NovelToon NovelToon
Beloved Idol

Beloved Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romansa
Popularitas:69.9k
Nilai: 5
Nama Author: Suci Aulia

Benci jadi cinta, atau cinta jadi benci?

Kisah mereka salah sejak awal. Sebuah pertemuan yang didasarkan ketidaksengajaan membuat Oktavia harus berurusan dengan Vano, seorang idol terkenal yang digandrungi banyak kalangan.

Pertemuan itu merubah hidupnya. Semuanya berubah dan perubahan itu membawa mereka ke dalam sebuah rasa. Cinta atau benci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Fans

Sama seperti kebiasaan populasi manusia pada umumnya, saat baru bangun tidur Okta langsung mengecek hp untuk melihat ada chat penting atau notifikasi penting lainnya atau tidak. Barangkali dia dapat email dari event giveaway minggu lalu. Tapi saat melihat layar hp, dia harus menahan dongkol di ulu hati waktu membaca pesan Vano supaya membangunkannya.

Dih, males banget. Setelah meninggalkannya tidur sendirian semalam, pagi buta dia enak-enakan minta tolong bangunin. Terus gunanya jam sama alarm buat apa?!.

"Akhirnya butuh gue juga kan lo!!. Belagu sih, pake acara tidur di kamar sebelah segala" perempuan itu mendengus. Melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 07.30 pagi.

Sebenarnya dia agak males membangunkan Vano. Cowok itu kalau dibangunin susah abis, Okta harus mengeluarkan seluruh kekuatan jiwa dan raga. Karena Vano, dalam mode tidur lelap karena capek, tidurnya bisa lebih anteng dari mayatt hidup. Bahkan mungkin dia akan baru bangun kalau terjadi gempa di rumahnya.

Tapi kalau dipikir-pikir, gapapa deng dia membangunkan Vano. Toh dia sudah cukup puas mengerjai cowok itu semalam. Bisa Okta pastikan kalau Vano semalaman tidak bisa tidur sampai takut kesiangan sehingga menyuruh dia untuk membangunkan. Membayangkan aja Okta pengen ngakak. Gak sia-sia dia buru-buru beli lingerie di olshop temannya.

Okta mandi lebih dulu. Mandi secepat yang dia bisa. Ganti baju yang maching, tak lupa pakai make up dikit supaya penampilannya tetap oke. Meskipun sudah jadi istri orang, Okta nggak mau kelihatan kumel apalagi sampai bau bawang dapur.

Setelah siap semua, barulah dia pergi membangunkan Vano tepat pukul 8 pagi. Dari depan pintu suara alarm cowok itu sudah terdengar jelas, dan dia tetap tidak bangun juga. Dasar kebo abadi.

Tangan Okta meraih gagang pintu untuk membukanya, tapi terkunci. Dia berdecak, gimana mau bangunin kalau pintu saja dikunci.

"VANNN, VANOOO. BANGUN WOYY!!" Okta menggedor pintu dengan brutal. Biar budek sekalian. Tapi nyatanya Vano memang harus dianugerahi penghargaan tidur cosplay orang mati. Sudah dia gedor samppai pintu nyaris jebol pun cowok itu tetap tidakbangun juga.

Dengan sangat terpaksa dan ogah-ogahan, Okta harus turun ke lantai bawah untuk mencari kunci cadangan di laci ruang tengah. Ada setumpuk kunci semua ruangan di rumah ini. Untung sudah diberi nama, kalau nggak Okta bisa keriting mencari satu-satu.

"Duh ini kunci banyak amat sih, kek orang jualan" dia menggerutu lagi. Sebenarnya Okta paling payah kalau urusan mencari barang, apalagi kunci. Tapi sekarang dia harus melakukannya untuk mengeluarkan manusia yang sedang cosplay mati atau bagaimana di dalam sana.

Kunci akhirnya ketemu, benda besi dengan ukiran nomer 3↑ sudah di tangan. Okta naik lagi ke lantai 2, tangannya bergerak memasukkan kunci itu ke lubang. Pintu terbuka, dan bau pengharum ruangan yang menyengat langsung menyambut kedatangannya. Astaga, baru beberapa menit saja dia sudah mual. Okta langsung masuk dan menghampiri Vano yang masih tidur terlentang di atas kasur. Cowok itu tetap tidur ayem dengan bertelanjang dada, padahal dua alarmnya sedang berbunyi kencang.

"Ni orang emang kebo parah sih" Okta bergumam sambil geleng-geleng kepala. Alarm di meja dia matikan semua supaya tidak berisik.

