NovelToon NovelToon
Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.

Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.

Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.

Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.

Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sebelas

Keduanya saling bertatapan satu sama lain, tidak ada kata yang terucap hanya bulir air mata yang sama-sama mewakili perasaan mereka.

  Langka kaki Anika mulai beranjak untuk mendekati sahabatnya, begitu juga dengan Nivea yang langsung beranjak dari kursinya untuk memeluk sahabat tercintanya itu.

   "Vea ....."

  "Nika ....."

 Pelukan mereka erat, menumpahkan rindu yang sudah bertahun-tahun terpendam. Tanpa sadar air mata mengalir di pipi keduanya. Setelah cukup lama larut dalam kehangatan itu, Anika menggandeng Nivea menuju ruang tengah, agar pembicaraan mereka tak terdengar oleh ketiga anaknya.

  "Nika kenapa kau pergi begitu saja Nik, kau tahu gak bagaimana duniaku saat kau pergi begitu saja, tanpa pamit terlebih dahulu," ucap Nivea dengan nada tangisnya.

  "Maafkan aku, aku terpaksa pergi dan melanjutkan hidupku di desa kecil ini," sahut Anika.

   "Memangnya kenapa kau tiba-tiba menghilang seperti ini, dan mereka bertiga itu anakmu kan?" tanya Nivea dengan senyum yang penuh tangisan.

   "Dia anakku, keponakanmu juga," sahut Anika mengiyakan pertanyaan Nivea.

  “Nika, kenapa kamu pergi begitu saja? Tanpa pamit… Kamu tahu nggak, seperti apa rasanya ditinggal begitu saja? Dunia aku runtuh waktu itu,” suara Nivea bergetar, matanya berkaca-kaca.

“Maafkan aku, Vea. Aku... terpaksa pergi dan memilih hidup di desa kecil ini,” jawab Anika lirih.

“Kenapa, Nik? Tiba-tiba hilang begitu saja? Dan… mereka itu, anak-anakmu, kan?” tanya Nivea sambil menatap ke arah tiga anak yang tadi ikut Anika.

Anika mengangguk pelan. “Iya… mereka anakku. Keponakanmu juga.”

“Lalu kenapa kau menjauh? Nik, kamu lupa ya, tantenya anak-anakmu ini kaya raya. Kamu bisa tinggal di rumahku, hidup enak, nggak perlu seperti ini….,” ucap Nivea sambil menangis haru.

“Aku tahu kamu kaya, Vea… Tapi bukan itu yang aku cari. Aku nggak sanggup hidup di kota,” Anika menunduk, menahan gejolak di dadanya.

“Kenapa? Sampai segitunya kamu menjauh dariku? Bahkan kamu nggak tahu… aku sudah menikah dan punya anak,” suara Nivea lirih, antara marah dan sedih.

“Maaf ya... Maaf banget aku nggak pernah hadir di momen penting hidupmu,” jawab Anika, tangisnya pecah.

Nivea menatap sahabatnya dalam diam. “Apa yang sebenarnya terjadi, Nik? Apa yang membuatmu pergi dari kehidupan kami?”

Anika diam. Nafasnya berat. Ia tahu, ini waktunya bicara. Rahasia yang ia simpan bertahun-tahun harus terungkap.

“Aku punya tiga anak, Vea… dan aku harus menyembunyikan identitas mereka dari ayah biologisnya.”

Seketika Nivea membelalakkan mata. Ia mulai memperhatikan wajah ketiga anak itu lebih saksama. Semakin lama diperhatikan, semakin ia yakin... Wajah mereka sangat mirip dengan omnya sendiri. Jantungnya berdegup cepat.

“Ya Tuhan, Nik... kenapa bisa seperti itu?”

“Kamu ingat malam ulang tahun perusahaan ayahmu? Kita nginap di rumah beliau. Malam itu... malam di mana semua ini bermula. Malam pemerkosaan itu terjadi,” suara Anika bergetar, namun tetap tegar.

Mata Nivea melebar. Ia ingat. Malam itu memang sempat terjadi kehebohan karena ditemukan bercak darah di kamar tamu.

“Jadi... bercak darah itu…?”

“Iya, itu darahku. Malam itu aku cuma ingin istirahat, masuk ke kamar tamu. Tapi ada pria mabuk yang masuk dan... melecehkanku,” suara Anika mulai pecah.

Tanpa ragu, Nivea memeluk Anika erat. Baginya, ini kecelakaan. Sebuah tragedi yang tak pantas dialami siapa pun.

“Kamu kenapa nggak bilang dari dulu, Nik? Lihat mereka... Lihat keponakan-keponakanku. Aku merasa bersalah karena nggak pernah ada untuk mereka,” ujar Nivea, suaranya parau.

“Aku nggak mau memperkeruh keadaan. Apalagi pria itu sudah punya istri. Aku memilih membesarkan anak-anakku sendiri.”

Hening sejenak. Air mata kembali membasahi pipi mereka.

“Kalau begitu, besok izinkan aku ajak mereka jalan-jalan, ya?” pinta Nivea dengan senyum tulus.

Anika mengangguk pelan.

*****

Sementara itu di teras rumah, Marvin berusaha menghibur ketiga adik tirinya. Ia membuat mereka tertawa agar tak penasaran dengan ke mana ibunya pergi.

