Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
Dara mengamati wajah didepan nya baik-baik tapi Ia tidak bisa melihat dengan jelas.
"Kenapa wajah mu buram?" tanya Dara sambil menggeleng-geleng kepala nya.
"Ckk..!" decak Nicoles.
Nicoles menahan wajah Dara yang masih mendekat ke arah nya dengan jari telunjuk nya sembari mendorong Dara menjauh.
"Nggak usah main trik." sinis Nicoles.
Sebenar nya Nicoles malas mendekati ruangan sempit ini, akan tetapi suara racauan atau nyanyian Dara membuat Nicoles benar-benar menggangu ketenangan nya, sehingga Nicoles ingin melabrak wanita yang bernyanyi itu supaya untuk diam.
"Main trik? Siapa yang main trik?" tanya Dara dengan langkah sempoyongan tidak bisa berdiri tegak.
"Darimana kau tahu aku ada disini?" tanya Nicoles mencekik Dara.
Dara terbatuk-batuk dan Nicoles tak sengaja melihat luka di tangan Dara seperti di injak oleh seseorang, Nicoles melepaskan cengkraman nya dengan cukup kasar.
Dara terbatuk-batuk memegang leher nya, "Dasar tukang selingkuh...! Kamu selingkuhi aku lalu menikah dengan pelakor itu, kalian bukan manusia, kalian akan aku balas...! Kalian Keluarga Adipati akan aku hancurkan." pekik Dara marah-marah tak jelas dan langsung terduduk lemas lalu menundukkan kepala nya sembari menangis terisak-isak.
Nicoles menaikkan sebelah alis nya, "Adipati?"gumam Nicoles pelan.
Tadi Nicoles mendengar makian Dara tapi Ia tak fokus dengan nama Keluarga itu, Nicoles mengamati anak kecil didepan nya. Nicoles berpikir Dara hanya bocah karna tubuh nya benar- benar datar dan tak menarik sama sekali.
"Apa anak ini bagian dari keluarga Adipati?" gumam Nicoles terheran. Nicoles mengalihkan perhatian nya ke saku celana ny merasakan ponsel nya bergetar segera Ia mengangkat nya.
"Apa?." tanya Nicoles tanpa basa-basi.
"Bos? Abian Adipati benar-benar tidak menyerah Bos, dia masih berusaha mencari bos melalui rekan nya. Jawab anak buah Nicoles . Nicoles melirik Dara yang menangis tersedu-sedu,
"Lupakan masalah itu, apa keluarga Adipati mempunyai anak perempuan bertubuh kurus dan datar?" tanya Nicoles.
"Tidak ada Bos..! Rio Adipati hanya memiliki 3 anak, Salsabilla Adipati seorang model, lalu Salma Andini Adipati seorang Artis belum terkenal dan terakhir Abian Adipati yang sudah memiliki istri, berita yang saya dapatkan Abian sangat jijik dengan Istri nya sendiri dan telah menceraikan nya. Kini dia akan menikah lagi dengan Nona muda Pramana bos." Jelas orang suruhan Nicoles.
Penjelasan orang tersebut telah membuat Nicoles berpikir tak mungkin Salsa dan Salma bertubuh datar karna mereka seorang model juga Artis jelas saja tubuh adalah prioritas utama mereka. Nicoles mengerutkan alis nya, "Baiklah." kata Nicoles langsung mematikan panggilan nya.
"Berisik..!" bentak Nicoles membuat Dara semakin histeris.
"Sialan..?!" maki Nicoles hendak berbalik namun kaki nya tahan lantaran dipeluk oleh Dara yang menangis pilu.
"Mas Abi? Jangan ceraikan aku..! Jangan tinggalkan aku!!" racau Dara.
Nicoles berjongkok lalu mencengkram wajah Dara yang benar-benar mabuk berat, bau alkohol tercium oleh indera penciuman Nicoles yang memang sangat tajam.
"Sayang nya aku bukan Pria itu, jangan membuatku marah." ucap Nicoles dengan sorot mata membunuh lalu melepaskan cengkraman nya. Dara bangkit dari duduk nya tak akan membiarkan Nicoles meninggalkan nya.
"Pergi kau anak kecil..!" begitulah nada bicara dingin Nicoles pada Dara.
"Tidaakk??!! Aku udah besar, aku bukan anak kecil." teriak Dara yang mabuk akibat depresi berat.
Nicoles mengeluarkan aura permusuhan nya pada wanita dihadapan nya, akan tapi Dara tidak merasa terintimidasi oleh aura kejam Nicoles membuat Nicoles menaikkan satu alisnya sedikit heran.
Dara mendekati Nicoles, “Aku akan membayar mu tuan golgo.” racau Dara mengangkat kepala nya melihat wajah Nicoles yang lebih tinggi dari nya.
Nicoles menaikkan sebelah alis nya, "Siapa yang kau sebut golgo?."
"Akan aku bayar kamu dengan uang yang aku bawa sekarang tapi buktikan kalau aku bukan wanita mandul..! Kau tidak mandul kan? Kau jantan normal kan? Sperma mu sehat kan?" cerocos Dara yang entah bicara apa.
Nicoles melebarkan mata nya, seumur hidup nya baru kali ini ada wanita yang menanyai nya seorang jantan normal, kata-kata Dara menyinggung harga diri nya sebagai pria normal.
"Tubuh datar seperti mu apa yang menarik?." ucap Nicoles mencengkram leher Dara yang tak takut sama sekali.