Kalau dilihat dari dekat begini, Vano terlihat sangat seksi. Dada bidang dengan perut sixpack terukir dengan apik di tubuhnya yang putih bersih. Mukanya terlihat sangat teduh saat sedang tidur. Sampai sekarang Okta masih tidak menyangka, kalau wajah yang diidam-idamkan ribuan umat itu adalah wajah milik suaminya. Perlu di garis tebal kalau superstar itu adalah Suaminya.

Kalau Vano nyaris sempurna begini, mana rela dia kalau cowok itu harus diambil orang lain. Tidak, bagaimanapun dia akan berusaha untuk mengikat Vano di sampingnya. Sampai kapanpun.

"Van, Vano. Bangun!!" Okta duduk di pinggir ranjang, sambil sesekali menggoncangkan badan Vano dengan tangannya. Butuh waktu beberapa menit lamanya sampai berhasil membuat Vano bangun. Cowok itu menggeliat, melihat Okta dengan mata menyipit sekaligus kaget.

"Ta?" Vano memanggil dengan muka bingung, membuat Okta yang gak tau apa-apa jadi ikut bingung juga.

"Ya?"

Vano menggaruk pelipisnya. Padahal baru beberapa menit yang lalu dia merasa Okta tidur di sampingnya dengan kaki perempuan itu yang memeluk pinggangnya erat. Tapi sekarang perempuan itu sudah berdiri disini, dalam versi nyata, sudah rapi dan sudah wangi. Cantik dengan riasan minimalis, tidak seperti dirinya yang masih lepek belum mandi.

"Kok malah bengong, buruan bangun katanya ada show!" seruan dari perempuan itu membuat Vano terdampar dari ilusi mimpi semalam. Akhirnya dengan ogah-ogahan dia bangun meskipun masih mengantuk, efek obat tidur itu ternyata belum hilang sepenuhnya.

"Emang ini jam berapa?" Vano bertanya dengan posisi duduk di ranjang, sedangkan Okta sudah mau pergi karena tidak tahan dengan bau pengharum ruangan yang membuatnya mual.

"8 lebih, buruan mandi gih gue keluar dulu. Bau pengharum ruangannya bikin gue mau muntah!" Okta langsung ngacir pergi. Vano mengendus-endus bau, menurutnya baunya enak tapi kenapa Okta nggak suka. Baik dia akan mempertimbangkan untuk mengganti pengharum ruangan nanti.

*****************

Melihat Vano turun dari tangga dengan buru-buru membuat Okta langsung bangkit dari posisi duduknya. Dia mencegat Vano, membuat langkah cowok itu yang hendak pergi jadi terhenti.

"Van, gue ikut boleh nggak?" tanyanya dengan muka penuh harap.

Vano mengerutkan kening, tumben Okta ingin ikut bersamanya apalagi ini untuk pekerjaan. "Gimana ya Ta, lo kan tau sendiri haters lo sama gue di luaran sana masih banyak banget. Gue takut mereka nyerang lo. Apalagi nanti gue ada show, gue takut entar gak bisa maksimal jagain lo disana"

Vano mencoba memberi pengertian, karena itu memang alasan utamanya melarang Okta bepergian kalau bukan untuk hal yang penting. Berita mereka masih bertebaran di luar sana meskipun ini sudah berjalan sebulan lebih dari hari pernikahan.

"Tapi gue bisa jaga diri kok, Van. Gue gak bakal jauh-jauh dari lo deh, janji. Jadi bolehin gue ikut ya, ini permintaan anak lo tau" Okta memasang wajah memelas sambil mengusap perutnya. Perempuan itu memang sangat pintar memainkan mimik wajah sampai Vano tidak bisa berkata tidak.

**************

Mobil Vano terparkir di depan gedung SA Entertainment. Sebenarnya Vano langsung menuju lokasi show yang ada di daerah Senayan, tapi karena dia harus mengambil beberapa barang dulu mereka terpaksa mampir ke agensi sebentar.

Mereka keluar dari mobil bersama, ternyata ada banyak wartawan yang langsung meliput mereka karena ini adalah first moment Okta dan Vano keluar bersama setelah berita menikah berhembus.

"Kak, apa betul kalian menikah karena terpaksa?"

"Kapan kalian pertama kali bertemu?"

"Apa Okta menjadi alasan putusnya hubungan Vano dan Selena?"

"Berapa lama kalian pacaran sebelum menikah?"

"Apa kalian dijodohkan?"

Runtutan pertanyaan dan kilatan lensa kamera langsung menyerang Vano dan Okta. Para bodyguard langsung memberi batas supaya mereka bisa berjalan masuk. Okta menunduk dalam di balik punggung Vano, takut menghadapi media. Ternyata hoodie dan masker tidak cukup untuk menutupi identitas.

