NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Lyra tak pernah menyangka bahwa orang yang paling ia percayai telah mengkhianatinya sebulan sebelum pernikahannya.

Alih-alih membelanya, ibu tirinya justru memilih untuk menikahkan tunangannya dengan kakaknya sendiri dan menjodohkannya dengan Adrian— seorang pria yang tak pernah ia tahu.

Namun, di tengah huru hara itu Adrian justru menawarkan padanya sebuah kontrak pernikahan yang menguntungkan keduanya. Apakah Lyra dan Adrian akan selamanya terjebak dalam kontrak pernikahan itu? Atau salah satunya akan luluh dan melanggar kontrak yang telah mereka setujui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Dion yang hendak meraih gagang pintu tiba-tiba dibuat terhenti oleh kalimat yang keluar dari mulut Safira barusan. "Menyesal? Apa yang kau sembunyikan dariku, Safira?" tanya Dion kemudian berjalan perlahan mendekati istrinya.

"Ti–tidak ada. Aku sangat lelah sekarang," ujar wanita itu seolah ingin segera mengakhiri percakapan mereka.

"Tidak. Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku." Pria itu berjalan mendekati Safira, derap langkahnya berat, dadanya panas seolah menyimpan bara api di dalam.

"Tinggalkan aku sendiri!!!" pekuk Safira, suaranya pecah. Tangannya mencengkram erat kain bajunya hingga gemetar. Spontan langkah Dion tertahan, ia menatap istrinya dengan bengis sebelum akhirnya pergi keluar dari kamar itu.

*

*

*

Di tempat lain, Adrian dan Lyra baru saja tiba di apartemen mereka. Lyra menyeret kakinya dengan malas masuk ke dalam kamar, seperti setiap jengkal tubuhnya diliputi kelelahan.

Pria itu menatap punggung Lyra dalam diam, membiarkan wanita itu masuk ke kamarnya. "Sepertinya Lyra belum makan dengan benar sejak tadi," gumamnya lalu mendekati lemari es dan membukanya.

"Bagaimana cara dia membuat bubur kemarin malam? Rasanya enak sekali sampai ingin mencobanya lagi," gerutu Adrian sambil meraba-raba isi kulkas dengan tangannya.

Setelah menyiapkan semua bahan-bahan di atas meja dapur, Adrian mulai mengeksekusinya satu persatu dengan bermodalkan video yang ia nonton melalui ponselnya.

Setelah semua bahan telah masuk, rebus selama beberapa menit. Jangan lupa untuk menambahkan garam dan penyedap secukupnya.

"Secukupnya? Kenapa video tutorial memasak bubur seperti ini tidak memberikan takaran pasti? Apa yang dimaksud dengan secukupnya? Satu sendok? Dua sendok?" gerutu pria itu sambil memberi garam pada masakannya.

Tak butuh waktu lama, bubur yang ia buat telah terhidang di meja makan. "Apa yang sejak tadi kau perbuat, Adrian?" celetuk Lyra berdiri di ambang pintu sambil menggosok matanya.

Adrian sedikit terperanjat, "A–aku sedang membuat makan malam. Kau belum makan sejak tadi, kan?" tanya Adrian lalu menarik kursi dan menurunkan tubuhnya di sana.

Lyra berjalan mendekati meja makan, lalu menjatuhkan tubuhnya pada kursi kayu yang ada di hadapan Adrian. Rasa kantuk masih tertinggal di wajahnya, kepalanya sesekali tertunduk. Tangannya terulur perlahan, meraih sendok yang ada pada semangkuk bubur itu.

Suapan pertama masuk ke mulutnya, seketika membuat matanya terbuka lebar. "Enak! Terima kasih, Adrian!" ucap Lyra dengan senyum yang merekah. Adrian hanya mengangguk puas, seolah bangga dengan percobaan pertamanya yang berhasil.

"Oh ya, senin nanti aku harus keluar kota. Ada beberapa proyek yang harus kukunjungi."

"Benarkah? Kalau begitu aku akan membantumu menyiapkan barang," ucap Lyra lalu memasukkan satu suapan kecil bubur ke dalam mulutnya.

"Tidak perlu. Aku bisa menyiapkannya sendiri, fokuslah pada proyek kompleks apartemen kali ini," tolak Adrian seraya menatap Lyra yang duduk di hadapannya.

Tak butuh waktu lama, bubur telah habis dilahap oleh Lyra. Wanita itu kemudian beranjak dari tempatnya dan kembali ke kamar. Saat Adrian hendak mencuci piring, matanya tertuju pada sisa bubur yang ada di panci. "Kira-kira seenak apa bubur buatanku?" batinnya lalu mengambil satu sendok kecil dan mencobanya.

Matanya membelalak seakan bola matanya nyaris jatuh jika ia tidak segera berkedip. Pria itu terbatuk-batuk, "Asin!" pikir pria itu, wajahnya mengerut lalu mengambil sebotol air dari dalam kulkas dan meneguknya.

"Bagaimana bisa dia menghabiskan semangkuk penuh bubur yang tidak enak ini?!" batin Adrian, tangannya mengelap tetesan air yang ada di sudut bibirnya.

Di sela-sela kebingungannya, pria itu tiba-tiba teringat akan keinginan orang tuanya memiliki seorang cucu. "Kau wanita yang baik, Lyra. Tidak seharusnya aku melibatkanmu dalam keegoisan keluargaku," batin Adrian seraya menatap pintu kamar Lyra yang telah tertutup rapat.

Saat dirinya terperangkap dalam keheningan yang pekat, perkataan Lyra tiba-tiba saja menerobos masuk ke dalam pikirannya bagai badai yang mampu menerjang segala hal yang menghalanginya.

"Aku memiliki suami dan aku sangat mencintainya!"

"Aku akan tetap membantumu, merawatmu hingga sembuh karena aku tetaplah istrimu."

"Aku tidak akan meninggalkanmu sampai kontrak kita berakhir."

Senyuman Lyra terbayang jelas dalam kepalanya, bahunya yang tegap kini telah turun. Napasnya terasa berat, seperti ada sekarung penuh kerikil yang menindih dadanya. Perlahan ia menyeret kakinya masuk ke dalam kamar miliknya.

Ketika daun pintu melekat erat pada kusen, Adrian menyandarkan tubuhnya tepat di belakang pintu kayu tersebut. Kepalanya tertunduk lemah, membuat tetesan air mata meluncur dan menetes dari ujung hidungnya. "Hhh ... jika kau terus memperlakukanku seperti ini, kurasa aku yang lebih dulu akan melanggar kontrak yang telah kita tanda tangani, Lyra. Kau harus menghabiskan sisa umurmu dengan pria yang kau cintai," gumam pria itu berusaha menahan isakan tangis.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!