mengisahkan tentang mantan pacar yang berubah menjadi saudara tiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lucas mulai berfikir serius.
saat Mia bangun, di ranjang yang seharusnya berisi dia dan Zee sekarang tinggal dia sendirian.
"Hoooaaaammmmm...." Mia meregangkan otot ototnya seperti biasa di pagi hari.
dan betapa terkejutnya Mia, saat dia melihat meja belajar dan lemari pakaiannya berantakan, benar benar berantakan.
"sialan!!! siapa yang ngacak-ngacak kamar gue!!!" pekik Mia kesal.
Mia membawa dirinya yang masih menggunakan piyama dengan wajah bantalnya keluar dari kamar, menuruni tangga dengan ekspresi siap mengamuk.
"Mia, kamu sudah bangun..." ucap Varo yang sudah terlihat segar dengan rambut basah dan senyum cerah diwajahnya.
Mia tidak begitu menggubris Varo, tapi matanya terus menyusuri seisi rumah mencari keberadaan Zee.
"dimana dia?" tanya Mia dengan wajah marahnya.
"siapa? Lucas?" tanya Varo penasaran.
"ck!! Zee... gue nyari Zee.."
"ohh.. dia udah pulang.. subuh tadi sopirnya jemput, katanya papanya jatuh sakit jadi di suruh mamanya langsung nyusul ke rumah sakit.." jelas Varo.
mendengar itu, kemarahan Mia yang tadi memuncah seketika hilang.
"ohhh... papanya sakit apa?" tanya Mia penasaran.
"gatau, tapi kayaknya memang udah sering keluar masuk rumah sakit deh.. soalnya tadi pas di jemput, muka Zee biasa aja, gaada cemas cemasnya."
mendengar itu Mia mengangguk paham.
"ohiya Mia, aku udah buatin sarapan buat kamu.. kamu mau mandi dulu atau makan dulu?" tanya Varo lagi dengan masih menunjukan senyum cerah di wajahnya.
"lo buat sarapan? lo bangun jam berapa emangnya?" tanya Mia keheranan.
"mm.. jam 4 subuh.." jawab Varo santai.
"Hah??" Mia menganga, baru kali ini dia mendengar ada cowok yang bangun sepagi itu.
"ga usah heran, sejak ortu gue meninggal gue harus jadi serba bisa.. tau sendirilah gue sekarang tinggal sendirian.. kalo ga bisa nyesuain keadaan, bisa bisa jadi buntang gue dirumah.." ucap Varo sambil menunjukan wajah tegarnya.
Mendengar itu, Mia menjadi kasian, dia sudah mendengar semua cerita Varo secara lengkap.
kedua orang tuanya meninggal karna kecelakaan, karna itu juga pelajarannya jadi terganggu, membuat dia yang biasa berada di kelas unggulan harus rela masuk ke kelas biasa..
untuk kehidupan sehari-hari, Varo dibantu oleh paman dan kerabat lainnya dalam hal keuangan, dan sebenarnya di dalam buku tabungan pribadinya, Varo juga mendapatkan uang asuransi dari kecelakaan orang tuanya dalam jumlah yang cukup banyak, tapi dia menyimpan semuanya.
kehidupan Varo masih panjang, cita citanya masih jauh, karna itu, sebisa mungkin, Varo menghemat uang uangnya, dan mulai bekerja untuk mendapatkan pengalaman sekaligus uang saku tambahan.
.
"Mia jangan melamun, hari tambah siang loh..." ucap Varo menghentikan lamunan Mia yang menatapnya kasian.
"ehh iyaa..." ucap Mia sesaat dia tersadar dari lamunannya. "kalau gitu gue mandi dulu aja ya.." ucap Mia sambil membawa dirinya kembali naik ke lantai 2.
.
saat Mia masuk lagi ke kamarnya yang berantakan dan porak poranda, seketika emosi Mia kembali lagi.
"ahhh... sialan!!!" ucap Mia sambil menyepak pakaiannya yang berantakan di lantai.
"itu anak ngapain sih semalem!! sialan!!!" lanjut Mia bergumam kesal.
***
Dibawah, Lucas yang sudah bangun dari tadi mendengar semua interaksi antara Varo dan Mia.
ada kecemburuan dihatinya..
Lucas masih tidak mengerti kenapa Mia bersikap begitu kasar padanya, tapi begitu baik dan lembut dengan Varo.
"sebaiknya lo jangan pernah berfikir buat balikan lagi sama Mia!!" ucap Lucas dengan suara berat dan alis berkerut kesal.
"???" Varo memperhatikan Lucas yang berjalan kearahnya dengan wajah bingung.
"denger!! kalau lo masih mau dapet duit dari sini! masih mau kerja dirumah ini, jangan pernah berfikir buat deketin Mia!!" ancam Lucas ke Varo. "gue ga bakal biarin Mia sama cowok lain!!" lanjutnya dengan nada emosi.
Lanjut Lucas berjalan pergi, berlalu dari hadapan Varo.
"lo sama Mia ga bakal bisa bersatu.. Terima kenyataan dan lupakan dia.." ucap Varo kencang mencoba menasehati Lucas.
mendengar itu Lucas emosi. Lucas mengepalkan tangannya, melirik kesal ke arah Varo.
Namun mengingat jam sudah menunjukan pukul 6.30, Lucas tidak punya waktu sekarang.. kalau dia tidak bersiap untuk berangkat sekolah, bisa-bisa dia telat hari ini.
***
Disekolah, Mia dan Varo yang datang bersama tentu saja memancing banyak orang untuk bergosip.
Sebenarnya mereka datang bertiga tadi, Lucas, Mia dan Varo, mereka berangkat dengan taksi online, tapi karna kelas Mia dan Varo sama, jadi kedua orang itu lebih tersorot.
di dalam kelas pun, Varo terus menunjukan perhatiannya.
sepertinya Varo serius dengan ucapannya soal memberi kesempatan kedua untuk hubungan mereka.
disisi lain, Lucas di kelasnya terus saja memikirkan ucapan Varo dirumah tadi.
pikirannya sedikit kacau sampai mengganggu pelajarannya.
Namun untung Zee hari ini tidak masuk sekolah, setidaknya Lucas bisa berfikir lebih tenang karna Zee tidak ada untuk mengacaukan hari harinya.
"ngga!! gue ga mau akhir yang kayak ini!!" gumam Lucas kecil di dalam kelas.
Lucas benar-benar tidak terima kalau dia harus merelakan Mia bersama pria lain.
Apapun itu, asalkan Mia bersamanya, Lucas tidak akan lari lagi, dia akan menerima semua konsekuensinya.
...****************...