Berita datangnya mereka ke agensi langsung menjadi headline dimana-mana. Banyak spekulasi bermunculan dari berbagai sumber. Mulai dari rumor Vano keluar dari agensi, mereka bercerai, dan masih banyak lagi.

Vano menggenggam tangan Okta erat supaya perempuan itu tidak tertinggal. Yang utama baginya saat ini bukanlah dirinya, tapi kenyaman Okta, keselamatan dan keadaan bayinya. Dia sudah terbiasa menghadapi puluhan wartawan seperti itu, tapi tidak dengan Okta. Perempuan itu pasri merasa terintimidasi.

Setelah berhimpit-himpitan dengan wartawan, akhirnya mereka bisa masuk ke dalam gedung agensi. Vano mengantar Okta ke Cafetaria dan memesankan minuman hangat untuk perempuan itu.

"Lo tunggu disini bentar ya, gue mau keatas buat ambil baju. Jangan kemana-mana, gue nggak lama kok"

Okta hanya tersenyum menanggapi, badannya masih gemetar karena kejadian tadi. Vano mengusap puncak kepalanya lalu segera berlari kecil menaiki lift. Setelah kepergian Vano, pesanan minumannya datang diantar oleh seorang pelayan.

"Istrinya Vano The Boys ya?" orang itu bertanya jawaban yang sudah dia ketahui. Okta mengangguk canggung.

"Iya"

Wajah perempuan yang berumur kisaran 30 tahun itu tersenyum sinis, "Wah selamat atas pernikahanmu ya Nona. Untuk orang sepertimu pasti sebuah keberuntungan karena bisa menikah dengan Vano. Tapi aku malah kasian dengan Vano, setelah menikah denganmu banyak fans yang meninggalkan dia. Dia bahkan dibenci oleh fandomnya sendiri. Astaga, miris sekali melihat kariernya yang sekarang"

Perkataan itu adalah ucapan selamat dan kebencian yang dijadikan satu. Okta enggan menanggapi meskipun hatinya tersinggung. Perempuan tadi pergi begitu saja. Okta cuma menunduk, dari tempatnya duduk sekarang dia bisa mendengar cemoohan yang terlontar dari para pengunjung untuk dirinya. Bukan secara sembunyi, tapi malah secara terang-terangan mereka mencibir Okta sebagai perempuan murahan. Dia makin menunduk.

Hingga tiba-tiba sebuah earphone terpasang di telinganya. Okta menoleh dan menemukan Vano berdiri sambil tersenyum teduh.

"Ada saatnya lo perlu mengabaikan omongan gak penting dari orang-orang. Cukup denger sesuatu yang perlu didenger, oke?" ucap Vano.

Saat earphone terpasang, suara cibiran dari orang-orang menghilang digantikan lantunan suara musik pop yang merdu. Mood Okta mulai membaik. Vano menatap tajam orang-orang di sekeliling yang sudah berani mengganggu istrinya. Gunjingan itu masih terdengar, tapi hanya sebagian kecil. Tidak apa-apa, asal Okta yang memakai earphone tidak mendengarnya, dia tidak masalah harus panas sedikit.

*****************

Vano tiba di tempat show lebih lambat dari jam yang sudah dijadwalkan, para anggota memaklumi hal itu. Show diadakan indoor, para fans sudah berkerumun sejak tadi disana. Vano keluar dari mobil untuk menuju Backstage. Banyak penggemar mengerumuninya, membuat jalan menjadi sempit. Setibanya di Backstage dia segera bersiap-siap dan bergabung bersama member lain.

Okta sudah diamankan Vanu untuk duduk di kursi khusus lantai dua yang sudah disiapkan Vano. Kursi yang biasanya hanya ditempati orang-orang tertentu. Dari sini dia bisa melihat panggung dan kerumuman penggemar dengan jelas. Okta tidak menyangka bisa ada di posisi ini.

Semua member The Boys keluar bersama host dan langsung mendapat sorakan heboh dari penggemar. Okta tersenyum saat Vano kedapatan tengah melihat kearahnya. Acara diawali dengan ngobrol-ngobrol ringan tentang aktifitas grub yang dijawab oleh Chiko sebagai anggota tertua. Berlanjut membahas hal pribadi member, seperti pacar atau pasangan. Tapi mereka enggan menjawab karena di dunia entertaint, hal seperti itu sedikit sensitif.

Acara berlanjut dengan performance grub, mereka membawakan lagu mereka yang tengah booming. Tentunya penggemar sangat senang dan bersemangat. Okta tak henti-hentinya mengambil video dan gambar. Jiwa fangirlnya sedang kumat sekarang.