Nicoles terperangah biasa nya banyak wanita yang takut pada nya tapi mengapa wanita jelek dan datar ini sangat berbeda? Leher Dara sudah berjejak bekas cekikan nya tapi aneh nya Dara tak lari ataupun berteriak kebanyakan wanita.
"Bunuh saja aku tuan, aku udah nggak ingin hidup lagi hiks...hiks.." air mata Dara tumpah begitu saja membasahi punggung tangan Nicoles yang mencekik leher nya.
Nicoles melepaskan cengkraman nya seketika, "Kau minta dibunuh?." tanya Nicoles sekali lagi. Dara mengangguk-anggukkan kepala nya.
"Setidak nya hibur aku tuan golgo, lagian kamu seorang pria kan, kamu nggak akan rugi malah aku yang rugi tapi aku benar-benar ingin membuktikan kalau aku udah dewasa." ucap Dara meracau tak jelas.
Dara juga menceritakan kisah hidup nya dengan langkah sempoyongan, Nicoles merasa terusik padahal Ia tak pernah jadi buku diary seseorang mengapa Nicoles mendengarkan celotehan dan kesedihan anak kecil bertubuh datar ini.
Nicoles melihat Dara yang ambruk di lantai dengan kepala tertunduk.
"Benar-benar anak kecil yang merepotkan." decak Nicoles. Nicoles menarik lengan Dara untuk segera berdiri seolah mengangkat kapas dengan mudah nya Dara terangkat malah menabrak dada bidang Nicoles.
"Akkhh!!" Dara merasa pusing dengan langkah kesana-kemari memegang kepala nya.
Nicoles melihat tingkah Dara menghela nafas panjang, mengapa Ia harus bertemu dengan anak-anak yang baru saja di campakkan oleh suami nya. Dara masih terhuyung-huyung,
“Bumi berputar? Kenapa berputar?." racau Dara padahal diri nya lah yang tak bisa berdiri tegak.
Tak terasa Nicoles bahkan tidak sadar sudah cukup lama berinteraksi dengan Dara yang Ia anggap bocah walau begitu Dara tetaplah lawan jenis nya.
Nicoles memegang lengan Dara, "Kau pergilah dari sini anak kecil." ucap Nicoles.
"Aku udah bilang, aku bukan anak kecil.!" sentak Dara tak terima.
Dara melompat ke tubuh Nicoles dan melingkarkan kaki nya ke pinggang Nicoles, dengan kesal nya Dara menggigit telinga Nicoles juga jemari tangan nya mencengkram erat leher Nicoles.
"Hah??." Nicoles memejamkan mata nya merasa tergelitik saat telinga nya di gigit oleh wanita bertubuh datar ini yang bergelayut kayak monyet.
"Hmm,ahh.." Dara memegang dan mengelus bagian bawah Nicoles, membuat Nicoles mengeluarkan suara desahan nya.
Dari segi manapun Dara tak ada menarik nya sama sekali tapi karna Dara sudah menyentuh area sensitif Nicoles dan terjadilah hal yang seharus nya tak terjadi. Malam itu adalah malam yang akan mengubah semua nya.
🥀🥀🥀
Nicoles memakai pakaian nya lalu melihat Dara yang wajah nya di tutupi rambut nya yang kusut, dalam hati nya Nicoles mengumpat mengapa Ia harus melakukan nya dengan perempuan datar ini?. Memang masih perawan tapi apa guna nya? tubuh Dara yang datar tak menarik dimata Nicoles sama sekali.
"Istri nya? Lalu kenapa dia masih perawan?"Batin Nicoles lalu menggelengkan kepala nya kuat.
Dara pergi dari Ruangan itu meninggalkan Dara tanpa rasa kasihan, siapa suruh dia menggigit telinga nya. Beruntung Nicoles tak membunuh, biasa nya Nicoles tak pernah berbuat sejauh ini tapi sejak awal Dara masuk dan sudah mengusik nya, entah itu rasa simpati nya dengan kehidupan Dara entahlah Nicoles pun juga tidak tahu.
Pukul 00.45 dini hari.
Dara meringis memegangi kepala nya dan mencoba untuk duduk namun ketika melihat tubuh nya tak mengenakan pakaian membuat Dara panik lalu melihat sekitarnya.
"Si--siapa yang melakukan nya?." lirih Dara pelan yang tak ingat kejadian beberapa jam yang lalu membuat nya ketakutan.
Ketika Dara ingin beranjak dari tempat tidur, Dara merasa sakit di bagian inti nya, penderitaan Dara lengkaplah sudah ketika tubuh nya pun di lecehkan dan Ia tak tahu siapa pelaku nya.
Dara dengan cepat memakai pakaian nya yang teronggok di lantai, tak sengaja Dara melihat sejumlah uang ratusan ribu di atas meja, Dara mendekati meja itu dengan bersusah payah.
"Ambil uang ini lalu menghilang lah dari pandangan ku, jika aku melihat tubuh jelek mu ini lagi, maka kau akan mati detik itu juga." itulah isi pesan nya, selembar kertas kecil yang di taruh di lembaran uang merah paling atas.
Seketika wajah Dara pucat pasi, "Ap--apa yang aku lakukan? Apa aku memperkos nya atau merayu laki-laki?." pekik Dara mencengkram rambut nya sendiri dengan frustasi.
*
Bersambung............................
Jangan lupa dukungan nya ya gays,, terima kasih🥰🙏
