Follow IG aku juga😘 aisyah_az77124
DALAM TAHAP REVISI🙏
Tania harus merasakan pahit dalam rumah tangga nya, sebab ia bukan lah istri yang di inginkan oleh Niko.
Tania menikah dengan Niko, karena harus menggantikan sang Adik yg kabur dari pernikahan nya.
"Apa kau pikir aku mau menikah dengganmu? Kalau bukan karena Ayah dan Ibu, aku tak akan mau menikah dengan pria kejam sepertimu?" ucap Tania lantang
JANGAN LUPA LIKE FOLLOW DAN KOMEN NYA GUYS😘😘DAN BACA SEMUA KARYA OTHOR😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Camer
Happy Reading😘😘
Jangan lupa like sebelum baca dears😘Jangan lupa komen dan votw nya juga dears🌷biar Tania makin semangat up nya💪💪😃
''Sudah siap?'' tanya Lian saat melihat Tania turun dari tangga.
'' Emang kita mau kemana, sayang?'' heran Tania
'' Ada deh! Pokok nya kamu ikut aja...'' ajak Lian sambil menggandeng tangan Tania.
Mereka pun menaiki mobil Lian, dan pergi meninggalkan rumah Tania. Sepanjang jalan, Tania bertanya pada Lian, namun Lian tak mau menjawab kemana akan membawa Tania pergi.
Hingga setelah menempuh perjalanan 30 menit, mobil pun sampai di sebuah mansion yg mewah, bak istana kerajaan.
Sejenak Tania terpana dengan bangunan kokoh menjulang nan megah di hadapan nya.
'' Ayo....'' ajak Lian sambil mengulurkan tangan nya pada Tania.
Tania menyambut tangan Lian, dan turun dari mobil.
'' Sayang, ini rumah siapa?'' tanya Tania dengan tatapan tak lepas dari rumah mewah di hadapan nya.
'' Ini rumah kedua orang tua ku!'' jelas Lian
Tania menghentikan langkah nya, dan menatap Lian dengan tatapan tak percaya dan tentu saja sangat terkejut.
'' A-apa! I-ni rumah or-ang tu-a kamu?'' tanya Tania dengan gugup.
Lian mengangguk. '' Iya, aku sengaja bawa kamu kesini karena Mama mau ketemu sama kamu! Aku juga, sudah bicara semalam sama Mama dan Papa tentang hubungan kita?''
'' Apa! Secepat itu?'' kaget Tania
'' Kamu kenapa? Kok kaget gitu? Apa kamu gak suka, kalau aku memperkenalkan kamu sama Mama dan Papa?'' tanya Lian dengan tatapan menyelidik.
Tania menggeleng cepat. '' Bukan begitu! Aku hanya gugup saja, aku takut kalau Mama dan Papa kamu, gak akan nerestui kita? Apalagi dengan status ku ya-''
Omongan Tania di potong oleh Lian, dengan Lian menempelkan jari nya di bibir Tania.
'' Mama dan Papa sudah tahu, dan mereka menerima kamu!'' tukas Lian
Tania membulatkan mata nya. '' Kamu serius?'' tanya Tania tak percaya.
Namun melihat Lian mengangguk, mau tak mau Tania pun percaya.
Kemudian mereka melangkah kedalan rumah, dan di sambut oleh para pelayan disana. Tania benar benar kagum dengan kemewahan mansion tersebut.
Dia bahkan sampai tak menutup mulut nya, karena kagum. Biarlah dia di sebut norak atau kampungan, toh pakta nya dia memang terkagum kagum dengan isi dan interior bangunan megah tersebut.
Mereka sampai di ruang tamu, dimana Papa dan Mama nya Lian sudah menunggu.
Tania semakin mempererat pegangan tangan nya di lengan Lian, bahkan saat ini bahkan dia sudah berkeringat dingin karena gugup.
Tania takut jika orang tua nya Lian menolak nya karena Tania seorang janda, dan hanya orang biasa. Karena melihat dari kekayaan dan rumah nya saja, Tania seketika menjadi minder.
' Apa aku salah ya! Karena sudah mau menerima lamaran Kak Lian?' batin Tania.
Tania seketika ragu dengan keputusan nya.
'' Ma, Pa. Kenalin, ini Tania Putri, calon istriku!'' ucap Lian memperkenalkan Tania pada kedua orang tua nya.