Selanjutnya penampilan solo tiap member. Lucas menunjukan kebolehannya dalam dance yang tentunya mendapat sorakan cinta dari para fans. Penampilan selanjutnya adalah Vano yang menyanyikan lagu Still with you.

Alunan musik terdengar, tapi ada hal yang membuatnya miris. Sebagian besar penggemar mematikan light stick mereka. Suasana menjadi hening saat Vano tampil, seolah mereka tidak menghargai dan mendukung apa yang cowok itu lakukan.

Tapi Vano terus bernyanyi sampai lagunya habis meskipun seperti ada yang kurang di dalam hatinya. Okta terpaku melihat itu semua. Dia tau penyebabnya, pasti karena Vano menikahinya para fans menjadi kecewa. Bahkan saat penampilan Vano selesai, tidak ada yang bertepuk tangan. Hanya sebagian kecil, dan Okta lah yang memberikan tepukan tangan paling keras untuk Vano. Hingga cowok itu menoleh, menatapnya tulus seperti mengatakan terima kasih.

Saat Vano turun dari panggung, gantian Maxim yang tampil. Mereka berpapasan, Maxim menepuk bahu Vano seolah berkata tidak apa-apa. Vano tersenyum menanggapi sembari mengangguk. Di sela-sela penampilan, dia menyempatkan diri untuk mengirim chat singkat kepada Okta. Menanyakan perempuan itu baik-baik saja atau tidak.

Okta

~Gue oke, gausah khawatir

~Lo keren, gue bangga sama lo

Dua pesan yang entah mengapa membuat perasaan Vano lebih tenang. Sekarang dia lebih rileks menjalani semuanya, biarlah orang-orang membencinyasaat ini. Mungkin ini memang takdir, cobaan yang harus dia hadapi di tengah popularitasnya.

*****************

Show berlangsung tidak terlalu lama, hanya sekitar 4 jam dan kini semua member sedang berkumpul di Backstage untuk istirahat. Sejak tadi Vano cuma diam, Chiko menyadari hal itu. Dia menghampiri Vano yang duduk sendirian di kursi belakang, sedangkan Lucas dan Maxim sedang makan di depan sana.

"Lo masih mikirin yang tadi?" tanyanya.

Vano menyandarkan punggungnya diam, sebelum akhirnya dia menjawab. "6 tahun coy gue ngerintis karier sama kalian. Semua jerih payah, tenaga, dan waktu gue curahin buat nyanyi dan nyenengi fans. Tapi mereka pergi gitu aja disaat gue ada skandal"

"Lo tau kan bro, di dunia gak ada yang abadi. Apalagi manusia, ada saatnya mereka dateng terus pergi. Dan disitu lo tau, mana orang yang bener-bener tulus sama lo mana yang nggak. Fans sejati gak bakalan ninggalin lo disituasi apapun, fans sejati gak bakalan pergi pas lo jatuh. Mereka pasti dukung hal positif yang lo lakuin. Tapi kalo mereka malah ngelakuin hal sebaliknya, mereka bukan fans sejati lo"

...****************...

Okta

Vanooo

Nungguin othor up ya?

1
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
semoga ini awal yang baik buat kalian berdua dan gunakan lah sebaik mungkin biar ga ada dusta diantara kalian 🤭!!!!!!
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
akan kah Okta ngasih kesempatan kedua buat vano
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
kenapa harus pura² pdhl gak enak lho.....
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
pertemuan yang mengharukan antara vano dan okta
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
papamu aja bisa menemukan Okta,,,
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
seharusnya km sadar apa yg salah dari dirimu vano,,knp Okta memilih pergi darimu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
hilang tanpa jejak tuh si okta
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
yg bilang dekil itu tanda nya sirik🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
prnh ngerasain juga sih pas putus eh malah masih sayang🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
astaga berak nanggung tinggal sebiji wkwkwk ngakak weeh
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
inilah karma untuk Vano
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
semakin ada kemajuan nih di hubungan Alex dan Okta.
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴: Alex dan Kiara
total 1 replies
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Sedih banget... masih sempat²nya pas mau pergi Okta masih ngingat Vano.
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
astagah.... 😳😳😳
bener itu amp hamidun🤔
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
whaa... jd buruan paparazzi
kasian tuh sana sini musti pinter nyari jln
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
kl ga ada rasa cocok gmn mo tertarik 🙈
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
makanya cari ayank biar ada yang bangunin🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
mungkin irfan gak bisa move on tuh makanya terus gangguin kamu
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
ya bilang aja baik baik biar bisa bekerja lebih baik lagi sebelum pecat wkwkwk
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Aku kok jd kasihan juga yah sama Vano
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!