NovelToon NovelToon
Legenda Hua Mulan

Legenda Hua Mulan

Status: tamat
Genre:Mengubah sejarah / Romansa / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Cerita ini tidak melibatkan sejarah manapun karena ini hanya cerita fiktif belaka.

Di sebuah kerajaan Tiongkok kuno yang megah namun diliputi tirani, hidup seorang gadis berusia enam belas tahun bernama Hua Mulan, putri dari Jenderal Besar Hua Ren, pangeran ketiga yang memilih pedang daripada mahkota. Mulan tumbuh dengan darah campuran bangsawan dan suku nomaden, membuatnya cerdas, kuat, sekaligus liar.

Saat sang kaisar pamannya sendiri menindas rakyat dan berusaha menghancurkan pengaruh ayahnya, Mulan tak lagi bisa diam. Ia memutuskan melawan kekuasaan kejam itu dengan membentuk pasukan rahasia peninggalan ayahnya. Bersama para sahabat barunya — Zhuge sang ahli strategi, Zhao sang pendekar pedang, Luan sang tabib, dan Ling sang pencuri licik — Mulan menyalakan api pemberontakan.

Namun takdir membawanya bertemu Kaisar Han Xin dari negeri tetangga, yang awalnya adalah musuhnya. Bersama, mereka melawan tirani dan menemukan cinta di tengah peperangan.
Dari seorang gadis terbuang menja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Angin gunung berhembus lembut membawa aroma pinus dan wangi tanah basah. Di bawah sinar bulan, dua sosok berdiri berdekapan, Hua Mulan dan Han Xin, pahlawan yang dahulu namanya digetarkan di seluruh daratan Tiongkok, kini hanya dua manusia yang ingin menikmati waktu yang tersisa.

Cahaya merah dan perak yang tadi menyelimuti mereka perlahan mereda, menyisakan kilau lembut di sekitar tubuh Han Xin. Setiap helaan napasnya adalah bukti ia benar-benar hidup.

Mulan masih menggenggam tangannya, seolah takut sosok itu akan menghilang lagi.

“Berjanjilah,” katanya lirih, “kau tidak akan pergi lagi.”

Han Xin tersenyum tipis. “Bahkan jika langit runtuh, Mulan, aku tak akan meninggalkanmu lagi.”

Mulan menatap matanya dalam-dalam, dan untuk pertama kalinya setelah ratusan tahun, ia melihat sesuatu yang dulu hanya bisa ia rindukan kedamaian di wajah Han Xin. Tak ada lagi beban kerajaan, tak ada lagi darah di tangan. Hanya cinta yang tulus.

Mereka berjalan berdua menuruni lembah kecil di sisi Gunung Jade. Malam semakin larut, tapi langit seolah memberi cahaya cukup bagi langkah mereka. Di kaki gunung terdapat rumah kayu tua, tampak seperti bekas pondok penjaga kuil.

Mulan memandangnya dan berkata, “Kita bisa tinggal di sini.”

Han Xin mengangguk. “Tempat sederhana. Tapi lebih dari cukup untuk dua orang yang sudah melewati surga dan neraka.”

Mulan tersenyum. “Dan kita akan menanam bunga merah dan perak di sekelilingnya, seperti warna dua naga itu.”

Malam itu, keduanya menyalakan perapian pertama mereka. Api kecil menari di antara potongan kayu, menghangatkan ruangan. Han Xin duduk di lantai, memandang nyala api, sementara Mulan menyeduh teh dengan tangan yang gemetar karena emosi.

“Aku hampir lupa bagaimana rasanya hidup seperti ini,” ujar Han Xin perlahan.

“Tidak ada suara perang, tidak ada teriakan pasukan. Hanya keheningan… dan kamu.”

Mulan menatapnya, senyum hangat di wajahnya. “Dan aku lupa bagaimana rasanya duduk diam tanpa armor di tubuhku. Selalu bersiap untuk berperang. Tapi malam ini, aku ingin jadi manusia biasa.”

Han Xin menatapnya dalam diam. Kemudian, ia berkata pelan, “Kau tahu, Mulan… langit memberiku satu syarat untuk bisa kembali.”

Mulan berhenti menuang teh. “Syarat?”

Han Xin mengangguk. “Jika aku menggunakan pedang itu lagi jika aku menumpahkan darah dengan amarah maka tubuh ini akan lenyap, dan aku akan kembali menjadi roh di dalam bilahnya.”

Mulan menatapnya serius, lalu berkata lembut, “Kalau begitu, mari kita berjanji untuk tidak pernah mengangkat pedang lagi. Dunia sudah damai. Tak ada lagi yang perlu kita lawan, Han Xin.”

Han Xin menatapnya lama, lalu tersenyum lembut. “Kecuali satu hal.”

“Apa itu?”

“Waktu,” jawabnya, menatap mata Mulan. “Kita mungkin diberi kesempatan hidup kembali, tapi waktu di dunia fana ini tidak selamanya. Dan aku ingin memanfaatkan setiap detiknya bersamamu.”

Mulan tersenyum. Ia bangkit, duduk di sampingnya, lalu bersandar di bahunya. “Maka jangan sia-siakan satu pun detik itu, Kaisarku.”

Han Xin tertawa kecil, lalu memeluknya. “Aku bukan kaisar lagi, Mulan. Aku hanya pria yang mencintaimu.”

