur kerangka itu, melanjutkan perjalanan di tengah kabut yang mematikan, menyadari bahwa setiap bayangan yang mereka lihat mungkin adalah ilusi terakhir mereka.
makanya pembaca langsun hiatus