Namun jauh di lubuk hatinya, Marvin merasa sedih. Mereka tumbuh tanpa sentuhan ayah. Berbeda jauh dengannya yang bukan siapa-siapa tapi bisa duduk di singgasana sebagai anak yang diakui.

“Adik-adik... maafkan Kak Marvin ya, yang nggak pernah cari tahu keberadaan kalian,” batinnya pilu.

“Om Marvin, kok melamun?” celetuk Arash.

“Nggak apa-apa, Sayang. Yuk, lanjut tebak-tebakan!” seru Marvin.

“Siap, Om!” jawab Aruna semangat.

“Leherku tinggi, kepalaku ada dua tanduk, warnaku cokelat dan putih. Siapakah aku?”

“Jerapah!” sahut Arjun cepat.

Marvin tertegun. Baru kali ini Arjun bicara spontan.

“Wah, benar banget! Tepuk tangan buat Abang Arjun!” ucap Marvin bangga. Kedua adiknya ikut bertepuk tangan.

“Makasih, Om…” balas Arjun pelan tapi jelas.

Dan tidak lama kemudian Anika dan juga Nivea menyusul ke teras depan untuk berkumpul menemani mereka berempat.

  "Halo Sayang, maaf ya tadi Tante Nivea pinjam bentar ibumu," ucap wanita cantik itu.

   "Gak apa-apa Tante," sahut ketiganya.

 "Wiiih kompak sekali kalian, oh ya besok pagi Tante mau ajak kalian jalan-jalan ke Mall mau nggak?" tawar Nivea.

  "Mall, wah kita ke Mal Abang ... Adik ...!" seru Aruna yang begitu bahagia mendengar kata-kata Mall.

  "Tante itu beneran?" tanya Arash yang merasa tidak percaya.

  "Iya Sayang," sahut Nivea dengan raut yang begitu bahagia melihat keceriaan mereka bertiga.

Entah mimpi apa mereka semalam, tiba-tiba saja ada seorang tamu jauh yang mengajaknya besok pagi pergi ke mall, dan hal itu benar-benar membuat anak-anak itu bahagia.

1
Rani R.i
uhhh awal kebahagian Anika dan anak anak
Ayesha Almira
smga kebahagian menyertai kalian
Kasih Bonda
next Thor semangat
Mundri Astuti
kalau udah sah mah tinggal ke psikiater aja Nika, buat terapi hilangin trauma
Ayesha Almira
akhirnya,sah..anika dan Aslan bersama..
Rani R.i
Anika kamu harus melawan rasa trauma mu jgn slalu mengungkit masalalu yg akan menyinggung suami mu,,jika ada yg masih mengganjal di hati mu,,lebih baik kamu jujur sama ashlan,,,lihat anak anak mu menginginkan keluarga lengkap...
Ma Em
Nah begitu Anika kamu hrs terima Aslan demi kebahagiaan anak2 mu jgn egois
Yasmin Natasya
dag dig dug Thor...😁
Ma Em
Anika cobalah buka hatimu untuk Aslan demi kebahagiaan anak2 mu daripada nanti anak2 mu membencimu Anika .
Ayumarhumah: iya kakak di bab berikutnya ya.
total 1 replies
Piyah
lagian anika kebay
Kasih Bonda
next Thor semangat
Yasmin Natasya
nyesek Thor...😭
Ayumarhumah: 🙏🙏🙏🙏🥰🥰🥰
Yasmin Natasya: siap selalu thor 😁🥰
total 3 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Ayumarhumah: iya kakak makasih ya.🥰🥰🥰
total 1 replies
Ayesha Almira
Anika mencoba melawan rasa ragunya..smga STLH ni Aslan memang menunjukan rasa bersalahnya dgn meratukan Anika dan membahagiakan c kembar
Ayumarhumah: iya kakak🥰🥰🥰
total 1 replies
Ma Em
Anika sdh lupakan kisah kelam masa lalu dan mantapkan hatimu demi kebahagiaan dan demi masa depan anak2 mu , mungkin memang siapa yg tdk sakit hati sdh dilecehkan lalu sampai hamil dan melahirkan anak kembar tiga lagi dan mungkin Anika pelan2 bisa menghilangkan rasa traumanya.
Ayumarhumah: benar bgt kakak.
total 1 replies
ros
ceritanya menarik 👍
Ayumarhumah: Makasih kakak🙏🙏🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Adinda
bukan gak tahu tapi ibumu diperkosa dan disuruh gugurin karena dia masih ada istri
Ayumarhumah: iya kakak ...
total 1 replies
Adinda
jijik aku lihat kau Aslan setelah istrimu meninggal kau baru mau menebus kesalahanmu dengan anika,kalau bisa anika dengan pria lain aja kalau urusan anak bisa diasuh bersama tanpa Ada ikatan anaknya juga gak diakui oleh Aslan yang ada disuruh gugurin
Adinda
Anika terlalu lemah ingat perbuatan Aslan memperkosa,merendahkanmu dan menyuruhmu megugurkan kandunganmu,coba kalau istrinya hidup mana mau dia mengakui kesalahannya dan mencari anaknya
Adinda
diperkosa,disuruh gugurin direndahkan dan dihina memang mau balik sama pria bejat seperti Aslan walau karena anak,anakmu Saja gak diakui dan diterlantarkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!