Malam itu, Gunung Jade diselimuti cahaya bulan yang lembut. Di pondok kecil itu, dua legenda besar tertidur berdampingan untuk pertama kalinya dalam sejarah, bukan sebagai pahlawan, tapi sebagai dua hati yang akhirnya tenang.

Keesokan paginya, burung-burung berkicau riang di antara pepohonan pinus. Mulan bangun lebih dulu. Ia keluar dan melihat lembah di bawah diselimuti kabut putih yang tipis. Han Xin menyusul, masih mengenakan jubah putihnya yang sederhana.

“Kau bangun terlalu cepat,” katanya dengan senyum lembut.

Mulan menatapnya sambil tersenyum kecil. “Aku ingin memastikan dunia ini masih damai. Aku takut bangun dan mendapati semuanya hanya mimpi.”

Han Xin mendekat dan menggenggam tangannya. “Jika ini mimpi, biarlah kita tidak pernah terbangun.”

Mereka tertawa bersama. Mulan kemudian menatap pedang tua yang kini disimpan di dekat pintu pondok. Cahaya merah dan perak pada bilahnya telah meredup tapi Mulan tahu, itu karena jiwanya telah kembali pada pemilik sejatinya.

“Han Xin,” ucapnya pelan, “apa yang akan kita lakukan sekarang?”

Han Xin menatap lembah luas di bawah. “Kita akan hidup untuk rakyat yang dulu kita lindungi. Bukan sebagai penguasa, tapi sebagai penjaga. Dunia ini masih butuh cahaya, meski kecil.”

Mulan menatapnya kagum. “Kau memang dilahirkan untuk memimpin, bahkan tanpa mahkota.”

Han Xin memegang wajahnya lembut. “Dan kau dilahirkan untuk menuntun cahaya itu bersamaku.”

Mulan tersenyum tipis. “Kau sadar, Han Xin? Kini kita tidak lagi terikat oleh takdir. Tidak ada perintah dari langit, tidak ada sumpah darah. Hanya kita berdua.”

Han Xin menatapnya lama, lalu mengangguk. “Dan aku memilih takdir ini bersamamu.”

---

Gunung Jade menjadi tempat ziarah orang-orang dari seluruh penjuru negeri, namun tak satu pun tahu bahwa “penjaga gunung” yang ramah dan lelaki berwajah teduh yang selalu menemaninya adalah legenda hidup yang pernah menyelamatkan dunia.

Setiap tahun, pada malam bulan purnama, cahaya merah dan perak masih muncul di langit, menandakan dua naga abadi menari di atas gunung itu.

Namun bagi Mulan dan Han Xin, itu bukan keajaiban itu hanyalah pantulan dari cinta mereka sendiri, yang tak lagi bisa dipisahkan waktu, ruang, ataupun takdir.

Dan pada malam keseribu, ketika rambut Mulan mulai memutih dan langkahnya melemah, Han Xin memeluknya erat di bawah sinar bulan yang sama.

“Jika dunia ini berputar lagi,” bisik Han Xin di telinganya, “aku akan menemuimu lagi di tempat yang sama.”

Mulan tersenyum, air mata jatuh di pipinya. “Aku akan menunggu, Han Xin. Sekalipun seribu tahun lagi.”

Malam itu, dua cahaya merah dan perak terbang ke langit, membentuk lingkaran sempurna, dan lenyap di antara bintang.

Namun legenda Hua Mulan dan Han Xin tak pernah hilang.

Karena cinta sejati, seperti dua naga itu tidak pernah mati.

Hanya berubah bentuk… menjadi cahaya abadi di hati manusia.

Tamat

...Terima kasih telah mengikuti kisah Hua Mulan & Han Xin Janji Abadi di Gunung Jade....

...Maaf jika cerita ini terasa singkat, karena sejatinya kisah mereka terlalu besar untuk ditulis dengan tinta, dan terlalu indah untuk disimpan dalam kata....

...Semoga kisah ini tetap hidup di hati setiap pembaca, seperti cinta Mulan dan Han Xin yang tak pernah padam. ...

1
Ilfa Yarni
huhuhuhu aku nangis lo bacanya cinta mereka abadi sampe seribu tahun
Ilfa Yarni
wah ternyata han Xin hidup lg mereka skrudah bersama lg trus han Xian jg ada ya
Wulan Sari
ceritanya sangat menarik trimakasih Thor semangat 💪👍 salam sukses selalu ya ❤️🙂🙏
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
yah han Xin ga hidup lg kyk mulan
Ilfa Yarni
apakah mereka akan ketemu lg kok aku deg degan ya
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
trus apakah han Xin msh ada jadian dong mulan sendiri hidup didunia
inda Permatasari: tentu saja masih karena Han Xin juga bukan manusia biasa tapi tidak seperti Hua Mulan yang spesial
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
aaaa sedih mulan pergi apakah mulan bisa kembali
Ilfa Yarni
ceritanya seru walupun aku kurang memgerti
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
aku ga ngerti tentang naga yg aku ngerti cinta mereka ditengah peperangan hehe
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si mulan ini manusia apa naga sih thor? sy kurang paham dg istilah keturunan naga🤔🤔
Ilfa Yarni
berarti han naga jg ya
Ilfa Yarni
apakah mereka mati bersama asuh penasaran banget
Ilfa Yarni
ceritanya menegangkan
Ilfa Yarni
ternyata pamannya msh hidup kurang ajar skali tp aku salut sama mulan dia hebat dan berani
Ilfa Yarni
seru thor lamjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!