NovelToon NovelToon
Iblis Dari Neraka

Iblis Dari Neraka

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: wafiyah moon

"Gadis sialan!Kau harus menuruti perintahku tanpa perlawanan!!".PLAK!.Tamparan mendarat di pipi putih seorang gadis 17 tahun.
meninggalkan bekas tangan merah di sana.
"Sakit..." Ucap gadis itu merintih dengan air mata yang tak pernah kering.
PLAK!.
Sekali lagi itu jatuh di pipinya.
"10 tahun aku merawatmu kini kau harus membalas budi!Masuk!Cepat masuk!!" Pria dengan tubuh tinggi kekar itu menyeret gadis lemah 17 tahun ke dalam rumah bordil.
Menjualnya untuk melunasi hutang judinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wafiyah moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kematian Cai'er

Keesokan pagi harinya Lu Tang menghampiri istrinya di paviliun bunga air,ia duduk dengan tenang ketika tahu istrinya masih terlelap indah dalam mimpi,ia menanti istrinya bangun dari tidurnya.

Pelayan yang tau akan kehadiran tuan muda Lu segera menjamunya dengan teh hangat.

Cai'er bangun dan terkejut dengan kemunculan suaminya."Suamiku,maaf aku tidak tahu kehadiranmu." Ucap Cai'er begitu sampai di depan Lu Tang,dengan paras yang masih berantakan dan pakaian yang belum ia ganti.

PLAK.

Tamparan kembali di layangkan ke pipi polos Cai'er,membuatnya meremas jemari karena merasakan sakit."Itu hukuman untukmu." Ucap Lu Tang dingin.

Cai'er hanya diam dan membiarkan perlakuan suaminya."Kau yang melaporkan diriku bukan?!" Ucap Lu Tang menyelidik pada isterinya,Cai'er mengernyitkan dahinya tidak faham dengan maksud suaminya.

"JANGAN DIAM SAJA!!JAWAB!!" Bentaknya.

Cai'er diam tapi kepalanya menggeleng dengan tegas.

"Cuih!Pasti ulahmu karena kau mulai membenciku." Ucap Lu Tang yang tak percaya,ia mengambil cambuk panjang yang bersembunyi di balik jubahnya,mengalungkan cambuk itu dan mengeratkan ke leher putih Cai'er.

"Ukkkhhgg." Cai'er merasa sesak tidak bisa bernafas.

Cui Fui masih belum menghampiri ke kamar majikannya,menurutnya ini masih terlalu pagi jadi dia pergi menyiapkan air hangat untuk mandi pagi Cai'er.

Lu Tang mendelik melakukan cekikan itu,ia ingin istrinya mati,dengan sekuat tenaga ia memikul Cai'er di punggungnya,mengangkatnya seperti karung beras agar Cai'er segera mati.

Cai'er mulai meronta sekuat tenaga,kedua jemari tangannya memegang erat tali cambuk di lehernya,sambil terus berusaha mengeluarkan suara meminta tolong.

Namun di pagi hari ini tidak ada siapapun,bahkan pelayannya Fui belum datang untuk membangunkannya.

Hari memang terlalu pagi untuk kedatangan Lu Tang.

Ia memang sengaja datang pagi sebab ia tadi malam tidak bisa memejamkan matanya barang sedetik pun,keinginannya belum sepenuhnya tercapai sedangkan ia harus melenyapkan istrinya namun hatinya bimbang.

Sampai pagi buta ia memantapkan hati untuk membunuh wanita itu,Cai'er mulai lemah dan matanya berubah putih semua menunjukkan ia dalam keadaan pada puncaknya.

Tak lama Cai'er benar-benar memejamkan kedua matanya dan tidak bergerak,Lu Tang yang menyadari hal itu langsung melepas tali cambuk yang ia pegang.

Hatinya berkecamuk,satu sisi tak tega satu sisi ia senang melihat kematian istrinya sendiri.

"Kenapa hatiku seperti tak rela akan kematiannya?" Batin Lu Tang,namun ia segera melangkahkan kaki untuk pergi dengan langkah gontai,ia tak tahu keinginan hatinya dan mulai kehilangan arah,tapi tak pernah kembali menyelamatkan Cai'er,ia linglung dengan perbuatannya dan butuh waktu.

Saat matahari menunjukkan sinarnya yang masih sedikit di ufuk timur,Cui Fui dengan riang menuju kamar majikannya,ia siap membangunkan Cai'er meski berakhir di komentari.

Biasanya Cai'er memang sedikit siang bangun karena tidak memiliki pekerjaan di dalam kediaman Lu selain menjahit bordilan di kain sutra.

Tapi begitu ia tahu pintu milik majikannya terbuka lebar,ia mulai ada perasaan pahit menyerang.

"Nyonya?" Cui Fui berlari kecil memasuki paviliun bunga air yang tak tertutup itu,menerobos masuk.

"AAARRGGHHH." Teriak Cui Fui histeris mendapati nyonyanya tergeletak tak berdaya di lantai kayu kamarnya,ada tali cambuk di sebelahnya,dan di lehernya terdapat guratan merah seperti orang bunuh diri.

Cui Fui menangis histeris memeluk tubuh Cai'er yang pucat dan dingin itu,nafasnya sudah tak ada.

Ia telat menyelamatkan majikannya dan mulai menyalahkan diri sendiri.

1
Ty Kurniawan
lanjut kak
Ty Kurniawan
hai kak aku mampir semoga novelnya bagus
Tellogodhok_02: terima kasih 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!