Dengan perasaan amat gugup, Tania tersenyum dan memperkenalkan dirinya.
'' O-om, Ta-nte, kenalin sa-ya Ta-nia....'' gugup Tania sambil mencium kedua tangan orang Tua Lian.
'' Waaah, ternyata sangat cantik! Pantas, Lian tergila gila sama kamu sayang? Sini, duduk! Jangan takut, Om sama Tante gak gigit kok!" ucap Mama nya Lian mengajak Tania duduk.
Tania sejenak termangu melihat keramah tamahan orang tua Lian. Tak di sangka nya, Tania di sambut hangat oleh kedua orang tua Lian. Tadinya Tania pikir kedua orang tua Lian tak akan menerima nya.
'' I-iya Tante, makasih...'' jawab Tania segan
Tania pun duduk di samping Lian, sedangkan Mama dan Papa Lian duduk di hadapan mereka.
'' Kenalkan, nama saya Renata, Mama nya Lian. Panggil saja saya Tante Rena! Dan ini, Papa nya Lian, nama nya Om Wahyu Arganendra.'' ucap Mama nya Lian memperkenalkan diri.
'' Hallo, Om Tante, salam kenal!'' jawab Tania
'' Kamu sudah sarapan belum?'' tanya Tante Rena
'' Alhamdulillah, sudah Tante...'' Jawab Tania yg masih terlihat canggung berhadapan dengan orang tua Lian.
Wajar saja sih, semua wanita pasti akan merasakan hal yg sama jika baru bertemu dengan Camer ( calon mertua ). Mereka akan gugup untuk pertama kali nya.
'' Oh, ya. Kata Lian, kalian sedang bekerja sama untuk pembangunan resto di Bandung, ya?'' tanya Om Wahyu
'' Iya, Om. Kami lagi bangun resto di Bandung!'' jawab Tania
'' Kamu sudah berapa lama menggeluti dunia bisnis?'' tanya Om Wahyu kembali.
'' Belom lama Om! Baru 2 tahun ini..''
'' Wah, baru dong ya! Tapi kamu hebat. Walau masih baru, tapi sudah punya cabang dan sekarang mau buat lagi? Wooow, Om kagum sama kamu! Jarang looh, ada wanita semandiri kamu.'' puji Om Wahyu
'' Ah, enggak Om! Saya mah, cuma mau menyibukan diri saja! Lagian kan, saya gak ada kegiatan? Jadi, saya pikir gak ada salah nya berbisnis.'' jawab Tania dengan nada merendah
'' Tapi benar yg di katakan Papa nya Lian, sayang! Kamu hebat..'' timpal Tante Rena
Tani tersenyum mendengar pujian dari calon mertua nya. Dia tak menyangka, jika Camer nya begitu baik.
Hingga tak terasa 30 menit sudah mereka mengobrol, hingga waktu makan siang pun akan segera tiba.
Mama mengajak Tania ke samping, dimana ada taman bunga yg sengaja di tanam nya. Soal nya Tante Rena ini, tipekal orang yg suka bunga.
'' Waaah, Tante, bunga nya bagus banget?'' kagum Tania saat melihat berbagai macam bunga di Vas.
'' Iya, Tante memang pecinta Bunga!'' jelas Tante Rena.
Tania mencium bunga Mawar kuning, yg begitu harum. Lalu beralih ke bunga anggrek ungu.
'' Eum, Tania... Tante boleh nanya sesuatu?'' tanya Tante Rena
Tania yg sedang mencium aroma bunga, seketika menoleh.
'' Boleh Tante! Mau tanya apa?''
'' Euuumm, kata Lian, kamu itu..... Maaf, seorang janda? Apa itu benar?''
Tania sejenak terpaku, dia sudah menyiapkan mental untuk pertanyaan ini. Karena Tania yakin pasti orang Tua nya Lian akan menanyakan status nya.
Tapi, walau begitu. Tak Tania pungkiri, jika saat ini jantung nya berpacu dengan cepat. Dan mau tak mau, Tania pun harus jujur tentang masa lalu nya.
'' Iya, Tante...'' jawab Tania dengan anggukan kepala, namun Tania menundukan kepala nya. Dia tak berani menatap wajah calon mertua nya itu.
Bersambung......